Anda di halaman 1dari 106

Distosia

Dr. Zulfadli, SpOG

SMF Obstetri dan Ginekologi


RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung
2013
Persalinan
Definisi  serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran palsenta dan selaput janin dari
tubuh ibu (Obstetri Fisiologi, UNPAD)

Eutasia  Persalinan normal yang berlangsung spontan,


aterm dan hidup
Eutasia

P Well Born Baby

P P Well Health
Mother
3P
Power
Passage
Passenger
96%  Presentasi kepala
58% uuk di kiri depan
23% uuk di kanan depan
11% uuk di kanan belakang
8% uuk di kiri belakang
Gerakan Janin pada Persalinan Normal
1. Turunnya kepala
- Kepala melintasi PAP dalam keadaan sinklitismus
asinklitismus
- Sutura sagitalis melintang + fleksi ringan
- Majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga
panggul bersamaan dengan gerakan: fleksi, putaran paksi
dalam, ekstensi
Yang menyebabkan majunya kepala
1. Tekanan cairan intauterine
2. Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
3. Kekuatan mengejan
4. Melurusnya badan anak oleh perubahan rahim
2. Fleksi
Dengan majunya kepala  fleksi bertambah  uuk lebih
rendah dari uub  ukuran kepala jadi lebih kecil melalui
diameter suboccipito-bregmatika 9,5 cm

Terjadinya fleksi k/ adanya dorongan pada janin dan terdapat


juga tahanan dari PAR, serviks, dinding dan dasar panggul
3. Putaran paksi dalam
 Pemutaran dari bagian depan  bagian terendah memutar
ke bawah simfisis
Tujuan :
- Menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir, yakni
bidang tengah dan PBP  janin dapat lahir
Putaran paksi dalam tidak terjadi sebelum kepala sd H-III
Akhir gerakan  kepala sampai
ke dasar panggul
4. Ekstensi/Defleksi Kepala
- Sumbu jalan lahir pada PBP mengarah ke depan atas
- Jika tidak ada ekstensi  kepala tertekan pada perineum dan
menembusnya
- Berturut-turut lahir uub, dahi, hidung, mulut dan dagu pada
pinggir atas perineum
5. Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir  kepala anak berputar ke arah punggung
anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi
karena putaran paksi dalam
6. Ekspulsi
Bahu melintasi PAP dalam keadaan miring, dalam rongga
panggul, bahu menyelesaikan  di dasar panggul apabila
kepala telah dilahirkan  bahu ada di depan belakang 
trokanter depan  trokanter belakang  bayi lahir
seluruhnya
P
P DISTOSIA
P
KELAINAN
(pada 1 atau lebih komponen)
Distosia
1. Power: kekuatan his dan mengejan.
- Inersia uteri: primer, sekunder.
- Tetania uteri.
- His yang tidak terkoordinasi.
- Kelelahan ibu mengejan.
- Salah pimpinan kala kedua.
2. Passage: jalan lahir.
- Kelainan bentuk panggul.
- Kesempitan panggul.
- Ketidakseimbangan sefalopelvik.
- Kelainan jalan lahir lunak.
3. Passenger
- Kelainan bentuk dan besar janin: anensefalus, hidrosefalus, janin mak-rosomia
- Kelainan pada letak kepala: presentasi puncak, presentasi muka,
presentasi dahi, kelainan posisi oksiput.
- Kelainan letak janin: letak sungsang; letak lintang dan atau letak mengolak presentasi
rangkap (kepala tangan, kepala kaki, kepala tali pusat).
DISTOSIA KELAINAN
TENAGA
 Distosia kelainan tenaga :
1. Kelainan His :
Inertia uteri atau kelemahan his merupakan sebab
terpenting dari distosia.
2. Kelainan Tenaga :
Misalnya : Cicatrix baru pada dinding perut, hernia,
diastase M. Rectus Abdominis, sesak nafas.
DISTOSIA KARENA
FAKTOR JANIN
DISTOSIA KARENA FAKTOR JANIN
I. Makrosomia (janin besar/raksasa)
II. Malposisi dan malpresentasi
III. Kelainan letak bagian janin
IV. Distosia bahu
V. Malformasi
VI. Kehamilan ganda
I. Makrosomia
Def. : Janin besar adalah janin yang dilahirkan dgn berat
badan > 4000 g

Etiologi
 Keturunan
 Multiparitas
 Postterm/postmaturitas
 Prediabetes melitus/diabetes melitus
 Sosial ekonomi tinggi : diet tinggi kalori
 Hipotoiroidisme
 Janin dengan eritroblastosis
Diagnosis

- Wanita hamil dengan perut sangat besar kemungkinan: janin


besar, hamil ganda, hidramnion
- Rongentnologis
- Sefalometri dengan USG
- Diagnosis menentukan berat badan janin secara palpasi
kadang-kadang sulit terutama kalau dinding perut tebal
Komplikasi
- Ibu (HPP,distosia bahu, laserasi)
- Janin (paralisis Erb,Fraktur, perdarahan intrakranial)

Pengelolaan
- Diet
- DM?
- Panggul normal  pervaginam dan obs. Kemajuan
persalinan
- Distosia bahu (+)  episiotomi lebar
II.MALPOSISI DAN MALPRESENTASI
Malposisi
1. Posisi oksipito posterior
2. Posisi oksipito transversalis

Malpresentasi
1. Presentasi parietal
2. Presentasi puncak kepala
3. Presentasi dahi
4. Presentasi muka
5. Presentasi bokong (letak sungsang)
6. Presentasi bahu (letak lintang)
MALPOSISI
Definisi
Presentasi belakang kepala dg oksiput (UUK) tdk di segmen
depan

Pembagian :
1. Posisi oksipito posterior
2. Posisi oksipito transversalis
Posisi oksipito posterior

Definisi
pres.belakang kepala dg oksiput di belakang

Etiologi
- Ibu (panggul,otot,his)
- Janin
- Alat pengiring (air ketuban, plasenta)
Diagnosis
- Denominator : UUK
- PL (perut datar, bag.kecil di depan, kepala menonjol di atas
PAP)
- PD (UUK di segmen belakang)
Pengelolaan
- Lakukan koreksi (manual, forsipal)
- Oksipito posterior  konservatif
- Oksipito posterior persisten  spontan
- Tidak dapat dikoreksi  tindakan:
- Ekstraksi vakum
- Ekstraksi forsep scr Mohrer/Scanzoni
Posisi oksipito transversalis
Definisi
pres.belakang kepala dg oksiput (UUK) di lateral

Etiologi
- Ibu (panggul,otot dasar panggul, his)
- Janin (kecil, btk bundar, panggul belakang)
Diagnosis
- Denominator: UUK
- PD : sutura sagitalis melintang

Pengelolaan
- High transverse arrest  koreksi manual  jika gagal  SC
- Deep transverse arrest  koreksi manual / ekstraksi forsep
MALPRESENTASI
Definisi
pres. yg bukan pres.belakang kepala

Macam :
1. Presentasi parietal
2. Presentasi puncak kepala
3. Presentasi dahi
4. Presentasi muka
5. Presentasi bokong (letak sungsang)
6. Presentasi bahu (letak lintang)
Presentasi parietal (Asinklitisme)
 Definisi :
pres.kepala dg defleksi/ekstensi dan os parietal merupakan
bag.terendah

 Etiologi : panggul picak


Macam :
1. Pres.parietal anterior (asinklitisme anterior)
2. Pres.parietal posterior (asinklitisme posterior)

Prognosis :
- pres.parietalis anterior  spontan
- pres.parietalis anterior  tak dapat spontan
Presentasi puncak kepala
Definisi
Pres.kepala dg defleksi/ekstensi min dg sinsiput mrpk bag
terendah

Etiologi
- Ibu (picak,kerusakan dasar panggul)
- Janin (kecil/mati,kepala bulat)
Diagnosis
- Denominator : UUB
- PL : sulit
- PD : UUB terendah dan depan
- Post partum : caput suksedaneum di UUB

Pengelolaan
- Konservatif
- Ibu miring searah punggung janin  spontan
Prognosis
- Persalinan : lama  partus lama
- Ibu : laserasi jalan lahir luas
- Janin : morbiditas meningkat  ok. molase berat
Presentasi dahi
 Definisi :
Pres. kepala dg defleksi/ekstensi sdg dahi mrpk bag terendah

