Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN

PENDEKATAN SAINTIVIC

MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY BASED LEARNING (IBL)
Inkuiry Berasal dari
bahasa inggris

Menurut Echols dan Hassan Shadily (2003).


Inkuiry Berarti mengadakan penyelidikan,
menanyakan keterangan, melakukan
pemeriksaan

menurut Gulo (2005) inkuiri berarti pertanyaan


atau pemeriksaan, penyelidikan.
Pengertian IBL (Inquiry Based Learning)
Inquiry didefiniskan sebagai usaha menemukan kebenaran,
informasi, atau pengetahuan dengan bertanya. Seseorang
melakukan proses inquiry dimulai ketika lahir sampai dengan
ketika meninggal dunia. Proses inquiry dimulai dengan
mengumpulkan informasi dan data melalui pancaindera yakni
penglihatan, pendengaran, sentuhan, pencecapan, dan penciuman.

Inquiry based learning adalah sebuah teknik mengajar di mana


guru melibatkan siswa di dalam proses belajar melalui penggunaan
cara-cara bertanya, aktivitas problem solving, dan berpikir kritis
Karakteristik Model IBL (Inquiry Based Learning)

1. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa


secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya
strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk
mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu
yang dipertanyakan. Dengan demikian strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai
sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan
motivator belajar siswa.
3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis.
Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala :

1. Siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu


permasalahan yang ingin dipecahkan
2. Bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk
fakta atau konsep yang sudah jadi
3. Proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu
siswa terhadap sesuatu
4. Guru akan mengajar sekelompok siswa yang rata-rata
memiliki kemauan dan kemampuan berpikir.
5. Jumlah siswa yang belajar tidak terlalu banyak.
6. Guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan
pendekatan yang berpusat pada siswa.
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Merumuskan Hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan
Gulo (2005) menyatakan bahwa inquiry tidak hanya
mengembangkan kemampuan dan intelektual tetapi seluruh
potensi yang ada termasuk pengembangan emosional dan
ketrampilan inquiry merupakan suatu proses yang bermula
dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat
kesimpulan

Di dalam sistem belajar-mengajar ini, guru menyajikan


bahan pelajaran tidak dalam bentuknya yang final, tetapi
peserta didik yang diberi peluang untuk mencari dan
menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik
pendekatan pemecahan masalah.
Secara garis besar prosedur pendekatan
pemecahan masalah sebagai berikut:

• Stimulation
• Problem statement
• Data collection
• Data processing
• Verification
• Generalization
Implementasi dari Penggunaan Model
IBL (Inquiry Based Learning)
Belajar melalui inquiry memerlukan syarat keterlibatan
siswa secara mental dan fisik selama proses belajar.
Peranan guru adalah sangat penting di dalam belajar
inquiry, yakni menjadi pemimpin atau fasilitator proses belajar.
Susunan kelas yang nyaman merupakan hal yang penting
dalam pembelajaran inkuiri karena pertanyaan-pertanyaan
harus berasal dari siswa agar proses pembelajaaran dapat
dicapai dengan baik. Kerja sama guru dengan siswa, siswa
dengan siswa diperlukan juga adanya dorongan secara aktif
dari guru dan teman.
Untuk menciptakan kondisi seperti itu peran
guru adalah sebagai berikut :

1. Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berfikir


2. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan.
3. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat
4. Administrator, bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan kelas
5. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan
6. Manager, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas
7. Rewarder, pemberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa
Kelebihan Model Inquiry Based Learning (IBL)

1. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa,


sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
3. Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap
obyektif, jujur dan terbuka.
4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
6. Situasi proses belajar menjadi merangsang.
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
9. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional.
10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Kelemahan Model Inquiry Based Learning
(IBL)

1. Diharuskan adanya kesiapan mental pada siswa.


2. Perlu adanya proses penyesuaian/adaptasi dari metode
tradisional ke pendekatan ini.

Anda mungkin juga menyukai