Kelompok 2 - PPT VBNC
Kelompok 2 - PPT VBNC
vulnificus in the
viable but nonculturable state
Oleh:
1.Sovia Indah N (14/365140/PN/13697)
2.Amir Mugozin (14/365096/PN/13672)
3.Isnin Dwi Saputri (14/369622/PN/13936)
4.Ardiana S (15/381098/PN/14193)
5.Renata Risky (14/367360/PN/13835)
6.Anisa Nada (14/365172/PN/13718)
Vibrio vulnificus
Orang yang beresiko tinggi mendapat sakit yang serius dan kematian pada infeksi
Vibrio vulnificus adalah yang memiliki gangguan hati, hemokromatosis (kelainan
zat besi tubuh), diabetes, gangguan ginjal, gangguan sistem imun (termasuk HIV),
dan penggunaan steroid jangka panjang untuk asma atau arthritis, dan kanker.
Pendahuluan
V. vulnificus mampu
mentoleransi berbagai macam
salinitas, namun salinitas >25
ppt memiliki efek yang buruk
terhadap kelangsungan hidup
organisme.
Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa katalase
memainkan sebuah peran
penting dalam respon VBNC
pada banyak bakteri , termasuk
V. vulnificus.
---Tembaga + radikal oksigen => produksi radikal hidroperoksida yang memiliki efek parah dan
merusak pada membran sel.
--- Seng pada tingkat tinggi + dengan tiol => menghambat reaksi penting di dalam sel
Hasil sensitivitas sel tumbuh dan VBNC ke ZnSO4 7H2O dan CuSO4 5H2O yang beracun bagi sel
logaritmik V. vulnificus (hilangnya kultur lengkap dalam beberapa menit setelah inkubasi, Gambar 2i
dan j ). Sel yang tidak dapat diobati mengalami tantangan Zn ++ selama 60 menit=> mampu melawan
kondisi mematikan dan mendapatkan kembali kultur yang signifikan setelah resusitasi (Gambar 2i).
Sebaliknya, sel + CuSO4 +> sensitif pada sel logaritmik dan VBNC (dari kedua genotipe) Gambar 2j.
Sel kultur V. vulnificus sensitif terhadap pengobatan antibiotik, inaktivasi termal, pH rendah, tinggi,
etanol, hidrogen peroksida, kadar garam tinggi dan logam berat.
Di kondisi bagian VBNC =>sel-sel dari kedua genotipe menunjukkan kemampuan yang sama untuk
menahan beberapa tekanan ini, mempertahankan kemampuan mereka untuk melakukan resusitasi
ke keadaan yang dapat dikultur sepenuhnya.
Sementara genotip E di kondisi VBNC => signifikan resistensi lebih besar terhadap pH rendah dan
tinggi, hidrogen peroksida, salinitas tinggi dan etanol dibandingkan dengan genotipe C.
Expression of rpoS, relA and spoT genes in culturable and nonculturable
cells
Genotipe C V. vulnificus => tidak ada perbedaan yang signifikan dalam ekspresi relA dan spoT antara sel VBNC
dan sel logaritmik, atau perbedaan yang signifikan dalam ekspresi rpoS. Namun, ekspresi relA berbeda secara
signifikan (P <0,0035) pada sel genotipe E di kondisi VBNC dibandingkan dengan sel logaritmik (Gambar 4b).
Pada E. coli, sel tidak makan setelah 30-32 hari pada suhu 4 ° C, sedangkan sel V. vulnificus
hanya memerlukan waktu 5-7 hari untuk memasuki kondisi VBNC => perbedaan waktu yang
diperlukan untuk sel mencapai nonkulturabilitas memainkan peran penting dalam waktu dan / atau
tingkat ekspresi gen.
Meskipun regulasi gen relA, pada kasus strain V. vulnificus JY1701, tampaknya tidak
meningkatkanTingkat ekspresi rpoS, mungkin ada beberapa peran dalam membiarkan sel E-
genotipe bertahan terhadap perubahan lingkungan yang lebih baik daripada sel C-genotipe. Hal ini
sesuai kesepakatan dengan Warner & Oliver (2008) yang melaporkan bahwa
E-genotipe V. vulnificus mendominasi pada tiram, sedangkan di perairan muara, kedua genotipe
ditemukan dalam jumlah yang hampir sama. Penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan peran (p)
ppGpp dalam ekspresi rpoS serta kemampuan sel V. vulnificus dari kedua genotipe untuk
bertahan dalam lingkungan yang menantang diperlukan.
Singkatnya, sel kultur V. vulnificus sensitif => semua tekanan yang diperiksa. Sel-sel patogen
pada VBNC => punya ketahanan yang luar biasa terhadap suhu tinggi, pH rendah dan tinggi, stres
oksidatif dan osmotik, dan paparan etanol, seng, dan kloramfenikol dan ampisilin. Temuan ini
sangat penting bagi industri makanan, di mana tekanan semacam itu sering digunakan untuk
mengurangi populasi bakteri, dan untuk petugas kesehatan masyarakat.
Sesi Tanya Jawab
1. Mas Wawan: Saat ekstraksi RNA terdapat perbedaan waktu. Mengapa log
sel waktunya 30 menit, sedangkan VBNC waktunya 60 menit?
Jawab: ketika fase VBNC terdapat perubahan morfologi dari fase log, salah
satunya yaitu dinding sel. Dinding sel menebal pada fase VBNC, maka dari
itu membutuhkan waktu lebih lama untuk ekstraksi.
2. Mas Tyar: Terkait pemberian logam berat, bisakah digunakan pada
pangan?
Jawab: perlakuan logam berat digunakan untuk menghilangkan atau
mencegah VBNC mengontaminasi produk, bisa diberikan pada peralatan
dan lingkungan tempat produksi.
3. Mas Faiz: a. Mengapa Zn pada VBNC dapat dikutur? b. Mengapa
penggunaan antibiotik hasilnya resisten?
Jawab: a. Karena dinding sel bakteri pada fase VBNC terlindungi dari
konsentrasi logam berat seperti Zn, sehingga sel tidak mengalami
kerusakan dan dapat dikultur. b. Karena terjadi perubahan morfologi yaitu
dinding sel menjadi lebih tebal, sehingga resisten terhadap antbiotik.