Anda di halaman 1dari 22

Sabtu, 15 Juli 2017

Laporan
Hasil Kerja Praktik

PENGAMATAN PROSES PEMISAHAN PASIR ZIRKON DENGAN MINERAL


TAILING DI PT INVESTASI MANDIRI DESA TUMBANG EMPAS, KECAMATAN
MIHING RAYA, KABUPATEN GUNUNG MAS, PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH

Oleh :
Jemiati /DBD 113 129
Magdalena P. H/ DBD 113 134
Latar Belakang
Masalah

Mineral zirkon adalah mineral ikutan (accessory) pada batuan yang mengandung Na-
Feldspar seperti batuan beku asam (granit dan syenit) dan metamorf (gneiss). Secara
keseluruhan pada umumnya mineral ini berasal dari batu granit yang telah mengalami
pelapukan dan tertransportasi. Sebagai mineral ikutan, zirkon masih punya banyak sekali
impurities dan mineral-mineral berat lainnya, seperti titanium. Oleh sebab itu, untuk
memisahkannya diperlukan suatu tahapan pengolahan. Pengolahan yang dilakukan yaitu,
dengan memanfaatkan berat jenis pada meja goyang dan High Tension Separator untuk
memisahkan mineral berdasarkan electrical conductivity-nya yang bersifat konduktor dan
non konduktor. Mineral-mineral yang bersifat konduktor akan dikeluarkan, sedangkan yang
bersifat non konduktor lanjut ke mesin berikutnya.
Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari kerja praktik ini adalah :


1. Bagaimana tahapan pemisahan pasir zirkon dengan mineral tailing di
PT Investasi Mandiri?
2. Bagaimana cara kerja alat High Tension Separator (HTS)?

Tujuan

Tujuan dari kegiatan kerja praktik ini adalah :


1. Untuk mengetahui tahapan pemisahan pasir zirkon dengan mineral tailing di PT Investasi
Mandiri.
2. Untuk mengetahui cara kerja alat High Tension Separator (HTS).
Manfaat

Manfaat dari kerja prakit ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk memenuhi mata kuliah Kerja Prakik
2. Sebagai persyaratan untuk memenuhi gelar S1
3. Menambah wawasan tentang pengolahan zirkon kepada masyarakat pada umumnya
dan mahasiswa pada khususnya.

Batasan
Masalah
Batasan masalah pada kegiatan kerja praktik ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak membahas mengenai penambangan zirkon
2. Tidak membahas biaya dari pengolahan zirkon di PT Investasi Mandiri
3. Lokasi pengambilan data lapangan di PT Investasi Mandiri
Tinjauan
Pustaka
»Pengolahan Bahan Galian
Pengolahan bahan galian atau mineral dressing adalah proses pengolahan bahan galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan
mineral berharga dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya bersama-sama (gangue mineral). Proses Pengolahan
berlangsung secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik
saja yang berubah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga terjadi liberasi sempurna dari partikel-partikel yang tidak sejenis
satu sama lain.
2) Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau berbeda sifat fisiknya.

Proses pemisahan mineral berharga dari mineral pengotornya (gangue mineral) yang kurang berharga merupakan inti dari proses
pengolahan bahan galian.. Proses ini terdiri dari beberapa langkah :
a) Communition (Pengecilan ukuran dengan alat crushing dan grinding)
b) Sizing (Penyeragaman ukuran dengan screening classiflying)
c) Concentration (Pemisahan mineral berharga dari pengotornya)
d) Dewatering (Pengeringan).
Konsentrasi (Concentration)
Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat diolah lebih
lanjut, yaitu diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu harus
ditingkatkan dengan proses konsentrasi. Sifat-sifat fisik mineral yang dapat
dimanfaatkan dalam proses konsentrasi adalah :
1. Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan media
berat.
2. Perbedaan sifat kelistrikan untuk proses konsentrasi elektrostatik.
3. Perbedaan sifat kemagnetan untuk proses konsentrasi magnetik.
4. Perbedaan sifat permukaan partikel untuk proses flotasi.
Kesampaian
Daerah

Daerah penyelidikan terletak di wilayah Desa Tumbang Empas, berada ± 94 km ke arah


selatan kota Palangka Raya, ±282 km ke arah utara kota Puruk Cahu, ± 160 km ke arah barat
Katingan, ± 320,8 km ke arah timur Kapuas. Secara administratif termasuk dalam wilayah
Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Kesampaian daerah
(lampiran) dapat dicapai dengan route sebagai berikut :
a. Alternatif 1
Melalui jalan darat dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan
rute Palangkaraya- Gunung Mas-Kuala Kurun (± 2 jam 46 menit)
b. Alternatif 2
Melalui jalan darat dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan
rute Palangka Raya-Buntok-Muara Teweh ± 8 jam. Kemudian dari Muara Teweh – Paring
Lahung ± 1 jam menggunakan transportasi air (speed boat). Dilanjutkan dari Paring Lahung –
Buhut ± 45 menit, kemudian ± 6 jam ke kabupaten Gunung Mas.
Peta Lokasi
Kerja Praktik
Hasil
1. Tahapan Pemisahan Zirkon di PT Investasi Mandiri
2. Cara Kerja High Tension Separator (HTS)

a). Magnetic Separator


b). Electrostatic Separator
Pembahasan
1. Tahapan Pemisahan Zirkon dengan Mineral Tailing

