Anda di halaman 1dari 56

KONTRAK

KULIAH

 Be on time Berpakaian Rapi


 Jangan dan Sopan
keluar masuk Menggunakan
ruangan selama
PBM tanpa izin Sepatu
[

HP TOLONG
• No eating,
DI-SILENT/ no smoking
VIBRATE
Please !
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN

Pertemuan 1 dan 2
MENGAPA LAPORAN KEUANGAN
PENTING?
 Meringkas kegiatan perusahaan atas perolehan dan
penggunaan dana dalam kurun waktu tertentu (Biasanya
periode satu tahun)
 Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
mengambil keputusan dan informasi yang bermanfaat
bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya sekarang
atau masa yang akan datang untuk membuat keputusan
investasi,pemberian kredit, dan keputusan lainnya yang
rasional
 Mengetahui kondisi keuangan Perusahaan
 Mengetahui perkembangan usaha perusahan
 Mengetahui Posisi Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas
perusahaan.
PIHAK YANG MEMERLUKAN LAPORAN
KEUANGAN

Internal Eksternal

Pemegang
Manajemen
Saham

Karyawan Kreditur

Pemasok

Pemerintah

Konsumen
ARTI PENTING LAPORAN
KEUANGAN
• Mengevaluasi kinerja perusahaan,
Bagi Manajemen pertimbangan dalam memberikan kompensasi,
pengembangan karier karyawan

Bagi Pemegang • Mengetahui kinerja keuangan perusahaan,


pendapatan pemegang saham, dan keamanan
Saham investasi

• Mengetahui kemampuan perusahaan dalam


Bagi Kreditur melunasi utang beserta bunganya

Bagi Pemerintah • Penentuan besarnya pajak oleh pemerintah

• Penghasilan yang memadai, kualitas kerja,


Bagi Karyawan besarnya kompensasi yang diterima
MANFAAT LAPORAN
KEUANGAN
 BAGI INTERNAL
 Bagi Manajemen: Laporan keuangan memberikan
informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan,
melakukan penganggaran dan kontrol keuangan.
 Bagi Karyawan: Karyawan akan tertarik dengan
informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas
dan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat
memberikan gambaran apakah perusahaan mampu
memberikan balas jasa dan menyediakan
kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka
waktu yang lama.
MANFAAT LAPORAN
KEUANGAN
 BAGI EKSTERNAL
 Bagi Pemegang Saham: berkepentingan dengan informasi yang
berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal.
 Bagi Kreditur: erkepentingan dengan informasi yang menunjukkan
kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat
waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan
besarnya bunga dan jangka waktu yang diberikan.
 Bagi Pemasok: Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya
berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan
perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan
membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan
jangka waktunya.
 Bagi Pemerintah: berkepentingan dalam menilai perusahaan terhadap
kemampuan membayar pajak.
 Bagi Konsumen: Konsumen memerlukan informasi yang berhubungan
dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan
kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan
jangka panjang dan langgeng.
Keterbatasan laporan keuangan
1. Laporan keuangan dibuat secara periodik (interim
report)
2. Angka dalam lap.keu kelihatanya pasti dan tepat
tetapisebenarnya dasar penyusunannya dengan
standar nilai yang mungkin berbeda dan
berubah.
3. Masalah purchasing power (daya beli) uang yang
semakin menurun.
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi
keuangan perudahaan. Misal : reputasi, kontrak
kerja , kemampuan manajemen
Konsep Dasar dan Ikhtisar pada Laporan
keuangan:
• Sifat Laporan Keuangan
• Fungsi dan Pernyataan pengguna Keuangan
• Neraca dan Laporan Laba Rugi
• Analisis Horisontal dan Vertikal
• Analisis Ukuran Biasa
• Analisis rasio
• Analisis Du Pont

Konsep Dasar Laporan Laba Rugi & Perhitungan


Arus Kas:
- Pernyataan Sumber Informasi Keuangan
- Akuntansi Akrual
1. LAPORAN KEUANGAN
 Ada tiga jenis laporan keuangan yang
sering digunakan yaitu:
 A. Neraca
 B. Laporan laba-rugi
 C. Laporan aliran kas / arus kas
 D. Laporan Perubahan Modal
LAPORAN KEUANGAN

Neraca • Menyajikan aset , utang, modal

• Menyajikan aktivitas pendapatan


Laporan Laba Rugi
dan biaya

• Meringkas aliran kas masuk dan


Laporan Aliran Kas
keluar

Laporan Perubahan • Menunjukkan ekuitas/modal


Modal selama tahun berjalan
a. neraca
 Neraca menggambarkan kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan pada waktu
tertentu.
 Neraca disusun berdasarkan persamaan
Aset = Kewajiban + Modal Saham.
 Sisi kiri meringkaskan kekayaan yang
dimiliki perusahaan sementara sisi kanan
meringkaskan sumber dana yang dipakai
untuk membeli aset tersebut.
NERACA

Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas xxx Utang Dagang
Piutang xxx xxx
Persediaan xxx Utang Jangka
Aktiva Tetap Panjang
Bangunan xxx Obligasi
xxx
Tanah xxx
Ekuitas
Mesin xxx
Modal saham xxx
Aktiva lancar kewajiban

Kas dan Bank 5.167.000 Kewjb.lancar

Piutang : Hutang pajak 49.674

-anggota 16.650.000 Tabungan angg 5.213.375

-non anggota 4.500.000 Tab non anggt 1.112.389

- bunga 551.250 Hutang biaya 100.000

-lain-lain 1.000.000 Simp. berjgka 8.500.000

Jumlah piutang 22.701.250 Total kew.lancr 21.075.438

Penyisihan piut ( 1.105.750)

21.595.500 Kewjb,jk.panjg

Premi asuransi 950.000 Hutang bank 14.687.500

perlengkapan 590.000

Total aktv lancr 28.302.500 Ekuitas :

penyertaan 1000.000 Simp. pokok 1.150.000

Simp. wajib 2.690.000

Aktiva tetap Mod.sumbang 13.800.000

Bangunan (net) 17.907.500 cadangan 1.200.000

tanah 10.000.000 Shu bl dibagi 1.607.062

Total aktiva 56.210.000 Total passiva 56.210.000


Contoh perhitungan hasil usaha
PARTISIPASI ANGGOTA RP RP RP

PARTISIPASI BRUTO

PARTSP.JASA PINJM. ANGGOTA 853.750

PARTISPASI JASA PROVISI 30.000 ( +)

JUMLAH PARTSPS BRUTO 883.750

BEBAN POKOK

BIAYA BUNGA SIMP. ANGGOTA (176.875 )

PARTSPS NETTO ANGGOTA 706.875

PENDAPATAN NON ANGGOTA

PENDAPATAN BUNGA 273.000

HARGA POKOK 22.389

LABA KOTOR NON ANGGOTA 250.611

BEBAN USAHA :

BIAYA BUNGA PINJAMAN 270.500

HONOR KARYAWAN 250.000

PENYUSUTAN 90.000

LAIN-LAIN 150.250

JUMLAH BEBAN USAHA 760.750

JUMLH BEBAN USH ANGGOTA 581.213


LAP PHU
RP RP RP

JUMLAH BEBAN USAHA ANGGOTA 581.213

BEBAN PERKOPERASIAN 100.000

SISA PARTISIPASI ANGGOTA 25.662


(SPA)

JUMLH BEBAN USAH NON ANGGOTA 179.537

LABA USAHA 71.074

SPA + LABA USAH 96.736

PENDAPATAN LAIN-LAIN 400.000

SHU SEBELUM PAJAK 496.736


b. Laporan laba-rugi
 Laporan keuangan laba-rugi diharapkan bisa
memberikan informasi yang berkaitan dengan
tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas
keuangan, dan kemampuan operasional
perusahaan.
 Tingkat keuntungan mencerminkan prestasi
perusahaan secara keseluruhan.
 Risiko berkaitan dengan ketidakpastian hasil
yang akan diperoleh oleh perusahaan.
.
 Fleksibilitas berkaitan dengan kemampuan
perusahaan untuk menyesuaikan terhadap
kesempatan atau kebutuhan tidak seperti
yang diharapkan (kemampuan
penyesuaian).
 Kemampuan operasional mengacu pada
kemampuan perusahaan menjaga aktivitas
perusahaan berdasarkan tingkat kegiatan
tertentu.
 Laba = Pendapatan-Biaya
LAPORAN LABA RUGI

