Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

KEDOKTERAN
KELUARGA
PASIEN
HIPERTENSI
PUSKESMAS
BANJARANGKAN II
I Identitas Penderita

– Nama :
– Umur :
– Status :
– Pekerjaan :
– Pendidikan :
– Alamat :
– Tgl. Kunjungan :
II Kegiatan dalam Gedung

– Anamnesis
– Riwayat penyakit sekarang
– Riwayat penyakit dahulu
– Riwayat pengobatan
– Riwayat keluarga
– Riwayat sosial
II Kegiatan dalam Gedung

– Pemeriksaan Fisik
– Status Present
– Tensi : 160/120 mmHg
– Nadi : 84 kali/menit
– Respirasi : 24 kali/menit
– Temp. Axila : 36.5oC
– TB : 158 cm
– BB : 63 kg
II Kegiatan dalam Gedung

– Pemeriksaan Fisik
– Status General:
– Mata : Anemia -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor
– THT : Dalam batas normal
– Thorax : Cor : S1S2 Tunggal, Regular, Murmur (–)
Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/- , Wheezing -/-
– Abdomen : Distensi (-), BU (+) normal, nyeri tekan (-).
– Ekstrimitas : Hangat +/+
II Kegiatan dalam Gedung

– Pemeriksaan Penunjang
– Diagnosis
– Pengobatan
III Kunjungan Rumah

– Gambaran status kesehatan


– Gambaran singkat keadaan sosial ekonomi keluarga
– Kondisi rumah pasien
III Kunjungan Rumah

– Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi


– Genetik
– Umur
– Jenis Kelamin
III Kunjungan Rumah

– Faktor Resiko yang dapat Dimodifikasi


– Aktivitas
– Pola Konsumsi
IV Permasalahan dan Solusi

– PERSONAL
– PARIPURNA (KOMPREHENSIF)
– Pencegahan primer
– Pencegahan sekunder
– Pencegahan tersier
IV Permasalahan dan Solusi

– BERKESINAMBUNGAN
– Pemantauan kesehatan dan kepatuhan dalam minum obat penderita dilakukan oleh secara
aktif serta secara rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah ke puskesmas.
– Memberikan pengarahan kepada anggota keluarga lain untuk mengawasi penderita dalam
minum obat
– KOORDINATIF DAN KOLABORATIF
– Koordinatif dan koaboratif yaitu bekerjasama dan membagi peran dengan pihak
stakeholder terkait seperti kelompok profesional (spesialis, analis, apoteker),
pemuka/tokoh masyarakat, termasuk keluarga penderita sendiri.
– MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN
– FAMILY AND COMMUNITY ORIENTED
KESIMPULAN

– Kasus ini erat kaitannya dengan kegiatan kedokteran keluarga. Dimana


perjalanan penyakit yang panjang sehingga diperlukan intervensi yang lama.
Intervensi bukan hanya terhadap penyakitnya saja. Akan tetapi, melihat
manusia seutuhnya. Kunjungan rumah dilakukan untuk mewujudkan hal ini
dimana pendekatan terhadap pasien beserta keluarganya dengan menggunakan
prinsip-prinsip kedokteran keluarga menjadi prioritas.

Anda mungkin juga menyukai