Anda di halaman 1dari 49

PERANAN AIR

TERHADAP KESEHATAN
AIR DI ALAM DPT MENGANDUNG RACUN.
SCR UMUM UNSUR2 KIMIA YG BERACUN DI DLM AIR DPT DIBAGI
MENJADI 2 :
A. BILA KANDUNGAN MELEBIHI BATAS TERTENTU
- ARSEN
- BARIUM
- CADMIUM
- CHROMIUM (Vol 6)
- CYAMIDA
- FLOURIDA
- TIMAH HITAM
- SELENIUM
- PERAK
B. BAHAN KIMIA YANG MEMPENGARUHI PENGARUH TERHADAP FAAL
TUBUH
- ALKYL BENZENE SULFONATE
- CARBON CHLOROFORM EXTRACT
- CHLORIDA
- TEMBAGA
- BESI
- MAMGAM
- NITRAT
- PHEMOL
- SULFAT
- TOTAL DISSOLVED SOLIDS
- ZINCUM
PENGARUH ZAT KIMIA YANG TERDAPAT DI AIR
1. AIR RAKSA (Hg)
Hg TERABSORBSI DAN KE : - DARAH
- GINJAL
- HATI
- LIMPA
- TULANG
EKSKRESI LEWAT : - URIN
- FAECES
- KERINGAT
- ASI
EFEK : MERUSAK CNS : - TREMOR
- ATAXIA
- CACAT BAWAAN
2. ARSEN (AS)
AKUT : - MUNMEN CAMPUR DARAH
- KOMA DAN MENINGGAL
KRONIS : - ANOREXIA, KOLIK, MUAL
- DIARE, IKTERUS
- PENDARAHAN PADA GINJAL
- KANKER KULIT
- CACAT BAWAAN
3. BARIUM (Ba)
KADAR >>> : - MUAL
- GGN CNS

4. CADMIUM (CD)
AKUT : - GITRACT DAN GINJAL
KRONIS : - SAKIT PINGGANG
- TULANG RAPUH
- TENSI
- KERUSAKAN GINJAL
- MANDUL

5. CHROMIUM (Cr) VALENSI 6


KANKER KULIT DAN ALAT PERNAFASAN

6. PERAK (Ag)
- MENGENDAP PADA KULIT MATA MUCOUS MEMBRAN YANG MENYEBABKAN HILANGNYA
WARNA JADI BIRU ABU-ABU
- KERUSAKAN GINJAL
7. SELENIUM (Se)
MENYEBABKAN : - CARIES PADA ANAK
- MUNTAH, DIARE
- GGN CNS
REFLEX IRITASI
CEREBRAL, KONVULSI
DAN KEMATIAN
- KARSINOGENIK

8. TIMBAL (Pb)
- BERAKUMULASI DALAM JARINGAN TUBUH
- MERACUNI CNS

9. TEMBAGA (Cu)
DALAM JUMLAH KECIL UNTUK PEMBENTUKAN SEL DARAH MERAH
DALAM JUMLAH >>> KERUSAKAN SEL HATI
10. GOL PESTISIDA

A. ALDRIN DAN DIELDRIN


- AKUMULASI PD SATWA AIR
- CARCINOGENIK

B. BENZENE
MENIMBULKAN RASA, WARNA, BAU

C. CHORDANE, DDT
- AKUMULASI PADA SATWA AIR
- CARCINOGENIK

NITRAT DI USUS AKAN DIUBAH MENJADI NITRIT METHEMO GLOBINENIA


(BLUE BABY)
PENULARAN PENYAKIT MELALUI AIR

1. CARA WATER BORNE


2. CARA WATER WASHED
3. CARA WATER BASED
4. VEKTOR –VEKTOR INSEKTA YG
BERHUBUNGAN DENGAN AIR
CARA WATER BORNE

YAKNI PENULARAN PENY DIMANA AIR SBG


MEDIANYA , MISALNYA .
PENY. KOLERA,
THYPOID,
HEPATITIS,
DYSENTRI BASILER
CARA WATER WASHED

YAKNI PENULARAN PENY. YG BERHUBUNGAN DG


AIR YG DIGUNAKAN UNTUK KEBERSIHAN
MIS. PENY. WATER BORNE DISEASES;
INFEKSI KULIT DAN SELAPUT LENDIR
INFEKSI OLEH INSEKTA PARASIT PADA KULIT
CARA WATER BASED

