Anda di halaman 1dari 15

Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns, M.

Kep
 Pengertian budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa sanserketa yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia yang menjadi ciri
khas suatu masyarakat.
 Sikap, keyakinan, dan nilai dipengaruhi oleh
latar belakang etnik dan budaya. Pada
umumnya seseorang akan mengikuti
tradisi agama dan spiritual keluarga.
 Anak belajar pentingnya menjalankan
kegiatan agama termasuk nilai moral dari
hubungan keluarga.
 Akan tetapi perlu diperhatikan apapun tradisi
agama atau sistem kepercayaan yang dianut
individu, tetap saja pengalaman spiritual unik
bagi setiap individu.
 Pada suatu situasi tertentu, bisa terjadi
konflik antara keyakinan dgn praktik kes.
Mis.ada budaya yg memandang penyakit sbg
suatu btk hukuman karena pernah berdosa.
 Ada keyakinan tertentu yang menganggap
manusia sebagai makhluk yg tdk
berdaya dlm mengendalikan lingkungannya,
oleh karena itu penyakit diterima
sbg nasib bukan sbg sesuatu yg
harus disembuhkan.
 Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak-
anak dengan empat agama yang berbeda
ditemukan bahwa mereka mempunyai
persepsi tentang Tuhan dan bentuk
sembahyang yang berbeda menurut usia,
seks, agama dan kepribadian anak.
 Usia perkembangan dapat menentukan
proses pemenuhan kebutuhan spritual,
karena setiap tahap perkembangan memiliki
cara meyakini kepercayaan terhadap Tuhan.
 Pengalaman hidup baik yang positif maupun
pengalaman negatif dapat mempengaruhi
spiritual seseorang.
 Pengalaman hidup yang menyenangkan
seperti pernikahan, kelulusan, atau kenaikan
pangkat menimbulkan syukur pada Tuhan.
Peristiwa buruk dianggap sebagai
suatu cobaan yang diberikan Tuhan
pada manusia untuk menguji imannya.
 Sebagai contoh, jika dua orang wanita yang
mempercayai bahwa Tuhan mencintai
umatnya, kehilangan anak mereka karena
kecelakaan, salah satu dari mereka akan
bereaksi dengan mempertanyakan
keberadaan Tuhan dan tidak mau
sembahyang lagi. Sedangkan wanita
yang lain bahkan sebaliknya terus
berdoa dan meminta Tuhan
membantunya untuk mengerti dan
menerima kehilangan anaknya.
 Keluarga merupakan lingkungan terdekat
dan pengalaman pertama anak dalam
mempersepsikan kehidupan di dunia, maka
pandangan anak pada umumnya diwarnai
oleh pengalaman mereka dalam
berhubungan dengan orang tua dan
saudaranya.
 (Tooth, 1992) dan Craven & Hirnle (1996).
Krisis sering dialami ketika seseorang
menghadapi penyakit, penderitaan, proses
penuaan, kehilangan dan bahkan kematian,
khususnya pada klien dengan penyakit
terminal atau dengan prognosis yang buruk.
 Bila klien dihadapkan pada kematian, maka
keyakinan spiritual & keinginan
utk sembahyang atau berdoa lbh
meningkat dibanding dgn pasien yg
berpenyakit tidak terminal.
 Menderita sakit terutama yang bersifat akut,
seringkali membuat individu terpisah atau
kehilangan kebebasan pribadi dan sistem
dukungan sosial.
 Kebiasaan hidup sehari-hari juga berubah
antara lain tidak dapat menghadiri acara
sosial, mengikuti kegiatan agama dan tidak
dapat berkumpul dengan keluarga
atau teman yang biasa memberikan
dukungan setiap saat diinginkan.
 Terpisahnya klien dari ikatan spiritual
beresiko terjadinya perubahan fungsi
spiritual.
 Pada kebanyakan agama, proses
penyembuhan dianggap sebagai cara Tuhan
untuk menunjukkan kebesaranNya walaupun
ada juga agama yang menolak intervensi
pengobatan.
 Pada saat mengalami stress, individu akan
mencari dukungan dari keyakinan agamanya.
Dukungan ini sangat diperlukan untuk dapat
menerima keadaan sakit yang dialami,
khususnya jika penyakit tersebut
memerlukan proses penyembuhan yang lama
dengan hasil yang belum pasti.
Sembahyang atau berdoa, membaca
kitab suci, dan praktik keagamaan
lainnya sering membantu memenuhi
kebutuhan spiritual.
Keyakinan spiritual sangat penting bagi
perawat karena dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan dan perilaku selfcare klien.

Prosedur medis seringkali dapat dipengaruhi


oleh ajaran agama seperti sirkumsisi,
transplantasi organ, sterilisasi,dll. Konflik
antara jenis terapi dengan keyakinan
agama sering dialami oleh klien dan
tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai