Anda di halaman 1dari 30

PENGERTIAN TENTANG SERIKAT PEKERJA

HAK HUKUM SERIKAT PEKERJA LOKALADA 4


DIMENSI

STRUKTU
UKURAN KONSTIT PENGATI R
USI RAN ORGANIS
AI

KOHESITIVITAS
KELOMPOK

PEMBENTUK
AN SERIKAT
KESADARAN AKAN
PEKERJA
KELAS
ADA
BEBERHAL

ANCAMAN
EKSTERNAL

RULYANTI SW
TEORI YANG MENDASARI
SERIKAT PEKERJA

• TEORI KEMAKMURAN UMUM


• TEORI PEMASARAN TENAGA KERJA
• TEORI PRODUKTIVITAS
• TEORI PERUNDINGAN/TAWAR MENAWAR
• TEORI OPOSISI LOYAL TERHADAP
MANAJEMEN

TUJUAN UTAMA SERIKAT PEKERJA(SP) : MENCIPTAKAN DAN MEMPERTAHANKAN


SP YANG BERWENANG DAN KUAT, YANG BERBICARA ATAS NAMA ANGGOTANYA,
DAN MELAKSANAKAN PERSETUJUAN YANG TELAH DI CAPAI

AGAR DIAKUI PENGUSAHA TERKAIT DENGAN SP:


1. MELARANG ANGGOTA UTK BEKERJA ATAU MEMBERI BANTUAN KEUANGAN KEPADA
PEKERJA YG SEDANG MENGADAKAN PEMOGOKAN.
2. MEMBERIKAN SKORSING ATAU PEMECATAN TERHADAP ANGGOTA YANG
MELAKUKAN TINDAKAN MEMBANGKANG, MENENTANG KEBIJAKAN SERIKAT
PEKERJA, ATAU TINDAKAN YANG DIANGGAP MEMBAHAYAKAN KEEFEKTIFAN SERIKAT
PEKERJA, ATAU TINDAKAN YANG MELANGGAR DISIPLIN LAINNYA.
ARTHUR &
Colour scheme
DWORKIN
(1991)
PENURUNAN SP

PENJELASAN STRUKTURAL

TAKTIK PENINDASAN SP

PENGGANTIAN SP

KEBIJAKAN SDM

MANFAAT SP

NILAI, IDEOLOGI DAN


FAKTOR FAKTOR LAIN
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG SERIKAT PEKERJA

3 KELOMPOK
TUJUAN: UNTUK MENGEMBANGKAN KERJA SAMA & TANGGUNGJAWAN
ANATARKARYAWAN MAUPUN ANATAR KARYAWAN 7 PENGUSAHA

INTERNAL EKSTERNAL
TUJUAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH & PERUSAHAAAN


Alasan pekerja tergabung
dalam serikat pekerja

1. Serikat pekerja memiliki daya serap terhadap


kebutuhan pekerja, dengan kata lain sebagai
pengayom.
2. Serikat kerja memudahkan pekerja dalam
mengadukan masalah terhadap atasan.
3. Pekerja lebih memiliki andil dalam perusahaan.
4. Pekerja percaya bahwa para penggangguran
memiliki kesempatan untuk bergabung.
FILOSOFI ORGANISASI SERIKAT PEKERJA SECARA UMUM

