Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUJUAN
1. Mengetahui konsep dasar manajemen dan mengapa manajemen diperlukan
dalam sebuah organisasi bisnis.
Controlling Leading
Monitoring dan Perbaikan Proses Memotivasi Anggota
Aktifitas yang sedang Organisasi agar Planning
berjalan agar Tujuan dapat dapat dijalankan
tercapai
Keterangan:
Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
Sumber Daya Organisasi, Tujuan,
dan Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi Manajemen
Organizing
Planning &
decision
Sumber Daya Organisasi
making
Sumber Daya Fisik/Alam Tujuan Organisasi
Informasi Efektif
Sumber Daya Manusia
Controlling
Modal Efisien
Leading
Perbedaan pandangan dalam
Fungsi-fungsi Manajemen
Luther George James AF Koontz Nickels, Richard Ernest
Gullick Terry Stoner &O McHugh & W Griffin Dale
’Donnelly Mc Hugh
PLANNING
ORGANIZING
Directing
DIRECTING DIRECTING DIRECTING
Leading
Leading
COORDINATING INNOVATING
REPORTING REPRESENTING
CONTROLLING
Fungsi Operasional dalam
Manajemen
• Manajemen Sumber Daya Manusia
• Manajemen Pemasaran
• Manajemen Operasi/Produksi
• Manajemen Keuangan
• Manajemen Informasi
Manajemen Sumber Daya
Manusia
• Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia
yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagaimana sumber daya
manusia yang terbaik tersebut dapat
dipelihara dan tetap bekerja bersama
kita dengan kualitas pekerjaan yang
senantiasa konstan ataupun bertambah
Manajemen Pemasaran
• Manajemen Pemasaran adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha untuk
mengidentifikasi apa sesungguhnya
yang dibutuhkan oleh konsumen, dana
bagaimana cara pemenuhannya dapat
diwujudkan
Manajemen Produksi
• Manajemen Produksi adalah penerapan
manajemen berdasarkan fungsinya
untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan
berdasarkan keinginan konsumen,
dengan teknik produksi yang seefisien
mungkin, dari mulai pilihan lokasi
produksi hingga produk akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi
Manajemen Keuangan
• Manajemen Keuangan adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara
ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis
diperoleh, dan dengan cara bagaimana
modal yang telah diperoleh dialokasikan
secara tepat dalam kegiatan bisnis yang
dijalankan
Manajemen Informasi
• Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha
memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap
mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.
Untuk memastikan itu manajemen informasi
bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang
terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi
internal maupun eksternal, yang dapat mendorong
kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
masyarakat
BAB II
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN
TUJUAN
2. Mengetahui bahwa untuk dapat menjadi manajer yang baik, diperlukan keahlian-
keahlian manajemen.
Manajemen Non-Supervisi
Tingkatan Manajemen dalam
Bagan Organisasi
Direktur
Manajemen Tingkat Puncak
Wakil
Direktur Manajemen Tingkat Menengah
TUJUAN
Melanjutkan langkah-
Secara ilmiah Memberikan langkah pengerjaan
Merumuskan dilakukan seleksi pengarahan dan sebagaimana yang
Pendekatan dalam atas tenaga kerja pemantauan atas telah dicapai pada
setiap Jenis dan pemberian pekerja untuk langkah-langkah
Pekerjaan untuk pelatihan bagi memastikan sebelumnya dengan
menggantikan tenaga kerja agar bahwa mereka menggunakan tenaga
pendekatan yang dapat menjalankan melakukan kerja yang mampu
lama yang sudah tugas pekerjaan yang menyelesaikan
dianggap baku sebagaimana telah ditugaskan pekerjaan
dijelaskan dalam sesuai dengan sebagaimana mestinya
langkah pertama standar
Empat Gagasan Gantt dalam
Manajemen
• Kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja dan pimpinan
• Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
• Sistem insentif untuk merangsang
produktifitas karyawan dan organisasi
• Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
12 Prinsip Efisiensi Emerson
• Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
• Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
• Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
• Adanya kedisiplinan
• Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
• Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau
akuntansi.
• Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan
pembagian kerja.
• Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi
kualitas kerja maupun waktu pengerjaan.
• Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
• Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
• Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
• Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
14 Prinsip Fayol dalam
1.
Manajemen
Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
2. Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan
dipatuhi.
3. Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-
peranan dan tujuan organisasi.
4. Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima
instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
5. Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi
yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang
manajer dengan penggunaan satu rencana.
6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar
senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas
harus didahulukan untuk kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi.
14 Prinsip Fayol (lanjutan)
7. Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
8. Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi
dengan desentralisasi
9. Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan
perintah yang jelas.
10. Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya,
harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-
orang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
11. Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada
diskriminasi
12. Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
13. Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan
dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan
terjadi kesalahan.
14. Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa
pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan
operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan
rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat
korps/kebersamaan.
Kesimpulan mengenai Perspektif
Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
• spesialisasi pekerjaan
• studi mengenai masa dan beban kerja
• metode ilmiah dalam manajemen
• Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
• Prosedur dan Birokrasi
Umpan Balik
Perspektif Sistem dalam
Manajemen
• Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan
lingkungan dimana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan
interaksi dengan lingkungan.
TUJUAN
Melanjutkan langkah-
Secara ilmiah Memberikan langkah pengerjaan
Merumuskan dilakukan seleksi pengarahan dan sebagaimana yang
Pendekatan dalam atas tenaga kerja pemantauan atas telah dicapai pada
setiap Jenis dan pemberian pekerja untuk langkah-langkah
Pekerjaan untuk pelatihan bagi memastikan sebelumnya dengan
menggantikan tenaga kerja agar bahwa mereka menggunakan tenaga
pendekatan yang dapat menjalankan melakukan kerja yang mampu
lama yang sudah tugas pekerjaan yang menyelesaikan
dianggap baku sebagaimana telah ditugaskan pekerjaan
dijelaskan dalam sesuai dengan sebagaimana mestinya
langkah pertama standar
Empat Gagasan Gantt dalam
Manajemen
• Kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja dan pimpinan
• Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
• Sistem insentif untuk merangsang
produktifitas karyawan dan organisasi
• Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
12 Prinsip Efisiensi Emerson
• Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
• Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
• Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
• Adanya kedisiplinan
• Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
• Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau
akuntansi.
• Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan
pembagian kerja.
• Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi
kualitas kerja maupun waktu pengerjaan.
• Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
• Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
• Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
• Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
14 Prinsip Fayol dalam
1.
Manajemen
Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja
2. Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan
dipatuhi.
3. Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-
peranan dan tujuan organisasi.
4. Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima
instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
5. Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi
yang memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang
manajer dengan penggunaan satu rencana.
6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar
senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas
harus didahulukan untuk kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi.
14 Prinsip Fayol (lanjutan)
7. Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
8. Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi
dengan desentralisasi
9. Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan
perintah yang jelas.
10. Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya,
harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-
orang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
11. Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada
diskriminasi
12. Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
13. Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan
dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan
terjadi kesalahan.
14. Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa
pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan
operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan
rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat
korps/kebersamaan.
Kesimpulan mengenai Perspektif
Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik
• spesialisasi pekerjaan
• studi mengenai masa dan beban kerja
• metode ilmiah dalam manajemen
• Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
• Prosedur dan Birokrasi
Umpan Balik
Perspektif Sistem dalam
Manajemen
• Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan
lingkungan dimana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan
interaksi dengan lingkungan.
TUJUAN
Proaktif
Defensif Mengambil inisiatif dalam
Cenderung membela diri tanggung jawab sosial;
dalam menghindari Membentuk model
tanggung jawab sosial industri yang bertanggung
jawab sosial
Sumber: Management, Robert Kreitner, 5th edition, Houghton Mifflin Company, 1992
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab
sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab
sosial
• Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum
untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .
• Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan
sekitar akan hal tersebut
• Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders
terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.
Manfaat
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
• Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah
• Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai
terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir
seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong
oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumental
adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku
untuk segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai
sesuatu yang memang harus diperhatikan dan dijalankan.
Penelitian Empiris mengenai
Nilai Terminal dan Nilai Instrumental
(Kreitner,1992)
• Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa nilai-
nilai terminal yang perlu untuk dimiliki adalah (1)
kejujuran (2) tanggung jawab (3) kapabilitas (4) ambisi
dan (5) independensi
Apakah tindakan atau kegiatan yang dilakukan memenuhi 4 kriteria dalam etika :
Manfaat : Apakah tindakan tersebut memberikan manfaat dan kepuasan bagi semua
pihak ?
Pemenuhan Hak : Apakah tindakan yang dilakukan menjamin terpenuhinya dan
terpeliharanya hak-hak dari semua pihak ?
Keadilan : Apakah tindakan yang dilakukan adil bagi semua pihak ?
Pemeliharaan : Apakah tindakan yang dilakukan konsisten dengan tanggung jawab
Analysis pemeliharaan dalam berbagai hal ?
Tidak Ya
Penilaian
TUJUAN
Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau merubah tujuan dan kegiatan
organisasi.
Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk
jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana
keputusan yang diambil belum tentu sesuai hingga implementasi perencaan tersebut
dibuktikan di kemudian hari.
Fungsi atau Manfaat dari
Perencanaan
• Pengarah Organisasi
• Minimalisasi Ketidakpastian
• Minimalisasi inefisiensi sumber daya
• Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Persyaratan Perencanaan
(Planning Requirements)
• Faktual dan Realistis
• Logis dan Rasional
• Fleksibel
• Komitmen
• Komprehensif atau menyeluruh
Peran Tujuan dan Rencana
dalam Proses Perencanaan
• Tujuan (Goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang
diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu,
kelompok atau seluruh organisasi.
• Berdasarkan Kejelasan
Tujuan yang dinyatakan (stated goals) dan rujuan yang aktual
atau nyata (real goals)
• Berdasarkan Kejelasan
Rencana Spesifik (Specific Plans) Rencana Direktif (Directive
Plans)
Perlu Tidak
Buku Berhenti
Bacaa
n?
Y
a
Y
a
1. Pembelian Bahan
Baku
2. Proses Produksi
3. Pergudangan
4. Pengiriman
2 C 5 F 8
Te=6 Te=2 Te=2
A 1 B 3 D 6 G 9 H 10 I
Te=3 Te=1
1 Diagnosa Penyebab
Identifikasi
keputusan
Evaluasi belum dilakukan
2
Tujuan dari pada tahap ini
Keputusan yang
akan diambil
PENILAIAN
IMPLEMENTASI DAN
ALTERNATIF DAN
PENGAWASAN
PENENTUAN
Rencana
Implementasi KEPUTUSAN
Impelementasi dari Evaluasi dan
3
Rencana yang telah dibuat Penilaian
4 Pengawasan terhadap
langkah implementasi
alternatif yang
ada
Penentuan Alternatif
yang terbaik
Tahapan Evaluasi Alternatif
Batalkan alternatif
TIDAK
Batalkan alternatif
TIDAK
Batalkan alternatif
Apakah YA TIDAK
alternatif yang
ada
memungkinkan
? YA
Apakah
alternatif
yang ada Lakukan Evaluasi
Apakah YA
memuaskan ? Lanjutan
alternatif
yang ada
memberikan
kemungkinan
hasil yang
positif atau
netral ?
Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan
TUJUAN
Strategi di Tingkat
Bisnis
Strategi di Tingkat
Fungsional
Turn-Around Aggresive
Strategy Strategy
Tantangan Peluang
Defensive
Strategy Turn-Around
Strategy
Kelemahan
Proses Manajemen Strategis
Penentuan Tujuan
Perencanaan
Strategi Penyusunan
Strategi
Administrasi
Implementasi
Strategi
Pengendalian
Strategi
Strategi di tingkat Korporat
• Strategi Portfolio (Portfolio Strategy)
– Acquisition
– Unrelated diversification
– Matrix BCG based Strategy
Tinggi Rendah
Tingkat
Pertumbuhan
?
Pasar
Rendah
BCG Matrix (lanjutan)
• Question Mark. Pada saat perusahaan mendapatkan penilaian question mark
atau tanda tanya, ini berarti bahwa dapat tidaknya perusahaan melanjutkan
bisnis yang sedang dijalankan sangat bergantung misalnya pada kondisi
keuangan yang ada. Hal tersebut dikarenakan bahwa perusahaan memerlukan
tambahan dana untuk meningkatkan pangsa pasar disaat pertumbuhan pasar
dari bisnis yang dijalankannya tinggi.
• Star. Pada saat perusahaan mengalami kondisi dengan indikator star atau
bintang, ini berarti bahwa perusahaan tengah meraih kesuksesan dalam
bisnisnya. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pasar dalam bisnis yang
dijalankan mampu diimbangi dengan kemampuan perusahaan untuk meraih
pangsa pasar yang tinggi pula.
• Cash Cow. Pada saat perusahaan mengalami dengan indikator cash cow ,
perusahaan mengalami kesukesan yang tinggi dengan memperoleh pendapatan
yang berlebih dari pangsa pasar yang tinggi sekalipun pertumbuhan pasar
relatif rendah. Dalam keadaan seperti ini, perusahaan tidak memerlukan
investasi yang berlebih dalam bisnis ini. Sebaliknya, ketersediaan dana yang
dimiliki oleh perusahaan dapat dialokasikan untuk kegiatan bisnis yang lain.
• Dogs. Pada saat perusahaan mengalami kondisi dengan indikator dogs atau
anjing, perusahaan mengalami kondisi yang buruk dalam sektor bisnis yang
dijalankannya. Selain pangsa pasar yang rendah, pertumbuhan pasarnya juga
rendah. Bisnis pada sektor ini seringkali disubsidi dari bisnis pada sektor lain
yang mungkin dijalankan oleh perusahaan. Pada kondisi seperti ini, perusahaan
sebaiknya menutup bisnis yang dijalankan.
Strategi di tingkat Bisnis
• Framework of Five Forces Factors Model by Porter
• Alternative Strategy:
– Positioning Strategy
• Cost Leadership Strategy
• Differentiation Strategy
• Business Focus Strategy
– Adaptive Strategy
• Defenders Strategy
• Prospectors Strategy
• Analyzers Strategy
• Reactors Strategy
Strategi di tingkat Bisnis
Perusahaan untuk
Produk
Substituti
Pemasok Persaingan
untuk faktor dalam
input Bisnis Pelanggan
yang sama
Potensi
Pendatang
Baru
TUJUAN
1. Mengetahui tujuan dari pengambilan keputusan yang terkait dengan desain
organisasi
Direktur
Bagian Bagian
Penjualan Promosi
Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of
Organizing)
• Pilar Pertama : pembagian kerja (division of
work)
• Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
• Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian
dalam organisasi (hierarchy)
• Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas antar bagian
dalam organisasi atau koordinasi
(coordination)
Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
• Pembagian Kerja adalah Upaya untuk
menyederhanakan dari keseluruhan
kegiatan dan pekerjaan (yang telah
disusun dalam proses perencanaan)
--yang mungkin saja bersifat kompleks—
menjadi lebih sederhana dan spesifik
dimana setiap orang akan ditempatkan
dan ditugaskan untuk setiap kegiatan
yang sederhana dan spesifik tersebut
• Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan
dengan Pembagian Tenaga Kerja, namun
lebih sering digunakan Pembagian Kerja
karena yang dibagi-bagi adalah
pekerjaannya, bukan orangnya.
• Contoh dari Pembagian Kerja misalnya
Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran,
pembagian kerja dapat berupa pembagian
kerja untuk bagian dapur, pelayanan
pelanggan di meja makan, kasir, dan lain
sebagainya
Pilar Kedua: Pengelompokan
Pekerjaan
( Departmentalization)
• Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka
kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut
dikelompokkan berdasarkan kriteria
tertentu yang sejenis
• Pengelompokan Pekerjaan atau
Departementalisasi pada dasarnya
adalah Proses pengelompokkan dan
penamaan bagian atau kelompok
pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu
• Sebagai contoh, untuk bisnis restoran :
pencatatan menu, pemberitahuan
menu kepada bagian dapur, hingga
pengiriman makanan dari bagian dapur
kepada pelanggan di meja makan dapat
dikelompokkan menjadi satu
departemen tertentu, katakanlah bagian
Pelayan
-Memasak makanan berdasarkan
berbagai menu
-Membeli bahan-bahan mentah seperti
sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, Contoh Pekerjaan-pekerjaan
minyak goring, es batu, dan lain yang akan dilakukan dalam
sebagainya Bisnis Restoran
-Menuliskan menu yang dipesan
pelanggan
-Mengantarkan makanan pesanan
kepada meja pelanggan
-Menerima pembayaran dari
pelanggan
-Membuat laporan keuangan harian
-Membuat laporan keuangan bulanan
-Membeli bahan-bahan mentah seperti
sayuran, lauk-pauk, buah-buahan,
minyak goreng, es batu, dan lain
sebagainya.
-Memasak makanan berdasarkan
berbagai menu
-Menuliskan menu yang dipesan
pelanggan
Proses -Mengantarkan makanan pesanan
Job Specialization kepada meja pelanggan Proses
/Division of Work Job
-Menerima pembayaran dari pelanggan Departmentalization
-Membuat laporan keuangan harian
-Membuat laporan keuangan bulanan
Atasan yang
Kepala mengkordinasikan
Restoran
Bawahan yang
membantu
• Span of management control terkait dengan jumlah
orang atau bagian di bawah suatu departemen yang
akan bertanggung jawab kepada departemen atau
bagian tertentu
Kepala
Restoran
Pelayan 1 Pelayan 2
B C
D E
Hirarki
Vertikal
F G
I J K L
Hirarki Horisontal
Direktur Utama
PT ABC
Bagian Bagian
Functional Penjualan Promosi
Departmentalization
Bagian Bagian
Penjualan Promosi
Product
Departmentalization
Departementalisasi berdasarkan
Pelanggan
Bagian Produksi PT
ABC
Customer
Departmentalization
Departementalisasi berdasarkan
Geografis
Manajer
Pemasaran
PT ABC
Bagian Bagian
Penjualan Promosi
Geographic
Departmentalization
Departementalisasi berdasarkan
Matriks
Direktur Utama
PT ABC
Susu
Sabun
Mandi
Pasta Gigi
Mi Instan
BAB IX
KEKUASAAN, KEWENANGAN,
TANGGUNG JAWAB, DAN DELEGASI
TUJUAN
Kepala Restoran
Pelayan Pelayan
1 2
Pelayan Belanja Memasa
3 k
Line Authority
Kewenangan Staff dan Fungsional
Functional
Authority Pelayan 3 Belanja Memasak
Tanggung Jawab (Responsibility)
• Kewenangan dan Tanggung Jawab
Manajer yang diberi wewenang menyadari terdapat tanggung jawab
dalam setiap kewenangan, dan menjalankan tanggung jawab tersebut
TUJUAN
Direktur Utama
Personnel
Procurement
Rekrutmen, Seleksi,
Penempatan,dll
Personnel Pelaksanaan
Development dan Evaluasi
Orientasi, Pendidikan, Manajer
Pelatihan,dll
Personalia
Personnel
Maintenance
Insentif, Jamsostek,
Penghargaan,dll
Personnel
Utilization
Promosi, demosi,
Transfer,dll
Perencanaan SDM
• Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah
perencanaan strategis untuk mendapatkan
dan memelihara kualifikasi sumber daya
manusia yang diperlukan bagi organisasi
perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Langkah-langkah Perencanaan SDM
(Cesto, Husted & Douglas)
• Langkah pertama: Representasi dan Refleksi dari
Rencana Strategis Perusahaan
• Rekrutmen Eksternal
– perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan
ditempatkan pada suatu jabatan tertentu dengan
memperolehnya dari luar perusahaan, atau seringkali
dinamakan sebagai outsourcing
Tahapan Seleksi Tenaga Kerja
• Seleksi Administrasi
• Seleksi Kualifikasi
• Seleksi Sikap dan Perilaku
Pengembangan SDM
• On the job Training
– Coaching
– Planned Progression
– Job Rotation
– Temporary Task
– Performance Appraisal Programs
• Off the job Training
– Executive Development Programs
– Laboratory Training
– Organizational Development
Pemeliharaan Tenaga Kerja
• Kompensasi
– penghargaan yang diberikan perusahaan sebagai
balasan atas prestasi kerja yang diberikan oleh
tenaga kerja
• Benefit
– penghargaan selain kompensasi yang
diprogramkan bagi tenaga kerja dengan tujuan
agar kebutuhan tenaga kerja tetap dapat
terpelihara sehingga tenaga kerja dapat tetap
memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan
Pemanfaatan Tenaga Kerja
• Promosi
– proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi secara
