PENDAHULUAN
• Komponen utama :
• 1. kontrol dan penyedia gas pembawa
• 2. Ruang suntik sampel
• 3. kolom yang diletakkan dalam oven yang terkontrol secara termostatik
• 4. sistem deteksi dan pencatat (detektor dan recorder)
• 5. komputer yang dilengkapi dengan perangkat pengolahan data
FASE GERAK
• Fase gerak pada Kromatografi gas disebut juga gas pembawa karena berfungsi
membawa solut ke kolom.
• Gas pembawa tidak dipengaruhi oleh selektivitas.
• Syarat gas pembawa :
• 1. tidak reaktif
• 2. murni atau kering (bila tidak murni, akan berpengaruh pada detektor)
• 3. dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi (tangki merah untuk hidrogen;
abu-abu untuk nitrogen)
KOLOM
• Fase diam Kromatografi gas dapat bersifat non polar, semi polar maupun polar.
• Fase diam non polar : metil polisiloksan dan fenil 5%-metil polisiloksan.
• Fase diam semi polar : fenil 50%-metil polisiloksan.
• Fase diam polar : polietilen glikol.
DETEKTOR
• Merupakan perangkat yang terletak pada ujung kolom tempat keluar fase gerak (gas pembawa)
yang membawa komponen hasil pemisahan.
• Detektor berfungsi : mengubah sinyal gas pembawa dan komponen-komponen di dalamnya
menjadi sinyal elektronik.
• Sinyal elektronik tersebut berguna untuk analisi kualitatif (waktu retensi) dan kuantitatif (luas
puncak) terhadap komponen-komponen yang terpisah di antara fase diam dan fase gerak.
• Kromatogram yang dihasilkan detektor berupa deretan luas puncak terhadap waktu.
MEKANISME KERJA KROMATOGRAFI GAS
1. Fase gerak (Gas Pembawa).
Fasa gerak (gas pembawa) dipasok dari tanki melalui pengaturan
pengurangan tekanan. Kemudian membawa cuplikan langsung ke dalam kolom.
Jika hal ini terjadi, cuplikan tidak menyebar sebelum proses pemisahan. Cara ini
cocok untuk cuplikan yang mudah menyerap.
2. Injeksi sampel
Sejumlah kecil sampel yang akan dianalisis diinjeksikan pada mesin
menggunakan semprit kecil. Jarum semprit menembus lempengan karet tebal
(Lempengan karet ini disebut septum) yang mana akan mengubah bentuknya
kembali secara otomatis ketika semprit ditarik keluar dari lempengan karet
tersebut.
3. Kolom
Aliran gas selanjutnya menemui kolom yang diletakkan
dalam oven bertemperatur konstan. Ini adalah jantung
instrumen tersebut, tempat dimana proses kromartgrafi
dasar berlangsung.
4. Detektor
Setelah muncul dari kolom itu, aliran gas lewat melalui
sis lain detektor. Maka elusi zat terlarut dari kolom itu
mengatur ketidakseimbangan antara dua sisi detektor yang
direkam secara elektrik.
5. Pencatat (Recorder)
Fungsi recorder sebagai alat untuk mencetak hasil
percobaan pada sebuah kertas yang hasilnya disebut
kromatogram (kumpulan puncak grafik).
Hasil akan direkam sebagai urutan puncak-puncak;
setiap puncak mewakili satu senyawa dalam campuran yang
melalui detektor. Sepanjang anda mengontrol secara hati-
hati kondisi dalam kolom, anda dapat menggunakan waktu
retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang
tampak.
APLIKASI KROMATOGRAFI GAS
1. Polusi udara
Kromatografi gas merupakan alat yang penting karena daya pemisahan yang digabungkan
dengan daya sensitivitas dan pemilihan detector GLC menjadi alat yang ideal untuk menentukan
banyak senyawa yang terdapat dalam udara yang kotor, KGC dipakai untuk menetukan Alkil-
Alkil Timbal, Hidrokarbon, aldehid, keton SO , H S, dan beberapa oksida dari nitrogen dll.
2. Klinik
Di klinik, kromatografi gas menjadi alat untuk menangani senyawa-senyawa dalam klinik
seperti : asam-asam amino, karbohidrat, CO, dan O dalam darah, asam-asam lemak dan
turunannya, trigliserida-trigliserida, plasma steroid, barbiturate, dan vitamin.
3. Bahan-bahan pelapis
Digunakan untuk menganalisa polimer-polimer setelah dipirolisa, karet dan resin-resin
sintesis.
4. Minyak atsiri
Digunakan untuk pengujian kulaitas terhadap minyak permen, jeruk sitrat, dll.
THANK YOU