Anda di halaman 1dari 20

USAHA TANI KEDELAI

Dian Novita Permatasari


Agustina Lintang Lestari
Nurul ‘Aini
MIND MAP

Kedelai?

Syarat tumbuh TANAH & IKLIM

Pedoman teknis
Usaha Tani Kedelai
budidaya
Persiapan lahan
Teknik budidaya s.d.
panen
Analisa Usaha Tani
Kedelai
Kedelai
• Botani :
Klasifikasi Kedelai dalam taksonomi termasuk
species Glycine max , sedangkan nama umum
didunia disebut Soybean
• Morfologi :
Susunan tubuh kedelai terdiri dai organ vegetatif
(Akar, Batang dan Daun). Serta Organ generatif
(Bunga, Buah dan Biji)
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Tanaman kedelai dapat tumbuh pada
berbagai jenis tanah dengan drainase dan
TANAH
aerasi tanah yang cukup baik serta air yang
cukup selama pertumbuhan tanaman.

Syarat Tumbuh

Kedelai dapat tumbuh subur pada :


1. curah hujan optimal 100-200 mm/bulan.
2. Temperature 25-27 derajat celcius
dengan penyinaran penuh minimal 10
jam/hari.
IKLIM 3. Tinggi tempat dari permukaan laur 0-900
m dengan ketinggian optimal sekitar 600 m.
4. air curah hujan yang cuukup selama
pertumbuhan dan berkurang saat
pembungaan dan menjelang pemasakan
biji akan menngkatkan hasil kedelai.
TEKNIK BUDIDAYA KEDELAI
1. Persiapan lahan
2. Penanaman
3. Pengairan
4. Pemupukan
5. Penyulaman benih
6. Penyiangan
7. Pengendalian hama
8. Panen
Persiapan Lahan
• Pengolahan lahan dimulai sebelum jatuhnya hujan. Tanah
diolah dengan bajak dan garu/cangkul hingga gembur.
Untuk pengaturan air hujan perlu dibuat saluran drainase
pada setiap 4 m dan di sekeliling petakan sedalam 30 cm
dan lebar 25 cm. kedelai sangat terganggu
pertumbuhannya bila air tergenang.
• Jika digunakan lahan tegal dilakukan pengolahan tanah
secara intensif yakni dengan 2 kali dibajak dan sekali
diratakan.
• Buat saluran dengan kedalaman 25-30 cm dan lebar 30 cm
setiap 3-4 m, yang berfungsi untuk mengurangi kelebihan
air sekaligus sebagai saluran irigasi pada saat tidak ada
hujan.
Penanaman
• Perlakuan benih untuk mencegah serangan hama
lalat bibit, sebelum ditanam benih dicampur
Marshall dengan dosis 100 gram/5 kg benih.
Benih dibasahi secukupnya lalu dibubuhi Marshall
dan diaduk rata.
• Dianjurkan menggunakan benih bersertifikat
dengan kebutuhan benih sekitar 40 kg/ha.
Penanaman benih dengan cara ditugal, jarak
tanam 40 x 15 cm sesuai kesuburan tanah, setiap
lubang tanaman diisi 2 butir benih lalu dititup
dengan tanah tipis-tipis.
Pengairan
• Fase pertumbuhan tanaman sangat peka
terhadap kekurangan air adalah awal
pertumbuhan vegetative (15-21 HST), saat
berbunga (25-36 HST) dan saat pengisisan
polong (55-70 HST). Dengan demikian pada
fase-fase tersebut tanaman harus diairi
apabila hujan sudah tidak turun lagi.
Pemupukan
• Dianjurkan menggunakan pupuk urea 50 kg, TSP
100 kg dan KCL 50kg/ha atau sesuai anjuran
setempat. Seluruh jenis pupuk diberikan pada
waktu bersamaan yaitu saat pengolahan lahan
terakhir. Mula-mula urea dan TSP dicampur lalu
disebar merat, disusul penyebaran KCl kemudian
diratakan dengan
• Semua pupuk tersebut paling lambat diberikan
pada saat tanaman berumur 14 hari.
• Pemupukan diberikan dalam alur 5-7 cm dan
baris tanaman kemudian ditutup dengan tanah
Penyulaman benih
• Benih yang tidak tumbuh segera disulam,
sebaiknya memekai bibit dari varietas dan
kelas yang sama. Penyulaman paling lambat
pada saat tanaman berumur 1 minggu.
penyiangan
• Penyiangan dilakukan paling sedikit dua kali,
karena dilahan kering gulma tumbuh dengan
subur pada musim penghujan. Penyiangan I
pada saat tanaman berumur 2 miggu
menggunakan cangkul. Penyiangan II apalila
tanaman sudah berbungan (kurang lebih umur
7 minggu) menggunakan arit atau gulma
dicabut dengan tangan.
Pengendalian hama
• Pengendalian di tingkat petani terutama di
daerah sentra produksi sering menggunakan
insektisida secara berlebihan tanpa
memperdulikan populasi hama.
• Pengendalian hama dilakukan berdasarkan
pemantauan. Pengendalian hama secara
bercocok tanam (kultur teknis) dan pengendalian
secara hayati (biologis) saat ini digunakan untuk
menekan pencemaran lingkungan.
Panen
• Kedelai harus dipanen pada tingkat kemasakan biji
yang tepat.
• Panen yang telalu awal menyebabkan banyak biji
keriput, panen terlalu akhir menyebabkan kehilangan
hasil karena biji rontok.
• Ciri-ciri tanaman kedelai siap panen adalah:
-daun telah menguning dan mudah rontok
-polong biji mengering dan berwarna kecoklatan.
• Panen yang benar dilakukan dengan cara menyabit
batang dengan menggunakan sabit tajam dan tidak
menganjurkan dengan mencabut batang bersama akar.
ANALISA USAHA TANI KEDELAI
• Analisis usaha tani meliputi: analisis pendapatan, kelayakan
usaha secara finansial, dan mempelajari pengaruh biaya
sarana produksi dan tenaga kerja terhadap pendapatan.
• Pendapatan usaha tani merupakan selisih antara
penerimaan dengan total biaya produksi.
• Biaya produksi terdiri dari :
(1) Biaya Tetap: antara lain sewa tanah, Pajak, alat pertanian
dan perlengkapan pertanian
(2) Biaya Tidak Tetap: antara lain biaya benih, pupuk, tenaga
kerja, pestisida dll.
• Penerimaan diperoleh dari total produksi dikalikan dengan
harga per satuan berat yang berlaku.
Analisis Data
1. Analisis pendapatan
Pd = TR –TC
Keterangan: Pd = pendapatan usaha tani
TR = total penerimaan
TC = total biaya
2. Analisis kelayakan finansial
a. Analisis R/C atau yang biasa digunakan untuk
analisis kelayakan usaha
R/C ratio = TR : TC
Dimana TR = total penerimaan
TC = biaya total
Analisis ini menunjukan tingkat efisiensi
ekonomi dari usaha tani kedelai.
b. Analisis BEP Produksi
BEP Produksi adalah hitungan minimal volume
produksi yang harus dicapai agar modal sebagai
biaya produksi dapat kembali
Total Biaya Produksi
BEP q=
Harga Satuan Pasar
Apabila jumlah produksi yang dihasilkan lebih
besar dari BEP q, maka menguntungkan layak
dan dapat diusahakan.
c. Break Even Point (BEP) Harga
BEP harga adalah hitungan berapa minimal rupiah
harga produk yang harus ditawarkan (dipatok) agar
modal sebagai produksi dapat dikembalikan.
Total Biaya Produksi
BEP Rp=
Total Produksi
Apabila harga satuan dipasar lebih besar dari BEP
Rp, maka usaha tersebut menguntungkan dan layak
dilaksanakan
d. Return Of Infestmen (ROI)
ROI digunakan untuk menghitung keuntungan
yang diperoleh dari modal yang diinvestasikan
dalam periode tertentu. Menghitung ROI
menggunakan rumus sebagai berikut
Pendapatan Benih X 100%
ROI =
Total Biaya Produksi
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui pengaruh sarana produksi
(benih, pupuk, pestisida) dan tenaga kerja
terhadap pendapatan usaha tani kedelai.

Anda mungkin juga menyukai