harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan per-undang2an
2
KEBIJAKAN OBAT NASIONAL*
Ketersediaan, pemerataan &
keterjangkauan obat, termasuk
obat esensial
Keamanan, khasiat dan mutu
obat yang beredar serta
melindungi masyarakat dari
Pemerintah penggunaan yang salah dan
Menjamin : penyalahgunaan obat
Penggunaan
* SK Menkes No. 189/Menkes/SK/III/2006
obat yang
rasional
4
5 55
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL*
YANMED
T PENILAIAN KONDISI PASIEN kebutuhan
klinisnya
E INDIKASI
• dosis yang
P JENIS OBAT sesuai dengan
DOSIS kebutuhan
A
CARA & LAMA PEMBERIAN
T
YANFAR
INFORMASI • periode waktu
yang adequate
HARGA TERJANGKAU
• dengan biaya
KEPATUHAN PASIEN yang terjangkau
WASPADA ESO
• Batas • Batas
toleransi 20 toleransi 8
% %
% AB pd
% AB
Diare
ISPA Non
Non
Pneumoni
Spesifik
Penyakit
ISPA non Diare Non sistem otot
Pneumonia Spesifik & jaringan
(Myalgia)
9
CARA PENGISIAN
FORMULIR INDIKATOR
PERESEPAN.ppt
1. Pasien diambil dari register harian setiap hari,
masing-masing 1 pasien untuk setiap diagnosis
25 pasien dari tiap diagnosis terpilih per-bulan.
2. Jika pd hari tertentu tidak ada pasien dengan
diagnosis tsb diisi dengan pasien hari berikutnya,
dst.
3. Bila pasien dengan diagnosis tsb > 1, diambil pasien
dengan urutan pertama.
4. Puyer dan obat kombinasi dituliskan rincian
obatnya.
5. Jenis obat tmsk obat luar, obat minum dan injeksi.
6. Injeksi tidak termasuk imunisasi.
10
Keterangan
Kolom 1 : diisi dengan tanggal-bulan-tahun yang tertulis pada resep
Kolom 2 : diisi sesuai dengan nomor urut data resep
Kolom 3 : diisi sesuai dengan inisial nama pasien
Kolom 4 : diisi sesuai dengan umur pasien dalam tahun atau bulan (untuk bayi)
Kolom 5 : diisi sesuai dengan jumlah zat aktif obat yang tercantum pada setiap lembar resep
Kolom 6 : diisi dengan ya atau tidak untuk menyatakan penggunaan antibiotik pada lembar resep
Kolom 7 : diisi sesuai dengan nama obat yang tertulis dalam setiap lembar resep
Kolom 8 : diisi sesuai dengan dosis pemakaian yang tercantum pada lembar resep
Kolom 9 : diisi sesuai dengan lama pemakaian yang tercantum dalam lembar resep / hari, misal 3 x1
Kolom 10 : diisi oleh petugas supervisor pada saat kunjungan supervisi dengan mengacu pada
standar pengobatan
N : Jumlah lembar resep
A : Jumlah Item Obat pada semua lembar resep
B : Jumlah pasien yang mendapatkan Antibiotik
AB : Antibiotik
11
PENGUMPULAN DATA PERESEPAN DI
PUSKESMAS (ISPA NON PNEUMONIA) FORM-1
FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN ISPA NON PNEUMONIA
Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Provinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………
Lama
Jumlah Antibiotik Sesuai Pedoman
Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis Obat Pemakaian
Item Obat Ya/Tidak Ya/Tidak
(hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) ( 10 )
a. amoksisilin
1-11-2013 sumi 33 4 ya b. paracetamol
1 c. Ctm
d.
a.
3-11-2013 rara 25 3 tdk b.
2
c.
d.
a.
5-11-2013 santi 18 3 tdk b.
3
c.
d.
a.
30-11-
2013 4 mira 17 4 ya b.
c.
d.
a.
b.
dst
c.
d.
Total Item Obat A = 14 B =2
N= 4 Rerata Item Obat/ A/N
Lembar Resep
Persentase AB B / N x 100 % 12
Cara perhitungan ispa Non pnemoni
13
PENGUMPULAN DATA PERESEPAN DI
PUSKESMAS (DIARE NON SPESIFIK) FORM-2
FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN DIARE NON SPESIFIK
Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Propinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………
Jumlah Lama
Antibiotik Sesuai Pedoman
Tgl No. Nama Umur Item Nama Obat Dosis Pemakaian
Ya/Tidak Ya/Tidak
Obat (hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) ( 10 ) ( 11 )
a.
1-11-2013 putri 19 4 ya b.
1
c.
d.
a.
4-11-2013 indra 20 4 Ya b.
2
c.
d.
a.
6-11-2013 sulaiman 30 3 tdk b.
3
c.
d.
a.
30-11-2013 vera 25 4 ya b.
4
c.
d.
a.
b.
dst
c.
d.
Total Item Obat A = 15 B=3
Rerata Item Obat/
N=4 A/N
Lembar Resep
Persentase AB B / N x 100 %
14
Cara perhitungan diare non spesifik
15
PENGUMPULAN DATA PERESEPAN
DI PUSKESMAS (MYALGIA) FORM-3
FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN MYALGIA
Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Propinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………
Lama Sesuai
Jumlah Injeksi
Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis Pemakaian Pedoman
Item Obat Ya/Tidak
(hari) Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) ( 9) ( 10 ) ( 11 )
a.
1-11-2013 wati 33 4 ya b.
1
c.
d.
a.
3-11-2013 indra 25 3 ya b.
2
c.
d.
a.
5-11-2013 intan 18 4 ya b.
3
c.
d.
a.
b.
dst c.
d.
Total Item Obat A = 11 B=3
N= 3 Rerata A/N
B / N x 100
Persentase Injeksi % 16
Cara perhitungan Myalgia
17
Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai secara geografis terletak
pada posisi 03˚01’ 2,5” - 03°46’33” Lintang Utara, 98˚44’ 22” -
99°19’01” Bujur Timur. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki
area keseluruhan seluas kurang lebih 8.789,38 km2 (878.938 Ha)
yang meliputi daratan seluas kurang lebih 1.952,38 km2 (195.238
Ha) dan lautan seluas kurang lebih 6.837 km2 (683.700Ha) yang
terdiri dari 17 kecamatan dan 243 kelurahan / desa. Secara
administratif Kabupaten Serdang Bedagai berbatasan dengan
beberapa daerah, yaitu :
Sebelah Utara : Selat Malaka
Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun
Sebelah Timur : Kabupaten Batubara dan Kabupaten
Simalungun
Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang
Ibukota kabupaten Serdang Bedagai terletak di kecamatan Sei
Rampah yaitu kota Sei Rampah
Jumlah
NO Kecamatan Luas/Km²
Desa Kelurahan Dusun
1 Pantai Cermin 80,20 12 - 81
11 Kotarih 83,67 11 - 28
12 Pegajahan 99,36 12 1 60
15 Silinda 56,54 9 - 33
1 PERBAUNGAN 5 0 1 -
PERBAUNGAN
2 MELATI 2 0 1 -
4 PEGAJAHAN PEGAJAHAN 3 0 2 -
6 SEI RAMPAH 3 0 1 -
SEI RAMPAH
7 PKL BUDIMAN 2 0 1 -
8 T BERINGIN T BERINGIN 2 0 1 -
10 PAYA LOMBANG 2 0 - 1
TEBING TINGGI
11 N KESIANGAN 1 0 - 1
12 T SYAHBANDAR T SYAHBANDAR 2 0 1 -
NO KECAMAT PUSKESM DOKTER APOTEKE TTK NON TTK
AN AS R
BANDAR 0 1
13 BDR KALIPAH 1 -
KALIPAH
DOLOK 0 1
14 DLK MERAWAN 1 -
MERAWAN
DOLOK DOLOK 0 -
15 2 1
MASIHUL MASIHUL
16 SIPISPIS SIPISPIS 2 0 1 -
19 KOTARIH KOTARIH 2 0 1 -
20 SILINDA SILINDA 2 0 - 1
JUMLAH 46 0 17 5
JUMLAH KUNJUNGAN
MENURUT JENIS KELAMIN
NO PERIODE LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL