2. PUSPA AYU ARUM PANGESTI 11. Tengku Elvi Novirahayu 3. RANI MUSIL 4. RIZKA OKTAVIA 12. Ulfahtul Muqarramah 5. SANTI TRI UTAMI 13. Utari Annisa Putri 6. SITI AMALIA RAHMAWATI 7. SRI WETA SARI NINGSEH 14. Widya Ersafitri 8. SRI WAHYUNI 15. Wike Suci Febriani 9. SUCI MAYANG SARI 16. Yessy Arisman 17. Yulia Puspa Sari Dewi 18. Yupita Tri Rezeki
DOSEN PEMBIMBING : JASMI, SST, M.Kes
EVALUASI
- Evaluasi merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian kinerja
selama tahun berjalan, yang berkontribusi terhadap capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra).
- Evaluasi program merupakan proses penetapan secara sistematis
tentang nilai, tujuan, efektivitas atau kecocokan sesuatu sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Arikunto dan Jabar, 2004). Evaluasi terdapat tiga langkah uji (Warsito, 1986) :
1. Observasi / pengumpulan data
2. menerapkan beberapa standard atau kriteria pada observasi kita 3. pertimbangan, menarik kesimpulan atau membuat keputusan Evaluasi program memiliki enam tujuan :
1. memberikan masukan bagi perencanaan program
2. menyajikan masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak lanjut, perluasan atau penghentian program. 3. memberikan masukan bagi pengambil keputusan tentang modifikasi atau perbaikan program Lanjutan...
4. memberikan masukan yang berkenaan dengan faktor
pendukung dan penghambat program. 5. memberi masukan untuk kegiatan motivasi dan pembinaan bagi penyelenggara, pengelola dan pelaksana program. 6. menyajikan data tentang landasan keilmuan bagi evaluasi program. Kegiatan Evaluasi :
1. Evaluasi pada awal kegiatan, dilakukan untuk menilai
persiapan/perencanaan kegiatan penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat.
2. Evaluasi Tahunan, dilakukan untuk menilai hasil-hasil kegiatan
yang telah dicapai selama satu tahun pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat, berdasarkan hasil monotoring.
3. Evaluasi Lima Tahunan, dilakukan untuk menilai tingkat
keberhasilan program pemberdayaan masyarakat secara keseluruhan, mulai dari awal kegiatan penyelenggaraan sampai dengan berakhirnya kegiatan, berdasarkan hasil monitoring. Evaluasi mencakup Memperlihatkan pada program atau acuan organisasi– apa perbedaan yang ingin dibuat? Apa dampak yang ingin dihasilkan?
Memperlihatkan dan mengkaji kemajuan program atau organisasi
yang ingin didapatkan sebagai target/ dampak.
Memperlihatkan startegi program/ organisasi Sudahkah memiliki
strategi? Seberapa efektif strategi tersebut? Apakah stategi tersebut berguna? Jika tidak, mengapa tidak?
Memperlihatkan bagaimana hal tersebut bekerja. Adakah
menggunakan sumber yang efisien? Bagaimana keberlanjutan kerja program atau organisasi? Bagaimana pelaksanaan untuk berbagai stakeholder dana cara kerja organisasi mereka Dalam evaluasi. Kita dapat melihat efisiensi, efektifitas dan juga dampak. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Merupakan suatu proses dimana terjadi upaya
pembelajaran, menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi dan saran, dan ditekankan kepada aspek hasil pelaksanaan kegiatan dan mengandung fungsi penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan penilaian (assesment). Evaluasi harus berorientasi pada tujuan, kegiatan faktual dan keadaan sebelum maupun sesudah program pemberdayaan masyarakat. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi bertujuan untuk menilai tingkat
keberhasilan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat, yang berguna dalam memberikan umpan balik bagi pihak terkait (UPT, stakeholders yang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, dll) dalam meningkatkan kualitas kinerjanya
Agar dalam pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan tertib,
lancar, efektif dan efisien, maka perlu adanya persiapan yang baik, antara lain dengan memahami indikator-indikator pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat, serta mempersiapkan instrumen yang akan dipergunakan. Indikator Keberhasilan Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dinilai melalui beberapa indikator, antara lain :
Terbangunnya kesepahaman dengan para pihak (stakeholders) terkait dengan
kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Telah terdapat fasilitator/pendamping yang efektif bagi kegiatan pemberdayaan
masyarakat di lapangan.
Terbangun dan berkembangnya kelembagaan masyarakat di tingkat desa, dan
berfungsi dengan baik.
Kapasitas SDM (Pengelola dan Masyarakat) meningkat.
Ketrampilan dan pengetahuan SDM (Pengelola dan Masyarakat) meningkat.
Kegiatan usaha ekonomi masyarakat telah berkembang.
Indikator keberhasilan yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat mencakup :
Jumlah warga yang secara nyata tertarik untuk hadir
dalam tiap kegiatan yang dilaksanakan. Frekuensi kehadiran tiap-tiap warga pada pelaksanaan tiap jenis kegiatan. Tingkat kemudahan penyelenggaraan program untuk memperoleh pertimbangan atau persetujuan warga atas ide baru yang dikemukakan. Jumlah dan jenis ide yang dikemukakan oleh masyarakat yang ditujukan untuk kelanaran pelaksanaan program pengendalian. Jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk menunjang pelaksanaan program kegiatan. Intensitas kegiatan petugas dalam pengendalian masalah. Meningkat kapasitas skala partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan. Berkurangnya masyarakat yang menderita sakit malaria. Meningkatnya kepedulian dan respon terhadap perlunya peningkatan kehidupan kesehatan. Meningkatnya kemandirian kesehatan masyarakat.