• KEBEBASAN INDIVIDU
• DEMOKRASI PERANAN & FUNGSI SP
• SISTEM PERUSAHAAN

 MENAMPUNG ASPIRASI & KELUHAN PEKERJA, BAIK ANGGOTA MAUPUN BUKAN ANGGOTA
SERIKAT PEKERJA YANG BERSANGKUT.
 MENYALURKAN ASPIRASI & KELUHAN TERSEBUT KEPADA MANAJEMEN ATAU PENGUSAHA
BAIK SECARA LANGSUNG ATAU MELALUI BIPARTI
 MEWAKILI PEKERJA DI LEMBAGA BIPARTI
 MEWAKILI PEKERJA TIM PERUNDING UNTUK MERUMUSKAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA.
 MEWAKILI PEKERJA DI LEMBAGA-LEMBAGA KERJASAMA KETENAGAKERJAAN SESUAI DGN
TINGKATANNYA SEPERTI LEMBAGA TRIPARTIT, DEWAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
DEWAN PELATIHAN KERJA DLL.
 MEMPERJUANGKAN HAK & KEPENTINGAN ANGGOTA, BAIK SECARA LANGSUNG KEPADA
PENGUSAHA MAUPUN MELALUI LEMBAGA –LEMBAGA KETENEGAKERJAAN.
 MEMBANTU MENYELESAIKAN PERSELISIHAN INDUSTRIAL
 MENINGKATKAN DISIPLIN DAN SEMANGAT KERJA ANGGOTA.
 MENCIPTAKAN & MEWUJUDKAN
 MENYAMPAIKAN SARAN KEPADA MANAJEMEN TERKAIT KELUH KESAH KARYAWAN.
KONSEP SERIKAT PEKERJA NASIONAL SP DI INDONESIA
DI ATUR DLM UU NO.21 TAHUN 2000

• MEMUAT KETENTUAN TATACARA PEMBENTUKAN SP


• PENCATATAN SP DAN PERLINDUNGAN HAK PEMBENTUKAN SP
• SP DIBENTUK DIDUKUNG PALING SEDIKIT 10 ORG ANGGOTA DI
PERUSAHAAN YG BERSANGKUTAN.

PENGUSAHA DILARANG TERKAIT DENGAN PEMBENTUKAN SP :


1. MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, PEMBERHENTIAN
SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, MELAKUKAN MUTASI.
2. TIDAK MEMBAYAR ATAU MENGURANGI UPAH PEKERJA
3. MELAKUKAN BERBAGAI BENTUK INTIMIDASI
4. MELAKUKAN KAMPANYE ANTI PEMBENTUKAN SP
SP DIWAJIBKAN MENCATAT KEBERADAANNYA KEPADA INSTANSI
PEMERINTAH SETEMPAT DGN MELAMPIRKAN:

• DAFTAR NAMA ANGGOTA PEMBENTUK


• ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
• SUSUNAN & NAMA PENGURUS

INSTANSI PEMERINTAH MEMBERIKAN NOMOR BUKTI


PENCATATAN SP & YANG MEMPUNYAI NOMOR BUKTI BERHAK :

1. MEMBUAT PERJANJIAN KERJA BERSAMA DGN PENGUSAHA.


2. MEWAKILI PEKERJA MENYELESAIKAN PERSELISIHAN INDUSTRIAL
3. MEWAKILI PEKERJA DALAM LEMBAGA KETENAGAKERJAAN
PEMBENTUKAN SERIKAT PEKERJA

• Sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang pekerja berhak membentuk dan menjadi


anggota serikat pekerja.
• Sekurang-kurangnya 5 (lima) serikat pekerja berhak membentuk dan menjadi
anggota federasi serikat pekerja. Federasi serikat pekerja adalah gabungan
beberapa serikat pekerja baik berdasarkan sektor usaha, antarsektor usaha sejenis
atau tidak, jenis pekerjaan atau bentuk lain sesuai dengan kehendak pekerja.
• Sekurang-kurangnya 3 (tiga) federasi serikat pekerja berhak membentuk dan menjadi
anggota konfederasi serikat pekerja.
• Penjenjangan organisasi serikat pekerja, federasi dan konfederasi serikat pekerja
diatur dalam anggaran dasar dan/atau anggaran rumah tangganya. Penjenjangan
organisasi serikat pekerja, federasi dan konfederasi serikat pekerja sesuai dengan
wilayah pemerintahan yaitu tingkat kabupaten/kota, propinsi, dan nasional.
• Serikat pekerja, federasi dan konfederasi serikat pekerja dibentuk atas kehendak
bebas pekerja tanpa tekanan atau campur tangan pengusaha, pemerintah, partai
politik, dan pihak manapun. Dapat dibentuk berdasarkan sektor usaha, jenis
pekerjaan, atau bentuk lain sesuai dengan kehendak pekerja.
Setiap serikat pekerja, federasi dan konfederasi serikat pekerja harus memiliki
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Anggaran dasar sekurang-
kurangnya harus memuat :

• Nama dan lambing.


