PASIR KUARSA
BENTONITE
ZEOLITE
BATU KAPUR
1. ANDESIT
Pengolahan batu andesit biasanya bertujuan
untuk menghasilkan ukuran batuan sesuai
dengan yang diinginkan. OIeh karenanya
pengolahannya juga relatif sederhana yaitu
reduksi ukuran dengan alat crusher (seperti
jaw crusher) dan proses pengayakan dengan
screen. Batu andesit biasanya digunakan
untuk bahan bangunan, bahan campuran
konstruksi beton, dan lain-lain. Diagram alir
pengolahan batu andesit secara umum
dapat dilihat pada Gambar 70.
ANDESIT
Gambar 70
Diagram alir pengolahan batu andesit
2 PASIR KUARSA
Pasir kuarsa bisa saja dapat Iangsung
digunakan, misalnya untuk pasir cetak.
Namun untuk penggunaan tertentu
dibutuhkan pasir kuarsa dengan spesifikasi
tertentu sesuai persyaratan. Untuk
memperoteh spesifikasi yang diinginkan
perlu pengolahan! pencucian untuk
menghilangkan senyawa pengotor. Secara
umum, pengolahan pasir kuarsa dapat dilihat
seperti pada Gambar 71.
1. PASIR KWARSA
Gambar 70
Diagram alir pengolahan pasir kwarsa
1. PASIR KWARSA
Gambar 72
Diagram alir pengolahan Bentonite
Bentonit mempunyai sifat mengadsorpsi karena ukuran
partikel koloidnya sangat kecil dan memiliki kapasitas
permukaan ion yang tinggi. Kapasitas adsorpsi bentonit
dapat ditingkatkan melalui aktivasi yaitu dengan proses
pemanasan dan juga dengan penambahan asam.
Di pasaran, Na-bentonit alam dikenal sebagai bentonit
Wyoming. Sedangkan Ca-bentonit dikenal dengan nama
produk seperti NKH, Tonsil, Galleon, dan lain-lain. Na-
bentonit dipakai untuk bahan perekat, pengisi (filler), dan
lumpur bor. Pemakaian yang lain adalah untuk pengecoran
logam, pembuatan pellet konsentrat besi dan logam lain,
teknik sipil, sebagai bahan pemucat, katalis, dan lain-lain.
Penggunaan utama Ca-bentonit adalah untuk pembuatan
Nabentonit sintetis dan lempung aktif. Selain itu juga
digunakan untuk pembersih minyak baker, pelumas,
minyak goreng, farmasi, kimia, kertas, keramik, dan lain-
lain. Na-bentonit sintetis di pasaran dikenal sebagai
brekbond 2 dan berkonit.
Beberapa contoh spesifikasi penggunaan dan bentonit
dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8.
3. BENTONITE
3. BENTONITE
4. ZEOLITE
Zeolit alam merupakan senyawa alumina-silikat terhidrasi yang
secara fisik dan kimia mempunyai kemampuan sebagai bahan
penyerap (adsorpsi), penukar kation, dan katalis. Zeolit alam
sebenarnya telah lama dikenal dan digunakan, namun hanya
terbatas sebagai bahan bangunan (semen pozzolan, blok batu
ringan, batu untuk ukiran, dan aggregat beton ringan). Pada 30
tahun terakhir, kegunaan zeolit dalam berbagai keperluan baru
diketahui setelah kandungan mineral zeolit dapat dianalisis
secar rinci dengan menggunakan difraksi sinar — X (XRD)
mikroskop electron.
Perielitian dan penggunaan zeolit disektor pertanian dan
perkebunan, peternakan, perikanan, industri, dan pengontrolan
polusi telah banyak dilakukan. Dan hasH penelitian tersebut,
pada 10 tahun terakhir telah mengubah kedudukan zeolit dan
hamper tidak mempunyai nilai ekonomis menjadi bahan galian
yang ekonomis untuk dikembankan.
Diagram alir proses pengoahan zeolit dan hasil tambang dapat
digambarkan seperti tenlihat dalam Gambar 73.
4. ZOLITE
Gambar 73
Diagram alir pengolahan Zeolite
4. ZOLITE
4. ZOLITE
4. ZOLITE
5. BATUKAPUR
Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang
banyak digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi
dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan, batu
bangunan, bahan penstabil jalan raya, pengapuran untuk
pertanian, bahan keramik, industri kaca, industri semen,
pembuatan karbid, untuk peleburan dan pemurnian baja,
untuk bahan pemutih dalam industri kertas (pulp) dan
karet, untuk pembuatan soda abu, untuk penjernihan air,
untuk proses peleburan logam non-ferrous, dan industri
gula.
Dalam beberapa hal, batu kapur dapat Iangsung
digunakan sebagai bahan baku, misalnya pada industri
semen, fondasi jalan, rumah, dan sebagainya. Akan tetapi,
untuk keperluan lainnya, perlu pengolahan terlebih dahulu,
misalnya proses pembakaran. Cara mi dimaksudkan untuk
memperoleh kapur tohor (CaO), kalsium hidroksida
(Ca(OH)2), dan gas CO2.
5. BATU KAPUR
• Pertanian
Kesuburan tanah akan Iebih baik apabila
keasamannya (pH) diturunkan mefafui pengapuran.
Batu kapur yang digunakan dalam pertanian dapat
berupa serbuk yang ditaburkan atau kapur tohor.
Untuk serbuk batu kapur diharapkan mempunyai
kadar MgCO3 maksimum 10% dan ukuran butiran
Iebih kecil dan 5 mm dengan 95% di dalamnya
berukuran kurang dan 3mm.
5. BATU KAPUR
• Bahan keramik
Da(am industri keramil, batu kapur berfungsi
sebagal bahan imbuh untuk menurunkan
temperatur Ieleh, sehingga pemuaian panas
massa setelah dibakar sesuai dengan
pemuaian glasir, agar glasir tidak retak atau
lepas. Selain untuk bahan imbuh dalam
pembuatan keramik, batu kapur dapat
digunakan juga dalam pembuatan glasir,
walaupun hanya sebagian keci saja.
5. BATU KAPUR
• Industri kaca
Dalam industri kaca, batu kapur digunakan
sebagai bahan tambahan. Jenis batu kapur
yang digunakan adalah jenis batu kapur dan
dolomit dengan kadar masing-masing:
- SiO2 0,96%; Fe203 0,04%; AI2O3 0,14%;
MgO 0,15%; dan CaO 55,8%; serta
• Industri semen
Dalam industri semen, batu kapur
merupakan bahan baku utama. Untuk
satu ton semen diperlukan tidak kurang dan
1 ton batu kapur. Syaratsyarat yang harus
dipenuhi dalam pembuatan semen adalah:
- CaO 50—55%
- MgO maksimum 2%
- Kekentalan (viskositas) luluhan 3200
centipoise (40% H20)
- Fe203 2,47% dan A12O3 0,95%
5. BATU KAPUR
• Pembuatan karbid
Bahan utama pembuatan karbid adalah kapur tohor
(60%), lainnya adalah kokas (40%), antrasit,
petroleumcoke (carbon black). Kapur tohor yang
cocok untuk pembuatan kalsium karbid mempunyai
spesifikasi:
- Total CaO minimum 92%
- MgO maksimum 1,75%
- SiO2 maksimum 2%
- Fe203 + AI2O3 maksimum 1%
- Fe203 tidak Iebih dan 5%
- S maksimum 0,2%
- P maksimum 0,02%
- Hilang pijar (LOl) pada contoh yang diambil di
tungku 4%.
5. BATU KAPUR
• Peleburan dan pemurnian baja
Dalam peleburan dan pemurnian besi atau logam lainnya,
batukapur/dolomit berfungsi sebagai bahan imbuh pada
tanur peleburan.