EPILEPSI
Oleh :
Dr. Djarot Djaluadji Sp.S
A. Bangkitan parsial
1. Bangkitan parsial sederhana
1.1 Motorik
1.2 Sensorik
1.3 Otonom
2. Bangkitan parsial kompleks
Pola/bentuk bangkitan
Lama bangkitan
Gejala sebelum , selama dan pasca bangkitan
Frekuensi bangkitan
Faktor pencetus
Ada/tidak adanya penyakit lain yang diderita
sekarang
Usia pada saat bangkitan pertama
Riwayat dalam kandungan, persalinan/kelahiran dan
perkembangan bayi / anak
Riwayat terapi epilepsi sebelumnya
Riwayat epilepsi dalam keluarga
2. Pemeriksaan fisik umum dan neurologik
Cari tanda-tanda/gangguan akibat :
• kelainan kongenital
• trauma kapitis, kanker, infeksi,
• zat-zat toksik, dsb.
3. Pemeriksaan penunjang
• sesuai dengan bukti klinik dan/atau indikasi
• serta bila keadaan memungkinkan untuk pemeriksaan
penunjang
• Pemeriksaan Elektroensefalografi (EEG)
– Membantu menegakkan diagnosis epilepsi
– Menentukan prognosis pada kasus tertentu
– Pertimbangan dalam penghentian OAE
– Membantu dalam menentukan letak lesi
– Bila ada perubahan bentuk bangkit
Pemeriksaan Pencitraan Otak
Indikasi :
2. Pada anak
- Breath holding spells
- Sinkope
- Migren
- Bangkitan psikogenik/konversi
- Prolonged QT syndrome
- Night terror
- Tics
- Hypercyanotic attack (pada tetralogi fallot)
3. Pada dewasa
- Sinkope
- Serangan Iskemik Sepintas (TIA)
- Vertigo
- Transient global amnesia
- Narkolepsi
- Bangkitan panik , psikogenik
- Sindrom Menier
- Tics
GAMBARAN KLINIK
Bentuk bangkitan
1. Bangkitan umum lena
- gangguan kesadaran secara mendadak (absence),
berlangsung beberapa detik
- selama bangkitan kegiatan motorik terhenti dan
pasien diam tanpa reaksi
- mata memandang jauh ke depan
- mungkin terdapat automatisme
- pemulihan kesadaran segera terjadi tanpa perasaan
bingung
- sesudah itu pasien melanjutkan aktivitas semula
2.Bangkitan umum tonik-klonik