Tonsilitis Kronis
OLEH
Aksa Nur Rachman (110 210 0005)
PEMBIMBING
dr. Silva Sari Indah CP, M.Kes, Sp.THT-KL
Nama : AN. AI
Umur : 3 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Lamasi
Agama : Kristen
RM : 312587
Anamnesis
Preauricula Fistel (-), Abses (-), Hiperemis (-), Nyeri Fistel (-), Abses (-), Hiperemis (-), Nyeri
tekan (-) Tragus pain (-) tekan (-), Tragus pain (-)
Retroauricula Hiperemis (-), udema (-), Nyeri tekan (-) Hiperemis (-), udema (-), Nyeri tekan (-)
Mastoid Hiperemis (-), udema (-), Nyeri tekan (-) Hiperemis (-), udema (-), Nyeri tekan (-)
CAE Hiperemis (-), udema (-), Corpus alineum Hiperemis (-), udema (-), Corpus alineum
(-), Discharge (-) (-), Discharge (-)
Membran Thympani
Dextra Sinistra
Perforasi (-), MT Intak (-), MT Intak
Reflex cahaya (+) (+)
Warna Putih keabu-abuan Putih keabu-abuan
Bentuk Normal, bulging(-) Normal, bulging(-)
Hidung
Dextra Sinistra
Sinus Paranasal
- Tidak di lakukan pemeriksaan
Tenggorokan
Orofaring
Mukosa bucal : Warna merah muda, sama dengan daerah sekitar
Ginggiva : Warna merah muda, sama dengan daerah sekitar
Gigi geligi : Warna kuning gading, caries (-),gangren(-)
Lidah 2/3 anterior : Dalam batas normal
Arkus faring : Simetris (+), hiperemis (-)
Palatum : Warna merah muda
Dinding posterior orofaring : Hiperemis (-), granula (-)
Cont..
Tonsil
Dextra Sinistra
Ukuran T3 T3
Kripte Melebar Melebar
Permukaan Tidak rata Tidak rata
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Detritus (-) (-)
Fixative (-) (-)
Peritonsil Abses (-) Abses (-)
Cont…
Nasofaring Laring
Discharge : Tidak dilakukan pemeriksaan • Epiglotis :
• Plica vocalis :
Mukosa : Tidak dilakukan pemeriksaan • Gerakan : Tidak dilakukan
Adenoid : Kesan Hipertrofi • Posisi : pemeriksaan
• Tumor :
Massa : (-) • Massa :
Laringofaring
• Mukosa : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Massa : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang
Tonsilitis Kronik
Anjuran
Operasi ( Adenotonsilektomi )
Penatalaksanan
Faktor Presdisposisi :
Rangsangan menahun (kronik) rokok dan beberapa jenis makanan
Higiene mulut yang buruk
Pengaruh cuaca
Kelelahan fisik
Pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi
Tonsilitis Akut
Tonsilitis Viral
- Lebih menyerupai common cold dengan nyeri
tenggorokan
- Etiologi terbanyak : Epstein Barr Virus (40-60%), virus
coxschakie
- Pada faringoskop didapatkan luka kecil pada tonsil dan
palatum
yang nyeri.
- Terapi : Bed rest, minum cukup, analgesik, antivirus jika
gejala berat
TONSILITIS VIRAL
Klasifikasi (Cont…)
Tonsilitis Bakterial
- Etiologi :Streptococus beta hemoliticus grup A,
pneumococcus, sterptococcus viridans, stretococcus
pyogenes.
- Terdapat detritus
- Terbagi menjadi tonsilitis folikularis dan lakunaris
- Kadang membentuk pseudomembran jika detritus luas
- Terapi : penisilin, amoxicilin, eritromisin, antipiretik, obat
kumur desinfektan.
TONSILITIS BAKTERIAL
Klasifikasi (Cont…)
TONSILITIS MEMBRANOSA
Tonsilitis Difteri
- Etiologi : corynebacterium diphteriae
- Insidensi : sering pada usia <10 tahun frekuensi tertinggi 2-5 tahun.
- GK :
- umum : demam, nyeri kepala, anoreksia. Dll
- Lokal : tonsil ditutupi membran putih kotor yang meluas membentuk
pesudomembran bahkan sampai ke trakea. Bila diangkat mudah
berdrah, pembengkakan limfe membentuk bull neck
- Eksotoksin : miokarditis, dekompensasi kordis, kelumpuhan palatum
dan otot pernapasan, albumnuria.
- Terapi : ADS 20.000-100.000 IU, penisilin atau eritromisin 25-50
mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis 14 hari, steroid 1,2 mg/kgBB,
antipiretik
TONSILITIS BAKTERI
Klasifikasi (Cont…)
TONSILITIS SEPTIK
Etiologi : streptococcus beta hemoliticus yang
berada dalam susu sapi
Jarang ditemukanm karena sudah banyak
metode pasteurisasi.
ANGINA PLAUT VINCENT (STOMATITIS
ULCEROMEMBRANACEA)
Etiologi : higiene yang kurang dan defisiensi vit C
Klasifikasi (Cont…)
TONSILITIS KRONIK
- Predisposisi : rangsangan kronik dari rokok, hiegiene mulut
yang buruk cuaca, jenis makanan tertentu, dan
pengobatanh tonsilitis akut yang tidak adekuat.
- Gambaran fraringoskop : tonsil membesar dengan
permnukaan tidak rata,epitel mukosa yang terkikis sehinga
terbentuk jaringan parut sehingga kripte melebar. Kriopte
berisi jaringan detritus.
- GK : rasa mengganjal di tengoorokan, nafas berbau.
- Terapi : Antibuiotik dengan pengobatan adekuat.
Simptomatik
- Komplikasi : infeksi di daerah sekitar (rhinitis, Otitis media)
penyabaran hematogen.
TONSILITIS KRONIK
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
rasa sakit pada tenggorok yang terus menerus, sakit
waktu menelan, nafas bau busuk, malaise, sakit
pada sendi, kadang-kadang ada demam dan
nyeri pada leher
DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisis
Faringoskopi
T0 : Post Tonsilektomi
T1 : Tonsil masih terbatas dalam Fossa
Tonsilaris
T2 : Sudah melewati pillar anterior
belum melewati garis paramedian
T3 : Sudah melewati garis paramedian,
belum melewati garis median
T4 : Sudah melewati garis median
DIAGNOSIS
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Mikrobiologi
b. Histopatologi
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Terapi ini ditujukan pada hygiene mulut dengan cara berkumur,
pemberian antibiotic sesuai hasil kultur, dan pembersihan kripte tonsil
dengan alat irigasi. Pemberian antibiotika yang bermanfaat pada
penderita Tonsilitis Kronis seperti golongan cephalosporin dan golongan
penisilin seperti amoksisilin dan ditambahkan dengan asam klavulanat.
PENATALAKSANAAN
Tonsilektomi
Indikasi absolut. Indikasi tonsilektomi yang hampir absolut adalah berikut ini :
Lokal
rhinitis kronik , sinusitis atau otitis media, abses
peritonsiler
Sistemik
endokarditis , artitris , miositis, nefritis, uveitis, i
ridoksilitis, dermatitis, pruritus, urtikaria dan
furunkulosis.
TERIMA KASIH