Anda di halaman 1dari 34

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Implementasi Kurikulum untuk SD


Mekanisme Kurikulum 2006 (Sesuai Ketentuan UU Sisdiknas)
Pemerintah
Standar
Standar
Kompetensi Standar Isi Standar Proses
Penilaian
Lulusan
(Sumber Memahami Kur. 2006)
Sikap, Ekspolarasi,
SK-KD Penilaian
Pengetahuan, Elaborasi,
Mapel (Materi) Kompetensi
Keterampilan Konfirmasi

Kompetensi
Silabus
SPK per Mapel
Tematik Untuk Kelas I-III: Pemetaan KD, Jaringan Tema,..
Penerbit
Buku teks
Bahan Buku teks
RPP Pelajaran
Buku teks
Pelajaran
pembelajaran Pelajaran
Guru 2
Mekanisme Kurikulum 2013 (Sesuai Ketentuan UU Sisdiknas)
Pemerintah
Standar
Standar
Kompetensi Standar Isi Standar Proses
Penilaian
Lulusan

Sikap, KI-KD (Sikap,


5 M, Berbasis Penilaian
Pengetahuan, Pengetahuan,
Aktivitas Kompetensi
Keterampilan Keterampilan)
Penerbit (Sumber Memahami Kur. 2006)
Buku teks
Buku teks
Pelajaran
Buku
Pelajaran
Silabus
Referensi
Tematik Untuk Kelas I-VI: Pemetaan KD, Jaringan Tema,..

Bahan
Konteks
RPP pembelajaran
Pembelajaran
(BS dan BG)
Guru 3
Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan Kompetensi
kurikulum

Isi dan Bahan Materi

Cara Proses

Pengaturan Penilaian
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Penjelasan UU: kompetensi lulusan mencakup


sikap, pengetahuan, keterampilan)

Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
5
Tambahan Butir 4 Pasal 1
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu.

Muatan
Pembelajaran 1 Sikap Individu
Muatan Sosial
Pembelajaran 2 Pengetahuan
Profesi
..

Muatan Keterampilan Pedagogi


Pembelajaran n Kompetensi Peserta
Didik Kompetensi Guru

6
Proses Pemahaman Kurikulum 2013
Pemahaman Kompetensi
(Capaian Pembelajaran)
Pemahaman thd buku
Pemahaman
Integrasi muatan lokal
Materi Pembelajaran
Integrasi ekskul kepramukaan Pemahaman
Interaksi dengan orang tua Proses Pembelajaran
Matrikulasi Pemahaman
Pemahaman Penilaian Pembelajaran
Peminatan
Pedoman Pemahaman Konteks dan
Pelaksanaan pembelajaran
Sumber Belajar Lain
Pelaksanaan penilaian (+ Rapor)
Penyusunan RPP
Penyusunan KTSP
Video dan media pembelajaran

Buku Siswa dan Buku Guru


1. Kompetensi
Pengertian Kompetensi Menurut PP 32/2013
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu.
Muatan
Sikap Pembelajaran 1 Sikap
Setiap muatan
Muatan pembelajaran harus
Pengetahuan Pembelajaran 2
Pengetahuan mendukung
terbentuknya tiga
..
kompetensi
Keterampilan Muatan Keterampilan sekaligus, yaitu
Pembelajaran n sikap, pengetahuan,
Kompetensi Kompetensi dan keterampilan
Peserta Didik Pembelajaran terpadu: sikap, Peserta Didik
(diharapkan) pengetahuan, keterampilan (dihasilkan)
Penyusunan Muatan Pembelajaran Muatan
9
Keterkaitan Perkembangan dan Kompetensi
Dimensi/Perkembangan Kompetensi

Afektif Sikap

Kognitif Pengetahuan

Psiko-Motorik Keterampilan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SD
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR
MENCERMINKAN SIKAP FAKTUAL DAN KONSEPTUAL DAN TINDAK YANG PRODUKTIF
ORANG BERIMAN, BERAKHLAK DALAM DAN KREATIF DALAM RANAH
MULIA, PERCAYA DIRI, DAN ILMU PENGETAHUAN, ABSTRAK DAN KONKRET
BERTANGGUNG JAWAB DALAM TEKNOLOGI, SENI, DAN SESUAI DENGAN YANG
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF BUDAYA DENGAN WAWASAN DITUGASKAN KEPADANYA.
DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN,
DAN ALAM KENEGARAAN, DAN
DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, PERADABAN
DAN TEMPAT BERMAIN TERKAIT FENOMENA DAN
KEJADIAN DI LINGKUNGAN
RUMAH, SEKOLAH, DAN
TEMPAT BERMAIN

11
Kompetensi yang Diharapkan Pemberi Kerja
• Komunikasi
• Etika kerja
• Kemampuan memahami prosedur (dan membuat)
• Kerjasama
• Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan
(5 dengan skor tertinggi dari 28 kompetensi yang diteliti Farkas (2010))

Implementasinya dalam Rancangan Kurikulum 2013:


1. Kemampuan komunikasi tulis, lisan, visual dilatihkan pada tiap muatan pembelajaran
2. Kompetensi sikap adalah bagian dari tiap muatan pembelajaran
3. Kemampuan prosedural dikenalkan sejak SD, sebagai kompetensi lulusan SLTP dan SLTA
4. Kemampuan kerjasama dilatihkan sejak SD (penugasan proyek pada tiap tema/bab)
5. Pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan, tetapi harus berlanjut sampai
membuat siswa terampil dalam menggunakannya untuk menyelesaikan masalah
Rumusan Kompetensi Kurikulum 2013
UUD Pasal 31 Ayat 2: Pemerintah mengupayakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Perlunya mengembangkan Spiritual Quotient atau SQ (Zohar


(2000)), selain EQ dan IQ untuk membentuk insan seutuhnya.

Perlunya merinci kompetensi sikap menjadi sikap spiritual dan


sikap sosial sehingga dapat memperjelas capaian pembelajaran

Rumusan Kompetensi Kurikulum 2013:


1. Sikap Spiritual
2. Sikap Sosial
3. Pengetahuan
4. Keterampilan 13
2. Materi
Penguatan Materi Pembelajaran Kurikulum 2013
(Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya)

Keterpaduan

Vertikal Horisontal Eksternal

Intra- Multi- Inter- Trans-


Disipliner Disipliner Disipliner Disipliner

Pembelajaran pada satu Mata pelajaran diajarkan terkait satu Pembelajaran dengan
kelas dikaitkan dengan yang dengan yang lain sehingga mengamati sekitarnya dan
telah dipelajari pada kelas membentuk muatan pembelajaran menggunakannya sebagai
sebelumnya terpadu dari beberapa mata pelajaran konteks pembelajaran
15
Tantangan: Konvergensi IPTEK
• The Convergence of Sciences programme wants to improve the livelihoods of
farmers by exploring new pathways for agricultural innovation. The programme
tries to achieve convergence between farmers and scientists and between
natural and social scientists (Convergence of Sciences: A Key to Agricultural
Innovation, Wageningen, 2008)
• Convergence is a new paradigm that can yield critical advances in a broad array
of sectors, from health care to energy, food, climate, and water. (The
convergence of life science, physical science, and engineering, white paper, MIT,
2011)
• "Convergence is a broad rethinking of how all scientific research can be
conducted, so that we capitalize on a range of knowledge bases, from
microbiology to computer science to engineering design. It entails collaboration
among research groups but, more deeply, the integration of disciplinary
approaches that were originally viewed as separate and distinct. This merging of
technologies, processes, and devices into a unified whole will create new
pathways and opportunities for scientific and technological advancement.“
(Nobel Laureate 1993 Phillip Sharp)

