OLEH :
I NENGAH WIDIANA (1605541108)
CHRIS AVE DUGA PURBA (1605541109)
BAGAS MARULI PANGARIBUAN (1605541110)
RICHARD ANTONY SUATAN (1605541111)
PERSAMAAN HUKUM
KONTINUITAS BERNOULLI
PENERAPAN
LATIHAN SOAL
PERSAMAAN KONTINUITAS
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda maka volum fluida yang
melewati setiap penampang itu sama besar dalam selang waktu
yang sama.
Persamaan kontinuitas me-nyatakan
bahwa pada aliran fluida ideal, hasil
kali laju aliran fluida dengan dengan
luas penampangnya adalah konstan.
Keterangan:
Q1 Q2 Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 v1 A2 v2 A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
SIAPAKAH AKU ???
Daniel Bernoulli lahir pada
8 Februari 1700 di
Groningen, Republik
Belanda. Ia adalah anak
dari Johann Bernoulli,
seorang ahli matematika di
kota Groninge.
Daniel Bernoulli meninggal
pada 17 Maret 1782 (umur
82) di Basel, Republik Swiss.
HUKUM BERNOULLI
Hukum Bernoli dapat di cintohkan pada sebuah pipa,
jika terdapat alran fluida pada suatu pipa yang luas
penampang dan ketinggiannya tidak sama.
p g h 12 v 2 konstan
Maka,
Keterangan :
V = volume fluida
p = tekanan (N/m2)
r = massa jenis fluida (kg/m3)
Aliran Laminer dan Turbulen
Garis alir pada fluida mengalir
terdapat dua jenis, yaitu:
1. Aliran laminar adalah aliran
fluida yang mengikuti suatu garis
lurus atau melengkung yang jelas
ujung dan pangkal-nya serta tidak
ada garis lurus yang bersilangan.
Ket :
z : elevasi (tinggi tempat)
2
∑hf : jumlah kehilangan tenaga primer (krn
V : tinggi kecepatan gesekan) sepanjang pengaliran
2g ∑he : jumlah kehilangan tenaga sekunder
(perubahan tampang aliran) sepanjang pengaliran
p
: tinggi tekanan
AZAS BERNOULLI
Dimana :
hf = kehilangan tenaga krn gesekan
L = Panjang pipa
D = diameter pipa
V = kecepatan aliran
Q = debit
f = gesekan
AZAS BERNOULLI
p1 p2 g (h2 h1 )
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
AZAS BERNOULLI
2
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1 > p2 yang
berarti jika kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar maka
tekanan fluida di tempat tersebut kecil dan berlaku
sebaliknya.
Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
= massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
PENERAPAN HUKUM BERNOULLI
1. Pada Pipa Mendatar
Fluida mengalir melalui pipa mendatar yang memliki
penampang A1 pada ketinggian h1 dan penampang A2 pada
ketingggian h2. Karena mendatar : h1 = h2
Misalnya, massa jenis fluida ρ, kecepatan fluida pada
penampang A1 sebesar V1, dalam waktu t panjang bagian
system yang bergerak ke kanan V1 . t. Pada penampang A2
kecepatan V2 dan dalam waktu t system yang bergerak ke
kanan v2 . t.
Gambar Pipa Mendatar
h
Q = A.v Q A 2 gh
Keterangan:
Q = aliran debit m3/s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m
g = percepatan gravitasi m/s2
A = luas panampang lubang bocoran m2
3. Venturimeter
2( P1 P2 )
v1
[( A1 / A2 ) 2 1]
Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
= massa jenis fluida kg/m3
v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang 1 m2
A2 = luas penampang 2 m2
2 gh
v 2
A1
1
A2
PENERAPAN AZAS BERNOULI
4. Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran suatu zat cair.
Keterangan :
V = kecepatan m/s
= massa jenis fluida kg/m3
h = tinggi air m
g = percepatan gravitasi m/s2
Pada alat penyemprot nyamuk dan parfum jika
penghisap di tekan, udara keluar dengan cepat dari
lubang pipa sempit yang tedapat di ujung lubang
kecil, di tempat yang kecepatannya tinggi
tekanannya mengecil, sehingga cairan insektisida
maupun cairan parfum yang ada di dalam tabung
akan terhisap ke ujung kecil. Kemudian di semprotkan
keluar.
5. Teori Torricelli
Sebuah bejana yang berukuran besar diisi zat
cair. Pda dinding bejana terdapat lubang kebocoran
kecil yang berjarak h dari permukaan zat cair. Zat cair
mengalir pad alubang dengan kecepatan v. tekanan di
titk A pada lubang sama dengan tekanan di titik B
pada permukaan zat cair sama dengen tekanan udara
luar (B). karena lubang kebocoran kecil, permukaan zat
cvair dalam bejana turun perlahan-lahan, sehingga V2
dpat di anggap nol.
Dan dapat dirumuskan :
v 1.318CHW RH
0.63 0.54
S
Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
C = koefisien Hazen Williams
ALIRAN DALAM PIPA
- Formula Manning
1 2 / 3 1/ 2
v RH S
n
Dimana :
V = kecepatan aliran dalam pipa
S = kemiringan garis energi
R = hydraulic radius
n = koefisien manning
Daya Pompa :
QH
P
75
Dimana :
P = daya pompa (horse power)
Q = debit
H = ketinggian (didasarkan pada kehilangan
tenaga)
= efisiensi pompa
Gambar Daya Pompa
Latihan soal