Pendapatan Bersih xxx


Biaya operasi (xxx)
Depresiasi/Penyusutan (xxx)
Laba Operasi (EBIT) xxx
Biaya Bunga (xxx)
Laba Sebelum Pajak (EBT) xxx
Pajak (xxx)
Laba/Rugi Setelah Pajak (EAT) xxx
c. Laporan aliran kas
 Laporan aliran kas meringkas aliran kas
masuk dan keluar perusahaan untuk
jangka waktu tertentu.
 Laporan aliran kas diperlukan karena
dalam beberapa situasi, laporan laba-rugi
tidak cukup akurat menggambarkan
kondisi keuangan perusahaan.
.
 Laporan aliran kas mempunyai dua
tujuan:
 1. Memberikan informasi mengenai
penerimaan dan pembayaran kas
perusahaan selama periode tertentu,
 2. Memberikan informasi mengenai efek
kas dari kegiatan investasi, pendanaan,
dan operasi perusahaan selama periode
tertentu.
 . melihat aliran
Laporan aliran kas ingin
dana, yaitu berapa besar kas masuk,
sumber-sumbernya, berapa kas keluar,
dan kemana kas tersebut keluar.
 Karena itu item-item dalam laporan aliran
kas dikelompokkan ke dalam tiga bagian
besar, yaitu:
 1. aliran kas dari kegiatan operasional
 2. aliran kas dari kegiatan investasi
 3. aliran kas dari kegiatan pendanaan.
LAPORAN ALIRAN KAS

Aktivitas Operasi
Laba Setelah Pajak (EAT)
Depresiasi
Persediaan
Piutang
Utang
Pajak
Aktivitas Investasi
Tanah, Bangunan, Peralatan
Aktivitas Pendanaan
Obligasi
Saham
LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Modal tahun lalu xxx


Laba bersih tahun sekarang xxx
Dividen kas
xxx
Laba Ditahan (xxx)

Modal tahun sekarang xxx


.
 Pada waktu menganalisis laporan
keuangan, beberapa hal perlu
diperhatikan.
 1. Manajer keuangan perlu melihat
trend/perkembangan dalam laporan
keuangan. Laporan keuangan 5 atau 6
tahun ke belakang bisa digunakan untuk
melihat adanya trend-trend tsb.
 2. Angka-angka yang . berdiri sendiri akan
sulit ditentukan baik-tidaknya. Angka
pembanding diperlukan untuk melihat
apakah angka tertentu itu baik atau tidak
baik. Salah satu contoh angka
pembanding yang sering digunakan
adalah rata-rata industri (rata-rata yang
diperoleh dari perusahaan-perusahaan lain
yang bergerak di sektor usaha yang
sama).
 3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan
menganalisis laporan keuangan dengan hati-hati
adalah penting. Diskusi atau pernyataan-
pernyataan yang melengkapi laporan keuangan
seperti diskusi strategi perusahaan, diskusi
rencana ekspansi atau restrukturisasi,
merupakan bagian integral yang harus
dimasukkan ke dalam analisis.
 4. Manajer keuangan memerlukan informasi
tambahan yang tidak tersedia di laporan
keuangan, sehingga membuat analisis lebih
tajam. Contoh: analisis perkembangan pangsa
pasar.
ANALISIS RASIO KEUANGAN

Rasio
Rasio Likuditas Rasio Utang
Profitabilitas

Rasio Aktivitas Rasio Pasar


Analisis Rasio Keuangan
 Ada lima jenis rasio keuangan yang sering
digunakan:
 1. Rasio likuiditas: rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendek.
 2. Rasio aktivitas: rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan menggunakan
asetnya dengan efisien.
 . rasio yang
3. Rasio utang/leverage:
mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi total kewajibannya.
 4. Rasio keuntungan/profitabilitas: rasio
yang mengukur kemampuan perusahan
menghasilkan profitabilitas.
 5. Rasio pasar: rasio yang mengukur
prestasi pasar relatif terhadap nilai buku,
pendapatan, atau dividen.
Rasio Likuiditas

Mengkur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka


pendeknya dengan menggunakan aktiva jangka pendek (aktiva lancar).

Rasio Lancar Quick Ratio


• Aktiva Lancar/Utang • (Aktiva Lancar-
Lancar Persediaan)/Utang
Lancar
Rasio Likuiditas
 Rasio Lancar = Aktiva Lancar/Utang
Lancar
 Rasio Quick = [Aktiva Lancar –
Persediaan]/Utang Lancar
 Tujuan : Melihat likuiditas, yaitu
kemampuan memenuhi kewajiban jangka
pendek. Semakin tinggi angka tsb,
semakin baik.
Rasio Aktivitas

Rasio keuangan untuk mengevaluasi penggunaan aset perusahaan


oleh manajemen/perusahaan (mencerminkan penggunaan aset
manajemen)

Rasio Persediaan Perputaran


• Penjualan/Persediaan Penjualan
• Piutang/(Penjualan/
365)

Perputaran Aktiva Perputaran Total


tetap Aktiva
• Penjualan/Aktiva Tetap • Penjualan/Total
Aktiva
Rasio Aktivitas
 Rata-rata Umur Piutang
= Piutang/[Penjualan/365]
 Perputaran Persediaan
= Harga Pokok Penjualan /Persediaan
 Perputaran Aktiva Tetap
= Penjualan/Total Aktiva Tetap
 Perputaran Total Aktiva
= Penjualan/Total Aktiva
.
 Tujuan: Melihat kemampuan perusahaan
menggunakan asetnya dengan efektif.
Semakin tinggi angka perputaran, semakin
efektif aset digunakan. Semakin tinggi
rata-rata umur piutang, semakin tidak baik
(tidak efektif menggunakan aset).
Rasio Solvabilitas / Rasio Utang

Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuuhi kewajiban jangka


panjang

Rasio Utang Times Interest Ratio

Total
EBIT/Bunga
Utang/Total
Pinjaman
Aktiva
Rasio Solvabilitas
 Total Utang terhadap Total Aset (Aktiva)
= Total Utang/Total Aktiva
 Times Interest Earned (TIE)
= Laba Sebelum Pajak dan Bunga
(EBIT)/Bunga
 Fixed Charged Coverage (FCC)
= (EBIT + Biaya Sewa)/(Bunga+Sewa)
 Tujuan: Melihat kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban totalnya. Semakin
tinggi angka rasio Total Utang/Total
Aktiva, semakin berisiko (tidak baik).
Semakin tinggi angka TIE atau FCC,
semakin kecil risiko (semakin baik).
Rasio Profitabilitas

Mengukur kemampuan perusaahaan dalam menghasilkan profitabilitas

• Laba Bersih Setelah Pajak/Total


ROA Aktiva

• Laba Bersih Setelah Pajak/Total


ROE Ekuitas

• Laba Bersih Setelah


Operating Margin Pajak/Penjualan

• Laba Bersih Setelah


Profit Margin Pajak/Penjualan
Rasio Profitabilitas
 Profit Margin = Laba Bersih / Penjualan
 Return On Asset = Laba Bersih / Total
Aktiva
 Return On Equity = Laba Bersih / Modal
Saham
 Tujuan: melihat kemampuan perusahaan
menghasilkan profitabilitas. Semakin tinggi
angka PM, ROA, dan ROE, semakin baik.
Rasio Pasar

Price/Earning Market to Book

• Price per share/EPS • Market Price per


share/Book value per
share
Rasio Pasar
 PER = Harga Pasar per Lembar / Laba Bersih
per Lembar
 Dividend Yield = Dividen per Lembar / Harga
Pasar per Lembar
 Rasio Pembayaran Dividen = Dividen per
Lembar / Laba Bersih per Lembar
 Tujuan : Melihat seberapa jauh tujuan
kemakmuran pedagang saham tercapai. Secara
umum, semakin tinggi angka PER, dividend
yield, dan rasio pembayaran dividen, semakin
baik.
Analisis Lain
 A. Analisis Perbandingan
 Angka pembanding bisa memakai :
 1. Data historis (data masa lalu)
 2. Angka-angka dari perusahan lain yang
sejenis, yang diringkaskan ke dalam rata-
rata industri.
B. Analisis Common Size
 Analisis ini disusun dengan jalan
menghitung tiap rekening dalam laporan
laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari
total penjualan (untuk laporan laba-rugi)
atau dari total aktiva (untuk neraca).
 Teknik ini memudahkan membaca data-
data keuangan dalam beberapa periode
untuk mencari trend.
C. Analisis Du Pont
Menurut Sofyan Safri Harahap dalam buku
“Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”
Analisis ini caranya sebenarnya hampir
sama dengan analisis laporan keuangan
biasa, namun pendekatannya lebih
integratif dan menggunakan komposisi
laporan keuangan sebagai elemen
analisisnya. Ia mengurai hubungan pos-
pos laporan keuangan secara mendetail
Analisis Du Pont
 Analisis bertujuan untuk memisahkan
Return On Asset ke dalam dua bagian:
 A. Perputaran aset= Penjualan/Total
Aktiva
 B. Profit margin = Laba/Rugi Bersih
/penjualan
 ROA = Perputaran aset x Profit Margin
 . = Total Ekuitas &
Total Hutang + Ekuitas
Hutang

