Anda di halaman 1dari 9

NAMA KELOMPOK:

KELOMPOK 6
1. SELVITA BERLIAN DESTA
2. SEPTYAN BAGUS MARIKI
3. SINDHI MAIPURI
4. SITI NING INTAN
5. TATIK WIDYASTUTI
6. TITIN PURNAMA SARI
7. ULFI ASMAROH
8. VERILY ENDAH J.W
9. YOANITA PUTRI
10. YUDI PRABOWO
11. ZULFA AFIDA S.
BEDAH JANTUNG

• Bedah jantung adalah usaha atau operasi yang dikerjakan untuk melakukan
koreksi kelainan anatomi atau fungsi jantung. Bedah jantung juga merupakan
semua tindak pengobatan yang menggunakan cara infasif dengan cara membuka
atau menampilakan bagian tubuh yang akan ditangani.

• Jenis operasi bedah jantung antara lain operasi Coronary artery bypass graft
(CABG), operasi perbaikan atau penggantian katup jantung dan operasi yang
lainnya.
Prosedur bedah jantung ini biasanya dilakukan dengan dua cara
yaitu: menghentikan jantung secara sementara (on-pump) dan
pembedahan dengan jantung yang masih berdenyut (off-pump).

adapun Alat pengganti jantung dan paru dinamakan mesi


cardiopulmonary bypass (CPB).
POST OPERATIF (BEDAH JANTUNG)

• Keperawatan post operatif adalah periode akhir dari


keperawatan perioperatif. Selama periode ini proses
keperawatan diarahkan pada menstabilkan kondisi pasien pada
keadaan equlibrium fisiologis pasien, menghilangkan nyeri dan
pencegahan komplikasi.
PENGKAJIAN

Pengkajian yang cermat dan intervensi segera membantu pasien kembali pada
fungsi optimalnya dengan cepat, aman dan nyaman. Pengkajian dan penanganan
yang cepat dan akurat sangat di butuhkan untuk mencegah komplikasi yang
memperlama perawatan di rumah sakit atau membahayakan diri pasien.
Memperhatikan hal ini, asuhan keperawatan postoperative sama pentingnya dengan
prosedur pembedahan itu sendiri.
Faktor yang mempengaruhi dalam
pembedahan post operatif yaitu :

1. Mempertahankan jalan nafas Mempertahankan jalan nafas dengan mengatur posisi, memasang suction dan
pemasangan mayo atau gudel.
2. Mempertahan kan ventilasi atau oksigenasi Ventilasi dan oksigenasi dapat dipertahankan dengan pemberian
bantuan nafas melalui ventilaot mekanik atau nasal kanul
3. Mempertahankan sirkulasi darah Mempertahankan sirkulasi darah dapat dilakukan dengan pemberian caiaran
plasma ekspander.
4. Observasi keadaan umum, observasi vomitus dan drainase Keadaan umum dari pasien harus diobservasi untuk
mengetahui keadaan pasien, seperti kesadaran dan sebagainya.
5. Balance cairan Harus diperhatikan untuk mengetahui input dan output caiaran klien.
6. Mempertahankan kenyamanan dan mencegah resiko injury
7. Pasien post anastesi biasanya akan mengalami kecemasan, disorientasi dan beresiko besar untuk jatuh
Pemeriksaan fisik (Pemeriksaan Diagnostik )

1. EKG : untuk mengetahui disritmia


2. Chest x-ray
3. Hasil laboratoium : darah lengkap, koagulasi, elektrolit, urium, kreatinin,
BUN, HbsAg
4. Katerisasi 5. Echocardiogram
Post Operative
Ketika pasien sudah selasai dalam tahap intraoperatif, setelah itu pasien di pindahkan keruang perawatan,
maka hal – hal yang harus perawat lakukan, yaitu :
a. Monitor tanda-tanda vital dan keadaan umum pasien drainage,tube atau selang dan komplikasi
b. Manejemen luka : Amati kondisi luka operasi dan jahitannya, pastikan luka tidak mengalami perdarahan
abnormal
c. Mobilisasi dini yang dapat dilakukan meliputi ROM, nafas dalam dan juga batuk efektif.
d. discharge planning yaitu:
- Untuk perawat : berisi point-point discharge planning yang di berikan kepada klien (sebagai
dokumentasi).
- Untuk pasien : dengan bahasa yang bisa dimengerti pasien dan lebih detail.
e. Rehabilitasi diperlukan oleh pasien untuk memulihkan kondisi pasien kembali.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai