ZHULNANINGSIH G 701 15 026 DIAN INDRIA MULIANI G 701 15 046 KESYA TOLU G 701 15 078 ADRIANA RIANDINI G 701 15 073 NI KADEK DONI G 701 15 183 ZIKRA G 701 15 128 SITI NURHAFSAH G 701 15 208 INDHIERA DWI RACHMILLAH G 701 15 300 FARMASI A Diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14 hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras. Menurut Dr. Haikin Rachmat, MSc., penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi enam golongan:
Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi. Alergi. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun. Penyebab lain. Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti:
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang
sudah dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor. 2. Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering memasukkan tangan/mainan/apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari. 3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan air yang benar. 4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar. 1. Bising usus meningkat, sakit perut atau mules 2. Diare, vomitus, tanda dehidrasi (+) 3. Asidosis, hipokalemia, hipotensi, oliguri, syok, koma 4. Pemeriksaan mikro organisme (+) ( misalnya amoeba) 5. Bisa ada darah dan mukus (lendir) dalam feses (misalnya pada disentri amuba) 6. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. 7. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering 8. Kram abdominal 9. Demam 10. Mual dan muntah 11. Anoreksia 12. Lemah, Lesu 13. Pucat 14. Perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernapasan cepat 15. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine 1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan 2. Kultur tinja 3. Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin, dan glukosa 4. Pemeriksaan tinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah Penyakit diare dapat dicegah melalui (Widoyono, 2005: 151) 1. Menggunakan air bersih Tanda-tanda air bersih : Ø Tidak berwarna Ø Tidak berbau Ø Tidak berasa 2. Memasak air sampai mendidih sebelum diminum untuk mematikan sebagian besar kuman penyakit. 3. Membuang tinja bayi dan anak-anak dengan benar. Adapun penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Banyak minum Rehidrasi perinfus Antibiotika yang sesuai Diit tinggi protein dan rendah residu Obat anti kolinergik untuk menghilangkan kejang abdomen Tintura opium dan paregorik untuk mengatasi diare (atau obat lain) Transfusi bila terjadi perdarahan Pembedahan bila terjadi perforasi Observasi keseimbangan cairan Cegah komplikasi BIODIAR
Bentuk sediaan: tablet
Cara penggunaan berdasarkan dosis: 2 tablet setelah buang air besar awal, 2 tablet setelah buang air besar berikutnya.Maksimum : 12 tablet sehari.Anak berusia 6-12 tahun : ½ dosis dewasa.Maksimum : 6 tablet sehari. Lama penggunaan: tidak lebih dari 48 jam NEO ENTEROSTOP Bentuk sediaan : tablet Cara penggunaan berdasarkan dosis: Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 2 tablet setiap setelah buang air besar, maksimum 12 tablet atau 24jam.Anak-anak usia 6-12 tahun: 1 tablet setiap setelah buang air besar, maksimum enam tablet atau 24jam. Lama penggunaan: jangan digunakan lebih dari 2 hari atau disertai demam tinggi Efek samping : tinja keras pada penggunaan dosi tinggi ORALIT Bentuk sediaan : sach Cara penggunaan berdasarkan dosis: dosis : minum 1 sach setelah buang air besar, biasanya dikombinasikan dengan obat diare lain. Untuk anak yang berusia dibawah dua tahun diberikan ¼ hingga ½ gelas saja.Untuk anak yang berusia dua tahun keatas berikan ½ hingga 1 gelas. Sedangkan jika anak yang sudah besar atau dewasa dianjurkan untuk minum sebanyak- banyaknya. Kasus Diare I Raka 17 tahun datang ke apotek mengeluh beberapa kali buang air besar dan perutnya terasa mulas. Raka juga mengatakan bahwa fesesnya cair. Sehari sebelumnya raka mengatakan makan makanan pedas dan memkan buah yang terlalu asam. Obat untuk diare Biodiar Komposisi: attapulgit koloid aktif cairan elektrolit (oralit) Seorang ibu datang ke apotek mengeluh sering ke belakang buang air besar 5 kali sehari dengan feses yang cair, merasa lemas dan perut kembung setelah beberapa hari yang lalu rumahnya terkena banjir. pasien di atas maka diberikan terapi sebagai berikut: Obat untuk feses yang cair Bekarbon Oralit Seorang bapak datang ke Apotik dengan keluhan mengalami sakit perut, sering buang air besar, muntah-muntah dan perut bunyi, sehari sebelunnya bapak ini makan makanan di warung pinngir jalan yang terbuka dan lupa mencuci tangannya. Norit Oralit