BENTUK-BENTUK PERUBAHAN
SOSIAL
PERTEMUAN 3
WAHYUNI, S.PSI, M.KES
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
Evolusi Sosial
Mobilitas Sosial (= Gerakan Sosial)
Revolusi Sosial
EVOLUSI SOSIAL
Merupakan perkembangan yang gradual (bertahap), yaitu
karena adanya “kerjasama” antara manusia dan lingkungannya
GERAKAN SOSIAL
Suatu keinginan akan perubahan yang diorganisir
Disebabkan oleh adanya penyesuaian diri dengan keadaan
lingkungan karena didorong oleh keinginan manusia akan
kehidupan dan keadaan yang lebih baik, serta penggunaan
dan penemuan-penemuan baru
REVOLUSI
- INTERMEDIATE/KLPK: NORMATIVE
ADMINISTRATIVE, DAN ORGANIZATIONAL
- MAKRO/SOCIETY : INVENSION-INNOVATION,
EVOLUTION, SOCIOCULTURAL EVOLUTION
5
BENTUK, POLA, DAN PROSES
PERUBAHAN SOSIAL
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN:
POLA PERUBAHAN
AKTIF : FAKTOR EINTERNAL-EKSTERNAL = ADOPSI INOVASI
PASIF : FAKTOR EKSTERNAL
PROSES PERUBAHAN
EVOLUTIF ----/ ----/----/----/
CICLICAL
6
Bentuk Perubahan Sosial
Bentuk perubahan: lambat (evolusi) dan cepat
(revolusi)
Evolusi: perubahan perlu waktu lama dgn
rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti
dengan lambat. Manusia dan masyarakat
mengalami perkembangan sesuai dengan
tahapan tertentu, contoh: masyarakat sederhana
menjadi komplek.
Revolusi: perubahan sosial yang berlangsung
cepat dan menyangkut dasar-dasar sendi pokok
kehidupan masyarakat.
Syarat Terjadinya Revolusi (Soekanto,
2003)
Keinginan umum untuk mengadakan perubahan
Ada seorang/kelompok yang memimpin
Pemimpin dapat menampung aspirasi dalam gerakan
Pemimpin mampu menunjukan tujuan masyarakat
Ada momentum yang tepat.
POLA LINEAR
menurut pemikiran ini perkembangan masyarakat
mengikuti suatu pola yang pasti. Etzioni-Halevy dan
Etzioni –karya Comte dan Spencer.
“Hukum Tiga Tahap”
tahap Teologis dan Militer
tahap metafisik dan yuridis
tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri
SOSIAL
POLA SIKLUS
masyarakat berkembang laksana suatu roda:
kadangkala naik ke atas, kadangkala turun ke
bawah.
karya Vilfredo Pareto (lihat Pareto, 1935 dalam
Etzioni-Halevy dan Ezioni, ed. 1973:26-29). Dalam
tulisannya mengenai sirkulasi kaum elite
PEPERANGAN.
PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Astrid S. Susanto (1977) fase reorganisasi sehubungan dengan proses
penyesuaian nilai-nilai dan norma-norma dalam kehidupan masyarakat
1) kegelisahan dan ketidakpuasan pada sebagai penduduk (biasanya kaum
terpelajar).
2) Terdapat popular-stage atau tersebarnya ide-ide perubahan.
3) Adanya program perencanaan pembangunan secara sistematis,
4)Adanya sistematika dalam pelaksanaan perencanaaan (formal stage)
5) Adanya badan yang menyalurkan stimulasi pembangunan terencana dengan
akibat bahwa pendapat diterima (institution stage)
6) Kompromi pelaksanaan bahan penolakan ataupun bahan penerimaan
sepenuhnya, dan
7) Adanya sosial planning atau sosial organization sebagai hasil research.
J.H. Boeke, seorang ahli ekonomi Belanda mempertanyakan mengapa dalam masyarakat
Barat kekuatan kapitalisme telah membawa peningkatan taraf hidup danpersatuan
masyarakat barat, sedangkan dalam masyarakat timur kapitalisme justru bersifat
merusak. Dengan datangnya kapitalisme di masyarakat timur ikatan-ikatan komunitas
melemah, dan taraf hidup masyarakat menurun
Perubahan sosial terlihat di Indonesia pada saat masa peralihan demokrasi terpimpin
menuju ke era orde baru dan reformasi
Pada masa Demokrasi Terpimpin, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh
kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta.
berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha
mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan
pokok rakyat.
Tindakan dilakukan adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang inflasi kurang
lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan
yang telah direncanakan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah menempuh
•Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi.
•Kerja Sama Luar Negeri.
•Pembangunan Nasional.
pelaksanaan program-program merupakan salah satu contoh dari perubahan sosial yang
direncanakan. Program-program ini kemudian membawa Indonesia ke arah industrialisasi
yang dirasa mampu membawa bangsa ke arah yang lebih maju. Salah satunya adalah
Program PELITA
MASYARAKAT DARI
SEGI EKONOMI
Munculnya kota-kota industri baru mampu merubah kondisi ekonomi masyarakat sekitar.
Terjadi revolusi sosial pada masyarakat khususnya masayarakat desa.
lembaga-lembaga masyarakat akan terpengaruh. Bagi masyarakat agraris, industrialisasi
yang terjadi melalui pembangunan industri di daerahnya, lahan pertanian yang selama ini
menjadi sumber ekonomi masyarakat menjadi hilang karena digunakan untuk industri.
menanggulanginya tidak selalu mudah, terutama karena membutuhkan dana yang cukup
besar. Hidup dalam masyarakat yang terjerat dalam pola hidup konsumerisme memang
sering terasa membebani kehidupan.
KESIM-
PULAN
perubahan sosial masyarakat dalam intinya ialah perubahan norma-
norma masyarakat. Karena perubahan norma dan proses pembentukan
norma baru dengan sendirinya proses perubahan masyarakat menjadi
proses disintegrasi dalam banyak bidang