struktural dalam organisasi perusahaan
• Demosi
– penurunan tenaga kerja kepada bagian kerja yang lebih rendah yang
biasanya disebabkan karena adanya penurunan kualitas tenaga kerja
dalam pekerjaannya
• Transfer
– memindahkan tenaga kerja ke bagian yang lain, yang diharapkan
tenaga kerja tersebut dapat lebih produkti setelah mengalami proses
transfer
• Separasi
– melakukan pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga kerja
ke lingkungan yang lain
Pandangan atas Keragaman dalam
Organisasi
• Keragaman sebagai keunggulan
kompetitif
• Keragaman sebagai sumber konflik
Mengelola Keragaman dalam
Organisasi
• Faktor Individu
• Peran Organisasi
BAB XI
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
TUJUAN
• Kompensasi
– apa yang dapat diberikan oleh organisasi
atau perusahaan bagi individu
Kontribusi dari Kompensasi dari
Individu bagi Organisasi bagi
organisasi : individu:
Usaha Upah
Kemampuan Kepastian dan
Keahlian Keamanan Kerja
Loyalitas Benefit
Waktu Peluang Karir
Kompetensi Status
Peluang Promosi
3 Faktor yang terkait dengan Individu
dalam Organisasi
• Kontrak Psikologis (Psychological Contract)
– suatu kesepakatan tidak tertulis yang muncul ketika
seseorang bergabung dengan sebuah organisasi atau
ketika tenaga kerja bergabung dalam sebuah perusahaan
• Kesesuaian Tenaga Kerja yang dibutuhkan
Perusahaan (Personal Job Fit)
• Keragaman Individu dalam Organisasi
(Individual Differences in Organization)
Faktor Individu dan Kepribadian
(Big Five Model of Personality)
• locus of control
• self-eficacy
• authoritarianism
• Machiavellianism
• self-esteem
• risk propensity.
Perilaku Individu
dan Sikap Berorganisasi
• 3 Komponen dari Sikap (Griffin)
– Komponen Afektif
– Komponen kognitif
– Komponen intensi
Perilaku Individu
dan Sikap Berorganisasi
• Persepsi Selektif
– proses penyeleksian informasi mengenai sesuatu
dimana sesuatu tersebut mengalami berbagai
kontradiksi dan ketidaksesuaian dari persepsi awal
yang kita yakini
• Stereotip
– proses pelabelan terhadap seseorang berdasarkan
suatu kejadian tertentu yang dialami atau dilakukan
oleh seseorang tersebut
Beberapa Isu seputar Perilaku
Individu
• Perilaku Individu dan Stres
TUJUAN
1. Mengetahui peran motivasi dan kepemimpinan dalam organisasi, khususnya
dalam fungsi pengarahan.
Kebutuhan atau Pencarian Jalan Keluar bagi Pilihan Perilaku untuk memenuhi
Kesenjangan memenuhi dan memuaskan dan memuaskan kebutuhan
Kebutuhan kebutuhan
HARAPAN
1. Para pekerja akan melakukan pekerjaan jika 1. Adanya transparansi informasi yang memadai 1. Peningkatan keterlibatan pekerja dalam
upahnya memadai dan manajer bertindak antara atasan dan bawahan serta berbagai hal yang terkait dengan
adil keterlibatan para pekerja dalam berbagai pekerjaan akan menyebabkan terjadinya
2. Jika pekerjaan yang harus dilakukan jelas keputusan akan memuaskan kebutuhan peningkatan kinerja dan efisiensi.
dan para pekerja diawasi secara ketat, para pekerja untuk diperhatikan dan 2. Kepuasan kerja akan terwujud melalui
maka para pekerja akan mampu bekerja dianggap penting serta berguna. berbagai hasil positif yang dapat
sesuai dengan standar 2. Pemuasan terhadap kebutuhan para pekerja ditunjukkan oleh para pekerja dalam
untuk dianggap penting dan berguna akan setiap kesempatan.
meningkatkan moral dan semangat para
pekerja dan pada akhirnya para pekerja
akan bersedia untuk bekerja sama
5 Perspektif Kontemporer mengenai
Motivasi
• perspektif kebutuhan (Need perspectives)
• perspektif keseimbangan dan keadilan (equity
perspectives)
• perspektif pengharapan (expectancy
perspectives)
• perspektif penguatan (reinforcement
perspectives)
• perspektif penyusunan tujuan (Goal Setting
Theory)
Perspektif kebutuhan (Need
perspectives) mengenai Motivasi
• teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs) dari
Abraham Maslow
• teori ERG dari Clayton Alderfer
• teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan
McClelland
• teori dua faktor (Two-Factor Theory) dari
Frederich Herzberg
Hirarki Kebutuhan (Maslow)
Kebutuhan
Pekerjaan yang
Contoh secara Prestasi Menantang
Umum Contoh dalam
Aktualisasi Diri Organisasi
Status
Penghargaan Jabatan tertentu
GROWTH
Aktualisasi Diri Needs
Penghargaan
RELATEDNESS
Sosial Needs
Keamanan
EXISTENCE
Fisik
Needs
Kebutuhan Manusia
Usaha Upah
Kemampuan Kepastian dan
Keahlian Keamanan Kerja
Loyalitas Benefit
Waktu Peluang Karir
Kompetensi Status
Peluang Promosi
Perspektif Pengharapan
mengenai Motivasi
• 4 asumsi dasar (Nadler & Lawler)
– Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari
berbagai faktor individu dan berbagai faktor
lingkungan
– Perilaku individu dalam organisasi senantiasa
ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap
individu.
– Individu memiliki keragaman kebutuhan,
pengharapan dan tujuan.
– Masing-masing individu cenderung akan berperilaku
berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait
dengan harapan mereka
3 komponen utama
dalam Perspektif Pengharapan
• pengharapan terhadap hasil yang akan
diperoleh (outcome-performance expectancy)
• dorongan terhadap motivasi (valence)
• pengharapan akan usaha yang perlu dilakukan
(effort-performance expectancy)
Penghargaan Intrinsik dan
Ekstrinsik
Harapan Atas
Penghargaan
Intrinsik Ekstrinsik
Contoh : Puas atas Contoh: Bonus,
pekerjaan, kepercayaan Promosi, Pujian, dll
diri, dll
Perspektif Penguatan mengenai
Motivasi
• Kerangka Pikir BF Skinner
Perlakuan Respon
Stimulan Respon yang Selanjutnya
diterima
Modifikasi Perilaku
• penguatan positif (positive reinforcement)
• pembelajaran melalui penghindaran
terhadap sesuatu (avoidance learning)
• pengecualian atau peniadaan (extinction)
• hukuman (punishment)
Perspektif Penyusunan Tujuan
mengenai Motivasi
• Menyangkut tingkat keterlibatan anggota
dalam penyusunan dan penentuan tujuan
organisasi
• Anggota yang bertipe-X cenderung kurang
dilibatkan dalam penyusunan tujuan,
sedangkan yang bertipe-Y cenderung untuk
lebih dilibatkan dalam penyusunan tujuan.
(Kerangka McGregor)
Konsep Dasar Kepemimpinan
• Pengertian Kepemimpinan
– proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam hal
berbagai aktifitas yang harus dilakukan
• Konsep mengenai Kepemimpinan (Griffin)
– Kepemimpinan sebagai proses
– Kepemimpinan sebagai atribut
Perbedaan Manajemen dan
Kepemimpinan
KEGIATAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
Penyusunan rencana Perencanaan dan Penganggaran. Penentuan Arah Kegiatan.
Penentuan rencana spesifik dari Menyusun visi atau tujuan jangka
kegiatan untuk pencapaian tujuan serta panjang yang akan diraih oleh
mengalokasikan segala sumber daya organisasi serta strategi perubahan
yang dibutuhkan. yang harus dilakukan.
Hasil yang diperoleh Sesuatu yang telah diperkirakan atau telah Suatu perubahan yang akan
ditargetkan sebelumnya. mendukung pencapaian visi.
Keterlibatan 4 aspek dalam
Kepemimpinan
• pengikut (followers)
• perbedaan kekuasaan (distribution of
powers) antara pemimpin dan pengikut
• penggunaan kekuasaan untuk
mempengaruhi (power to influence),
• nilai yang dibangun(leadership value)
Pendekatan mengenai
Kepemimpinan
• Pendekatan Personal (Personal Traits of
Leadership Approach)
• Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach)
• Pendekatan Kontingensi (Contingency
Approach)
Pendekatan Personal
mengenai Kepemimpinan
• Pemimpin dan Bukan Pemimpin
• Pemimpin Efektif dan Pemimpin Tidak
Efektif
Pendekatan Perilaku
mengenai Kepemimpinan
Fokus dari Pendekatan Perilaku :
– Fungsi-fungsi Kepemimpinan (leadership
functions)
– Gaya Kepemimpinan (leadership styles)
2 Fungsi Kepemimpinan
• fungsi yang terkait dengan tugas atau
pekerjaan (task-related functions)
• fungsi yang terkait dengan hubungan sosial
atau pemeliharaan kelompok(group-
maintanance functions)
Gaya Kepemimpinan
• Kepemimpinan yang berorientasi pada
pekerjaan (task-oriented or job-style)
• Kepemimpinan yang berorientasi pada
pegawai atau orang-orang (employee-
oriented style)
Studi Ohio mengenai Gaya
Kepemimpinan
Orientasi Pekerja
(Consideration) Orientasi Orientasi
Pekerjaan dan Pekerjaan Tinggi
Orientasi dan Orientasi
Pekerja Rendah Pekerja Rendah
Rendah Tinggi
Orientasi Pekerjaan
(Initiating Structure)
Managerial Grid
• Improvished Management atau gaya manajemen
1.1
• Country Club Management atau gaya manajemen
1.9
• Middle of the Road Management atau gaya
manajemen 5.5
• Authority Compliance atau gaya manajemen 9.1
• Team Management atau gaya manajemen 9.9
Pendekatan Kontingensi
mengenai Kepemimpinan
• model kepemimpinan situasional dari Hersey-
Blanchard
• model LPC dari Fiedler
• model jalan tujuan dari Evans-House
Model Kepempinan Situasional
Low High
Task Behavior
(Memberikan Panduan)
Model LPC
Faktor Kontingensi Situasi yang dihadapi
Relasi Pimpinan-Bawahan Baik Buruk
Stuktur Pekerjaan/Tugas Tinggi Rendah Tinggi Rendah
Peran/Posisi Kekuasaan Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah
AII Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil
sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi
mengenai situasi yang dihadapi.
