Anda di halaman 1dari 12

1. PENGERTIAN INVESTASI DAN RISIKO INVESTASI.

Investasi adalah Komitmen atas sejumlah dana atau


sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa datang.
Keputusan Investasi adalah suatu kebijakan atau
keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada
satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di
masa yang akan datang atau permasalahan bagaimana
manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam
bentuk–bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan di masa yang akan datang. Secara singkat
keputusan investasi yaitu penggunaan dana yang bersifat
jangka panjang.
Hal ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Pertama menghitung dan menentukan nilai yang
diharapkan (U) yang merupakan estimasi penerimaan
uang (Cash inflow) dari setiap investasi berdasar pada
informasi atau prediksi yang telah dilakukan.
2. Kedua menghitung atau memprediksi risiko yang dapat
diperkirakan dengan tingkat variabelitas dari hasil
{cashflow) yang diperkirakan masuk. Kemudian
menghitung standar deviasi atau kemlesetan (Standart
Error) yang merupakan ukuran risiko setiap penerimaan
Investasi.
Dari informasi dan data yang diolah secara statistik
tersebut, maka yang menjadi persoalan bagi manajer
investasi atau perusahaan terfokus pada masalah investasi
yang mana yang akan dipilih.
2. JENIS-JENIS INVESTASI

1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit


investemen).
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non
measurable profit investment)
3. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement
investment)
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion
investment).
Sedangkan menurut menurut Senduk bahwa
produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara
lain:
a. Tabungan di bank

b. Deposito di bank

c. Saham

d. Properti

e. Barang-barang koleksi

f. Emas
g. Mata uang asing

h. Obligasi
3. KARAKTERISTIK INVESTASI

Karakteristik investasi jangka panjang ada tiga, yaitu:


A. Bahwa investasi jangka panjang dapat menyangkut
aktiva yang dapat dan tidak dapat di susutkan seperti
mesin atau tanah.
B. Hasil yang diharapkan (expected return) dapat
diperoleh dari suatu investasi meliputi jangka waktu
yang panjang sehinggga nilai waktu uang (time value
of money) sangat penting diperhitungkan.
C. Bagaimana menentukan rate of return minimal untuk
menghitung nilai waktu uang .
4. RISIKO INVESTASI

Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul


karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak
sesuai dengan harapan. Jorion (2000), menyatakan risiko
sebagai volatility dari suatu hasil yang tidak diekspektasi,
secara general nilai dari aset atau kewajiban dari bunga.
Oleh karena itu, para investor dipasar modal harus
dapat menyadari sungguh-sungguh bahwa secara teoritis
setiap investasi yang dilakukan disamping mengharapkan
keuntungan, investor juga harus sadar terdapat
kemungkinan risiko atau kerugian.
Ada dua unsur yang selalu melekat pada setiap investasi,
yaitu hasil (return) dan risiko (risk). Menurut Panji Anoraga dan
Piji Pakarti, dalam melaksanakan investasi, seorang investor
diharapkan memahami adanya beberapa risiko, sebagai berikut:
1. Risiko finansial, yaitu risiko yang diterima investor akibat
dari ketidakmampuan emiten (saham/obligasi) memenuhi
kewajiban pembayaran dividen (bunga) serta pokok
investasi;
2. Risiko pasar, yaitu akibat menurunnya harga pasar
substansial baik keeseluruhan saham maupun saham tertentu
akibat tingkat inflasi ekonomi, keuangan negara, perubahan
manajemen perusahaan, atau kebijakan pemerintah dalam
bidang ekonomi; dan
3. Risiko psikologis, yaitu risiko bagi investor yang bertindak
secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham
berdasarkan optimisme dan pesimisme yang dapat
mengakibatkan kenaikan dan penurunan harga saham.
Timbulnya risiko investasi bersumber dari beberapa
faktor. Menurut Kamaruddin Ahmad, faktor-faktor risiko ini
dapat terjadi bersamaan atau hanya muncul dari salah satu saja.
Risiko tersebut antara lain:
(1) risiko tingkat bunga, terutama jika terjadi kenaikan.

(2) risiko daya beli, disebabkan inflasi

(3) risiko bear dan bull, tren pasar turun atau naik

(4) risiko manajemen, kesalahan/kekeliruan dalam pengelolaan;

(5) risiko kegagalan, keuangan perusahaan kearah kepailitan;

(6) risiko likuiditas, kesulitan pencairan/pelepasan aktiva;

(7) risiko penarikan, kemungkinan pembelian kembali aset/surat


berharga oleh emiten;
(8) risiko konversi, keharusan penukaran atau aktiva;

(9) risiko politik, baik internasional maupun nasional;

(10) risiko industri, munculnya saingan produk homogen.


5. RENCANA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INVESTASI

Bagi para manajer perusahaan atau investor, rencana


investasi merupakan suatu policy perusahaan yang strategis
untuk mendiversifikasi usaha (bisnis) dan untuk
meningkatkan peluang usaha (bisnis) yang makin maju dan
berkembang secara ebih terintegrasi tidak hanya terfokus
pada satu bidang usaha tertentu saja, melainkan dapat
meningkatkan kegiatan usaha di berbagai bidang atau
investasi, sehingga mencapai suatu portofolio usaha yang
saling mendukung dan menguntungkan dalam jangka
panjang.
Studi kelayakan dari rencana investasi dapat
dilakukan dengan berbagai metode sebagai berikut:
 Metode Pay Back Pereod

 Metode Average Return

 Unsur Time Value of Money

 Metode Internal Rate of Return

 Metode Net Present Value

 Metode Profitability Index

Anda mungkin juga menyukai