Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

GAGAL GINJAL KRONIK

OLEH
KELOMPOK 2
A. Latar belakang

Sistem perkemihan merupakan salah satu sistem yang penting


dalam tubuh manusia. Ginjal merupakan salah satu dari sistem
tersebut,apabila ginjal gagal untuk mempertahankan
metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi
penumpukan sisa metabolik di dalam darah
disebut dengan gagal ginjal kronik.
sekitar 6 juta hingga 20 juta individu di Amerika
diperkirakan mengalami GGK tahap awal

Di Indonesia penyakit GGK semakin banyak dilihat


dari data kunjungan kepoli ginjal menurut
Persatuan Nefrologi Indonesia,di perkirakan ada
70 ribu penderita GGK di Indonesia,
yang terdeteksi penderita GGK
tahap terminal dari mereka
yang cuci darah
sekitar 4 ribu – 5 ribu
Konsep dasar GGK
A. Pengertian
Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan gangguan fungsi renal yang
progresif dan irefesibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit sehingga terjadi uremia.
(Smeltzer dan Bare, 2001)
B. Etiologi
Banyak kondisi klinis yang bisa menyebabkan terjadinya gagal
ginjal kronik respon yang terjadi adalah penurunan fungsi ginjal
secara progresif. Kondisi klinis yang memungkinkan dapat
mengakibatkan gagal ginjal kronik yaitu:
1. Penyakit dari ginjal.
Penyakit pada saringan (glomerulus), Infeksi kuman, Batu ginjal, Kista
di ginjal, Trauma langsung pada ginjal, Keganasan pada ginjal
2. Penyakit umum di luar ginjal
Penyakit sistemik, Infeksi di badan, hepatitis,, Obat-obatan,
Kehilangan banyak cairan yang mendadak (luka bakar)
c. Patofisiologi

Terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron yang utuh hipertrofi


dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai
reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR atau daya
saring nefron karena jumlah nefron yang rusak bertambah
banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa, Fungsi
renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang
normalnya diekskresikan ke dalam urine) tertimbun dalam darah
Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh.
Semakin banyak timbunan produk sampah maka gelaja akan
semakin berat.
d. Tanda dan Gejala
1. Kardiovaskuler
Hipertensi
Gangguan irama jantung
2. Ginjal dan gastrointestinal
Sebagai akibat dari hiponatremi maka timbul hipotensi, mulut kering, penurunan
turgor kulit, kelemahan, fatique, dan mual.
3. Gastrointestinal
Biasanya menunjukan adanya inflamasi dan ulserasi pada mukosa gastrointestinal
karena stomatitis
4. Integumen
Kulit pucat, kekuning-kuningan, kecoklatan, kering
5. Neurologis
Biasanya ditunjukan dengan adanya neuropathy perifer, nyeri, gatal pada lengan
dan kaki.
e. Klasifikasi

1. Penurunan cadangan ginjal


Terjadi apabila GFR turun 50% dari normal.
2. Infusiensi ginjal
Terjadi apabila GFR turun menjadi 20-35% dari normal nefron-nefron yang
tersisa sangat rentan mengalami kerusakan sendiri karena beratnya
beban yang mereka terima.
3. Gagal ginjal
Terjadi apabila GFR kurang dari 20% normal. Semakin banyak yang mati.

Gagal ginjal kronik terminal, yang terjadi apabila GFR menjadi kurang dari
5% dari normal. Hanya sedikit nefron fungsional yang tersisa. Pada seluruh
ditemukan jaringan perut dan atrofi tubulus.
(Clevo & Margareth, 2012)
f. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada klien gagal ginjal kronik menurut


(Robinson, 2013; Baughman, 2002):
Perawatan kulit yang baik, Jaga kebersihan oral, nutrisi, Pantau
adanya hiperkalemia, Kaji kasus hidrasi , Koreksi hiperkalemi,
Koreksi anemia, Kontrol tekanan darah, Observasi adanya gejala
neorologis, Atasi komplikasi dari penyakit, Dll.
ASKEP PADA KLIEN DENGAN GGK
A. Pengkajian
Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn.E (43 Th) masuk RSUP.Dr.M.Djamil Padang melalui instalasi gawat
darurat (IGD) pada tanggal 24-01-2017, dengan keluhan sesak nafas sejak 12
jam sebelumnya, klien sesak nafas saat beraktivitas dan saat posisi yang
tidak baik. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh cuaca dan makanan, klien
sering terbangun malam pada malam hari karena sesak.
Klien juga kesulitan untuk buang air kecil, buang air kecil hanya
sebanyak 500 cc/ hari. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 28
Januari 2017 klien mengatakan nafas sesak. Klien mengatakan badannya
terasa berat susah untuk di gerakkan, klien juga mengatakan buncit pada
perutnya. Klien juga mengeluhkan buang air kecil dengan jumlah yang
sedikit hanya sebanyak 500 cc/ hari.
Klien merasa kulitnya jelek dan malu terhadap dirinya karena pada
tubuhnya banyak terdapat pembengkakan pada tangan dan kakinya, klien
mengatakan susah BAB, klien juga mengeluhkan sakit kepala, selalu pusing
saat melakukan kegiatan, sering keram otot dan kaku, aktivitas klien selalu
dibantu oleh keluarganya.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan punya riwayat penyakit hipertensi sudah
sejak 2th yang lalu, tekanan darah klien selalu tinggi hingga
mencapai 190/80 mmHg. Klien sering berobat ke puskesmas dan
di beri obat catopril, akan tetapi klien tidak teratur kontrol
tekanan darahnya. Klien juga mengkonsumsi obat penambah
darah yang dibeli di apotik terdekat.
Pada tahun 2014 klien pernah di rawat di RSUP Dr.M.Djamil
Padang dengan GGK, klien hanya dirawat dua minggu, dan klien
juga telah melakukan hemodalisa dua kali seminggu semenjak
sakit, karena dokter mengatakan kondisi klien sudah stabil dan
diperbolehkan untuk pulang.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan di dalam keluarga ada yang menderita penyakit
hipertensi yaitu ayahnya
Pemeriksaan umum ;
 Keadaan umum
GCS 15 : E4M6V5
Tekanan darah : 190/80 mmHg
Suhu : 36,6 c
Nadi : 88 x/i
Pernafasan : 34 x/i
• Kepala
Rambut klien tampak tipis, kasar dan tampak kurang bersih, udema
pada wajah sebelah kiri, kedalamannya 1-3 mm dengan waktu
kembali 3 detik, mata simetris kiri dan kanan, terdapat udema
palpebra, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik dan pupil
isokor, tidak ada sekret dan polip pada hidung, mukosa bibir tampak
kering dan pucat, gigi terlihat kurang bersih dan tidak lengkap.
• Thorax • Jantung
I : simetris kiri dan kanan, I : ictus cordis tidak
pernafasan cepat dan dalam terlihat
P : fremitus kiri dan kanan P : ictus cordis teraba
P : sonor RIC V
A : bronchovesikuler, ronchi P : pekak
saat ekspirasi A : irama jantung cepat

