PELAYANAN GIZI
PUSKESMAS
Kegiatan luar
gedung
POSYANDU
POSKESDES/PUSTU
PUSKESMAS PUSKESMAS
Kegiatan dalam
PERAWATAN
gedung
Evaluasi/ Menentukan
pemantauan kebutuhan
respons Didukung gizi
pasien/klien oleh:
RR terpadu
puskesmas,
Administrasi,
Bag Obat, dll
Memberikan Mempersiapkan
makanan/obat makanan/ obat
gizi/suplemen gizi /suplemen
(oral/ enteral)
3. Survailens Gizi :
a. PWS-Gizi: pemantauan secara teratur/rutin dari indikator
yg sdh ada (D/S, N/D, T/D dll)
b. SKD-KLB : Deteksi dini & tindakan cepat (kasus gizi
buruk), mencakup: 1).Kajian data secara rutin, 2)
Peringatan kewaspadaan dini dan Peningkatan
kewaspadaan, dan 3). Kesiap-siagaan
c. Pemantauan Status Gizi (PSG) : 1x/thn
d. Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TB-ABS):
setiap tahun ajaran baru
C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
1.Pemantauan & evaluasi :
a. Bulanan: Lb1 utk data penyakit, Lb2 utk laporan obat,
b. Triwulan: Lb3 utk Gizi, KIA, Imunisasi, penyuluhan &
konseling, kasus gizi buruk
c. Semester: rekapitulasi laporan bulanan & triwulan
d. Tahunan: data sarana & prasarana
e. KLB: W1 & lap khusus
3. Indikator kinerja:
1. Pemberian kapsul vitamin A (200.000 iu) pd balita 2 x/
tahun
2. Pemberian TTD (90 hr) pada bumil
3. Pemberian PMT-pemulihab pd balita gizi buruk (gakin)
4. Balita naik BB nya
5. Balita BGM
6. Bayi mendapat ASI eksklusif (6 bln ) PROMKES
7. Jumlah posyandu madya & purnama PROMKES
BAB IV. KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI & JUMLAH TENAGA
1. Nutrisionis :
Sebagai tenaga profesional dengan pendidikan dasar
D3 gizi sebagai Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) jumlah
minimal 2 orang
2. Puskesmas dengan perawatan perlu 1 orang juru masak
3. Peningkatan jenjang pendidikan atau kursus/pelatihan
bagi TPG puskesmas perlu diperhatikan sesuai
perkembangan keilmuan kualitas pelayanan
4. Pelayanan gizi puskesmas dilakukan bekerja sama
dengan tenaga puskesmas lain, sesuai kompetensi (supl
TTD dilakukan oleh bidan, supl Vit A oleh jurim).
Tanggung jawab ttp oleh TPG
B. TIM ASUHAN GIZI
1) Dokter :
- Bertanggung jawab dalam aspek gizi yg terkait
dengan kondisi klinis klien/pasien
- Menentukan diet klien/pasien bersama
nutritionis/dietisien
- Memberikan penjelasan kepada pasien/klien & kel ttg
peranan terapi gizi
- Merujuk pasien/klien untuk konseling/therapi gizi
- Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala
bersama anggota tim selama masa perawatan
B. PERAN DAN FUNGSI TIM ASUHAN GIZI
(lanjutan ….)
2) Perawat/bidan :
- Melakukan kerja sama dengan dokter dan
nutritionis dalam memberikan pelayanan gizi kepada
klien/pasien
- Membantu klien/pasien pada waktu makan
- Melakukan pengukuran antropometri untuk
menentukan dan mengevaluasi status gizi klien/pasien
- Memantau masalah asuhan gizi bersama
nutritionis
- Pemantauan, mencatat dan melaporkan asupan
makanan dan respon klinis terhadap diet yg
diberikan
B. PERAN DAN FUNGSI TIM ASUHAN GIZI
(lanjutan ….)
3) Nutrisionis:
- Mengkaji status gizi klien/pasien berdasarkan data
rujukan
- Melakukan anamnesa diet klien/pasien
- menerjemahkan rencana diet ke dalam bentuk
makanan yg disesuaikan dengan kebiasaan makan
keperluan therapi
- Memberikan saran kepada dokter berdasarkan
pemantauan/evaluasi therapi gizi
- Mermantau masalah yg berhub. asuhan gizi
bersama perawat/bidan
- Memberikan penyuluhan, motivasi dan konseling gizi
pada klien/pasien & kel.
BAB V. Sarana, peralatan dan
perlengkapan
A. SARANA, PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
2. Rawat Inap
BENTUK PENYELENGGARAAN:
a. Swakelola.
b. Out sourcing.
B. PENYELENGGARAAN MAKANAN DI
PUSKESMAS PERAWATAN (lanjutan ….)
MEKANISME KERJA:
a. Perencanaan anggaran
b. Perencanaan menu
c. Perhitungan kebutuhan bahan makanan
d. Pemesanan dan pembelian
e. Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran
f. Persiapan bahan makanan
g. Pengolahan
h. Pendistribusian