 Etiologi :
Pada dasarnya sama dg etiologi pres.muka
Diagnosis

- Denominator frontum (dahi)


- PL: sulit  hasil spt pres. muka
- PD: teraba sutura frontalis dg ujung yg satu di UUK dan ujung yg
lain dipinggir orbita dan pangkal hidung
Pengelolaan

- Kehamilan  perasat Schatz


- Persalinan :
- Perasat Thorn
- 10%  jadi pres. Muka/belakang kepala
- 90%  forsep/SC
- Persalinan lancarkonservatif spontan
- Persalinan tak lancar  SC
- Janin mati  embriotomi
Prognosis

- Ibu : morbiditas meningkat


- Janin : mortalitas 20%
Presentasi Muka
 Definisi :
Presentasi muka dg defleksi/ ekstensi minimal dan muka
merupakan bagian terendah

 Etiologi :
- Primer
- Sekunder
Primer : dari awal sudah defleksi, tidak mungkin mengadakan fleksi
 tidak mungkin diperbaiki

- Anensefalus
- Meningokel
- Struma kongenital/kista leher/ higroma koli
- Kelainan tulang/otot leher pendek
- Lilitan tali pusat
Sekunder :
- Gangguan penurunan kepala :
DKP, pres rangkap,tumor previa,
inersia uteri hipotonik

- Gerakan janin kurang leluasa :


Janin mati,janin besar,uterus miring

- Gerakan janin leluasa :


Hidramnion, perut gantung
Diagnosis

- Denominator dagu (mentum)

- PL : kepala sepihak punggung, kepala-punggung sudut lancip


(sudut Fabre), kepala bertentangan dg bag kecil

- Auskult : DJJ pd bag kecil


- PD :
- dlm kehamilan  sulit
- dlm persalinan  hati2
- teraba dagu, mulut, puncak dan pangkal hidung,
cekungan mata

- Rontgenologis / USG  bila PL/PD sulit


Pengelolaan :
- Periksa apakah DKP (+) SC
- Pd kehamilan : mentoposterior  konversi dg perasat Schatz

- Dlm persalinan :
- Konservatif
- tidur miring sebelah dagu
- mentoanterior  spontan
- mentoposterior  89-90% mjd
mentoanterior
-Aktif : mentoposterior diubah mjd
mentoanterior
-Konversi  perasat Ziegenspeck
/Thorn (Boudaloque)
-Koreksi  menual atau forsep
- Bila ada indikasi mengakhiri persalinan :
-Mentoposterior  SC
-Mentoanterior
 kepala dasar panggul
 dagu di depan
 jika tidak  SC
-Janin mati  Embriotomi
Prognosis

- Persalinan akan lama


- Ibu : Morbiditas meningkat
- Janin : Mortalitas 2,5 – 5 %
KONVERSI
 Definisi :
Tindakan merubah presentasi kepala defleksi mjd fleksi

 Sangat jarang dilakukan


 Syarat :

-Dagu belakang
-Kepala blm jauh turun ke rongga panggul
-Tidak ada DKP
 Macam :

1. Perasat Schatz
2. Perasat Ziegenspeck
3. Perasat Thorn atau Boudaloque
Perasat Schatz
Teknik :

-Semua tangan dari luar


-Satu tangan memegang bokong  tarik ke bag kecil
-Tangan lain meninju dada janin
Perasat Ziegenspeck
 Syarat : - pembukaan kecil
- ketuban sdh pecah

 Teknik :
-Asisten  perasat Schatz
-Operator  tangan dalam : 2 jari menekan dagu,fossa
kanina,dahi ke atas  tangan luar menekan kepala
Perasat Thorn/Boudaloque

 Syarat : -Pembukaan besar


-Ketuban sdh pecah
 Teknik :
-Asisten meninju dada janin
-Operator  tangan luar menarik bokong ke bag kecil, tangan
dalam jempol di bwh dagu,jari lain memegang kepala  fleksi
Presentasi Bokong

 Definisi :
Letak memanjang dgn bagian terbawah bokong dgn atau tanpa
kaki

 Kejadian : 3 %
Macam :

1. Presentasi bokong murni (Frank Breech Presentation)


2. Presentasi bokong kaki
-Bokong kaki sempurna  2 kaki
-Bokong kaki tidak sempurna  1 kaki
3. Presentasi kaki
-Kaki sempurna  2 kaki
-Kaki tidak sempurna  1 kaki
4. Presentasi lutut
-Lutut sempurna  2 lutut
-Lutut tidak sempurna  1 lutut
Etiologi :

- Faktor ibu : - Panggul sempit


- Tumor jalan lahir
- Faktor janin/alat pengiring :
- Janin kecil/prematur
- Janin besar
- Hamil ganda
- Kelainan (hidramnion,
hidrosefalus, anensefalus)
- Letak plasenta
- Faktor uterus :
-Uterus lembek (grandemultipara)
-Kelainan uterus (uterus bikornus)
Diagnosis :

-Denominator sakrum
-PL :- Palpasi  kepala di fundus
- Auskult  DJJ atas pusat ka/ki
-PD : ada pembukaan dan ketuban sdh pecah  teraba sakrum,
tuber osis iskii ka/ki, anus
Perbedaan
Lutut : Siku :
- Teraba satu tulang bundar - Tulang runcing
- Dapat digerakkan
- Tidak dapat digerakkan

 patela  ulna
Perbedaan
Anus : Mulut :

- Lubang kecil, sulit dimasuki - Lubang dapat dimasuki jari


jari - Teraba rahang atas & bawah,
- Tdk diisap diisap
- Kadang2 tdp mekonium di - Jari bersih
ujung jari
Perbedaan
Kaki : Tangan :

- Tumit runcing - Jari tangan lebih panjang


- Bersudut 90° dgn tungkai - Jempol tidak sejajar dgn jari
- Jari kaki sejajar dan lebih lain
pendek
Prognosis :

- Ibu : Mortalitas ≈ presbelkep


Morbiditas bertambah
- Janin : Morbiditas 3 kali lebih besar dari presbelkep
Pengelolaan :

- Kehamilan  tidak ada KI Versi Luar


- Persalinan:
- Versi luar
- Per vaginam : -Spontan Bracht
-Ekstr. Parsial
-Ekstr. Total
- Per abdominam
Versi Luar
 Definisi :
Tindakan dari luar yg dikerjakan dg 2 tangan untuk
merubah/memperbaiki presentasi janin

 Indikasi :
- Presentasi bokong (letak sungsang)
- Presentasi bahu (letak lintang)
 Syarat :

-Umur kehamilan  nulipara ≥ 36mgg,


multipara ≥ 38 mgg
-Ketuban belum pecah
-Tidak ada DKP
-Janin tunggal hidup
-Bag terbawah masih dpt didorong
-Dalam persalinan :
-Pembukaan < 3 cm
-Pembukaan lengkap
 Kontra indikasi :

-Ketuban sudah pecah


-Hipertensi dlm kehamilan
-Pembukaan > 3 cm
-RUI
-Cacat rahim
-DKP
-Tumor jalan rahim
-HAP
-Hamil ganda
-Gawat janin
-Hidramnion/hidrosefalus/anensefalus
 Teknik :

- Mobilisasi
- Eksenterasi
- Sentralisasi
- Versi (rotasi)
- Fiksasi
- Kontrol  DJJ 3x interval 5 menit
Presentasi Bahu
 Definisi :
Letak janin dg sumbu panjang tegak lurus atau miring thp sumbu
ibu

 Kejadian : 1 : 500

 Etiologi : = presentasi bokong


 Diagnosis :

-Denominator skapula atau akromion


-PL :-I : Perut buncit ke samping
-P : Fut lebih rendah, kepala tak teraba di
fundus atau simfisis tapi di samping
-A : DJJ di sekitar pusat
-PD :
 Ketuban utuh : sulit, hati2
Rongga panggul kosong saat his

 Ketuban (-) : lebih mudah


Teraba tulang iga, bahu/ketiak,
punggung/skapula/akromion, dada dan klavikula,
bahu/lengan/tangan
Macam menurut posisi janin

Anterior
Kanan
Posterior
Kepala Punggung
Inferior
Kiri
Superior
 Evolusio spontanea
-Cara Douglas
-Cara Denman
 Konduplikasio korpore Roederer
 Versio spontanea
 Rektifikasio spontanea
 Pengelolaan

-Kehamilan : KI (-)  versi luar


-Persalinan :
-Per vaginam : -versi ekstraksi
-embriotomi
-Per abdominam
 Prognosis