Perlunya pembelajaran terpadu sehingga siswa memahami bahwa mata


pelajaran yang banyak tersebut memungkinkan untuk dipadukan sehingga
pengembangannya dapat saling mendukung
Pengembangan Muatan Lokal
Daerah harus mengembangakn Klasifikasi
kurikulum muatan lokal dan Sebagai (Konteks dalam
dipergunakan untuk mewarnai pembelajaran IPS,
Konteks IPA, Matematika,...)
muatan nasional dalam
pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran
Sebaiknya Seni Budaya

Daerah harus menyiapkan kurikulum per


Identifikasi (tari, rupa, musik,

jenjang kelas, bahan ajar terintegrasi


pentas,...)
Analisis Konteks Muatan Terpadu

dengan buku teks dari pusat, dll


dengan Prakarya
Lokal (kerajinan, pengo-
(Layak Muatan lahan, budidaya,...)
Lingkungan Diajarkan) Nasional
(+ Warisan): Harus PJOK
(permainan,
Alam, ketangkasan,...)
Sosial, Sebagai
Budaya Muatan Bahasa Daerah
Bukan Terpisah
Muatan Bila perlu
Lokal 17
Struktur Kurikulum 2013
No SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA/MAK
Tematik
Terpadu 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika Kontekstual
5 IPA Sejarah Indonesia
6 IPS -
7 - Bahasa Inggris
8 Seni Budaya
Seni Budaya & Terintegrasi
9 Prakarya Prakarya & dengan
Prakarya
Kewirausahaan Muatan Lokal
10 PJOK
11 Peminatan
-
12 Peminatan Vokasi
Pemisahan Muatan Lokal menjadi mata pelajaran sendiri berakibat pada pelajaran seni budaya,
18
prakarya, dan PJOK menjadi terasingkan dan tidak kontekstual.
Pendalaman dan Perluasan Materi Kurikulum 2013
(Refleksi dari Hasil PISA dan TIMSS)
• Semua muatan pembelajaran menekankan pentingnya berpikir
tingkat tinggi dalam pembahasan, latihan, dan tugasnya:
kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
• Menekankan pentingnya data sejak dini: mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan menyimpulkan. Berlaku pada semua mata
pembelajaran, terutama matematika. Data tidak selalu angka
• Pentingnya pembelajaran kontekstual, dapat menggunakan
pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan nyata.
• Matematika tidak selalu angka, termasuk juga simbol, pola, bentuk.
Matematika tidak selalu eksak, termasuk pengandaian (asumsi),
pembatasan, pendekatan, dan perkiraan.
• Pembelajaran bahasa berbasis teks melalui pengenalan bermacam
model teks melalui konteks, struktur teks, dan kaidah teks
• Pembelajaran IPA untuk memahami keterpaduan prinsip -prinsip
yang mengatur alam semesta secara kuantitatif dan kualitatif
Pendalaman dan Perluasan Materi Kurikulum 2013
• Pendidikan Agama dan Budi Pekerti:
• Ditambah 1 Jam per minggu untuk penambahan materi budi pekerti
• Menekankan keseimbangan antara sikap spiritual dan sikap sosial
• Keterampilan dalam bentuk tindakan nyata
• Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan:
• Ditambah 1 Jam per minggu untuk penguatan materi Pancasila
• Bermuara pada pembentukan sikap warga negara pncasilais
• Keterampilan dalam bentuk tindakan nyata
• Bahasa Indonesia:
• Ditambah 2-4 Jam per minggu
• Sebagai penghela dan pembawa pengetahuan
• Diawali dan diakhiri dengan Bahasa Indonesia
3. Proses
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan
- Observing [mengamat] memberikan hasil siginifikan
- Questioning [menanya] (hanya peningkatan 50%)
- Experimenting [mencoba] Personal dibandingkan yang berbasis
- Associating [menalar] kreativitas (sampai 200%)
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal
Berbasis Aktivitas:
Lakukan Pikirkan
Amati (niteni*) Kritisi Sajikan
(nironi*) (nambahi*)
*) Ki Hajar Dewantara
Kerangka Ackoff:
Data Informasi Pengetahuan Kearifan
22
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
Kurikulum Lama Kurikulum 2013
Creating
Characterizing/
Evaluating Actualizing Communicating Evaluating