• YAKNI PENULARAN PENY. MELALUI


PEJAMU (HOST) DI AIR, MISALNYA:
- SCHISTOSOMIASIS
- DRACUNCULUS MEDINENSIS
(GUNIEA WORM)
VEKTOR –VEKTOR INSEKTA YG
BERHUBUNGAN DENGAN AIR

• MENGGUNAKAN AIR SBG TEMPAT


BERKEMBANG BIAKNYA VEKTOR-
VEKTOR PENYAKIT, MISALNYA:
- MALARIA
- YELLOW FEVER
- DENGUE HAEMORAGIC FEVER
- ONCHOCERCIACIS
- TRYPANOSOMIASIS
SAMPAI
MINGGU DEPAN
Sumber air di bawah
permukaan bumi

• Wujud di bawah tanah terutama di kawasan


akuifer dan zona kedap
• akuifer adalah kawasan formasi geologi
bawah permukaan bumi yang menampung
air
• air bumi berada di lapirsan hidrosfer
Jenis sumber air

Berdasarkan Letak Berdasarkan terjadinya


 Air Angkasa  Sumber air alami

 Air Permukaan  Sumber air buatan

 Air Tanah
Air Angkasa
Air yang merupakan hasil dari proses penyubliman
awan atau uap air

Karakteristik
• Bersifat soft water
• Bakteriologisnya lebih bagus tergantung pada tempat
penampungan.
• Melarutkan Unsur yang terlarut di udara antara
lain : O2, CO2, N2, debu dan mineral lainnya
• Kontak dgn CO2 H2CO3 (Hujan Asam) Kontak
dengan SO2 H2SO4 (Korosif) Kontak dengan
N2O5 H2NO4 (Korosif)
• Besarnya curah hujan merupakan patokan utama dalam
perencanaan penyediaan air bersih
Contoh : Air Hujan
• Air Hujan
– Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan
air minum. Tetapi air hujan ini tidak
mengandung kalsium.
– Oleh karena itu agar dapat dijadikan air minum
yang sehat perlu ditambahkan kalsium
didalamnya.
Air Permukaan
Air yang Berada diatas permukaan tanah

Karakteristik

• Hard water
• Cukup Mengandung mineral
• Air keruh dan kotor
• Tempat perkembangbiakan MH
• Dipengaruhi daerah yang dilewatinya
• Mudah terkontaminasi oleh aktifitas makhluk hidup
Contoh : Air Sungai, Danau, Waduk, rawa, dll
2. Air Sungai dan Danau
– Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danau
ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran-
saluran ke dalam sungai atau danau ini.
– Kedua sumber air ini sering juga disebut air permukaan.
– Oleh karena air sungai dan danau ini sudah
terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam
kotoran maka bila akan dijadikan air minum harus
diolah terlebih dahulu.
Air Tanah
Air yang Berada di Bawah Permukaan Tanah

