Anda di halaman 1dari 45

Enzim, KO Enzim, Vitamin dan Mineral

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan
supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.
QS. Adz Dzaariyaat (51): 49

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan berpasangan


semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi
dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui.
QS. Yasin (36): 36
ENZIM

• Ciri khas makhluk hidup terdapat proses


metabolisme yang diperantarai suatu protein
yang disebut dengan enzim

• Merupakan suatu katalisator biologis

• Berfungsi mempercepat reaksi kimia tanpa


enzim reaksi seluler berlangsung lambat/tidak
ada reaksi.

• Sebagian besar enzim (tidak semua)


merupakan protein
ENZIM

SEDERHANA PROTEIN

ENZIM

KONJUGASI/HALOENZIM

PROTEIN BUKAN PROTEIN

APOENZIM GUGUS PROSTETIK

ORGANIK = KOENZIM ANORGANIK = KOFAKTOR


Enzim dipengaruhi beberapa Faktor
yaitu:
1. Temperatur
2. pH
3. Konsentrasi enzim
4. Konsentrasi substrat
5. Adanya inhibitor
6. Adanya faktor lain
• KOENZIM : KOFAKTOR
- Coenzyme A - Zn2+
- Flavin mononucleotide - Fe2+
- Flavin Adenine dinucleotide
- Nicotinamide adenine
dinucleotide
- Adinine dinucleotide
phosphat
- Thiamine pyrophosphat
- Tetrahydrofolate
- Deoxyadenosyl cobalamin
- Pyridoxal phosphat
• Enzim berfungsi sebagai biokatalisator,artinya
mempercepat jalannya reaksi dengan cara menurunkan
energi aktivasi

Energi aktivasi adalah


energi yang diperlukan
untuk mengaktifkan suatu
reaktan sehingga dapat
bereaksi untuk
membentuk senyawa lain.
• Tidak ikut bereaksi
• Struktur enzim tetap tidak berubah baik
sebelum dan sesudah reaksi
• Berkerja spesifik dan selektif
• Enzim bersifat koloid, luas permukaan
besar, bersifat hidrofil
• Peka terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan denaturasi protein
misalnya suhu dan pH
• Enzim dibuat dalam cytoplasma
Cara terbentuknya

• Enzim konstitutif
Enzim yang jumlahnya tetap dalam sel,
tidak dipengaruhi subtrat
• Enzim adapatif
Enzim yang pembentukannya dirangsang
oleh adanya substrat
Subtrat yang dikatalisnya

• Protease
• Amilase
• Lipase
• Laktase
• Seloluse
Daya katalis
• Oksidoreduktase
Enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi-
reduksi, yang merupakan pemindahan elektron,
hidrogen atau oksigen.
contoh, oksigenase, dehidrogenase,
b. Transferase
Enzim yang mengkatalisis pemindahan gugusan
molekul dari suatu molekul ke
molekul yang lain.
contoh, Transaminase, Transfosforilase, dan
Transasilase.
• Hidrolase
Enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi
hidrolisis
Contoh : Karboksilesterase, Kitinase, Peptidase,
dll
• Liase
Enzim yang mengkatalisis pengambilan atau
penambahan gugusan dari suatu molekul tanpa
melalui proses hidrolisis
Contoh : L malat hidroliase (fumarase),
Dekarboksiliase (dekarboksilase)
. Isomerase
Enzim yang mengkatalisis reaksi isomerisasi
Contoh :
- Rasemase, merubah l-alanin D-alanin
- Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat D-
xylulosa-5-fosfat
- Cis-trans isomerase, merubah
transmetinal cisrentolal
- Intramolekul ketol isomerase, merubah D-
gliseraldehid-3-fosfat dihidroksi aseton fosfat
- Intramolekul transferase atau mutase,
merubah metilmalonil-CoA suksinil-CoA
• Ligase
Enzim yang mengkatalisis reaksi
penggabungan 2 molekul dengan
dibebaskannya molekul pirofosfat dari
nukleosida trifosfat
contoh adalah enzim asetat=CoASH
ligase yang mengkatalisis rekasi sebagai
berikut:
Asetat + CoA-SH + ATP Asetil CoA + AMP + P-P
Kinetika enzim

• Aktivitas enzim = kecepatan enzim untuk


melakukan katalis pada subtrat, satuannya
Unit (U)
• 1 U = Jumlah enzim yang melakukan
katalis sehingga terjadi perubahan 1
mikronmol subtrat per menit pada suhu
25oC
Model Michaelis-Menten
• Model ini menggambarkan katalis enzim
dengan konsep sebagai berikut :
k1 k3
• E+S ES E+P
k2

