DISUSUN OLEH :
SHELA RAHMADANI
PEMBIMBING :
DR. DWIDJO PRATIKNJO, SP. M.
DR. YB. HARI TRILUNGGONO, SP. M.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 73 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pinggirejo Wates
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status : Menikah
Agama : Islam
No. RM : 164465
2. ANAMNESIS
ANAMNESIS
Pasien datang ke Poli Mata RST dr. Soedjono Magelang dengan keluhan penglihatan
sangat kabur pada mata kanan dan kiri sejak 3 bulan yang lalu. 2 tahun yang lalu pasien
mulai mengeluh penglihatan mata kanan dan kirinya terasa kabur seperti melihat kabut.
Pada awalnya penglihatan kabur terjadi pada mata kiri dan selang 3 bulan kemudian
mata kanan juga kabur. Pada awalnya penglihatan kabur dirasakan hanya sedikit dimana
pasien masih dapat melihat benda jauh walaupun terkadang tidak jelas karena ada kabut.
Satu tahun pasca penglihatan kanannya terasa berkabut, pasien mengeluhkan pandangan
mata kanannya semakin kabur dan kabut yang menutupi matanya semakin tebal. Pasien
terkadang merasa penglihatanya terasa jelas, tetapi kadang terasa kabur. Pada keadaan ini
pasien lebih nyaman dan jelas melihat pada malam hari dibandingkan siang hari. Sejak 3
bulan belakangan ini, pasien mengeluh penglihatan mata kanan dan kirinya menjadi
sangat kabur, baik siang maupun malam sama saja terasa tidak nyaman dan tidak jelas.
Pasien saat ini sama sekali tidak dapat melihat jauh maupun dekat dengan mata kanan
dan kirinya, sehingga pasien kesulitan dalam beraktifitas sehari-hari. Ketika berobat ke
dokter pasien mengaku mata kiri hanya dapat melihat cahaya, mata kanan hanya dapat
melihat lambaian tangan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak usia kurang lebih 40 tahun, pasien mengeluh kesulitan untuk melihat dekat.
Namun pasien merasa hal ini merupakan hal yang wajar karena usianya yang semakin
tua. Keluhan ini dirasa tidak terlalu mengganggu aktifitas sehari-hari pasien dan juga
tidak mengalami kesulitan saat membaca, karena pasien buta huruf. Pasien tidak
pernah memeriksakan keluhannya ini ke dokter dan tidak pernah memakai kacamata
baca.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Kondisi bisa membaca tanpa kacamata baca disangkal, karena pasien tidak memakai
kacamata baca. Ketika itu, pasien menyangkal adanya mata kanan kiri kemeng dan
cekot-cekot, mata merah, melihat pelangi di sekitar cahaya, nyeri kepala, serta mual
dan muntah.
Pasien tidak mempunyai kebiasaan merokok. Riwayat trauma disangkal. Riwayat
mengkonsumsi obat-obatan seperti fenitoin disangkal. Riwayat DM dan Hipertensi
disangkal. Pasien belum pernah memakai kacamata minus, plus, dan baca karena
keterbatasan faktor pendidikan dan ekonomi pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Menjelaskan bahwa penglihatan kabur pada mata kanan dan kiri pasien diakibatkan karena kekeruhan
merata pada lensa yang disebut katarak. Katarak ini disebabkan karena bertambahnya usia. Biasanya
terjadi pada usia >60 tahun.
Menjelaskan bahwa obat-obatan yang diberikan hanya untuk mengurangi gejala-gejala yang ada tanpa
membantu dalam perbaikan penglihatan kembali, sedangkan untuk membantu dalam perbaikan
penglihatan hanya dapat dilakukan dengan operasi.
Menjelaskan kepada pasien bahwa kataraknya sudah matang dan sangat disarankan untuk dilakukan
operasi. Jika tidak di operasi, penyakit ini tidak akan sembuh dan bahkan akan bertambah berat dan
juga dapat terjadi komplikasi penyakit lainnya hingga dapat terjadi kebutaan.
Menjelaskan bahwa jika dilakukan operasi, lensa yang keruh akan diganti dengan lensa buatan
Menjelaskan kepada pasien bahwa setelah operasi kemungkinan penglihatan dapat membaik, bila tidak
ada komplikasi lain seperti gangguan saraf penglihatan maupun gangguan pada retina.
Menjelaskan bahwa terdapat perawatan mata pasca operasi yaitu seperti mata dibebat, mata tidak
boleh kotor, tidak boleh dicuci, tidak boleh tegang dan tidak boleh sujud sampai kontrol kembali 1
minggu kemudian
VIII. EDUKASI
ODS PRESBIOPI
Menjelaskan kepada pasien bahwa usianya sudah lebih dari 40 tahun, sehingga
kemampuan mata untuk melihat dekat sudah berkurang dan memerlukan bantuan
kacamata baca agar jelas jika melihat benda yang dekat dan memudahkan dalam
melakukan pekerjaan.
Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan kacamata baca saat melihat dekat
agar mata tidak cepat lelah.
Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan kacamata baca apabila hendak
melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus seperti menjahit.
Menjelaskan kepada pasien bahwa mata kabur pasien disebabkan oleh karena
katarak, sehingga jika menggunakan kacamata baca ini penglihatan dekat akan tetap
kabur atau tidak membaik sampai katarak tersebut di operasi.
IX. KOMPLIKASI
Pada manusia, lensa mata berbentuk bikonveks, tidak mengandung pembuluh darah
(avaskular), tembus pandang (transparan), dengan diameter 9 mm dan tebal 5 mm
yang memiliki fungsi untuk mempertahankan kejernihan, refraksi cahaya, dan
memberikan akomodasi..
Lensa terletak di belakang iris. Disebelah depan lensa terdapataquos humor, di
belakang berhubungan dengan corpus vitreum.
Lensa ini digantungkan pada processus ciliare oleh zonula zinii atau Ligamentum
suspensorium lentis.
Permukaan posterior lebih cembung daripada permukaan anterior.
Lensa diliputi oleh kapsula lentis, yang bekerja sebagai membran yang sempermiabel,
yang akan memperoleh air dan elektrolit untuk masuk.
SUSUNAN
1. Kongenital
2. Trauma mata (trauma tumpul maupun tajam)
3. Obat-obatan kataraktogenesis (fenitoin, allupurinol)
4. Penyakit metabolik (Diabetes Mellitus)
5. Proses degenerasi
KLASIFIKASI KATARAK
• Kontroversi katarak
KONTROVERSI KATARAK
• Visus 1/300
Morgagni.
Tabel 1. Perbandingan Katarak Berdasarkan Stadium
Insipien Imatur Matur Hipermatur
Medikamentosa
Topikal :
Iodium tetes (obat iodine yang memiliki efek antioksidan seperti potassium iodine, natrium iodine)
Oral :
Vitamin (Vit A,Vit B,Vit C,Vit E)
Parenteral :
Tidak diberikan
Operatif :
EKEK
SICS
Phacoemulcification
Non Medikamentosa
Tidak diberikan
PRESBIOPIA
Definisi
Suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin berkurangnya kemampuan
akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.
Etiologi
Terjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjut.
Kelemahan otot-otot akomodasi.
Lensa mata menjadi tidak kenyal, atau berkurang elastisitasnya akibat
kekakuan (sklerosis) lensa.
KLASIFIKASI
Presbiopi Insipien
tahap awal perkembangan presbiopi, dari anamnesa di dapati pasien memerlukan kaca mata untuk
membaca dekat, tapi tidak tampak kelainanbila dilakukan tes, dan pasien biasanya akan menolak
preskripsi kaca mata baca
Presbiopi Fungsional
akomodasi yang semakin menurun dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa
Presbiopi Absolut
Peningkatan derajat presbiopi dari presbiopi fungsional, dimana proses akomodasi sudah tidak
terjadi sama sekali
Presbiopi Prematur
Presbiopia yang terjadi dini sebelum usia 40 tahun dan biasanya berhub ungan dengan lingkungan,
nutrisi, penyakit, atau obat-obatan
Presbiopi Nokturnal
Kesulitan untuk membaca jarak dekat pada kondisi gelap disebabkan oleh peningkatan diameter
pupil
GEJALA KLINIK
Digunakan lensa positif untuk koreksi presbiopi. Tujuan koreksi adalah untuk
mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk memfokuskan objek-objek yang
dekat.
Kekuatan lensa mata yang berkurang ditambahan dengan lensa positif sesuai usia
dan hasil pemeriksaan subjektif sehingga pasien mampu membaca tulisan pada
kartu Jaeger 20/30.
Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi +3.00 D adalah lensa positif
terkuat yang dapat diberikan pada pasien.
TERIMA KASIH