Management
Oleh :
Syahnaz M Alkatiri
Pembimbing :
Ada dua gerbang untuk masuk ke jalan nafas pada manusia yaitu hidung
yang menuju nasofaring (pars nasalis), dan mulut yang menuju orofaring (pars
oralis). Kedua bagian ini di pisahkan oleh palatum pada bagian anteriornya, tapi
kemudian bergabung di bagian posterior dalam faring .
Obstruksi total
Derajat sumbatan
Obstruksi parsial
Gangguan jalan
nafas
Trauma
Penyebab
Benda asing yang
tersangkut
Pengkajian Jalan Nafas
Listen
Feel
a. Look
Kesadaran; “the talking patient” : pasien yang bisa bicara berarti airway bebas, namun tetap perlu
evaluasi berkala. Penurunan kesadaran memberi kesan adanya hiperkarbia
Sianosis menunjukkan hipoksemia yang disebabkan oleh kurangnya oksigenasi dan dapat dilihat
dengan melihat pada kuku-kuku dan kulit sekitar mulut
Adanya retraksi dan penggunaan otot-otot napas tambahan yang merupakan bukti adanya
gangguan airway.
b. Listen
Snoring, akibat sumbatan sebagian jalan napas setinggi faring
Stridor, dapat terjadi akibat sumbatan sebagian jalan napas jalan napas setinggi larings (Stridor
inspirasi) atau setinggi trakea (stridor ekspirasi)
Afoni, pada pasien sadar merupakan petanda buruk, pasien yang membutuhkan napas pendek
untuk bicara menandakan telah terjadi gagal napas
c. Feel
Aliran udara dari mulut/ hidung
Facemask
Endotrakeal Tube(ETT)
III. Kesimpulan