Anda di halaman 1dari 64

PATOLOGI UMUM

dr.Rusmalawaty, M.Kes
 Patologi merupakan ilmu yang mempelajari
penyakit
 Meliputi pengetahuan dan pemahaman dari
perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai
tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap
individu.
 Patologi merupakan subjek yang selalu mengalami
perubahan, penyempurnaan dan perluasan dalam
memahami pengetahuan ttg penyakit.
 Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi
sebab suatu penyakit, untuk program pencegahan
suatu penyakit
PENYAKIT
 Bentuk perubahan patologik
 Perubahan yang terjadi pada penyakit merupakan
proses dinamik berupa gangguan homeostasis
sampai bentuk manifestasinya
sebagai kelainan struktur, fungsi, dan kejiwaan
yang dapat berubah-ubah seiring perubahan
waktu
PENYAKIT
 Perjalanan penyakit yaitu keadaannya dengan
penderitaan yang ditimbulkannya seiringan perjal
anan waktu dapat
 Progresif : bertambah parah, bila kekuatan
pengaruh penyebabnya melebihi kemampuan
reaksi tubuh atau
 Menetap (stasioner) dalam jangka waktu yang
lama bila kekuatan yang menimbulkan penyakit itu
menjadi seimbang dengan reaksi tubuh
PENYAKIT
 Atau terjadi remisi menghilang dengan kesembuhan
didapatinya kesembuhan penderitanya dan suatu
ketika dapat terjadi
 Eksaserbasi yaitu kambuh timbul kembali setelah
melewati masa keredaannya
 Perjalanan penyakit berubah-ubah tergantung
imbangan antara kekuatan pengaruh penyebabnya
dengan kemampuan reaksi tubuh
Penyebab
 Pengaruh lingkungan sekitar kehidupan yang
dengan reaksi tubuh menimbulkan perubahan
penyakit. Interaksi host dgn lingkungan.
 Eksogen : berasal dari luar tubuh terdiri dari jejas
fisika ; trauma tenaga mekanik oleh pukulan atau
tusukan, perubahan suhu pada letusan bahan
peledak yang membakar.
jejas kimia ; senyawa kimiawi yang sifatnya
meracuni bagian tubuh
Penyebab
 Jejas biologik ; masuknya mikroorganisme atau jasad
renik ke dalam tubuh sebagai peristiwa infeksi
 Jejas sosio psikogienik dengan menggoyahkan
kesejahteraan hidup.mis depresi mental karena
kesibukan yang tak dapat diatasi

 Endogen : berasal dari dalam tubuh sendiri.


 Sebagai kelainan intraseluler yang mengenai sifat
pengendali kehidupan dalam inti
 Diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya
sebagai kelainan genetik herediter atau keturunan
ISTILAH- ISTILAH
 Klasifikasi : pengelompokan penyakit
 Etiologi : Pengetahuan tentang penyebab atau
causa sesuatu penyakit
 Predisposisi , resiko, membakat : keadaan yang
mempermudah penyakit tertentu berjangkit pada
seseorang dapat sebagai sifat keturunan atau
herediter
 Patogenesis : proses terjadinya penyakit sampai
timbulnya manifestasi kelainan gangguan
penderitanya
ISTILAH-ISTILAH
 Sindrom : kumpulan gejala khas untuk sesuatu
penyakit tertentu.
 Diagnosa banding atau differensial : penyakit yang
memiliki persamaan atau kemiripan ciri, sifat dan
keadaannya
 Prognosa : meramalkan kelanjutan proses penyakit
dan kemungkinan akibat penderitaannya
MENGENAL PENYAKIT
 Pemeriksaan klinik
 Anamnesa : wawancara langsung atau tak langsung
dengan penderita
 Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi,
perkusi,auskultasi
 Pemeriksaan laboratorik.
reaksi kimia terhadap bahan yang keluar spontan
atau sengaja diambil dari tubuh
MENGENAL PENYAKIT
seperti darah, urine, tinja, cairan
lambung,serebrospinal ,asites dari rongga perut
Pemeriksaan morfologi anatomik; pengambilan
aktif dengan biopsi, pembedahan
Pemeriksaan sitologi : sel-sel yang terlepas dari
ikatan jaringannya secara pasif maupun sengaja
diambil dari dalam tubuh penderita
Pemeriksaan parasitologik dan mikrobiologik
Sistem Pemberian Nama Penyakit
 Primer dan sekunder
 Primer mempunyai arti bahwa penyakit tidak
diketahui secara jelas
penyebabnya/idiopatik/esensial/kriptogenik
 Sekunder mempunyai arti bahwa penyakit
merupakan komplikasi atau manifestasi beberapa
lesi.
 Akut dan Kronis
 Akut : kondisi penyakit yang berjalan cepat, sering
tapi tidak selalu disertai dengan resolusi yang
cepat
 Kronis : dapat disertai proses akut, tetapi yang
sering adalah proses tersembunyi, yang
berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-
tahun
 Jinak dan Ganas
 Tambahan awalan: Ana (tidak ada) Anafilaksis, dis
(kelainan/penyimpangan) displasia, hiper
(kelebihan diatas normal, hipertiroid) , hipo
(kekurangan dibawah normal, hipotiroid), meta
(perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain
Metaplasia)
 Tambahan Akhiran : itis (proses radang, apendisitis),
oma (tumor, karsinoma), plasia (kel. Pertumbuhan
,hiperplasia), penia (tidak adanya ,
trombositopenia)
Prinsip Klasifikasi Penyakit
 Penyakit kongenital (kel. Genetik, kromosom,
malformasi)
 Penyakit didapat : penyakit radang, gangguan
vaskuler, gangguan pertumbuhan, rudapaksa atau
trauma,gangguan metabolik dan degeneratif.
Gangguan degeneratif ditandai dengan hilangnya
struktur dan fungsi jaringan. Gangguan Metabolik
contohnya DM.
Pertumbuhan Perkembangan Abnormal
Sel Jaringan Tubuh
Merupakan perubahan sebagai hasil interaksi
pengaruh jejas dengan reaksi tubuh, bersifat:
- kekalahan / kemunduran
- perubahan penyesuaian atau adaptatif
- kesalahan berupa penyimpangan dari keadaan
normal
- dapat reversibel ataupun irreversibel
Kelainan pada pertumbuhan perkembangan janiniah
semasa kehidupan dalam rahim disebut kelainan
kongenital
- Teratologi ilmu pengetahuan tentang anomali atau
kelainan bawaan, akibat-
akibatnya,patogenesis,angka kejadian dan segi
lain yang berhubungan dengan keadaaan tersebut
AGENESIS
 Keadaan dengan tidak terbentuknya jaringan atau
alat tubuh tertentu
 Kongenital
 Mekanisme dan Patogenesisnya
Kematian sel-sel induk pembentuk jaringan pada
tahap sangat dini akibat pengaruh jejas eksogen (
radiasi, keeracunan), jejas endogen (genetik,ggn
endokrin dan metabolisme tubuh,kel lokalisasi,
keadaan vaskularisasi).
Akibatnya:
gangguan fungsi alat tubuh tidak vital atau ganda
berpasangan
kematian dini individu, alat tubuh tunggal berfungsi
vital.
Morfologik
Di tempat yang seharusnya jaringan atau alat tubuh
tersebut ada diisi jaringan ikat sebagai
penggantinya
APLASI
 Tidak sempurnanya pertumbuhan perkembangan
sesuatu jaringan atau alat tubuh
 Kongenital
 Di tempat yang seharusnya jaringan atau alat
tubuh tersebut ada. Dijumpai bayangan jaringan
atau alat tubuh samar-samar abortif rudimenter
diantara jaringan ikat lemak pengisi dan
penggantinya
 Akibatnya sama seperti Agenesis
HIPOPLASI
 Pertumbuhan perkembangan jaringan tubuh, yang
dalam perkembangannya tidak pernah mencapai
ukuran volume normal
 Kongenital
 Patogenesis dan akibat yang ditimbulkan
sama seperti agenesis dan aplasi namun dalam
derajat lebih ringan sehingga individu mungkin
dapat bertahan hidup dengan penyesuaiannya
terhadap kelainanannya
 Morfologik
Jumlah sel penyusunnya kurang daripada normal,
dengan ukuran volume yang masing-masing dapat
normal,sehingga jaringan atau alat tubuh tersebut
lebih kecil daripada normal dibanding dengan
jaringan atau alat tubuh lain maupaun dengan
tubuh individu itun sendiri yang bersangkutan
ATROFI

