o bicara tertekan,
o insomnia,
o mengekspresikan rasa takut yang berlebihan
terhadap ancaman kematian. 1
b. Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah gangguan
metabolisme dan sistem vaskuler yang
dimanifestasikan oleh gangguan penanganan
glukosa, lemak, dan protein tubuh.1
Menurut Meninger ada 3 gangguan mental
yang dijumpai pada diabetes:13
a. Depresi
b. Anxietas
c. Fatik (letih)
• Meninger berpendapat bahwa ada hubungan
antara psikoneurotik dengan diabetes, dengan
alasan:12
o Jelas adanya gangguan mental sebelum
timbulnya penyakit diabetes
o Gangguan mental yang lain dari gejala mental
yang timbul pada penyakit hati atau
hipoglikemi
o Penyembuhan gangguan mental pararel
dengan keadaan kadar gula darah
o Gangguan metabolisme karbohidrat dan
glukosuria membaik dengan diet
o Dengan sembuhnya gangguan mental,
diabetes juga membaik
c. Gangguan endokrin wanita
Premenstrual syndrome (PMS), ditandai oleh
perubahan subjektif mood, rasa kesehatan
fisik, dan psikologis umum yang
berhubungan dengan siklus menstruasi.
Secara khusus, perubahan kadar estrogen,
progesteron, dan prolaktin dihipotesiskan
berperan penting sebagai Faktor psikososial,
dan biologis telah terlibat didalam
patogenesis gangguan.1
Penderitaan menopause (menopause
distress), adalah suatu keadaan yang terjadi
setelah tidak adanya periode menstruasi
selama satu tahun yang disebut menopause.
Banyak gejala psikologis yang dihubungkan
dengan menopause,termasuk kecemasan,
kelelahan, ketegangan, labilitas emosional,
mudah marah (iritabilitas), depresi, pening,
dan insomnia.
• Wanita mungkin juga mengalami perubahan
dalam metabolisme kalsium dan lemak,
sebagai efek sekunder dari penurunan kadar
estrogen, dan perubahan tersebut disertai
oleh sejumlah masalah medis yang terjadi
pada pasca menopause, seperti osteoporosis
dan aterosklerosis koroner.1
• Wanita yang sebelumnya mengalami kesulitan
psikologis, seperti harga diri yang rendah dan
kepuasan hidup yang rendah, kemungkinan
rentan terhadap kesulitan selama
menopause.1
a. Penyakit infeksi
Penelitian klinis menyatakan bahwa stres dan
keadaan psikologis yang buruk menurunkan
daya tahan terhadap tuberkulosis dan
mempengaruhi perjalanan penyakit. Dengan
demikian perkembangan penyakit sangat
dipengaruhi oleh keadaan psikologis orang.1
b. Gangguan alergi
Bukti klinis menyatakan bahwa faktor
psikologis berhubungan dengan pencetus
alergi. Asma bronkial adalah contoh utama
proses patologis yang melibatkan
hipersensitifitas segera yang berhubungan
dengan proses psikososial.1
c. Transplantasi organ
Pengaruh psikososial seperti kehidupan yang
penuh dengan stres, kecemasan dan depresi
mempengaruhi sistem kekebalan yang
berperan dalam mekanisme penolakan
transpalantasi organ.1
a. Masalah pasien
• Reaksi psikologis mereka adalah rasa takut
akan kematian, cacat, ketidakmampuan,
• Setengah dari pasien kanker menderita
gangguan mental berupa gangguan
penyesuaian 68%, gangguan depresi berat
13% dan delirium 8%. Pada pasien kanker
sering ditemukan pikiran dan keinginan
bunuh diri.1
b. Masalah yang berkaitan dengan pengobatan1
- Terapi radiasi
Efek samping terapi radiasi adalah
ensefalopati yang berhubungan dengan
peningkatan tekanan intrakranial.
- Kemoterapi
Efek samping kemoterapi berupa mual dan
muntah
- Rasa sakit
Pasien kanker dengan rasa sakit memiliki
insidensi depresi dan kecemasan yang lebih
tinggi dibanding mereka yang tanpa rasa
sakit.
c. Masalah keluarga
Kecemasan dan depresi dalam anggota
keluarga memerlukan intervensi yang aktif.
Keluarga harus memberikan pelayanan untuk
pasien.
a. Pruritus menyeluruh
Pruritus psikogenik menyeluruh adalah tidak
ada penyebab organik. Kemarahan yang
terekspresi dan kecemasan yang terekspresi
merupakan penyebab paling sering, karena
secara disadari atau tidak mereka menggaruk
dirinya sendiri secara kasar.1
b. Pruritus setempat
Pruritus ani
Pruritus vulva
c. Hiperhidrosis
Ketakutan, kemarahan dan ketegangan dapat
menyebabkan meningkatnya sekresi keringat,
karena manusia memiliki 2 mekanisme
berkeringat yaitu termal dan emosional.
Berkeringat emosional terutama tampak pada
telapak tangan, telapak kaki dan aksila.
Berkeringat termal paling jelas pada dahi,
leher, punggung tangan dan lengan bawah.1
a. Migren
• Migren adalah ganguan paroksismal yang
ditandai oleh nyeri kepala rekuren, dengan atau
tanpa gangguan visual dan gastrointestinal.
• Kepribadian obsesional yang jelas terkendali dan
perfeksionistik, yang menekan marah, dan yang
secara genetik berpresdisposisi pada migren
mungkin menderita nyeri kepala tersebut1
• Mekanisme terjadinya migren psikosomatis
berupa:14
o vasospasme arteri serebri
o distensi arteri karotis eksterna
o edema dinding arteri
• Psikoterapi bermanfaat untuk menghilangkan
efek konflik dan stres.1
b. Tension ( kontraksi otot)
Terjadi pada 80% populasi selama perode
stres emosional. Kepribadian yang tegang,
berjuang keras dan kompetitif peka terhadap
gangguan ini.
