Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

ABORTUS IMMINENS

-
OLEH :
IRMA AYUDIANA

1
RSUD JARAGA SASAME BUNTOK
2018
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Usia : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : jl.kartini
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Masuk RS tgl : 24 januari 2018, jam 09.10.

2
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
keluar darah dari jalan lahir

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien merasa hamil 4 bulan, datang dengan keluhan keluar darah dari
jalan lahir sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Darah berupa gumpalan
berwarna hitam besar. Tidak ditemukan adanya jaringan janin. Perut bgian bawah
terasa agak nyeri ringan. Mules disangkal. Sebelumnya 5 hari SMRS pasien
sempat mengeluhkan keluhan keluar bercak darah kecoklatan, di bawa ke dokter
untuk dilakukan USG dengan keterangan janin baik, lalu pasien diberikan obat
dan di ijinkan untuk beristirhat di rumah. Riwayat keputihan (-), Trauma (-),
3
diurut (-), post coitus (-).
Riwayat Periksa Kehamilan
Ibu mengaku periksa teratur kebidan

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi (-), DM (-), Asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat hipertensi (-), DM (-).

Riwayat Pengobatan
Pasien hanya mengkonsumsi vitamin selama kehamilan dan sempat
mengkonsumsi obat dari dokter kandungan, tetapi pasien lupa nama obatnya.

4
Riwayat Perkawinan
Pernikahan pertama, masih menikah, lama pernikahan 8 bulan.

Riwayat Menstruasi
Haid Pertama :14 tahun
Siklus Haid : tidak teratur, lama haid 7 hari, kadang terasa sakit
HPHT : 9-10-2017
TP : 16-7-2018

Riwayat Obstetri
Hamil ini, G1P0A0 UK 13-14 minggu 5
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang  Tanda-tanda vital


 Kesadaran : Composmentis Tekanan Darah : 110/80 mmHg
 Status Gizi Nadi : 84 x/menit
BB sebelum sakit : 52 Kg Suhu : 36.9o C
BB ketika sakit : 52 Kg Pernapasan : 22 x/menit
TB : 157 Cm

6
 Status generalis

Kepala : Normochepal warna rambut hitam, distribusi rambut merata, rambut tidak
mudah rontok.
Mata : Pupil Isokor, Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Refleks Cahaya
(+/+)
Hidung : Epitaksis (-/-), Bekas trauma (-/-), Sekret (-/-)
Telinga : Normotia, sekret (-/-)
Mulut : Mukosa mulut dan bibir lembab (+), Sianosis (-), Faring hiperemis (-), Lidah
kotor (-)
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB, JVP tidak diperiksa
7
Paru – paru
I : pergerakan dinding dada simetris, retaksi sela iga (-)
P : vokal fremitus sama dikedua lapang paru kanan dan kiri
P : sonor di kedua lapang paru, batas paru hepar setinggi ICS V
A : vesikuler +/+, ronkhi basah kasar -/-, wheezing -/-
Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis teraba di ICS V midklavikula sinistra
P : Batas jantung kanan setiinggi ics 4 linea parasternal dekstra, Batas
jantung kiri setinggi ics 4 linea midclavikularis sinistra
A :BJ I dan II murni reguler, gallop (-) murmur (-)

 Ekstremitas atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
 Ekstremitas bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-)8
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, tidak ada benjolan.
Auskultasi : Bising usus (+) 8x/menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen.

 Ekstremitas atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
 Ekstremitas bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-)

9
Status Obstetri
Palpasi : dinding perut supel, nyeri tekan (-), massa tumor (-), TFU terba 3
jari dibawah pusat.

Pemeriksaan Ginekologis
 Inspeksi: genitalia eksterna, vagina bersih, terdapat rambut pubis, ulkus
(-) pembengkakan vulva (-), keluar darah yg mengalir (-), pus (-), lendir (-)
 Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan

Hasil USG
-fetus (+), DJJ (+), hamil 14-16 minggu
10
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai


Rujukan
Hematologi Rutin
Hemoglobin 12.4 g/dL 12 – 14
Leukosit 13.900 103/ɥL 4.000 – 11.000
Hematokrit 38,7 % 35 – 47
Trombosit 228 103/ɥL 150 – 400
Gol.Darah A
HbsAg Negatif

11
Diagnosis Kerja

Abortus Imminens

Tatalaksana

• Pertahankan kehamilan
• Observasi perdarahan
• IVFD RL 20 TPM + drip Farbion amp
• Bedrest total
• Inj.As tranexamat 3x500mg
• Hystolin 3x1
12
TINJAUAN PUSTAKA

13
DEFINISI

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin


berkembang sepenuhnya dan dapat hidup di luar kandungan dan
sebagai ukuran digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram.

14
ETILOGI
1
2
Faktor
maternal Faktor
ovofetal

-infeksi
-Penyakit kronis 70% kasus, ovum yang telah
dibuahi gagal untuk berkembang
-Pengaruh endokrin atau terjadi malformasi pada
-Nutrisi tubuh janin.
-Obat-obatan 40% kasus, diketahui bahwa
latar belakang kejadian abortus
-Faktor imunologis adalah kelainan chromosomal.
-Faktor anatomi 20% kasus, terbukti adanya
-Trauma kegagalan trofoblast untuk 15
melakukan implantasi dengan
adekuat.
Patofisologi

Perdarahan dalam desidua


basalis

Nekrosis jaringan sekitar

Hasil konsepsi terlepas


sebagian atau seluruh

Benda asing di dalam uterus

Uterus kontraksi untuk 16


mengeluarkan
Patofisologi

Kehamilan 14-22
Kehamilan < 8 minggu Kehamilan 8-14 minggu
minggu

Embrio yang rusak masih vili koriales menembus


desidua lebih dalam sehingga Janin biasanya
terbungkus oleh sebagian
umumnya plasenta tidak dikeluarkan dan diikuti
desidua dan villi korialis dilepaskan sempurna plasenta beberapa saat
kemudian

Dikeluarkan secara Plasenta masih tertinggal


keseluruhan di cavum uteri Perdarahan biasanya
tidak terlalu banyak
tapi rasa nyeri lebih
menonjol
Perdarahan pervaginam 17
terjadi saat pengeluaran Perdarahan pervaginam
konsepsi yang banyak
Spontan
Terjadinya
Terapeutik
Abortus
Provokatus
Kriminalis
Abortus
Inkomplit
Kalsifikasi
Abortus
Komplit

Abortus
Insipiens

Gambaran Abortus
Klinis Imminens

Missed
Abortion

Abortus
Habitualis

Abortus 18
Infeksius
• merupakan tingkat permulaan dan ancaman terjadinya
abortus, ditandai perdarahan pervaginam, ostium uteri
Abortus Iminens masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam
kandungan.

• abortus yang sedang mengancam ditandai dengan


serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka,
Abortus insipien akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan
dalam proses pengeluaran

Abortus • sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri


dan masih ada yang tertinggal.
inkomplitus

Abortus • seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kpompletus kurang dari 500 gram.
19
• abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal
Missed Abortus dalam kehamilan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil
konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam kandungan

Abortus • abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut.


Habitualis
Abortus • abortus yang disertai infeksi pada alat genitalia.
infeksius
Abortus • Abortus dengan induksi medis
terapeutik 20
TANDA DAN GEJALA KLINIS

 Amenorea
 Perdarahan yang bisa sedikit dan bisa banyak, perdarahan
biasanya berupa darah beku
 Sakit perut dan mulas – mulas dan sudah ada keluar fetus
atau jaringan
 Pada pemeriksaan dalam jika abortus baru terjadi didapati
serviks terbuka, kadang – kadang dapat diraba sisa – sisa
jaringan dalam kantung servikalis atau kavum uteri dan
uterus lebih kecil dari seharusnya kehamilan.

Pada kasus ini ibu Amenorea, mengeluh keluar darah


yang bergumpal dari jalan lahir di sertai nyeri perut
21
bawah
Diagnosis
Anamnesis
Adanya amenore pada masa reproduksi
Perdarahan pervaginam disertai jaringan hasil konsepsi
Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis

Pemeriksaan fisik
Abdomen biasanya lembek dan tidak nyeri tekan
Pada pemeriksaan pelvis, sisa hasil konsepsi ditemukan di dalam uterus,
dapat juga menonjol keluar, atau didapatkan di liang vagina.
Serviks terlihat dilatasi dan tidak menonjol. Pada pemeriksaan bimanual
didapatkan uterus membesar dan lunak

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan, hemoglobin, leukosit, waktu 22
bekuan, waktu perdarahan, dan trombosit.
Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil konsepsi
Tatalaksana

• Tirah baring. Pasien dilarang dari melakukan aktivitas fisik berlebihan


ataupun hubungan seksual. Jika terjadi perdarahan berhenti, asuhan
antenatal diteruskan seperti biasa dan penilaian lanjutan dilakukan jika
perdarahan terjadi lagi.
• Pemberian hormon progesterone pada abortus imminens masih menjadi
perdebatan. Hormon progesterone dapat diberikan jika pada pemeriksaan
didapatkan adanya kekurangan hormon progesterone.
• Pemeriksaan ultrasonografi penting untuk mengetahui apakah janin
masih hidup atau tidak.

23
Prognosis

Prognosis ditentukan lamanya


perdarahan , jika perdarahan
berlangsung lama,mules- mules yang
disertai pendataran serviks
menandakan prognosis yang buruk.

24
 Wiknajosastro, Hanifa. Prof.dr.DSOG. Ilmu Kebidanan, yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2007
 Cunningham, Macdonald. William Obstetrics. 22th edition. Appleton
and Lange. Stanford Connecticut. 2007
 Safuddin, Abdul bari. Prof. Dr. DSOG. Buku Acuan Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta. 2004
 Mochtar R. Abortus dan Kelainan dalam Kehamilan. Dalam :
Sinopsis Obstetri. Edisi kedua. Editor : Lutan D. EGC, Jakarta. 2007

25
TERIMA KASIH 
26

Anda mungkin juga menyukai