 Total Ekuitas & Hutang / Ekuitas = Faktor


Kali Ekuitas

 Faktor Kali Ekuitas x ROA = ROE

 ROE = ROA / (1-(Total Utang/Total Aset))


.
D. ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)
 EVA merupakan ukuran kinerja yang
menggabungkan perolehan nilai dengan
biaya untuk memperoleh nilai tambah
tersebut.
 EVA = NOPAT – Biaya Modal
 NOPAT adalah tingkat keuntungan yang
diperoleh dari modal yang kita tanam.
 Biaya modal adalah biaya dari modal yang
kita tanamkan.
.
 NOPAT = Modal yang Diinvestasikan x ROIC
 Biaya Modal = Modal yang Diinvestasikan x WACC
 EVA = Modal yang Diinvestasikan (ROIC – WACC).
 ROIC = Return on Invested Capital
 WACC = Weighted Average Cost of Capital
 Formula di atas menunjukkan bahwa nilai tambah yang
diperoleh adalah nilai tambah bersih (net), yaitu nilai
tambah yang dihasilkan dikurangi biaya yang digunakan
untuk memperoleh nilai tambah tsb. Berbeda dengan
pengukuran kinerja akuntansi yang tradisional (seperti
ROE), EVA mencoba mengukur nilai tambah yang
dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi
beban biaya modal (cost of capital ) yang timbul sebagai
akibat investasi yang dilakukan.
Kelebihan dan Kekurangan EVA
 Kelebihan EVA:
 1. Bermanfaat sebagai penilai kinerja yang
berfokus pada penciptaan nilai (value
creation), membuat perusahaan lebih
memperhatikan struktur modal, dan dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan
kegiatan atau proyek yang memberikan
pengembalian lebih tinggi daripada biaya
modal.
 2. Manajemen dipaksa .untuk mengetahui berapa
the true cost of capital dari bisnisnya sehingga
tingkat pengembalian bersih dari modal yang
merupakan hal yang sesungguhnya menjadi
perhatian para investor dapat diperlihatkan
secara jelas.
 3. Manajer akan berpikir dan bertindak seperti
halnya pemegang saham yaitu memilih investasi
yang memaksimumkan tingkat pengembalian
dan meminimumkan tingkat biaya modal
sehingga nilai perusahaan dapat
dimaksimumkan.
Kelemahan EVA
 1. EVA hanya menggambarkan penciptaan
nilai pada suatu tahun tertentu.
 2. Secara praktis, penerapan EVA masih
sulit, karena proses perhitungan EVA
memerlukan estimasi atas biaya modal
dan estimasi ini terutama untuk
perusahaan yang belum go public sulit
untuk dilakukan.
Market Value Added (MVA)
 MVA menghitung selisih antara nilai pasar
dengan nilai buku saham.
 MVA = Nilai Pasar Saham – Nilai Buku
Saham.
 MVA dihitung dengan menggunakan dasar
nilai buku saham awal.
 MVA dapat untuk mengukur prestasi
perusahaan sejak perusahaan berdiri.
 MVA hanya digunakan. untuk perusahaan
secara keseluruhan, sedangkan EVA bisa
digunakan untuk divisi disamping juga
untuk perusahaan secara keseluruhan.
TUGAS
Buatlah Rasio Keuangan:
 A. Rasio Likuiditas
 B. Rasio Aktivitas
 C. Rasio Solvabilitas/leverage
 D. Rasio Profitabilitas
 E. Rasio Pasar
Berdasarkan Laporan Keuangan yang kalian bawa.
Dikumpulkan via e-learning

Anda mungkin juga menyukai