Anda di halaman 1dari 33

KONSEP KEPERAWATAN

MATERNITAS

Ns. Fitri Dyna, M.Kep


Keperawatan Maternitas
• Keperawatan Maternitas meliputi
asuhan keperawatan kpd wanita
pd masa reproduksi dan
keluarganya dalam menjalani
seluruh tahapan kehamilan,
melahirkan, hingga 4minggu
pertama setelah melahirkan.

2
Sasaran Keperawatan
Maternitas
• Menurut Kepmenkes No.
647/Menkes/SK/IV/2000 tentang registrasi dan
praktik perawat:
a. Wanita dan pasangan usia subur yg
berkaitan dengan reproduksi tanpa
kehamilan
b. Wanita hamil beserta janin yg dikandungnya
c. Wanita pd masa persalinan baik dlm kondisi
normal maupun beresiko
d. Wanita pd masa nifas sampai dgn 6 minggu
e. Bayi baru lahir hingga 28 hari
f. Keluarga/ masyarakat
3
Sejarah Keperawatan
Maternitas
• Praktik obstetrik pertama → Egypt (Mesir)
th 1500 SM
• Sebelum abad 18, persalinan dibantu oleh
wanita lain yang lebih tua
• 1700 – 1800 → Praktik persalinan oleh bidan
• 1800, praktik persalinan oleh dokter dan
bidan
• 1900, persalinan di rumah sakit →
perawatan ibu dan bayi
• 1950 – 1960, perawat maternitas →
perinatal
4
Next..
• 1969 → NAACOG (Nurse’s Association
of thAmerican College of Obstetricians
and Gynecologists)
• 1992 → Berubah menjadi AWHONN
(Association of Women’s Health,
Obstetric and Neonatal Nurses)
• Kepmenkes No. 1239 /2001 Registrasi
dan praktek perawat – Keperawatan
Maternitas

5
Tujuan Utama Keperawatan
Maternitas
• Mempertahankan dan meningkatkan
kualitas kesehatan keluarga dan
masyarakat melalui promosi dan
pelayanan asuhan keperawatan
seoptimal mungkin meliputi:
a. Prekonsepsi health care
b. Perawatan ibu selama kehamilan
dan nifas
c. Perawatan janin selama periode
perinatal
6
Next..

d. Perawatan pd setting ruang


bersalin yg nyaman
e. Membantu calon orang tua
melalui masa transisi menjadi
orang tua
f. Perawatan pada ibu yang
mengalami gangguan reproduksi

7
Filosofi Keperawatan
Maternitas
a. Keperawatan maternitas berfokus pada
keluarga (family centered care)
b. Pengkajian melibatkan keluarga
c. Berorientasi kpd masyarakat (masy. sbg
bagian klg)
d. Berorientasi pd riset (meningkatkan berfikir
kritis)
e. Teori keperawatan sbg dasar asuhan
keperawatan
8
f. Perawat berperan sbg advokat untuk
melindung hak-hak semua anggota
klg termasuk fetus
g. Keperawatan maternitas berperan
dengan independensi tinggi karena
selalu memberikan pendidikan
kesehatan dan konseling
h. Promosi kesehatan merupakan peran
perawat yang penting karena
melindungi kesehatan generasi yg
akan datang
9
i. Kehamilan dapat menjadi sesuatu yg
menegangkan, dan dapat
mempengaruhi kehidupan klg.
j. Budaya dan nilai –nilai agama dan
kepercayaan dapat mempengaruhi
arti sakit dan berdampak pada
keluarga
k. Perawat berperan sebagai role model

10
Paradigma Keperawatan
Maternitas
a. Manusia
1. Wanita usia subur tidak hamil
2. Pasangan usia subur
3. Ibu hamil dan janinnya
4. Wanita masa persalinan
5. Wanita masa nifas s/d 6 minggu
6. Bayi s/d usia 28 hari dan keluarganya