Organizing/
Analyzing Internalizing Associating Analyzing

Applying Valuing Experi-


menting Applying

Under- Under-
standing Responding Questioning
standing

Knowing/ Knowing/
Remembering Accepting Observing
Remembering
Knowledge Attitude Skill Knowledge
(Bloom) (Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
23
Penguatan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013
• Belajar sambil beraktivitas
• Menggunakan pendekatan saintifik dalam beraktivitas: mengamati,
menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan  melatih siswa
menjadi kreatif
• Membuat siswa suka bertanya  melatih siswa untuk kritis
• Memotivasi siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
• Pembelajaran berbasis proyek secara kolaboratif
• Sikap tidak diajarkan secara langsung, melainkan selalu diingatkan
melalui keteladanan: menerima, menanggapi, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan sikap tsb sebagai karakter dirinya.
• Tempat belajar bukan hanya kelas, sumber belajar bukan hanya buku
teks dan guru
• Pembelajaran disesuaikan dengan variasi kemampuan siswa: normal,
pengayaan, remedial.
• Mendahulukan pemahaman Bahasa Indonesia. Semua guru
bertanggung jawab terhadap kemampuan Bahasa Indonesia
siswanya melalui kemampuan komunikasi tulis, lisan, dan visual
Penguatan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013
(Pemanfaatan Ekstra Kurikuler Wajib Kepramukaan)
• Ekstra kurikuler Kepramukaan dilaksanakan untuk memperkuat
kompetensi sikap dan keterampilan siswa
• Dilaksanakan dengan tiga pola:
- Orientasi (seminggu dalam setahun) sebagai wahana untuk melatih
kompetensi sikap. Wajib diikuti oleh semua siswa
- Aktualisasi (dua jam tiap minggu) sebagai wahana untuk aktualisasi
pembelajaran yang diperoleh siswa di kelas. Wajib diikuti oleh semua
siswa
- Kecakapan hidup (sesuai dengan ketentuan yang ada pada gugus depan
pramuka). Opsional, hanya bagi siswa yang berminat
• Dibina oleh guru yang telah lulus kursus mahir dasar
Kurva Daya Serap Pembelajaran (1)
The Learning Pyramid*
Average Retention Rates

5% Hearing
Pembelajaran yang
didasarkan pada
10% Reading ceramah, membaca
Kurikulum 2013 buku, mendengarkan,
Passive 20% Audio-Visual atau guru
Teaching mendemonstrasikan
Methods tidak akan memberikan
(40%) 30% Demonstration
pemahaman yang utuh.
Perlu diubah menjadi
Participatory 50% Group Discussion pembelajaran yang
Teaching didasarkan pada diskusi,
Methods mencoba sendiri, dan
(60%)
75% Practice
mengomunikasikan
kepada yang lain
90% Teaching Others
26
*) adapted from National Training Laboraties, Bethel, Maine
Kurva Daya Serap Pembelajaran (2)
Dale’s Learning Cone
10% of what we read READING

20% of what we hear HEARING


WORDS

30% of what we see LOOKING AT


PICTURES

Kurikulum 2013
WATCHING A MOVIE

50% of what we LOOKING AT AN EXHIBIT

hear and see WATCHING A DEMONSTRATION

SEEING IT DONE ON LOCATION


Melalui pembelajaran
PARTICIPATING IN A DISCUSSION
70% of what we say kolaboratif dan
GIVING A TALK
mengomunikasikan
hasilnya
DOING A DRAMATIC PRESENTATION
90% of what we
SIMULATING THE REAL EXPERIENCE Melalui pembelajaran
both say and do berbasis proyek
DOING THE REAL THING
27
4. Penilaian
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus 1. Ujian Tingkat Kompetensi
2. Penilaian Projek (yang bukan UN)
Waktu: Akhir Bab/Tema Waktu: Tiap tingkat kompetensi
3. Ulangan Harian 2. Ujian Sekolah
Waktu: Sesuai rencana Waktu: Akhir jenjang sekolah
4. Ujian tengah/akhir semester
Waktu: Semesteran
Guru Sekolah

Pemerintah Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang pendidikan Penilaian Diri
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Sebelum ulangan harian
Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi

29
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
Penilaian dilakukan terhadap kompetensi melalui indikator capaiannya.
Mencakup Kompetensi Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Kompetensi Cara Menilai Cara Menentukan Nilai
Sikap Penilaian Otentik Berdasarkan modus (frekuensi):
(pengamatan saat Selalu  SB, Sering  B
kejadian, tidak ditunda) Terkadang  C, Jarang  K
Pengetahuan Ulangan, Ujian, Proyek. Nilai kompetensi dasar adalah
Dapat melalui penilaian rerata berbobot dari tiap penilaian
otentik dalam bentuk diskrit: 1, 2, 3, 4
Keterampilan Ujian, Proyek, Porto- Nilai kompetensi dasar adalah
folio. Dapat melalui capaian terbaik dari tiap penilaian
penilaian otentik dalam bentuk diskrit: 1, 2, 3, 4
Nilai mata pelajaran adalah rerata dari nilai kompetensi dasarnya. Diskripsi
nilai mata pelajaran adalah dari kompetensi/indikator yang menonjol
30
Keterkaitan Penilaian Diri, Ulangan, dan Ujian
Guru menyusun daftar Siswa membuat penilaian
kompetensi dengan Guru membagikan daftar sendiri tentang
indikatornya yang telah kompetensi dan indikator penguasaannya terhadap
diajarkan dalam satu kepada siswa kompetensi dan indikator
periode waktu tertentu pada daftar

Guru menyiapkan Guru melaksanakan Guru menyocokkan


soal ulangan ulangan dan menilai hasil hasil ulangan dan
berdasarkan ulangan siswa penilaian diri siswa
daftar kompetensi berdasarkan kompetensi dan memberi
tersebut & indikator yang diujikan komentar/masukan

Guru melaksanakan ujian


Guru menyocokkan hasil
Guru menyiapkan soal dan menilai hasil ujian
ujian dengan penilaian
ujian berdasarkan daftar siswa berdasarkan
diri siswa dan memberi
kompetensi tersebut kompetensi & indikator
komentar/masukan
yang diujikan
31
Penilaian Otentik
Guru menyiapkan buku Guru membuat catatan
Guru menyiapkan daftar
harian untuk tiap siswa pada buku harian terkait
kompetensi dengan
berisi kompetensi dan kejadian menonjol pada
indikatornya sebelum
indikator yang akan hari tertentu
semester dimulai
dipantau pada tiap siswa (dituntaskan hari itu)

Bila diperlukan, guru Bila diperlukan, guru


Guru menggunakan buku
meminta masukan menyiapkan jurnal untuk
harian tersebut sebagai
melalui penilaian teman merinci kejadian tertentu
umpan balik seketika
dan/atau pemangku bagi siswa tertentu pada
dalam melayani siswanya
kepentingan lain hari tertentu

Guru merangkum buku


hariannya secara periodik
untuk memberikan
penghargaan dan
peringatan bagi siswanya 32
5. Manajemen
Perubahan Akibat Kurikulum 2013

KEPALA SEKOLAH

PENGAWAS SEKOLAH
GURU
KOMPETENSI PROSES PEMBELAJARAN TENDIK LAINNYA
BUDAYA INDIVIDU
ISI PENILAIAN PEMBELAJARAN ORANGTUA BUDAYA SEKOLAH
PROSES LAYANAN PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK BUDAYA MASYARAKAT
PENILAIAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN ... ...

PERUBAHAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERUBAHAN
AKTIVITAS PERILAKU
KURIKULUM BUDAYA
PEMBELAJARAN MANUSIA

Anda mungkin juga menyukai