CII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal
menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil
keputusan.
GII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal
yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim.
Pendekatan Lain mengenai
Kepemimpinan
• Pendekatan Substitusi
• Kepemimpinan Karismatik
• Kepemimpinan Transformatif
Perilaku Politis dalam Organisasi
Perilaku Politis yang Umum
• Inducement
• Persuasion
• Creation of an obligation
• Coercion
BAB XIII
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
TUJUAN
1. Mengetahui bahwa kelompok kerja dan komunikasi merupakan bagian penting
dari fungsi pengarahan dan implementasi.
2.Mengetahui bagaimana kelompok kerja efektif dapat terbentuk dan terhidar dari
konflik dalam organisasi.
3.Mengetahui bagaimana mengelola konflik dalam organisasi
4.Mengetahui peran komunikasi dalam kelompok kerja dan organisasi
5.Mengetahui proses dan pola komunikasi dalam organisasi.
6.Mengetahui manfaat teknologi informasi dalam mendukung komunikasi dalam
organisasi
KEAHLIAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pesan/Informasi Pesan/Informasi
Pengiriman Penerimaan
Penerimaan Pengiriman
Kaitan antara Jarak Fisik
dengan Frekuensi Komunikasi
35%
30%
Frekuensi 25%
Komunikasi
dalam satu minggu 20%
15%
10 %
5%
0%
2 5 4
4 5
melingkar
Roda 3
2
Y
1 3
1
2 2 3 4
2 5
Bersambung 5 4
Menyeluruh
Pola Komunikasi
dalam Stuktur Organisasi
Komunikasi Vertiksal
Komunikasi Horisontal
Komunikasi Informal
Komunikasi Formal
Bentuk Komunikasi Grapevine
CLUSTER
Banyak orang berkomunikasi
secara terbatas
GOSIP
Satu orang berkomunikasi
kepada banyak orang
Hambatan dalam Berkomunikasi
HAMBATAN INDIVIDUAL HAMBATAN ORGANISASIONAL
Peningkatan kesadaran dan kemampuan dalam Pengaturan pola komunikasi yang semestinya
memahami pesan dan informasi dilakukan dalam organisasi
TUJUAN
Umpan Balik
Ya
Tujuan
Tercapai
Beberapa Gejala
yang memerlukan Pengawasan
• Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun
tidak begitu jelas faktor penyebabnya
• Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari
adanya keluhan pelanggan)
• Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya
keluhan pegawai, produktifitas kerja yang menurun,
dan lain sebagainya)
• Berkurangnya kas perusahaan
• Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
• Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
• Biaya yang melebihi anggaran
• Adanya penghamburan dan inefisiensi
Pengawasan berdasarkan Proses
Kegiatan
TUJUAN
MASUKAN KELUARAN
KONVERS
I
Bahan Baku Transport Keluaran Langsung
Tenaga Kerja asi Barang
Informasi Pasar Prosedur Jasa
Kebutuhan Teknologi
Konsumen Sistem
Kebutuhan Pemilik Produksi
Perusahaan Proses
Modal Produksi Keluaran Tidak Langsung
Mesin Pengelolaan Upah atau Gaji
Mesin Dampak Lingkungan
Monitoring Dampak Sosial
Pegawai
Empat Elemen dalam
Desain Sistem Produksi
• lokasi kegiatan produksi,
• tipe proses produksi yang akan
dijalankan ?
• rancangan rumah produksi
• rancangan sistem produksi yang akan
dijalankan.
Kriteria Lokasi Produksi
• Kriteria Objektif
• Kriteria Subjektif
Tipe Proses Produksi
• sistem produksi intermiten (intermittent
production system)
• sistem produksi yang berkelanjutan
(continuous production system)
Rancangan Sistem Produksi
• rancangan produk (product layout)
• rancangan proses(process layout)
• rancangan posisi tetap (fixed-position layout)
• rancangan model selular (cellular
manufacturing layout)
Rancangan Produk
Mulai
Kain yang telah Kain yang telah
dibersihkan diwarnai kemudian
Selesai
Bahan Baku kemudian dibersihkan dan
berupa kapas mengalami dikeringkan
disiapkan pewarnaan
Kain yang
Kapas dipintal Kain yang telah Kain melalui telah digulung
menjadi Kain jadi melalui proses digudangkan
dalam Mesin pembersihan penggulungan
Pintal
Rancangan Proses
Toilet
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Anak Penyakit Dalam Gigi
Test
Laboratorium
Pasien Datang
Ruang Tunggu
Pemeriksaan
Umum
Resepsionis
Apotik dan Kasir
Rancangan Sistem Modular
Bahan Bahan
Baku Jadi
Pola Awal
Bahan
Baku
Bahan
Jadi
Pola yang
Dirubah
Teknik Perencanaan
dan Pengawasan Produksi
• Penjadualan dan Bagan Gantt
• Perencanaan Jaringan dengan
menggunakan PERT
• berbagai teknik lainnnya
Manajemen Persediaan
• Pengertian Persediaan
– Persediaan adalah berbagai produk yang
diperlukan perusahaan untuk melakukan proses
produksi.
