MEKANISME
EKSTRASEGMENTAL
TENS yang menginduksi aktivitas aferen yang
berdiameter kecil juga menghasilkan analgesia
tingkat ekstrasegmental melalui aktivasi struktur
yang membentuk jalanan inhibisi desenderen
seperti periquaductal grey (PAG), nucleus
raphe magnus dan nucleus raphe
gigantocellularis.
Antinosepsi yang dihasilkan oleh stimulus A delta
binatang percobaan mengalami penurunan saat
dilakukan transeksi spinal, hal ini menunjukkan adanya
peran struktur ekstrasegmental ( Chung dkk, 1984, Woolf,
Mitchel dan Barrett, 1980 ).
Kontraksi otot fasik yang dihasilkan oleh AL-TENS akan
membangkitkan aktivitas aferen motorik kecil (
ergoreseptor ) yang berujung pada aktivitas jalanan
inhibisi nyeri desendern. Sjolund (1988) membuktikan
bahwa antinosepsi yang dihasilkan oleh aktivasi aferen
motorik kecil lebih besar dibandingkan aktivasi aferen kulit
yang ditimbulkan oleh TENS frekuensi rendah (2 burst per
second). Pendapat ini didukung oleh Duranti,
Pantaleodan Bellini (1988).
Dalam hubungannya dengan endorphin AL-TENS
lebih berkorelasi dengan mediator endorphin
dibandingkan dengan TENS konvesional. Sjolund, Terenius,
dan Eriksson (1977) melaporkan bahwa AL-TENS
meningkatkan level endorphin pada cairan serebrospinal
pada 9 pasien yang menderita nyeri kronik dan analgesia
yang terjadi dapat diturunkan dengan pemberian
nalakson (Sjolund dan Eriksson, 1979).
Namun nalaksn ternyata gagal mengubah kualitas
analgesia pada pasien nyeri yang diberi TENS
konvensional (Abram, reyolds, dan Cusick 1981, Harisson
dkk, 1986, Woolf dkk, 1978). Hal ini dinyatakan oleh
Facchinetti dkk (1986) bahwa TENS konvensional dapat
meningkatkan plasma beta endorphin dan beta
lipotropin pada subjek sehat adalah sesuatu yang tidak
terbukti (Johnson dkk 1992) hal ini sesuai dengan
kenyataan bahwa beta endorphin mempunyai ukuran
yang besar sehingga tidak mungkin dapat melintas
melalui blood brain barrier.
TENS yang menginduksi aktifitas aferen yang berdiameter kecil
juga menghasilkan analgesia tingkat ekstrasegmental melalui
struktur yang membentuk jalanan inhibisi desenderen.
Kontraksi otot yang dihasilkan oleh TENS akan membangkitkan
aktivitas aferen motorik kecil yang berujung pada aktivasi
jalanan inhibisi nyeri.
Indikasi TENS
a) Trauma muskuloskeletal baik akut maupun kronik
b) Nyeri pasca operasi
c) Nyeri pasca melahirkan
d) Nyeri miofasial
e) Nyeri visceral
f) Nyeri yang berhubungan dengan sindroma deprivasi sensorik
seperti neuralgia,kausalgia dan nyeri pahntom
g) Sindroma kompresi neurovaskuler
h) Nyeri psikogenik.