Tahap pertama dari pemisahan zirkon adalah pengairan. Tujuan pengairan di sini untuk mencuci zirkon mentah
(raw material). Selanjutnya material akan dialirkan menuju tangki berbobot 1000 L. Tangki merupakan tempat
penampungan material sebelum dialirkan ke meja goyang. Dari tangki, material dialirkan ke beberapa meja goyang
melalui pipa. Separator adalah bagian di bawah tangki yang berfungsi untuk membagikan material ke setiap pipa.
Di meja goyang mekanisme kerjanya yaitu dengan memanfaatkan aliran tipis fluida (air) dan getaran yang di
hasilkan dari motor (penggerak), dimana setiap zirkon dan material pengotor (tailing) punya berat jenis yang
berbeda. Dari meja goyang dihasilkan 3 grade dengan kadar zirkon yang berbeda. Dari saluran grade akan
terkumpul di sebuah sumur penampungan, lalu dipompakan ke bak besar. Dari bak besar, setiap grade akan masuk
ke dryer untuk menghilangkan airnya. Dryer menggunakan bahan bakar kayu dengan suhu pembakaran 100º-
200ºC. Dari dryer, material yang sudah kering akan didinginkan selama ±8 jam sebelum dimasukkan ke alat HTS.
Di alat HTS terjadi pemisahan mineral bersifat magnet dengan alat magnetic separator dan pemisahan mineral
yang bersifat listrik dengan alat electrostatic separator. Pada tahap akhir akan didapatkan zirkon dengan kadar
66%.
2. Cara Kerja High Tension Separator
High Tension Separator (HTS) adalah alat yang terdiri dari 3 set mesin yang mempunyai fungsi yang
berbeda. Mesin pertama yaitu magnetic separator, electrostatic separator dan mesin pemisah mineral
monasit dan zirkon.
-Magnetic Separator

a. Umpan di proses ke dalam Hopper


Konsentrat yang telah melalui proses dryer dan didinginkan akan dimasukan melalui lubang di lantai ke penerima
umpan (hopper).
b.Proses penyaringan pasir zirkon
Zirkon yang sudah berada di dalam feed bagian atas akan dikeluarkan melalui sebuah selang lalu di saring dengan
penyaring berukuran 60 Mesh.
c. Magnetic Pulley
Umpan akan dibawa melewati rotor, dimana rotor ini mempunyai magnetic pulley di porosnya yang berfungsi
untuk menangkap mineral yang mengandung sifat magnet seperti : ilmenit, magnetit dan hematit. Mineral-mineral
tersebut akan dikeluarkan melalui corong kecil ke dalam tempat penampungan dan selanjutnya akan dibuang.
-Electrostatic Separator

Mekanisme alat ini adalah umpan yang bersifat konduktor ketika melewati medan listrik akan terinduksi dan jatuh dari rotor
yang bermuatan positif. Karena sama-sama bermuatan positif, maka terjadi gaya tolak menolak sehingga umpan keluar melewati
rotor dan keluar sebagai tailing. Mineral konduktor seperti rutil. Sebaliknya mineral non-konduktor (seperti zirkon, monasit)
tetap akan menempel pada rotor karena sulitnya melepas elektron pada saat terinduksi oleh medan listrik sehingga partikel akan
bermuatan negatif dan saling tarik menarik dengan rotor yang bermuatan positif.
-Pemurnian

Pada tahap akhir pemisahan, dihasilkan zirkon kadar 66% dan mineral monasit. Pada PT Investasi Mandiri, proses
pemisahan dilakukan dengan memanfaatkan sifat elektrostatis pada bagian alat High Voltage Magnetic Separator
yang menghasilkan kadar zirkon 65% - 66% Proses pemisahan ini memanfaatkan perbedaan magnetik dan
konduktivitas dengan rata-rata tegangan 24,5 kV dengan rotor khusus yang berputar dengan kecepatan kurang lebih
700 rpm.
Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengamatan kerja praktik di PT Investasi Mandiri adalah sebagai
berikut :
1. Tahapan pemisahan pasir zirkon dari mineral tailing-nya dimulai dari pengairan, tangki, separator, meja
goyang, penampungan grade A, B, C, pengeringan (dryer), pendinginan, magnetic separator, electrostatic
separator dan pemurnian.
2. High Tension Separator memiliki magnetic separator dan electrostatic separator yang cara kerjanya
berbeda. Magnetic separator bekerja dengan cara memanfaatkan sifat magnet mineral, sedangkan
electrostatic separator memanfaatkan konduktivitas mineral.
Thank You ^___^

Anda mungkin juga menyukai