Jumlah Biaya
Biaya
Biaya Pemeliharaan
Biaya Pemesanan
0 Jumlah Pesanan
Jumlah Pesanan Persediaan
yang paling
ekonomis
Pendekatan dalam
Pengawasan dan Pengendalian
Produksi
• Pendekatan Total Quality Management
(TQM)
• Pendekatan Malcolm Balridge Award
(MBA)
• Pendekatan lainnya
Metode Pengawasan
dan Pengendalian Kualitas
• bagan pengendalian kualitas (quality
control chart)
• analisis pareto (pareto analysis)
• diagram sebab-akibat (lebih dikenal
dengan diagram fish-bone)
Bagan Pengendalian Kualitas
Berat Susu
Bubuk
C
Batas atas
205 gr
Standar
A F kualitas
G
B yang
D diterima
195 gr
Batas bawah
E
Proses Pengerjaan
berdasarkan waktu
100
70
93
83
60 54
72
50
% Kumulatif
dari kerusakan
Jumlah 40
Kerusakan
30
20
12
4
10 3 2
72 % 16 % 5% 4% 2%
Manpower Material
Kemungkinan
Kemungkinan Penyebab : menu
Penyebab : Pelayan yang kurang variatif,
kurang ahli, Pelayan makanan yang tidak
tidak puas atas gaji, enak,
motivasi pegawai ketidaksesuaian
rendah menu Pelanggan
yang datang
menurun
Kemungkinan
Penyebab : Kemungkinan
pelayanan kurang Penyebab : kursi
sigap, lambat, tidak tidak nyaman, tidak
ramah, dll ada toilet, tidak ada
tempat bermain bagi
anak-anak
Metode/Pelayanan Fasilitas
Produktifitas
• Pengertian
– ukuran sampai sejauh mana sebuah
kegiatan mampu mencapai target kuantitas
dan kualitas yang telah ditetapkan
Beberapa metode
bagi Peningkatan Produktifitas
• Metode Just in Time (JIT)
• Metode Desain dan Pengerjaan dengan
Bantuan Komputer (CAD & CAM)
• Manajemen berbasis Supply Chain
7 Faktor Penyebab Inefisiensi
menurut metode JIT
• Overproduction
• Waiting
• Transportation
• Processing
• Motion
• Stock
• Defective Products
Alur Supply Chain
Pemasok
Persediaan
Konsumen
Perusahaa
Persediaan n/ Pabrik Persediaa
n
Distributor
Pemasok
Persediaan
Konsumen
Activating
Recognizing
Supporting
Ensuring
Installing
Kendala dalam Melakukan
Perubahan
• Kendala dari Faktor Manusia
• Kendala dari Faktor Organisasi
BAB XVI
MANAJEMEN INFORMASI
DAN MANAJEMEN INTERNASIONAL
TUJUAN
• Informasi
– data yang telah diproses untuk kegunaan
perencanaan dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi
Syarat-syarat Informasi
• Relevan
• Akurat
• Lengkap
• Cepat secara periodik
Pengertian Manajemen
Informasi
• manajemen informasi adalah pengelolaan data
dimana didalamnya mencakup proses
mencari, menyusun, mengklasifikasikan,
serta menyajikan berbagai data yang terkait
dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan
sehingga dapat dijadikan landasan dalam
pengambilan keputusan oleh manajemen.
Sistem Informasi Manajemen
(SIM)
• Pengertian SIM
– sebuah sistem yang menyangkut metoda
dan upaya terorganisasi dalam melakukan
fungsi pengumpulan data (baik data-dataa
dari dalam dan luar perusahaan) serta
dengan menggunakan komputer data-data
yang telah dikumpulkan tadi diproses
untuk menghasilkan dan menyajikan
informasi yang terkini, akurat dan cepat
bagi para pengambil keputusan
manajemen.
Fungsi SIM
• Fungsi Pengumpulan Data
• Fungsi Pemrosesan Data
Komponen dalam SIM
• sistem pemrosesan data (data
processing system)
• sistem pelaporan manajemen
(management reporting system)
• sistem pendukung keputusan (decision
support system)
• sistem otomatisasi kantor (office
automation system)
• sistem pintar (expert system)
Perbedaan Perusahaan
Lokal dan Multinasional
• Ruang lingkup kegiatan bisnis
• Penggunaan mata uang yang berbeda
• Penggunaan sumber daya perusahaan
• Regulasi bisnis
Bentuk Kegiatan Bisnis
dari Perusahaan Multinasional
• Licencing
• exporting-importing
• local warehousing and selling
• local assembly and packaging
• joint ventures
• Acquisition
• direct foreign investments.
Motif Perusahaan Multinasional
• Market Seeker
• Raw-Material (Resources) Seeker
• Cost Minimizer
Persepsi dalam
Manajemen Lintas Budaya
• Persepsi Etnosentris
• Persepsi Polisentris
• Persepsi Geosentris
BAB XVII
MANAJEMEN USAHA KECIL DAN
MANAJEMEN ORGANISASI NIRLABA
TUJUAN
1. Mengetahui konsep dasar mengenai Usaha Kecil dan Manajemen bagi Usaha
Kecil.
2.Mengetahui berbagai faktor yang perlu dimiliki dalam manajemen usaha kecil
3.Mengetahui konsep dasar manajemen organisasi nirlaba
4.Mengetahui berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam manajemen
organisasi nirlaba