• Dasar negara, asas, dan tujuan.
• Tanggal pendirian.
• Tempat kedudukan.
• Keanggotaan dan kepengurusan.
• Sumber dan pertanggungjawaban keuangan.
• Ketentuan perubahan anggaran dasar dan/atau
anggaran rumah tangga.
Keanggotaan

• Serikat pekerja, federasi dan konfederasi serikat pekerja harus terbuka untuk menerima
anggota tanpa membedakan aliran politik, agama, suku bangsa, dan jenis kelamin.
• Dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi kaum pekerja
beserta keluarganya Oleh karena itu, serikat pekerja, federasi dan konfederasi serikat
pekerja tidak boleh membatasi dirinya hanya untuk kelompok-kelompok pekerja tertentu
saja.
• Keanggotaan serikat pekerja federasi dan konfederasi serikat pekerja diatur dalam
anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya.
• Seorang pekerja tidak boleh menjadi anggota lebih dari satu serikat pekerja di satu
perusahaan. Dalam hal seorang pekerja dalam satu perusahaan ternyata tercatat pada
lebih dari satu serikat pekerja, yang bersangkutan harus menyatakan secara tertulis
satu serikat pekerja yang dipilihnya. Dalam pernyataan tertulis yang dibuatnya, pekerja
dapat menyatakan bahwa yang bersangkutan sama sekali tidak memilih di antara
serikat pekerja yang ada.
• Pekerja yang menduduki jabatan tertentu di dalam satu perusahaan dan jabatan itu
menimbulkan pertentangan kepentingan antara pihak pengusaha dan pekerja, tidak boleh
menjadi pengurus serikat pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Jabatan tertentu,
misalnya manajer sumber daya manusia, manajer keuangan, atau manajer personalia
sebagaimana yang disepakati dalam perjanjian kerja bersama.
• Setiap serikat pekerja hanya dapat menjadi anggota dari satu federasi serikat pekerja.
Setiap federasi serikat pekerja hanya dapat menjadi anggota dari satu konfederasi serikat
pekerja.
• Pekerja dapat berhenti sebagai anggota serikat pekerja dengan pernyataan tertulis
ataupun diberhentikan dari serikat pekerja sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
dan/atau anggaran rumah tangga serikat pekerja yang bersangkutan.
• Pekerja, baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota serikat pekerja yang berhenti
atau diberhentikan tetap bertanggung jawab atas kewajiban yang belum dipenuhinya
terhadap serikat pekerja. Tanggung jawab tersebut meliputi seluruh kewajiban yang belum
diselesaikan oleh pengurus dan/atau anggota serikat pekerja yang bersangkutan termasuk
kewajiban terhadap pihak ketiga.
Hak dan Kewajiban

• Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha.


• Mewakili pekerja dalam menyelesaikan perselisihan
industrial.
• Mewakili pekerja dalam lembaga ketenagakerjaan.
• Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan usaha peningkatan kesejahteraan
pekerja.
Serikat pekerja, federasi dan konfederasi serikat pekerja yang
telah mempunyai nomor bukti pencatatan berkewajiban :

• Melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-


hak dan memperjuangkan kepentingannya.
• Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota
dan keluarganya.
• Mempertanggungjawabkan kegiatan organisasi kepada
anggotanya sesuai dengan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
Perlindungan Hak Berorganisasi

• Melakukan pemutusan hubungan kerja, memberhentikan sementara, menurunkan


jabatan, atau melakukan mutasi.
• Tidak membayar atau mengurangi upah pekerja.
• Melakukan intimidasi dalam bentuk apapun.
• Melakukan kampanye anti pembentukan serikat pekerja.

Pengusaha harus memberi kesempatan kepada pengurus dan/atau anggota serikat pekerja untuk
menjalankan kegiatan serikat pekerja dalam jam kerja yang disepakati oleh kedua belah pihak dan/atau
yang diatur dalam perjanjian kerja bersama. Dalam kesepakatan kedua belah pihak dan/atau perjanjian
kerja bersama harus diatur mengenai :
 Jenis kegiatan yang diberikan kesempatan.
 Tata cara pemberian kesempatan.
 Pemberian kesempatan yang mendapat upah dan yang tidak mendapat upah.
Keuangan dan Harta Kekayaan

Keuangan serikat pekerja, federasi dan konfederasi serikat pekerja bersumber dari :
• Iuran anggota yang besarnya ditetapkan dalam anggaran dasar atau anggaran rumah
tangga.
• Hasil usaha yang sah.
• Bantuan anggota atau pihak lain yang tidak mengikat.
PERGERAKAN BURUH
DARI MASA KE MASA
Masa Gerakan
Tak Teroganisir
Diterapkanya sistem tanam paksa
oleh gubernur jendral Hindia Belanda
,Van Den Bosch(1830-1870) adalah
satu masa penting dalam sejarah
gerakan buruh. Pada masa inilah para
petani di nusantara mulai dihancurkan
perikehidupanya. Kondisi kerja yang
buruk memicu munculnya
perlawanan khas buruh yaitu
Pemogokan Pada tahun 1882 di
yogyakarta yang merupakan
pemogokan pertama di Indonesia.
Terbentuknya
Serikat Buruh
(1897-1919)

Serikat-serikat buruh di Hindia


Belanda mulai dibangun oleh
buruh-buruh kulit putih.
Perkembangan gerakan buruh di
negeri Belanda sendiri membuat
banyak buruh warga negara
Belanda membentuk serikat
buruh di negeri-negeri jajahan.
Kaum pribumi pun demikian,
mereka juga mulai membangun
serikat-serikat buruh yang
pendirinya merupakan asli
pribumi.
Serikat Pekerja Buruh kulit putih
dan Pribumi
Serikat Buruh Kulit
Putih Serikat Buruh Pribumi
1. Nederlandsch-Indisch Onderwijzer 1. Perserikatan Pegawai Pegadaian
Genootschap (1897) Bumiputera (PPPB)
2. Statspoor Bond (serikat kereta api 2. Perkoempoelan Boemipoetera Pabean
negeri, 1905) (1911)
3. Suikerbond (serikat buruh gula, 1906) 3. Persatoean Goeroe Bantoe (1912)
4. Cultuurbond Vereeniging v. 4. Personeel Fabriek Bond (1917)
Asistenten in Deli (serikat pengawas 5. PPKB (Persatoean Pergerakan
perkebunan Deli, 1907) Kaoem Boeroeh) 1919.
5. Vereeniging von Spoor en Tramweg
Personeel in Ned-Indie (serikat buruh
kereta api dan trem, 1908), dan lain-
lain.
Konservatisme
Gerakan Buruh
(1926-1941)
Menjelang masuknya Jepang ke
Indonesia, berdirilah Gabungan Serikat-
serikat Sekerdja Partikelir Indonesia
(GASPI) yang berideologi semangat damai
dalam perusahaan dan “pemegang modal
dan pemegang buruh adalah sama harga,
karena sama arti. Pada tahun itu juga
setelah Jepang masuk ke Indonesia, dan
semua gerakan politik di Indonesia
(termasuk gerakan buruh) dibungkam total
oleh pemerintahan Fasis Jepang dan
terpaksa bergerak di bawah tanah.
Buruh Berpolitik
(1945)

Pada tanggal 15 September 1945 sejumlah


tokoh gerakan buruh berkumpul di Jakarta
untuk membicarakan peranan kaum buruh
dalam perjuangan kemerdekaan dan
menentukan landasan bagi gerakan buruh.
Para wakil gerakan buruh sepakat
mendirikan sebuah organisasi yang
mewakili seluruh serikat buruh yang ada.
Organisasi itu diberi nama Barisan Boeroeh
Indonesia (BBI). BBI melahirkan pula
Partai Buruh, Lasjkar Buruh Indonesia
sebagai sayap bersenjata, dan Barisan
Buruh Wanita (BBW) sebagai sayap
perempuan dari gerakan buruh. Di tahun
1946, BBI berubah nama menjadi
Gabungan Serikat Buruh Indonesia
(GASBI). Tahun itu juga, GASBI
bergabung dengan Gabungan Serikat
Buruh Vertikal (GSBV) membentuk
SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh
Indonesia).
Pembumkaman
Gerakan Buruh
(1965)
Peristiwa kelam yang terjadi di tahun
1965 membalikkan keadaan secara
drastis. Tuduhan yang dilontarkan
Angkatan Darat bahwa PKI
mendalangi peristiwa penculikan
jenderal-jenderal, dan pembantaian
aktivis gerakan rakyat yang terjadi
sesudahnya, praktis menghancurkan
struktur dan sendi-sendi kekuatan
gerakan buruh progresif.
Kebangkitan
Kembali Gerakan
Buruh Progresif
Perjuangan panjang gerakan buruh
Indonesia akhirnya mendapatkan
titik-terangnya ketika Soeharto
dipaksa turun dari singgasananya.
Sekalipun reformasi, yang menyusul
lengsernya penguasa Orde Baru itu,
tidaklah memberi buah seperti yang
diimpikan sebelumnya, reformasi ini
tetaplah memberi ruang bagi
bertumbuhnya gerakan buruh baru
yang lebih segar dan bersemangat.
SEKILAS INFO
Marsinah buruh PT CPS (Catur
Putra Surya) adalah pabrik yang
memproduksi jam tangan
ditemukan mati mengenaskan
pada 8 mei 1993, marsinah gugur
ketika memperjuangkan
pembentukan SPSI di pabriknya,
di Sidoarjo.
SEJARAH MAY DAY
KONGRESS 1886
Oleh Feeration of
Organized Trades
and Labor Unions
Satu Mei ditetapkan sebagai hari
perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres
1886 oleh Federation of Organized Trades and
Labor Unions untuk, selain memberikan momen
tuntutan delapan jam sehari, memberikan
semangat baru perjuangan kelas pekerja yang
mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1
Mei dipilih karena pada pada 1884 Federation of
Organized Trades and Labor Unions, yang
terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada
1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika
Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.
Hari Buruh Di
Indonesia
Indonesia pada tahun 1920 juga mulai
memperingati hari Buruh tanggal 1
Mei ini. Tapi sejak masa
pemerintahan Orde Baru hari Buruh
tidak lagi diperingati di Indonesia
karena gerakan buruh dihubungkan
dengan gerakan dan paham komunis
yang sejak kejadian G30S pada 1965
ditabukan di Indonesia.
Setelah era Orde Baru berakhir,
walaupun bukan hari libur, setiap
tanggal 1 Mei kembali marak
dirayakan oleh buruh di Indonesia
dengan demonstrasi di berbagai kota.
KEBIJAKAN PUBLIK & ORGANISASI
- UUD 1945
- LAMPIRAN TAP
MPR II/1998
INDUSTRIAL - UUD NO.14
TAHUN 1969
- UU NO.18 TAHUN
1956
- UU N0. 21 TAHUN
2000

Anda mungkin juga menyukai