Morbiditas dan mortalitas ibu dan anak meningkat


III. Kelainan Letak Bagian Janin

a. Tali pusat tersembunyi,


terkemuka,menumbung

b. Ektremitas terkemuka dan


menumbung
IV. Distosia Bahu
 Definisi : kesulitan melahirkan bahu setelah kepala lahir

 Etiologi :
- Panggul sempit
- Bahu lebar
- Dada sangat lebar (anasarka)
- Bahu tersangkut ramus pubis
- Interlocking pd gemeli
V. Malformasi

A. Hidrosefalus
B. Anensefalus (Hemisefalus)
C. Pembesaran badan janin
D. Monstra dupleks(kembar dempet)
VI. Kehamilan Ganda

A. Gemeli
B. Montra Dupleks (Double monster, conjointed twins, kembar
dempet, kembar Siam)
Gemeli
1. Gemeli yang berasal dari satu telur
2. Gemeli yang berasal dari dua telur
DISTOSIA KARENA FAKTOR
JALAN LAHIR
DISTOSIA KARENA FAKTOR JALAN LAHIR

a. Distosia Karena Jalan Lahir Keras (Panggul)


b. Distosia Karena Jalan Lahir Lunak
(Traktus Genitalis)
ABNORMALITAS PANGGUL
1. Karena gangguan pertumbuhan
2. Karena penyakit tulang/sendi pelvis
3. Karena penyakit kolumna vertebralis
4. Karena kelainan ekstremitas inferior
KESEMPITAN PANGGUL
• Kesempitan pintu atas panggul
• Kesempitan bidang tengah panggul
• Kesempitan pintu bawah panggul
SYARAT PARTUS PERCOBAAN
1. Anak hidup
2. Presentasi kepala
3. Dimulai setelah fase aktif
4. His normal dan adekuat
5. Tidak ada kelainan serviks
6. Pengawasan baik terhadap: ibu, janin dan kemajuan
persalinan
7. Kesanggupan untuk seksio sesar
DISTOSIA KRN JALAN LAHIR LUNAK

1. Kelainan Vulva
2. Kelainan Vagina
3. Kelainan Serviks
4. Kelainan Uterus
KOMPLIKASI DISTOSIA
KOMPLIKASI DISTOSIA
1. Perlukaan Jalan Lahir
2. Partus Kasep (Partus Terlantar)
PERLUKAAN JALAN LAHIR
1. Perlukaan Perineum (ruptura perinei)
2. Perlukaan Vulva
3. Perlukaan Vagina
4. Perlukaan Serviks
5. Ruptura Uteri
PARTUS KASEP
 Definisi :
Kead persalinan yg tidak mengalami kemajuan dan berlangsung
lama shg menimbulkan komplikasi ibu maupun janin
 Etiologi :

- Faktor kekuatan
- Faktor janin
- Faktor panggul
- Pertolongan yang salah
Presentasi Muka
keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal,
sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka
merupakan bagian terendah menghadap ke bawah

PRIMER  sudah terjadi


sejak masa kehamilan
SEKUNDER  baru terjadi
saat persalinan
Diagnosa
1. Pada Kehamilan
- Tonjolan kepala sebagian dengan punggung dan antara
belakang kepala dengan punggung  Sudut Fabre
- DJJ terdapat pada bagian-bagian kecil
2. Pada Persalinan
- Pada pembukaan yang cukup besar  orbita, hidung,
tulang pipi, mulut dan dagu
3. Pemeriksaan Rontgen dan MRI
Etiologi
Terpenting : Panggul sempit dan Anak yang besar

Letak Muka Primer Letak Muka Sekunder


1. Struma kongenitalis 1. Panggul picak
2. Kelainan tulang leher 2. Anak besar
3. Lilitan tali pusat yang 3. Dinding perut kendor
banyak hingga rahim jatuh ke
4. Meningocele depan
5. anenchepal 4. Bagian-bagian yang
menumbung
5. Hidramnion
Pemeriksaan dalam pada berbagai
posisi presentasi muka
Mekanisme Persalinan
Kepala turun melalui PAP dengan sirkumferensia trakelo-
parietalis dan dagu melintang  hingga muka di dasar
panggul  putaran paksi dalam  dagu memutar ke depan
di bawah arkus pubis
Gerakan fleksi  berturut-turut lahir dahi, uub, belakang
kepala  lalu terjadi putaran paksi luar  hingga badan lahir

Catatan : Pada putaran paksi dalam  jika dagu tetap berada di


belakang  positio mento posterior persisten  tidak
bisa lahir spontan, kec jika janin kecil/mati
Prognosis
- Dapat lahir spontan jika dagu berada di depan
- Partus berlangsung lebih lama  angka kematian janin lebih
tinggi
- Ruptur perinei lebih sering terjadi
Penanganan
- Periksa ada/tidaknya kelainan panggul
- Dalam kehamilan  Perasat Thorn
- Dalam persalinan  jika tidak ada kelainan panggul, terapi
konservatif  bisa lahir pervagunam dengan forceps, syarat:
1. Kepala sudah di H-IV
2. Dagu berada di sebelah depan
- Jika dagu tetap di belakang (positio mento posterior
persistens)  SC
mengubah presentasi muka menjadi presentasi belakang kepala
 memasukkan tangan penolong ke dalam vagina, kemudian
menekan muka pada daerah mulut dan dagu ke atas  atau
dengan Perasat Thorn : “bagian belakang kepala dipegang oleh
tangan penolong yang dimasukan ke vagina kemudian ditarik ke
bawah, sedang tangan yang lain berusaha meniadakan ekstensi
tubuh janin dengan menekan dada dari luar”
Perasat Thorn
Presentasi Dahi
Presentasi dahi adalah keadaan dimana kedudukan kepala berada
di antara fleksi maksimal dan defleksi maksimal, sehingga
dahi merupakan bagian terendah

SEMENTARA  akan berubah menjadi presentasi muka atau


belakang kepala seiring majunya persalinan
Etiologi
Sama dengan etiologi letak muka  Panggul sempit dan Anak
besar
Diagnosa
1. Pada Kehamilan
- Tonjolan kepala sebagian dengan punggung dan antara
belakang kepala dengan punggung  Sudut Fabre
- DJJ terdapat pada bagian-bagian kecil
2. Pada Persalinan
Baru dapat didiagnosa jika pembukaan besar  teraba sutura
frontalis, uub, pinggir orbita dan pangkal hidung, dan tidak
teraba dagu ( jika teraba  presentasi muka)
Mekanisme Persalinan
Kepala turun dan masuk PAP melalui sirkumferensia maksillo-
patietalis dengan sutura frontalis melintang  kepala
moulage  hingga ukuran terbesar kepala sudah masuk PAP
 Putaran paksi dalam  dagu berputar ke depan di bawah
simfisis
Gerakan fleksi ( fossa canina sebagai hipomoklion)  lahir uub
dan belakang kepala  terjadi defleksi  mulut dan dagu
lahir di bawah simfisis

Catatan : sering terjadi moulage yang berlebihan dan kaput suksedaneum yang besar  sulit
terjadi penambahan defleksi
Persalinan lama, angka kematian perinatal 20%, persalinan pervaginam  perlukaan luas
perineum dan jaringan sekitarnya
Prognosa
k/ bersifat sementara  selanjutnya dapat berputar sebagai
letak belakang kepala atau muka
Jika menetap  prognosa buruk, kecuali jika ukuran/berat
badan janin kecil  k/ pada bayi besar atau normal kepala
turun melalui pintu atas panggul dengan sirkumferensia
maksilloparietalis (36 cm) yang lebih besar daripada
lingkaran pintu atas panggul.
Penanganan
Dalam kehamilan : boleh dicoba Perasat Schatz
Dalam persalinan :
- Jika pada akhir kala I kepala belum masuk ke dalam rongga
panggul, dapat diusahakan mengubah presentasi dengan
perasat Thorn, tetapi jika tidak berhasil, sebaiknya dilakukan
seksio sesarea.
- Meskipun kepala sudah masuk ke rongga panggul, tetapi bila
kala II tidak mengalami kemajuan sebaiknya juga dilakukan
seksio sesarea
Bayi yang lahir dalam presentasi dahi menunjukkan kaput
suksedaneum yang besar pada dahi disertai moulage kepala
yang hebat.

Anda mungkin juga menyukai