679
• TOTAL KASUS AIDS ANAK: 615
• KASUS AIDS PADA IBU RT: 2.963 (17% dari Total
AIDS)
• ODHA YANG MINUM ARV: 79%
Infeksi viral - Herpes zoster (berulang atau melibatkan lebih dari satu dermatom)*
- Herpes genital berulang; Moluskum kontangiosum; Kondiloma
A1 A2
A3
ELISA
Hasil Interpretasi Tindak Lanjut
A1 (-) Non reaktif - Bila yakin tidak ada faktor resiko dan atau perilaku beresiko
Atau dilakukan LEBIH DARI tiga bulan sebelumnya maka pasien diberi
Á1 (-) A2 (-) A3 (-) konseling cara menjaga tetap negatif
- Bila belum yakin ada tidaknya faktor resiko dan atau perilaku
beresiko dilakukan DALAM tiga bulan terakhir maka dianjurkan
untuk TES ULANG dalam 1 bulan
Á1 (+) A2 (+) A3 (+) Reaktif atau positif Lakukan konseling hasil tes positif dan rujuk untuk mwndapatkan paket
pelayanan PDP
DIAGNOSIS HIV TEGAK 1. Menentukan apakah pasien
sudah memenuhi syarat
Rujuk ke untuk terapi antiretroviral;
layanan PDP 2. Menilai status supresi imun
pasien;
3. Menentukan infeksi
Penilaian
oportunistik yang pernah
virologi
Penilaian dan sedang terjadi; dan
imunologis 4. Menentukan paduan obat
yang akan digunakan
Stadium
klinis
1. STADIUM KLINIS
2. PEMERIKSAAN LAB
- Darah lengkap* - Tes kehamilan (perempuan usia reprodukstif
- Jumlah CD4* dan perluanamnesis mens terakhir)
- Sgot / sgpt* - PAP smear / IFA-IMS untuk menyingkirkan
- Kreatinin serum* adanya ca cervix yang pada ODHA bisa
- Urinalisa* bersifat progresif)
- Hbsag* - Jumlah virus / viral load RNA HIV** dalam
- Anti-hcv (untuk ODHA IDU atau dengan plasma (bila tersedia dan bila pasien
riwayat IDU) mampu)
- Profil lipid serum
- Gula darah
- VDRL/TPHA/PRP
- Ronsen dada (utamanya bila curiga ada
infeksi paru)
• Infeksi oportunistik (IO) pada
ODHA dapat dicegah dengan
pemberian pengobatan
profilaksis
• Pengobatan pencegahan
kotrimoksasol (PPK)
PENGOBATAN
PENCEGAHAN
KOTRIMOKSASOL
DEFINISI
• Penatalaksanaan odha terdiri atas beberap jenis, yaitu
1. Pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan obat
antiretroviral (ARV)
2. Pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker
yang menyertai infeksi HIV seperti jamur, tuberkulosis, hepatis,
toksoplasma, sarkoma kaposi, limfoma, kanker serviks
3. Pengobatan suportif, yaitu makanan yang mempunyai nilai gizi yang
lebih baik dan pengobatan pendukung lain.
MEMULAI ARV
• Paling penting : pasien harus sudah siap ; hambatan terhadap kepatuhan berobat
seumur hidup harus sudah dapat diatasi
• Sebelum mulai ARV perlu dilakukan :
1. konseling tentang ARV dan kepatuhan berobat
2. menilai ada tidaknya hambatan terhadap kepatuhan
3. risiko toksisitas jangka pendek dan panjang
4. penilaian awal laboratorium : CD4 dan viral load ( bila memungkinkan ), darah
lengkap, profil lipid, gula darah, fungsi hepar/ginjal
MEMULAI ARV
- Pasien dengan jumlah CD4 <350 sel/mm3
tanpa stadium klinisnya.
- Semua pasien dengan TB aktif, ibu hamil
dan koinfeksi Hepatitis B tanpa
Ada pmx
memandang jumlah CD4.
CD4
Tdk ada Penilaian
Klinis
pmx CD4
Prinsip memulai ARV:
• Paduan obat ARV harus menggunakan 3 jenis obat yang terserap dan
berada dalam dosis terapeutik. Prinsip tersebut untuk menjamin
efektivitas penggunaan obat.
• Membantu pasien agar patuh minum obat antara lain dengan
mendekatkan akses pelayanan arv .
• Menjaga kesinambungan ketersediaan obat arv dengan menerapkan
manajemen logistik yang baik.
MACAM ARV
•
•
Zidovudin
Stafudine
NtRTI • Nevirapine
PI
•
•
Lamivudine
Didanosine • Tenofovir • Efavirenz Lopinavir
• Abacavir
• Emtricitabine
NRTI NNRTI
ZIDOVUDINE (AZT)
dOSIS 250-300 mg/12 jam
Efek samping Supresi SUMTUL (anemia)
N Intoleransi gastrointestinal
R
STAVUDINE (d4T)
Dosis 30 mg / 12 jam
N
jam
Efek samping Toksisitas rendah
R ABACAVIR (ABC)
T Dosis
Efek Samping
300 mg /12 jam 600mg/24 jam
Hipersensitivitas
I Gangguan pernafasan
Kontraindikasi dengan Nevirapine
Emtricitabine (FTC)
Dosis 200 mg /24 jam
Efek samping Turunan dari 3TC
NEVIRAPINE (NVP)
Dosis 200 mg/24 jam slm 14 hari, 200mg/12 jam
Efek samping Dose dependent
N Hepatotoksik
Steven Johnson Sindrom
N Alergi
EFAVIRENZ (EFV)
R Dosis 600 mg single dose 24 jam malam hari
T Efek samping Gejala SSP
Peningkatan kadar transamine
I Ginekomasti
Hiperlipidemia
Ruam Kulit
Teratogen
TENOFOVIR (TDF)
N Dosis 300 mg/24 JAM
t Efek Samping Insufisiensi fungsi Ginjal
Sindrom Faconi
R Astenia
Sakit Kepala
T Diare, muntah, kembung,
I Osteomalasia
Lopinavir (LPV)
P Dosis
Efek samping
200mg+50mg ritonavir
DM
I Hipercholesterolemi
Intoleransi GIT
ANJURAN PEMILIHAN OBAT ARV LINI PERTAMA
PADUAN LINI PERTAMA PADA ORANG DEWASA YANG BELUM PERNAH
MENDAPAT TERAPI ARV ( TREATMENT – NAÏVE) :
PADUAN OBAT ARV YANG TIDAK DIANJURKAN
PEMANTAUAN PASIEN DALAM TERAPI ARV
• Pada M 2, 4, 8, 12 dan 24 minggu sejak memulai terapi ARV dan setiap 6 bulan
Klinis
• CD4
• Hb
• Kimia Darah (fungsi Hepar, Fungsi Ginjal)
Laboratoris • GDA
• Asam laktat
• Viral load