Anda di halaman 1dari 23

JURUSAN HPT

FAKULTAS PERTANIAN UB
Perbedaan
Ekosistem Agroekosistem
Parameter
Cuaca 1)Kisaran suhu dibagi dalam tropis 1)Suhu dikendalikan oleh penaung
temperit, dan artik an atau penggunaan rumah kaca
2)Kelembaban berkisar dari lembab, 2)Kelembaban dikendalikan oleh
moderat, sampai kondisi kering penyemprotan atau mengubah
3)Air termasuk air dalam tanah dan padat populasi tanaman
hujan 3)Air berasal dari Irigasi dan
4)Angin penting untuk penyebaran dan draenasi
pengaruh pengeringan 4)Angin dilindungi dengan tanaman
penahan angin
Pakan 1)Untuk binatang 1)Untuk binatang
a) Sisa-sisa bahan organik (untuk Memperoleh pakan berupa Tanam-
detrivor) an, padang penggembalaan, pakan
b)Tanaman (untuk herbivor) tambahan
c) Binatang lain (karnivor dan parasit) 2) Untuk tanaman
2) Untuk tanaman Memperoleh pakan dari pemupuk-
a)Sisa-sisa bahan organik (untuk kan, mineral tanah dan trace
saprofit) element (untuk saprofit)
b)Tanaman lain (parasit dan
patogen)
c) Binatang (insektivor)
d) Cahaya, air, CO2 , mineral, khlorofil
(autotrof)
Perbedaan
Ekosistem Agroekosistem
Parameter
Binatang 1)Kompetisi berupa interspesifik dan 1)Kompetisi berupa interspesifik
dan tanaman intraspesifik melalui pengurangan jarak
lain 2)Predasi tanam, intraspesifik melalui
3)Parasitisme pengurangan dengan
4) Patogen penyebab penyakit penyiangan dan herbisida
2)Predasi, parasitisme, dan
penyakit ditekan melalui
prosedur perlindungan tanaman
Tempat 1)Untuk binatang (serangga) dan 1)Untuk binatang: sebagai houses
berlindung patogen, seringkali tanaman (inang)
atau bagian tertentu tanaman
(misal penggerek daun dan 2)Tanaman pematah angin, rumah
batang) beberapa serangga kaca.Juga perbaikan tanah me-
adalah soil dweller (misal rayap lalui draenasi, irigasi, pengapur-
dan larva kumbang), dan imago an, pemupukan, dan pembajak-
serangga mungkin tidak mem- an dalam
punyai habitat yang spesifik
2)untuk tanaman: biasanya lokasi
fisik (habitat) termasuk tanah
(lembah, lereng dan bukit) ber-
sama-sama tanaman lain yang
menyusun komunitas
CIRI-CIRI AGROEKOSISTEM EKOSISTEM
Produksi bersih Tinggi Medium
Rantai tropik Sederhana, linier Kompleks
Keragaman spesies Rendah Tinggi
Keragaman genetis Rendah Tinggi
Siklus mineral Terbuka Tertutup
Stabilitas Rendah Tinggi
Energi hilang sbg panas (entropi) Tinggi Rendah
Kendali manusia Tinggi Rendah
Kepermanenan temporal Pendek Panjang
Heterogenitas habitat Sederhana Kompleks
Fenologi Terjadi sinkronisasi Musiman
Kematangan Tidak matang, suksesi awal Matang, klimaks
PERBEDAAN STRUKTUR DAN FUNGSI ANTARA
EKOSISTEM DAN AGROEKOSISTEM
CIRI-CIRI AGROEKOSISTEM EKOSISTEM
Produksi bersih Tinggi Medium
Rantai tropik Sederhana, linier Kompleks
Keragaman spesies Rendah Tinggi
Keragaman genetis Rendah Tinggi
Siklus mineral Terbuka Tertutup
Stabilitas Rendah Tinggi
Energi hilang sbg panas (entropi) Tinggi Rendah
Kendalianusia Tinggi Rendah
Kepermanenan temporal Pendek Panjang
Heterogenitas habitat Sederhana Kompleks
Fenologi Terjadi sinkronisasi Musiman
Kematangan Tidak matang, suksesi awal Matang, klimaks
 Keragaman Spesies
Manusia dalam keadaan normal menanam spesies tanaman
tunggal, sesekali juga dua spesies tanaman (intercropping)
sangat jarang berupa tanaman campuran. Penggunaan
herbisida dalam menekan gulma menjadikan agroekosistem
bersifat monokultur.
Pada ekosistem alami terdiri dari beberapa spesies tanaman,
meskipun terdapat perkecualian pada kondisi iklim yang
ekstrim suatu ekosistem alami dapat ditumbuhi hanya oleh 1 –
2 spesies tumbuhan, misalnya hutan papyrus.
 Keragaman intraspesifik (umur dan varietas)
Praktek penanaman pada kebanyakan tanaman di dalam
agro-eksosistem menghasilkan varietas dan umur yang
seragam, shg di dalam agroekosistem kisaran genotip sangat
terbatas. Keadaan tersebut mendorong terjadinya sinkronisasi
pembungaan, pembentukan tunas daun, dan proses yang lain
di antara tanaman yang ditanam.
 Nutrisi dan Suplai air
Di dalam agroekosistem dilakukan pemupukan dengan pupuk
kimia atau pupuk kandang dan beberapa diairi dengan sistem
irigasi. Hal itu berakibat level nutrisi pada dedaunan tanaman
dan jumlah jaringan muda biasanya lebih besar daripada di
dalam ekosistem alami.
 Ledakan Hama dan Penyakit
Ledakan populasi hama dan penyakit merupakan gambaran
yang teratur dari agoekosistem. Ledakan tersebut tidak
tercatat pernah terjadi di dalam hutan tropis yang telah
mencapai klimaks.
SIFAT AGROEKOSISTEM
TIPE
AGROEKOSISTEM
Keragaman Kepermanenan Stabilitas iklim Tingkat isolasi
vegetasi tanaman Rendah --->Tinggi Rendah---->Tinggi
Rendah----> Rendah --->Tinggi
Tinggi
I. Hutan tropis yang telah
dimodifikasi

II. Pertanian
Subsisten di
daerah tropis
dan temperit
III.Area pertanian
Yang telah ber-
kembang
IV. Area pertanian
Beririgasi
V. Tanaman Semusim
Monokultur

VI. Produk
Simpanan
VII. Rumah kaca
 Perkembangan pertanian berpengaruh
terhadap perkembangan agroekosistem
 Perkembangan pertanian di Indonesia
meliputi:
1. Pertanian subsisten
2. Pertanian tradisional
3. Pertanian konvensional
4. Pertanian berkelanjutan
PROGRAM BIMAS DENGAN PANCA USAHA TANINYA

INPUT: VAR UNGGUL, PUPUK ANORGANIK, PESTISIDA,


ALAT-ALAT PERTANIAN, DAN PENGAIRAN

HARAPAN YG CERAH BG KEBERHASILAN PROGRAM


PENINGKATAN PROD PERTANIAN

VARIETAS UNGGUL, PUPUK ANORGANIK, DAN PESTISIDA


DIGUNAKAN TH 1970 (PROGRAM BIMAS), PRODUKSI
BERAS INDONESIA MENINGKAT.

SEJAK TH 1973 PESTISIDA DISUBSIDI PEMERINTAH.

Di ASIA, PESTISIDA DIGAMBARKAN INDUSTRI KIMIA


SBG OBAT TANAMAN (filosofi khemoterapi) dan
DIGUNAKAN NAMA DAGANG YG “HEBAT”
KETERGANTUNGAN YANG BERLEBIHAN
TERHADAP PESTISIDA DAN PUPUK
ANORGANIK
DAMPAK THD
PETANI

REVOLUSI HIJAU

HARUS
PAKAI HARUS PAKAI
HARUS PAKAI
PESTISIDA VARIETAS
PUPUK UNGGUL
ANORGANIK
SANGAT PETANI
TERGANTU BUKAN
TIMBUL
NG MANAJE
DAMPAK
PESTISIDA NEGATIF R
sangat SANGAT
terRGANTUN TERGAN
g pupuk TUNG
 Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh
bahan kimia pertanian dan sedimen.

 Membahayakan kesehatan manusia dan hewan,


baik karena pestisida maupun bahan aditif pakan.

 Pengaruh negatif senyawa kimia pertanian tersebut


pada mutu dan kesehatan makanan.

 Penurunan keanekaragaman hayati termasuk


sumber genetik flora dan fauna yg merupakan modal
utama pertanian berkelanjutan (sustainable
agriculture).
 Perusakan dan pembunuhan satwa liar, lebah
madu, dan jasad berguna lainnya.

 Meningkatnya daya ketahanan organisme


pengganggu thd pestisida.

 Merosotnya daya produktivitas lahan karena erosi,


pemadatan lahan, dan berkurangnya bahan
organik.

 Ketergantungan yg makin kuat thd sumber daya


alam tidak terbarui (non-renewable natural
resources).
DAMPAK NEGATIF DARI
PANDANGAN
PERLINDUNGAN TANAMAN
 RESISTENSI OPT
 RESURJENSI OPT
 KEMATIAN MUSUH ALAMI
OPT
 PELEDAKAN OPT UTAMA
DAN OPT SEKUNDER
 KEMATIAN ORGANISME
AGROEKOSISTEM YANG RUSAK
MENJADI
LEBIH PEKA TERHADAP DAMPAK
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

 OPT TANAMAN RUMAH KACA MELEDAK


 LEDAKAN HAMA PENGHISAP
 LEDAKAN PENYAKIT TANAMAN
 PRODUKTIFITAS TANAMAN MENURUN
 PENINGKATAN EROSI
 PENCUCIAN HARA
 KEKERINGAN
AGROEKOSISTEM PERLU DIKELOLA

PENGELOLAAN PENGELOLAAN
OPT TANAH

PENGELOLAAN TANAMAN

Anda mungkin juga menyukai