Karakteristik
• Hard water
• Mengandung Banyak mineral
• Kualitas fisik dan biologis lebih baik karena sudah mengalami
penyaringan alamiah
• Dipengaruhi Kondisi geologis
Contoh : Air Sumur, mata air
SIFAT AIR TANAH
1. LAPISAN TANAH ATAS (TOPSOIL)
AKIBAT KEGIATAN BAKTERI CO2 H2CO3 >>>
BILA BATU KAPUR (CaCO3) >>>
CaCO3 + H3CO3 Ca(HCO3)2
2. LAPISAN TANAH BAWAH (SUBSOIL)
HAMPIR SAMA DG LAP TOPSOIL
3. LAPISAN BATU KAPUR (LIME STONE)
>>> BATU2AN (CaCO3)
CaCO3 + H2CO3 Ca(HCO3)2
MgCO3 + H2CO3 Mg(HCO3)2
ION Ca AIR SADAH
3. Mata Air
– Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air
tanah yang muncul secara alamiah.
– Oleh karena itu air dari mata air ini bila belum
tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air
minum langsung.
– Tetapi karena kita belum yakin apakah betul
belum tercemar maka alangkah baiknya air
tersebut direbus dahulu sebelum diminum.
4. Air Sumur Dangkal
– Air ini keluar dari dalam tanah maka juga disebut air
tanah.
– Air berasal dari lapisan air didalam tanah yang dangkal.
– Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari
tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda.
– Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari
permukaan tanah.
– Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat
karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah
masih ada. Oleh karena itu perlu direbus dahulu
sebelum diminum.
5. Air Sumur Dalam
– Air ini berasal dari lapisan air kedua didalam
tanah.
– Dalamnya dari permukaan tanah biasanya
diatas 15 meter
– Oleh karena itu sebagaian besar air sumur
dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air
minum yang langsung (tanpa melalui proses
pengolahan).
KUalitas Air

1. Syarat Fisik
– Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat
adalah bening (tak berwarna), tidak berasa,
suhu dibawah suhu udara diluarnya sehingga
dalam kehidupan sehari-hari. Cara mengenal air
yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak
sukar.
2. Syarat Bakteriologis
– Air untuk keperluan minum yang sehat harus
bebas dari segala bakteri, terutama bakteri
patogen. Cara untuk mengetahui apakah air
minum terkontaminasi oleh bakteri patogen
adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air
tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air
terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka air
tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
3. Syarat Kimia
– Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat
tertentu didalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan
atau kelebihan salah satu zat kimia didalam air akan
menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
Bahan-bahan atau zat kimia yang terdapat dalam air
yang ideal antara lain sebagai berikut :
-------------------------------------------------------------------
Jenis Bahan Kadar yang Dibenarkan (mg/liter)
-------------------------------------------------------------------
Fluor (F) 1-1,
Chlor (Cl) 250
Arsen (As) 0,05
Tembaga (Cu) 1,0
Besi (Fe) 0,3
Zat organik 10
Ph (keasaman) 6,5-9,0
CO2 0
Kualitas Air di Lingkungan
Parameter kualitas air minum/air bersih yang ditetapkan
dalam PERMENKES 492/2010 terdiri dari parameter
fisik, parameter kimiawi, parameter radioaktif dan
parameter tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Parameter fisik
Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum adalah
tidakberbau, jernih, tidak berasa, suhu sebaiknya sejuk, tidak panas
dan tidak berwarna. Bila terjadi penyimpangan terhadap parameter
ini, menunjukkan bahwa air tersebut telah terkontaminasi oleh
bahan lain yang lain yang mungkin berbahaya bagi kesehatan
manusia.
Kalitas Air di Lingkungan
1. Parameter kimia
Parameter kimia digolongkan lagi menjadi dua yaitu kimia
anorganik dan kimia organik.
a. Kimia anorganik
 Air raksa (Hg), Hg bila di-absorpsi akan masuk ke dalam darah,
ginjal, hati limpa dan tulang. Ekresi lewat urine, feces, keringat,
saliva dan air susu. Hg organik merusak susunan syaraf pusat
(tremor, ataxia, lapangan penglihatan menciut, perubahan
kepribadian) dan Hg anorganik merusak ginjal dan menyebabkan
cacat bawaan.
 Arsen (As), keracunan akut menimbulkan gejala muntaber disertai
darah, koma, meninggal. Secara khronis menimbulkan anorexia,
klik, mual, diare, icterus pendarahan pada ginjal dan kanker kulit,
dapat juga berupa iritasi, alergi dan cacat bawaan.
Kualitas Air di Lingkungan
 3) Barium (Ba), kadar Barium berlebihan dapat
mengganggu saluran pencernaan, menimbulkan rasa mual,
diare dan gangguan pada sistem syaraf pusat.