 Mengecilnya (berkurang ukuran volume) sel-sel jaringan


alat tubuh yang tadinya normal akibat hilangnya
beberapa unsur penyusun intraseluler
 Menyebabkan mengecilnya alat tubuh
 Mekanisme terjadinya : perubahan adaptatif terhadap
pengaruh jejas eksogen (radiasi, keracunan atau
intoksikasi)
pengaruh jejas endogen (berkurang beban kerja,
hilang rawatan syaraf, ggn perbekalan darah dan
nutrisi, rangsang hormonal.
HIPERTROFI
 Bertambahnya isi / volume suatu jaringan atau alat
tubuh sehingga membesar sel-sel jaringan alat
tubuh
 Masing-masing sel yang membentuk alat tersebut
membesar, bukan karena pembentukan atau
tumbuhnya sel-sel baru.(bedakan dengan
hiperplasia)
 Mekanisme terjadinya: Perubahan adaptatif
terhadap peningkatan beban kerja atau pengaruh
rangsang hormon.
HIPERPLASIA
Bertambah jumlah sel-sel penyusun jaringan sesuatu
alat tubuh, sebagai akibat proliferasi multiplikatif
sel-sel tersebut mengakibatkan pembesaran
jaringan alat tubuh yang bersangkutan
Hiperplasia Fisiologik
terjadi karena rangsang hormonal, payudara
wanita pubertas dan menyusukan anak, miometrium
semasa kehamilan
Mengenal batas dan reversibel
Mekanisme terjadinya
Terjadi pada sel-sel golongan labil, sel-sel ini
mampu berproliferasi dengan pembelahan
mitosis.Prolifersi tidak terus-menerus,ada
batasnya.Bila pengaruh hiperplasia menghilang,
jaringan alat tersebut akan menunjukkan involusi
sel-selnya sampai terjadi keadaan sebelum terjadi
hiperplasia
GANGGUAN HEMODINAMIK
HIPEREMI

Meningkatnya volume darah dalam


pembuluh darah yang melebar pada
suatu alat atau bagian tubuh.
Ada dua jenis, yaitu:
1.Hiperemi aktif /dilatasi arteriol.
Jumlah darah arteri pada sebagian tubuh bertambah, akut.

Arteri atau kapiler → dilatasi akibat terangsanganya saraf


vasodilator atau kelumpuhan vasokonstriktornya.
Terjadi pada gerakan aktif otot-otot dan proses radang.

karena alat tubuh yang berfungsi aktif diperlukan jumlah


darah lebih banyak maka arteriol melebar. Contohnya
kulit, karena emosi, marah atau malu, radang akut

 Hiperemia aktif (pembuluh darah aktif berdilatasi untuk


menampung darah)à HIPEREMIA
2.Hiperemi pasif .
Hiperemia pasif (pembuluh darah terpaksa
berdilatasi, untuk menampung lebih banyak volume
darah dari biasanya)à KONGESTI
HEMORAGI
Keluarnya darah (eritrosit) dari pembuluh, karena
pecah dinding pembuluh darah setempat
 Diapedesis ialah keluarnya eritrosit dari pembuluh
darah yang dindingnya tetap utuh, dapat terjadi
pada kenaikan permeabilitas vaskuler
Etiologi perdarahan
1. Kerusakan pembuluh dares
2. Proses patologik
3. Penyakit gangguan pembekuan darah
4. Kelainan pembuluh darah
5. Toksin tertentu berpengaruh terhadap endotel
pembuluh darah yaitu:
. Zat kimiawi
. Racun ular
Perdarahan bisa terjadi
Internal
Eksternal
Ada 3 tipe perdarahan yaitu :
1. Perdarahan arterial : darah tampak keluar