Stres emosional sering kali disertai kontraksi
otot kepala dan leher yang lama melebihi
beberapa jam dapat menyempitkan pembuluh
darah yang menyebabkan iskemia.1
psikoterapi merupakan terapi pilihan.1
Tujuan terapi adalah kesembuhan
Maksudnya adalah resolusi gangguan
reorganisasi kepribadian, adaptasi yang lebih
matang, meningkatkan kapasitas fisik dan
okupasi serta proses penyembuhan,
perbaikan penyakit, mengurangi secondary
gain terhadap kondisi medisnya, serta
menjadi patuh dengan pengobatan.
• Terapi penyakit somatik dalam keadaan akut, yang
utama adalah terapi medis. Umumnya adalah anti
ansietas dan anti depresan serta farmakoterapi untuk
penyakit konkomitannya. Psikoterapi pada kondisi ini
lebih bersifat reassurance dan suportif.
• Selayaknya terapi menghasilkan kemampuan
penyesuaian yang matang, peningkatan kemampuan
aktivitas fisik dan okupasi, sikap yang lebih baik
terhadap penyakitnya, mencegah komplikasi,
mengurangi secondary gain, serta meningkatnya
kemampuan penyesuaian terhadap keberadaan
penyakit tersebut.
Terapi harus tetap fokus pada pengertian terhadap
motivasi dan fungsi mekanisme yang terganggu serta
membantu pasien mengenali penyakit dan dampak pola
negatif terhadap penyakit tersebut.
Psikoterapi berjalan lebih lambat dan hati-hati
dibanding dengan gangguan psikiatrik lainnya,
transferensi positif harus terjadi secara bertahap.
Resistensi sering terjadi pada saat awal dan selama
terapi, sehingga sering terjadi penghentian terapi
karena alasan yang dangkal.
Karena pasien biasanya kurang motivasi dalam
mengikuti program terapi, diperlukan tehnik terapi yang
mudah disesuaikan, dan dilakukan perubahan-
perubahan dalam pendekatan terapi
• Sikap yang diharapkan adalah tetap pada jalur
manajemen medis yang sudah ditetapkan. Secara
umum, perlu waktu sebanyak mungkin bersama
pasien, mendengarkan dengan simpatik keluhan-
keluhan pasien serta bersikap suportif dan
reassuring.
• Sebelum melakukan tindakan manipulative,
diharapkan menjelaskan dengan baik prosedur
dan hasil yang diharapkan. Hal ini akan
meredakan kecemasan pasien, membuatnya lebih
kooperatif dan mempermudah jalannya terapi.
Terjadinya perubahan perilaku sangat
bergantung pada kualitas hubungan dokter-
pasien. Beberapa strategi negosisasi yang
digambarkan oleh Aaron Lazare :
1. Edukasi langsung
2. Interbensi pihak ketiga
3. Eksplorasi pilihan
4. Menyediakan contoh atau percobaan terapi
5. Control sharing
6. Membuat konsesi
7. Konfrontasi yang empatik
8. Menentukan standar
Psikoterapi kelompok dan terapi keluarga
• Pendekatan kelompok memberikan kontak
interpersonal dengan orang lain yang menderita
penyakit yang sama dan memberikan dukungan
untuk pasien yang takut akan ancaman isolasi
dan pengabaian.
• Terapi kelompok memberikan harapan
perubahan hubungan antar anggota keluarga
yang sering mengalami stress dan beriskap
bermusuhan pada anggota keluarga yang sakit.
Edmunt Jacobson (1983) mengembangkan suatu
metode yang dinamakan relaksasi otot progresif
untuk mengajarkan relasksasi tanpa menggunakan
instrumentasi seperti yang digunakan didalam
biofeedback. Metode ini adalah suatu tipe
desensitisasi sistematik.
Herbert Benson (1975) menggunakan konsep yang
dikembangkan dari meditasi transcedental, disini
pasien dipertahankan pada perilaku yang lebih
pasif, memungkinkan relaksasi terjadi dengan diri
sendirinya. Semua teknik ini memiliki kesamaan
posisi nyaman, lingkungan yang damai,
pendekatan pasif dan citra mental yang
menyenangkan tempat seseorang dapat
berkonsentrasi.
Hipnosis efektif untuk menghentikan
merokok dan menguatkan perubahan diet.
Hipnosis digunakan dalam kombinasi
dengan perumpamaan yang tidak disukai.
Beberapa pasien menunjukkan angka relaps
yang cukup tinggi dan dapat memerlukan
pengulangan program terapi hipnotik
(biasanya tiga hingga empat sesi).
• Manusia mampu mempelajari cara
mengendalikan respons fisiologis involunter
(biofeedback) seperti vasokonstriksi
pembuluh darah, irama jantung, dan denyut
jantung.
• Meskipun awalnya memberikan hasil yang
menyokong didalam menerapi hipertensi
esensial, terapi relakasasi telah memberikan
efek jangka panjang yang lebih signifikan
dari pada biofeedback.
• Acupressure dan akupuntur adalah teknik
penyembuhan cina yang disebutkan didalam teks
medis kuno.
• Konsep fundamental lainnya adalah gagasan
mengenai dua medan energi (yin yang), yang
harus seimbang untuk mempertahankan
kesehatan.
• Teknik akupuntur telah digunakan pada hampir
semua gangguan yang disebutkan dengan hasil
yang beragam.
golongan senyawa psikofarmaka :