11
b. Lingkungan  Proses kehamilan, persalinan dan
masa nifas  melibatkan anggota klg dan masy.
yang memiliki nilai dan perilaku setiap individu 
lingkungan sosial dan budaya
c. Sehat  bersifat dinamis  perubahan fisik &
psikologis mempengaruhi kesehatan
d. Keperawatan  Pelayanan profesional yang
ditujukan untuk wanita usia subur (berkaitan
dengan sistem reproduksinya), wanita pada
masa perinatal dan janinnya,BBL, yang
difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar
melalui adaptasi psikologi dan fisik
12
Falsafah Keperawatan
Maternitas
 Keperawatan maternitas memberikan
asuhan keperawatan secara holistik
dengan selalu :
a. Menghargai klien dan klg
b. Klien dan klg berhak menentukan
perawatan untuk dirinya
 Semua individu berhak utk lahir sehat &
berhak mendapatkan pelayanan yang
berkualitas
 Pengalaman melahirkan anak merupakan
tugas pertumbuhan dan perkembangan
klg shg dapat menimbulkan krisis
13
 Peristiwa melahirkan merupakan
peristiwa normal dan sehat tetapi tetap
membutuhkan adaptasi fisik dan
psikologis  memerlukan bantuan
pelayanan keperawatan yang bersifat
preventif dan promotif
 Proses kelahiran  permulaan bentuk
hubungan baru & perlu pelayanan
keperawatan maternitas untuk
mendorong interaksi positif dg
menggunakan sumber-sumber dlm klg.
14
Peran Perawat Maternitas

1. Care Giver (Pelaksana


keperawatan)
Memberikan pelayanan
keperawatan dgn
memperhatikan aspek legal etik
dan faktor budaya
2. Educator (Pendidik)
3. Konselor (Penasehat)
4. Researcher (Peneliti)
15
5. Advocator
 Penghubung antara klien dan tim kesehatan
lain
 Membantu klien memahami upaya
kesehatan yg diberikan oleh tim kesehatan
 Narasumber dan fasilitator dlm tahap
pengambilan keputusan
 Mempertahankan dan melindungi hak klien
6. Manajer
 Mengatur pelayanan keperawatan
 Mengatur tenaga keperawatan yg akan
bertugas
 Mengembangkan sistem pelayanan
keperawatan

16
IssueKeperawatan Maternitas
• Pemisahan dengan keluarga saat persalinan
• Aktivitas selama proses persalinan terbatas
• Persalinan tindakan tanpa didampingi
suami/keluarga
• Bayi lahir langsung transfer ke nursery
• Adanya pembatasan kunjungan keluarga
• Follow up postpartum tdk dilakukan
• Chek ibu postpartum hanya pada minggu
keenam
• Rutin menggunakan medikasi
• Rutin melakukan Episiotomi dan prosedur lain
• Posisi litotomi ketika melahirkan
17
Masalah Keperawatan
Maternitas
• Angka kematian ibu (AKI)
• Angka kematian perinatal (AKP)

18
Faktor Risiko Kematian Ibu
1. Terlambat mengenal tanda bahaya dan
mengambil keputusan
2. Terlambat mencapai fasilitas kesehatan
3. Terlambat mendapatkan pertolongan di
fasilitas kesehatan

• 3 Terlambat

• 4 Terlalu
1. Terlalu muda punya anak (<20 th)
2. Terlalu banyak melahirkan (>3
anak)
3. Terlalu rapat jarak melahirkan (< 2
th)
4. Terlalu tua untuk mempunyai anak
(> 35 th)
Safe Motherhood
• Safe Motherhood adalah program yg
di canangkan pemerintah unt
mengurangi tingginya angka
kematian dan kesakitan para ibu yg
diakibatkan oleh komplikasi
kehamilan & kelahiran.

20
Intervensi Strategis Dlm Upaya Safe
Motherhood
• Keluarga Berencana
Memastikan bahwa setiap orang/
pasangan mempunyai akses dan
pelayanan KB agar dpt merencanakan
waktu yg tepat unt kehamilan, jarak
kehamilan dan jumlah anak
• Pelayanan Antenatal
Untuk mencegah adanya komplikasi
obstetric dan memastikan bahwa
komplikasi dideteksi sedini mgkn serta
ditangani secara memadai
21
• Persalinan yang aman
Memastikan bahwa semua penolong
persalinan mempunyai pengetahuan,
keterampilan dan alat unt
memberikan pertolongan yg aman
dan bersih serta memberikan
pelayanan nifas kepada ibu dan bayi
• Pelayanan obstetric esensial
Memastikan bahwa pelayanan
obstetric unt risiko tinggi dan
komplikasi tersedia bagi ibu hamil yg
membutuhkan

22
Trend Keperawatan Maternitas
• Trend Perawatan berteknologi tinggi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan angka kehamilan
risiko tinggi yg meningkat sistem perawatan
kesehatan berteknologi tinggi biaya
meningkat
• Trend keterlibatan pasien dlm perawatan diri
Klien mulai menuntut informasi dan teknologi
kesehatan yg lebih tinggi
• Perubahan dlm praktek melahirkan
Ibu hamil dpt memilih penolong persalinan, tempat
bersalin kamar tunggal yg memungkinkan ibu
bersalin melahirkan dan menjalani masa
pemulihan diruang yg sama.
23
Isu Etika
• Area yg sering menimbulkan terjadinya
konflik etika:
1. Konflik antara ibu dan janin
2. Inform consent
3. Konflik budaya
4. Confidentiality
5. Konflik berhubungan dgn manajemen
perawatan
6. Konflik dalam pendidikan bayi baru lahir

24
Family Centered Maternity Care
(FCMC)

• Salah satu pendekatan dalam memberikan


pelayanan keperawatan maternal dan
perinatal adalah pelayanan yg berfokus pd
keluarga (family centered care)
• Konsep keperawatan maternitas berfokus pd
keluarga diarahkan pd pemenuhan
kebutuhan ibu dan keluarga pd masa
kehamilan, persalinan dan nifas,
mempromosikan dan melindungi
kesejahteraan ibu dan bayinya dgn
melibatkan keluarga dan lingkungan dlm
intervensi keperawatan
25
Pendekatan Model Family
Centered Maternity Care
1. Peristiwa persalinan dan kelahiran
dipandang sebagai suatu keadaan yg
sejahtera, bkn suatu keadaan sakit
2. Pelayanan perinatal bersifat personal
disesuaikan dgn kebutuhan psikososial,
latar belakang pendidikan, fisik, spiritual
dan budaya dari tiap wanita dan
keluarganya
3. Program komprehensif edukasi perinatal
mempersiapkan klrg unt aktif
berpartisipasi sepanjang periode
perinatal
26
4. Para penyedia pelayanan kesehatan
membantu klrg agar dpt membuat
keputusan unt perawatan mereka
5. Pasangan / suami/ orang yg dipercaya
ibu unt memberikan bantuan kpd nya
secara aktif melibatkan diri dlm proses
edukasi kehamilan, persalinan, nifas dan
merawat bayi
6. Memenuhi kebutuhan2 sesuai dgn
keinginan ibu dan keluarganya selama
perawatan diruang rawat inap.
7. Perawatan rooming in diberikan kecuali
ibu dgn persalinan SC

27
8. Para ibu adalah “perawat” unt
bayinya sendiri
9. Penyedia pelayanan
memfasilitasi pasangan ibu dan
bayi sbgi satu unit single family yg
menjadi tanggung jawabnya.
10. Para ortu di izinkan merawat
bayimereka yg sakit/ berisiko
tinggi setiap waktu dan mereka
diikutsertakan dlm merawat
bayinya
28
Asumsi Yg Mendasari FCMC
• Peristiwa persalinan dan kelahiran adalah
peristiwa normal dan sehat dlm
kehidupan satu keluarga
• Peristiwa kelahiran dan persalinan
mrpkan awal pembentukan baru bagi
suatu hubungan keluarga
• Keluarga mempunyai kemampuan unt
membuat keputusan ttg perawatan
selama masa childbearing, memberikan
informasi adekuat dan dukungan kpd
klien.
29
Aspek Budaya Dlm Masa
Kehamilan
• Aspek Kultural: Masa Krisis di Antara
tahapan2 kehidupan
Masa kehamilan dianggap masa krisis yg
berbahaya baik bagi janin maupun bagi
ibunya dilakukan serangkaian upacara
bagi ibu hamil mencari keselamatan
bagi ibu dan janinnya
• Aspek kultural: Aneka bahaya dlm hubungan
asosiatif
Ibu hamil harus mematuhi adanya larangan2
agar ibu hamil dan janinnya terhindar dari
bahaya 30
• Aspek kultural: citra wanita, pandangan
budaya mengenai organ reproduksi
Banyak suku bangsa yg menganggap
bahwa tolok ukur istri unt menunjukkan
keberhasilannya adalah
mempersembahkan keturunan bagi
suaminya.

4/2/2018
31
Strategi dlm Askep Terkait
Aspek Budaya
• Mempertahankan Budaya
Bila budaya klien tdk bertentangan dgn
kesehatan
• Negosiasi Budaya
Membantu klien beradaptasi thdp budaya
tertentu yg lebih menguntungkan
kesehatan.
• Mengganti budaya
Dilakukan bila budaya yg dimiliki
merugikan kesehatan.
32

Anda mungkin juga menyukai