menyemprot/ memancar, dan berwarna merah


segar
2. Pembuluh darah balik ( venous): darah keluar

mengalir dan berwarna kehitaman agak gelap


3. Perdarahan kapiler : darah keluar merembes
perdarahan sedikit dan berwarna merah segar
ISKEMI
Anemi setempat akibat perbekalan darah berkurang
atau terputusnya perbekalan darah arteri pada
suatu alat tubuh.
Bisa perlahan-lahan dan mendadak
Mendadak :pada alat tubuh yang diikat, trombosis,
embolis.
Perlahan-lahan : pada arteriosklerosis,menebalnya
intima sehingga lumen menyempit, jaringan kurang
zat makanan dan oksigen
syok
Suatu keadaan yang disebabkan oleh defisiensi
sirkulasi akibat disparitas (ketidak seimbangan)
antara volume darah dengan ruang susunan vaskuler.
Ketidakseimbangan ini disebabkan :
-Bertambahnya kapasitas ruang susunan vaskuler,
-kurangnya volume darah
 Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi
jika sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh
darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh
tubuh dalam jumlah yang memadai.
Apabila keadaan terus progresif penderita akan
apatik, stupor, koma, meninggal
 Syok hipovolemik terjadi karena berkurangnya
volume darah pada perdarahan akut parah, atau
kehilangan banyak plasma
 Syok kardiogenik : berhubungan dengan jantung

 Syok septik : berhubungan dengan infeksi


 Syok anafilaktik : Reaksi alergi
 Syok neurogenik : cedera tulang belakang
TROMBOSIS
 Terbentuknya gumpalan /bekuan darah (dari
bahan-bahan darah) dalam pembuluh darah
(intravaskuler) semasa kehidupan individu.
 Gumpalan darah disebut trombus

Trombus putih/pucat ; dalam pem.darah beraliran


cepat (arteri), terdiri dari trombosit rusak yang
terperangkap diantara anyaman fibrin yang melekat
erat di dinding pembuluh
EMBOLUS
Benda asing yang tersangkut pada suatu tempat
dalam sirkulasi darah
Proses pembentukannya disebut embolisme
Embolus dapat berupa benda padat, cairan, atau
gas
INFARK
Nekrosis jaringan setempat sebagai akibat
gangguan vaskularisasi yang berupa sumbatan
pembuluh darah di daerah tersebut.
Sumbatan dapat terjadi cepat ataupun lambat.
Penyebab sumbatan biasanya berupa trombus atau
embolus, atau dapat juga sebab mekanik
ekstravaskuler seperti desakan / tarikan/ jepitan.
GANGGUAN KESEIMBANGAN
CAIRAN TUBUH
DEHIDRASI Gangguan dalam keseimbangan air
output melebihi intake →jumlah air dalam tubuh
berkurang
Cairan dalam tubuh ada 50-70 % berat badan
;cairan intraseluler (70%) , cairan ekstraseluler yaitu
plasma darah dan cairan interstisial berbanding 1:
3, terdiri dari air dan garam- garam (elektrolit)
Dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit
 Dehidrasi dapat terjadi karena

1 .Kemiskinan air (water depletion)


2 .Kemiskinan natrium (sodium depletion)
3 .Water dan sodium depletion bersama-sama
 Patofisiologi

- primer / kekurangan air


kurang cairan masuk (intake) dalam makanan
/minuman,ekskresi berlebihan
keluhan :
-haus
-air liur sedikit sehingga mulut kering
- oliguria
- sangat lemah
- gangguan mental; halusinasi ,delirium
Dehidrasi sekunder
Sodium depletion
Tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung
elektrolit.
Sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui
saluran pencernaan; muntah-muntah,diare yang
keras.
Gejala-gejala
Tidak haus
Nausea
Muntah- muntah
Kejang
Sakit kepala
Perasaan lesu dan lelah.
EDEMA
Timbunan cairan berlebih-lebihan jaringan dan
rongga-rongga tubuh
Meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan
ekstravaskuler
Bisa setempat atau umum
Edema anasarka suatu edema umum dengan
penimbunan cairan dalam jaringan subcutis dan
rongga tubuh
 Penyebab (causa) edema adalah adanya kongesti,
obstruksi limfatik, permeabilitas kapiler yang
bertambah, hipoproteinemia, tekanan osmotic
koloid dan retensi natrium dan air.
 Edema akibat berkurangnya protein juga dapat
terjadi pada kelaparan dan gizi buruk.
 Hipoproteinemia terjadi pada penderita penyakit
hati, karena sintesis protein terganggu.

Anda mungkin juga menyukai