. Persamaan Michaelis-Menten

V max [S]
V init = Km = k2 + k3
KM + [S] k1
• Km (Konstanta Minhaelis) menggambarkan
kesetimbangan disosiasi kompleks ES menjadi
enzim dan substrat. Nilai Km kecil berarti enzim
mempunyai afinitas tinggi terhadap substrat
maka kompleks ES sangat mantap, sehingga
kesetimbangan reaksi kearah kompleks ES.
Apabila nilai Km besar berarti enzim mempunyai
afinitas rendah terhadap substrat, sehingga
kesetimbangan reaksi kearah E + S.
• Aktivitas enzim tergantung kepada
- Konsentrasi subtrat
- Konsentrasi enzim
Pada situasi dimana konsentrasi
subtrat jenuh, peningkatan
konsentrasi enzim akan
menyebabkan kecepatan enzim juga
meningkat
- Suhu
Setiap jenis enzim memiliki aktivitas maksimal pada suhu tertentu
- pH
Setiap jenis enzim memiliki aktivitas maksimal pada pH tertentu
- Inhibitor enzim = zat atau senyawa yang dapat
menghambat enzim

. Inhibitor kompetitif
Senyawa tertentu yang
mempunyai struktur mirip
dengan substrat saat
reaksi enzimatik akan terjadi.
Contoh : asam malonat
Inhibitor ini dapat diatasi
dengan menambah jumlah
substrat sampai
berlebihan.
. Inhibitor non kompetitif
Zat-zat kimia tertentu mempunyai afinitas yang tinggi terhadap ion logam
penyusun enzim.Senyawa penghambat untuk enzim yang mengandung Fe,
yaitu dengan terjadinya reaksi
antara senyawa-senyawa tersebut dengan ion Fe yang menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.
Merkuri (Hg) dan perak (Ag) merupakan penghambat enzim
yang mengandung gugusan sulfhidril (-SH).
• Inhibitor irreversible
- Senyawa penghambat yang terikat kuat
pada sisi aktif enzim
- Ikatan tersebut adalah ikatan kovalen
- Enzim menjadi inaktif secara permanen
- Contoh : diisopropylfluorophosphat,
iodoacetamide, dan penicillin
• Feed Back Inhibitor
Penghambatan yang disebabkan oleh hasil akhir suatu
rangkaian reaksi enzimatik yang menghambat aktifitas
enzim pada reaksi pertama. Hasil akhir reaksi juga
mempengaruhi pembentukan enzim, yang dapat
digambarkan sebagai berikut:

Enzim a Enzim b Enzim c Enzim d


A B C D X
• ABCDX
• Keterangan: A,B,C,D: substrat enzim a,b,c,d.
• X: hasil akhir reaksi enzimatik yang menghambat sintesis
enzim a.
• Inhibitor Represor
- Represor adalah hasil akhir suatu rangkaian reaksi
enzimatik yang dapat mempengaruhi atau mengatur
pembentukan enzim-enzim pada reaksi sebelumnya.
- Gambaran skematik reaksinya adalah sebagai berikut:

Enzim a Enzim b Enzim c Enzim d


A B C D
X

Keterangan: A,B,C,D: substrat enzim a,b,c,d.


X: hasil akhir reaksi enzimatik yang menghambat sintesis
enzim a,b,c,d.
• Alosterik inhibitor
Penghambat yang dapat mempengaruhi enzim alosterik.
- Enzim alosterik adalah enzim yang mempunyai dua
bagian aktif, yaitu bagian aktif yang menangkap substrat
dan bagian yang menangkap penghambat.
- Apabila ada senyawa yang dapat memasuki bagian yang
menangkap penghambat maka enzim menjadi tidak aktif,
senyawa penghambat tersebut merupakan penghambat
alosterik.
- Struktur senyawa penghambat alosterik tidak mirip
dengan struktur substrat.
- Apabila enzim menangkap substrat maka penghambat
tidak dapat terikat pada enzim, sehingga enzim dapat
aktif mereaksikan substrat menjadi produk.
Contoh Enzim Saluran Cerna
VITAMIN
vitamin
Tahun penemuan vitamin alami dan sumbernya

Tahun penemuan Vitamin Nama biokimia Ditemukan di

1909 Vitamin A Retinol Wortel


1912 Vitamin B1 Tiamin Susu

1912 Vitamin C Asam askorbat Jeruk sitrun

1918 Vitamin D Kalsiferol Keju


1920 Vitamin B2 Riboflavin Telur

Minyak mata bulir gandum,


1922 Vitamin E Tokoferol

1926 Vitamin B12 Sianokobalamin Telur

1929 Vitamin K Filokuinona Kuning telur

1931 Vitamin B5 Asam pantotenat Susu

1931 Vitamin B7 Biotin Hati


1934 Vitamin B6 Piridoksin Kacang
1936 Vitamin B3 Niasin Ragi
1941 Vitamin B9 Asam folat Hati
Nomenclature of reclassified vitamins
Previous name Chemical name Reason for name change[47]
DNA metabolite; synthesized in
Vitamin B4 Adenine
body
DNA metabolite; synthesized in
Vitamin B8 Adenylic acid
body
Needed in large quantities (does
Vitamin F Essential fatty acids
not fit the definition of a vitamin).
Vitamin G Riboflavin Reclassified as Vitamin B2
Vitamin H Biotin Reclassified as Vitamin B7
Catechol nonessential; flavin
Vitamin J Catechol, Flavin
reclassified as B2
Vitamin L1[48] Anthranilic acid Non essential
RNA metabolite; synthesized in
Vitamin L2[48] Adenylthiomethylpentose
body
Vitamin M Folic acid Reclassified as Vitamin B9
Vitamin O Carnitine Synthesized in body
Vitamin P Flavonoids No longer classified as a vitamin
Vitamin PP Niacin Reclassified as Vitamin B3
Proposed inclusion[49] of
Vitamin S Salicylic acid salicylate as an essential
micronutrient
Protein metabolite; synthesized
Vitamin U S-Methylmethionine
in body
The discovery dates of the vitamins and their sources

Year of
Vitamin Food source
discovery
1913 Vitamin A (Retinol) Cod liver oil
1910 Vitamin B1 (Thiamine) Rice bran
1920 Vitamin C (Ascorbic acid) Citrus, most fresh foods
1920 Vitamin D (Calciferol) Cod liver oil
1920 Vitamin B2 (Riboflavin) Meat, eggs
Wheat germ oil, unrefined vegetable
1922 Vitamin E (Tocopherol)
oils
1926 Vitamin B12 (Cobalamins) liver, eggs, animal products
1929 Vitamin K1 (Phylloquinone) Leafy green vegetables
Meat, whole grains,
1931 Vitamin B5 (Pantothenic acid)
in many foods
1931 Vitamin B7 (Biotin) Meat, dairy products, eggs
1934 Vitamin B6 (Pyridoxine) Meat, dairy products
1936 Vitamin B3 (Niacin) Meat, eggs, grains
1941 Vitamin B9 (Folic acid) Leafy green vegetables
Mineral
Merupakan unsur Esensial bagi fungsi normal
sebagian enzim dan sangat penting dalam
pengendalian komposisi cairan tubuh 65%
adalah air dalam bobot tubuh.
MINERAL MEMBANTU TRANSFER
IKATAN-IKATAN PENTING MELALUI
MEMBRAN SEL.

MINERAL MEBANTU DALAM


PEMELIHARAAN KEPEKAAN OTOT-
OTOT DAN SYARAF-SYARAF
TERHADAP RANGSANGAN
Kandungan air bayi pada waktu lahir adalah 75
% berat badan, sedangkan pada usia tua
menjadi 50 %.

Kehilangan ini sebagian besar berupa kehilangan cairan


ekstra seluler.
Kandungan air tubuh relatif berbeda antar manusia,
bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak.
Tubuh yang mengandung relatif banyak otot mengandung
lebih banyak air.
MINERAL MAKRO :

Natrium, Chlorida, Kalium,Kalsium, Fosfor, Magnesium,


Sulfur

Natrium, Chlor, kalium : berperan dalam menjaga


keseimbangan cairan tubuh.

Natrium, Kalium dan Magnesium : diperlukan untuk


transmisi syaraf dan kontraksi otot.

Fosfor, Magnesium : terlibat dalam metabolisme energi

Kalsium, Fosfor, Magnesium : berperan dalam struktur


tulang dan gigi.
KEBUTUHAN MINERAL MAKRO
Dibutuhkan >100 miligram/hari

1. Kalsium : Laki2: 500-800 mg Perempuan : 500-600 mg


2. Fosfor:Lk: 500-800 mg Pr:450 mg
3. Magnesium: Laki2: 280 mg Perempuan: 250 mg
4. Natrium: 500-2400 mg
5. Klor: 750 mg
6. Kalium :2000 mg
7.Sulfur: Dicukupi oleh asam amino esensial yg
mengandung sulfur
KALSIUM (Ca)

±99% kalsium ada dalam gigi dan


tulang.
Berbentuk ion dalam cairan tubuh
diperlukan dalam transport ion melewati
membrane sel.
Kalsium terikat pada protein, sitrat, atau
asam anorganik.
Mineral utama dalam tulang dan gigi
berperan dalam kontraksi otot, fungsi
syaraf, penggumpalan darah, tekanan
darah dan fungsi kekebalan
Kekurangan Kalsium
Gangguan pertumbuhan pada anak-anak, tulang keropos
(osteoporosis) pada orang dewasa

Kelebihan Kalsium
Sembelit, resiko batu ginjal, kerusakan ginjal, gangguan
absorpsi mineral lain

Sumber
Susu dan hasil olahannya, ikan , udang, kerang dan
kepiting, kacang-kacangan, dan hasil olahannya,
singkong,
MINERAL MIKRO dibutuhkan tubuh
KURANG DARI 15 mgram/hari

1. Besi Lk: 13 mg Pr:26 mg 2. Seng Lk:15 mg Pr:15 mg


3. Tembaga Lk/Pr : 1,5-3mg 4. Iodium :150 ug
5. Mangan: 2,5-5mg 6. Flour :1,5 – 4 mg
7. Molibden :75 – 250 ug 8. Kobal :2 mg Vit B12
9. Selenium: Lk: 70ug Pr:55 ug 10.Kromium :0,05-0,2
11. Timah 12. l
11. Timah 12. Nikel 13. Vanadium
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai