Asuhan keperawatan syndrom

nefrotik pada anak

KELOMPOK 10.
CHUSNUL VIRDA W.
KINTAN DEWI ARIYANI
SITI MASITOH
 Pengertian syndrom nefrotik

 Sindrom Nefrotik adalah Status klinis yang ditandai

dengan peningkatan permeabilitas membran
glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan
kehilangan protein urinaris yang massif (Donna L.
Wong, 2004).
 Klasifikasi syndrom nefrotik

 Klasifikasi dari Sindrom Nefrotik ada 2 yaitu

(Richard E. Behrman 2000 ):
 A. Sindrom Nefrotik Idiopatik
 B. Sindrom Nefrotik kongenital
 Etiologi syndrom nefrotik

 Menurut Wiguno Prodjosudjadi, 2009.

 1. Glomerulonefritis primer
 2. Glomerulonefritis Sekunder
 patofisiologi

 Kelainan patogenetik yang mendasari nefrosis adalah

proteinuria, akibat dari kenaikan permeabilitas dinding
kapiler glomerulus. Penurunan volum intravaskuler
menurunkan tekanan perfusi ginjal, mengaktifkan sistem
renin – angiotensin – aldosteron, yang merangsang
reabsorbsi natrium di tubulus distal. Penurunan volum
intravaskuler juga merangsang pelepasan hormon
antidiuretik, yang mempertinggi reabsorbsi air dalam
duktus kolektivus. Karena tekanan onkotik plasma
berkurang, natrium dan air yang telah di absorbsi masuk
keruang intertisial, dan memperberat edema. (Richard
E. Behrman, 2000).
 Manifestasi klinis

1. edema
2. Mudah lelah
3. Peningkatan volume urin, warna urin gelap dan
berbusa.
4. Oliguria
5. Hematuri
6. Anoreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa
usus.
7. Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan
meningkat dan keletihan umumnya terjadi. (Betz,
Cecily L.2002 : 335 ).
 Komplikasi

 Menurut Wiguno Prodjosudjadi, (2009) :

1. Keseimbangan nitrogen menjadi negative
2. Menurunnya metabolisme kalsium dan tulang
3. Hiperlipidemia
4. Lipiduria
5. Hiperkoagulasi
 Pemeriksaan penunjang

 Menurut betz, Cecily L,2002 : 335 anatara lain :

1. Uji urine
2. Uji darah
3. Uji diagnostic
 penatalaksanaan

1. Diet: protein 3-4 gram/kg BB/hari.

2. Pemberian obat diuretik
3. Terapi antikoagulan
4. Antibiotika bila ada infeksi.