gangguan Nutrisi
KELOMPOK :
Meylani Nur Rizkiana (132210101026)
Muhammad Iqbal MH (132210101104)
Nimas Ayu Amanda Putri (152210101002)
Fawwas Ba’tio Putra P (152210101004)
Septi Orbita Sari (152210101006)
Yesika Yuristi Mahardika (152210101008)
Dindha Pratiwi Setyaningrum (152210101010)
Diana Hanifya Sutipno (152210101012)
Thiara Eka Agustina (152210101016)
Irawati Firdiyansari (152210101018)
1.
Definisi
Anemia megaloblastik (makrositosis) merupakan kelainan sel
darah merah dimana dijumpai anemia dengan volume sel darah
merah lebih besar dari normal dan ditandai oleh banyak sel imatur
besar dan sel darah merah disfungsional (megaloblas) di sum-sum
tulang akibat adanya hambatan sintesis DNA dan/atau RNA dalam
produksi sel darah merah.
Ketika sintesis DNA dan/atau RNA terganggu, siklus sel
terhambat. Berlanjut dari tahap pertumbuhan (G2) ke tahap
mitosis (M). Hal ini menyebabkan proliferasi dan diferensiasi
sel terbatas pada sel – sel progenitor. Sehingga diferensiasi
sel terhambat yang akan menyebabkan morfologi sel
menjadi makrositosis. Anemia makrositik dibagi menjadi
anemia makrositik megaloblastik dan non megaloblastik.
Anemia megaloblastik paling banyak disebabkan oleh defisiensi
folat dan vitamin B12. Defek yang disebabkan karena defisiensi folat
dan dan vitamin B12 adalah penurunan sintesis DNA.