 4) Besi (Fe), konsentrasi > 0,3 mg/l dapat menimbulkan


warna kuning, memberi rasa yang tidak enak pada
minuman, pengendapan pada diding pipa, petumbungan
bakteri besi dan kekeruhan.

 5) Fluorida (F), dalam jumlah kecil dibutuhkan sebagai


pencegahan terdapat penyakit caries gigi yang paling
efektif tanpa merusak kesehatan. Konsentrasi > 1,5
mg/l air dapat menyebabkan “Fluorosis” pada gigi,
yairu terbentuknya noda-noda coklat yang tidak mudah
hilang pada gigi.
Kualitas Air di Lingkungan
Cadmium (Cd), keracunan akut
menyebabkan gejala Gastrointestinal dan
ginjal. Secara khronis menyebabkan
penyakit “Itai-Itai” dengan gejala sakit
influenza dan kemandulan laki-laki.

Kesadahan (Ca, CO3), penyebab langsung


terhadap kesehatan tidak ada, tetapi
kesadahan dapat menyebabkan sabun
pembersih menjadi tidak efektif.
Kualitas Air di Lingkungan
 Clorida (Cl), dalam jumlah kecil dibutuhkan
untuk desinfektan. Apabila berikatkan dengan ion
dapat menyebabkan rasa asin dan dapat merusak
pipa-pipa air.
Chromium Valensi 6, kemungkinan dapat
menyebabkan kanker pada kulit dan alat
pernafasan.
Kualitas Air di Lingkungan
 Mangan (Mn), konsentrasi > 0,1 mg/l menyebabkan rasa
pahit pada minuman dan
meninggalkan noda kecoklat-coklatan pada pakaian.
 Nitrat, Nitrit sebagai N, gangguan GI, diare dengan
darah, convulasi, shock, koma, meninggal. Keracunan
khronis menyebabkan depresi yang umum, sakit kepala,
gangguan mental, Methemoglobinamia terutama pada bayi
(blue babies).
 Perak (Ag), dapat menimbulkan iritasi kulit, mata dan
mocus membrane yang menyebabkanhilangnya warna jadi
biru abu-abu
Kualitas Air di Lingkungan
pH, sebaiknya netral untuk mencegah
terjadinya pelarutan logam berat dan korosif.
Selenium (Se), memberi pengaruh terhadap
kenaikan jumlah penyakit caries gigi pada
anak-anak. menyebabkan gejala GI seperti
muntah dan diare, kemudian terjadi gangguan
syaraf seperti ferlex-reflex, iritasi cerebral,
Kualitas Air di Lingkungan
 Cianida (Cn), dapat mengganggu metabolisme
oksigen sehingga jaringan tubuh tidak mampu
mengubah oksigen. Menghambat pernapasan jaringan
dan berbentuk asphyxia diikuti kematian.

 Sulfat (So4), dalam jumlah besar dapat bereaksi


dengan ion natrium atau magnesium dalam air
sehingga ber-bentuk garam yang dapat menimbulkan
iritasi, gastro-intestinal. Formasi endapan (Hard
scater) pasda boilers dan heat ex-changers.
Kualitas Air di Lingkungan
 Sulfida (H2S), bersifat racun dan berbau busuk.
Dalam jumlah besar dapat memperbesar keasaman air
sehingga dapat menyebabkan korosifitas pada pipa
logam

 Tembaga (Cu), dalam jumlah kecil diperlukan tubuh


untuk membentuk sel-sel darah merah. Dalam jumlah
besar dapat menyebabkan rasa yang tidak enak di
lidah, di samping menyebabkan kerusakan pada hati.
Kualitas Air di Lingkungan

Timbal (Pb), sangat berbahaya


terhadap kesehatan manusia karena
cenderung untuk berakumulasi dalam
jaringan tubuh manusia dan meracuni
jaringan syaraf.
Kualitas Air di Lingkungan
Kimia organik
Aldrin dan Dieldrin, terjadi biokumulasi
pada organisme air yang dimakan manusia
dan bersifat carcinogenic.
Benzen, menimbulkan rasa, warna atau bau
tidak sedap.
Chlordine (total isomer), terjadi
biokumulasi pada organisme air yang
dimakan manusia dan bersifat carcinogenic.
Kualitas Air di Lingkungan
 Dichloro-diphenyl-trichloroetan (DDT),terjadi
biokumulasi pada organise air yang dimakan
manusia dan bersifat carcinogenenic.
 Heptachlor dan Hepachlor epixide, meskipun
tidak menimbulkan
keracunan akut tetapi terjadi akumulasi dalam
rantai makanan dan bersifat carcinogenic.
Kualitas Air di Lingkungan
Hexa Chlorrobenzene, menimbulkan rasa,
warna dan bau tidak normal.
Lindane, terjadi biokumulasi pada
organisme air yang dimakan manusia dan
bersifat carcinogenic.
Zat organik (MknO4), menimbulkan rasa
dan bau yang tidak sedap dan dapat
menyebabkan sakit perut. Menyebabkan
korosifitas pada pipa-pipa logam.
Kualitas Air di Lingkungan
Parameter Radioaktif
Adapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni
menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar.
Kerusakan dapat berupa kematian, perubahan komposis
genetik dll. Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel
dapat beregenerasi dan sel tidak mati seluruhnya.
Perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti
kanker dan mutasi. Sinar alpha, beta dan gamma berbeda
dalam kemampuan menembus jaringan tubuh. Sinar alpha
sukit menembus kulit, sedangkan beta dapat menembus
kulit dan gamma dapat menembus sangat dalam.
Kerusakan yang terjadi ditentukan oleh intensitas sinar
serta frekuensi danluasnya pemaparan.
Kualitas Air di Lingkungan
Parameter Mikrobiologis
Ke dalam parameter mikrobiologis hanya
dicantumkan Coli tinja dan total Coliforms.
Coli tinja, air yang mengandung coli tinja
berarti air tersebut tercemar tinja. Tinja dari
penderita sangat potensial menularkan
penyakit yang berhubungan dengan air.
Total Coliforms, bila air yang tercemar
coliform dapat mengakibatkan penyakit-
penyakit saluran pernafasan.
SAMPAI
MINGGU DEPAN
FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN AIR

1. JUMLAH ANGGOTA KELUARGA


8 SUKU
2. SISTEM PERPIPAAN
9. UKURAN TEMPAT PENGANGKUT AIR
3. MUSIM : PANAS/HUJAN

4 JARAK KE SUMBER AIR 10. TENAGA YG DIBUTUHKAN

5. BIAYA
11. PENGGUNAAN
6. PENDIDIKAN
12. TEMPAT MENCUCI PAKAIAN

7. TIPE RUMAH
13. AGAMA/ADAT ISTIADAT
STANDAR AIR MINUM

1. FISIK
SUHU, WARNA,
RASA, BAU, KEKERUHAN

2. BIOLOGI :
BEBAS DARI MIKROORGANISME

3. KIMIA :
pH, JLH ZAT PADAT & ZAT KIMIA

4. RADIO AKTIF :
BEBAS dr ZAT RADIO AKTIF
PERMENKES 492 TAHUN 2010

• PERMENKES
492_MENKES_PER_IV_2010 TENTANG
PERSYARATAN KUALITAS AIR
MINUM.pdf
SAMPAI MINGGU DEPAN
PERENCANAAN AIR
BERSIH

Anda mungkin juga menyukai