• Abdomen
• I : Perut tampak asites
• Genitourinaria
• A : Bising usus normal
BAK : Klien terpasang kateter,
yaitu 10x/i jumlah urine 500 cc/ hari, warna
• P : Nyeri tekan pada kuning pekat
abdomen
• P : Tympani
LANJUTAN

• Ekstremitas Atas : Klien mengatakan tangannya terasa lemah,


udema pada kedua tangan dengan pitting udema > 3 detik
(kedalaman 3mm), adanya kekakuan sendi, kapiler refill ≤3
detik dan klien terpasang infus Nacl 0,9 % di ekstremitas atas
kanan.
• Ekstremitas Bawah: Klien mengatakan kakinya terasalemah,
kram pada otot, nyeri pada kaki, klien juga mengatakan kakinya
sulit untuk digerakkan, udema pada kedua tungkai, dengan
pitting kiri udema> 3 detik dengan kedalaman 3 mm.
• System Integument :Turgor kulit tampak jelek, kulit teraba
kasar seperti bersisik, kulit tampak mengkilat dan lebih gelap,
terasa gatal-gatal.
Program Therapy
• Ceftriaxon 1 x 2 gr (IV)
• Ca. Gluconas (extra) 2
x 1 ampul
• Farbivent amp I (IV)
• Flumicil 3 x 1 amp
• Lasix 2 x 2 ampul (IV)
• Nacl 0,9 % (IV) dalam
28 tetes/ menit
• Hemodialisis 2 x
seminggu,
hemodialisis dilakukan
setiap hari senin dan
kamis berdasarkan
jadwal hemodialisa.
Analisa data DATA SUBJEKTIF
• Klien mengatakan
nafasnya sesak
• Klien mengatakan nafas
bertambah
• sesak jika beraktifitas
yang berat
Masalah • Klien mengatakan Etiologi
gelisah saat tidur karena Respons asidosis
Pola nafas tidak sesak yang dirasakan
efektif metabolik
• klien mengatakan tidak
mampu untuk berpindah
posisi

DATA OBJEKTIF
• Klien tampak sesak
• Nafas klien cepat dan
dangkal
• Klien terlihat lemah
• Klien tampak gelisah
• RR= 37 x/menit dan
terpasang nasal kanula 5
liter/ menit
DATA SUBJEKTIF
• Klien mengatakan badannya
terasa lemas
• Klien mengatakan badannyasusah
di gerakkan
• Klien mengeluh BAK susah
• klien mengatakan perut terasa
buncit

Masalah DATA OBJEKTIF Etiologi


Kelebihan • Tampak edema pada ekstremitas Gangguan filtrasi
volume cairan • Pitting udema ≥ 3 detik glomerulus
(kedalaman 3 mm)
• Urine tampak kuning pekat
• Klien terpasang kateter, urine bag
terlihat sedikit urine.
• Input = 1000 ml, Output = 500 ml
• Ureum darah = 265 mg/dl
(tinggi)
• Kreatinin darah = 11,4 mg/dl
(tinggi)
• Kulit tampaktegang,bersisik dan
mengkilat
DATA SUBJEKTIF
• Klien mengatakan tangan dan
kakinya sulit untuk digerakkan
• Klien mengatakan badannya
terasa lemah
• Klien mengatakan bila
Masalah beraktivitas kepala pusing
Etiologi
Intoleran Kelemahan
DATA OBJEKTIF
Aktifitas • Klien tampak bedrest
• Sebagian aktivitas klien
dibantu oleh keluarganya
• Klien tampak lemah
• Pergerakan ekstremitas
bawah terbatas
• Nadi = 88 x/ menit
• Tekanan darah = 170/100
mmHg
DATA SUBJEKTIF
• Klien mengeluh susah tidur
• Klien mengatakan malu dengan
kulitnya
• Klien mengatakan sedikit cemas
Etiologi
Masalah DATA OBJEKTIF
• Klien terlihat cemas
Kurang
Ansietas
• Klien tampak sulit tidur pengetahuan
• Klien tampak menutup-nutupi
tubuhnya
• Klien sering bertanya-tanya
tentang penyakitnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan respons asidosis metabolic.

2 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan filtrasi glomerulus

3 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

4 Ansietas berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang kondisi


INTERVENSI KEPERAWATAN
DX 1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan respons asidosis metabolic
DX 2 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan filtrasi glomerulus

Dx 3 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan


Dx 4 Ansietas berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang kondisi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai