Anda di halaman 1dari 44

ASSALAMUALAIKUM

SEMINAR PROPOSAL

ISMALUDDIN
1313022036
Pengaruh Model
Pembelajaran Jigsaw
Terhadap Keterampilan
Proses Sains Ditinjau dari
Self-Efficacy Siswa
I. PENDAHULUAN
I
Latar belakang Masalah
Pembelajaran Fisika di Sekolah belum
mengoptimalkan Keterampilan Proses Sains

Meningkatkan KPS dengan melaksanakan


percobaan secara berkelompok.

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh


keadaan peserta didik.
I
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh model pembelajaran jigsaw
terhadap keterampilan proses sains siswa?

Bagaimana keterampilan proses sains pada siswa


yang memiliki self-efficacy tinggi dan siswa yang
memiliki self-efficacy rendah?
I
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
jigsaw terhadap keterampilan proses sains siswa.

Untuk mengetahui keterampilan proses sains pada


siswa yang memiliki self-efficacy tinggi dan siswa
yang memiliki self-efficacy rendah.
I
Manfaat Penelitian
Memberikan informasi bahwa self-efficacy siswa akan
mempengaruhi pola aktivitas siswa. Siswa dengan
self-efficacy tinggi cendrung akan tertantang untuk
menghadapi tugas belajar dengan keinginan besar
dibandingkan dengan siswa yang memiliki self-
efficacy rendah.
I
Ruang Lingkup Penelitian
Model pembelajaran yang diterapkan adalah model
pembelajaran jigsaw.

Keterampilan proses sains dalam penelitian ini


meliputi kemampuan mengamati, merumuskan
hipotesis, merencanakan percobaan,
menginterpretasi data dan mengomunikasikan.
I
Ruang Lingkup Penelitian
Self-efficacy siswa dalam penelitian ini mengacu
pada tiga dimensi, yakni dimensi magnitude,
strength dan generality.

Obyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 13


Bandar Lampung pada materi pokok suhu, kalor
dan perpindahan kalor KD 3.8 dan 4.8 K 2013.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II
Kerangka Teoritis
Roger dkk. dalam huda (2011: 29)
Solihatin dkk. dalam Taniredja (2011: 56)
Agar siswa belajar secara kooperatif:
1. Siswa merasa dirinya adalah bagian dari kelompok
2. Masalah yang dihadapi merupakan masalah
kelompok
3. Saling berinteraksi dalam kelompok

Model Pembelajaran Kooperatif


II
Kerangka Teoritis
“Pembelajaran yang terdiri dari dua atau lebih siswa
yakni setiap siswa dalam kelompok saling
berinteraksi, bekerja sama dan membantu satu sama
lain, serta memiliki rasa tanggung jawab bersama
sehingga setiap siswa dalam kelompok menyadari
bahwa keberhasilan pembelajaran merupakan hasil
kerja kelompok”

Model Pembelajaran Kooperatif


II
Kerangka Teoritis
Langkah-langkah Model Pembelajaran Jigsaw:

Membagi Kelompok (Kelompok Asal)

Membagi materi pembelajaran


menjadi beberapa sub-materi

Membentuk Kelompok Ahli

Kembali ke dalam kelompok Asal

Quis individu
Model Pembelajaran Jigsaw
II
Kerangka Teoritis

Gambar 2.1 Ilustrasi Model Pembelajaran Jigsaw (Trianto 2009: 74)

Model Pembelajaran Jigsaw


II
Kerangka Teoritis
Wahyana dalam Trianto (2012: 144)

Nurhemy dalam Dharis dkk. (2015)

Prasojo (2016)

Keterampilan Proses Sains


II
Kerangka Teoritis
“Suatu keterampilan siswa dalam memahami,
mengembangkan dan menemukan suatu ilmu
pengetahuan. Keterampilan proses sains sangat
penting bagi siswa sebagai bekal untuk menggunakan
metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta
diharapkan memperoleh pengetahuan baru atau
mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.”

Keterampilan Proses Sains


II
Kerangka Teoritis
Kemampuan dalam KPS menurut Funk dalam
Dimyati (2006: 140)
Keterampilan Proses Keterampilan
Tingkat Dasar Proses terintegrasi

Keterampilan Proses Sains


II
Kerangka Teoritis
Manfaat keterampilan proses sains:
Memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap
lingkungan
Kepribadian yang jujur dan teliti
Lebih menghayati proses/kegiatan yang sedang
dihadapi

Keterampilan Proses Sains


II
Kerangka Teoritis
Badura dalam Ghufron, dkk (2010: 75)
Zimerman dalam Armita, dkk. (2016)
Santrock (2011: 117)
Kreitner dkk. Dalam Pudjiastuti (2012)

Self-Efficacy Siswa
II
Kerangka Teoritis
“Keyakinan seseorang mengenai kemampuannya
dalam mengatasi beranekaragam situasi yang muncul
dalam hidupnya. Self-efficacy berkaitan dengan
keyakinan individu menenai hal yang dapat dilakukan
dengan kecakapan yang ia miliki seberapa pun
besarnya. Self-efficacy akan mempengaruhi beberapa
aspek dari kondisi dan perilaku seseorang. Oleh
karena itu perilaku satu individu akan berbeda
dengan individu lainnya.”
Self-Efficacy Siswa
II
Kerangka Teoritis
Badura dalam Ghufron (2010: 81), membedakan
setiap individu berdasarkan 3 dimensi
Dimensi tingkat Dimensi kekuatan Dimensi generalisasi
(level) (strength) (generality)

Self-Efficacy Siswa
II
Kerangka Pikir
Model Pembelajaran Jigsaw

Mempengaruhi

Meninjau
Self-efficacy Keterampilan Proses Sains
II
Anggapan Dasar
Dalam satu kelas sampel, self-efficacy siswa terdiri
dari self-efficacy tinggi dan self-efficacy rendah.

Perbedaan keterampilan proses sains siswa dengan


self-efficacy tinggi dan siswa dengan self-efficacy
rendah melalui pembelajaran menggunakan model
pembelajaran jigsaw.
II
Hipotesis Penelitian
Model pembelajaran jigsaw mempengaruhi
keterampilan proses sains siswa.

Keterampilan proses sains berbeda pada siswa


dalam kategori self-efficacy tinggi dan self-efficacy
rendah.
III. METODE PENELITIAN
III
Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilakukan di SMA N 13 Bandar Lampung
dengan populasi penelitian seluruh kelas X. Sedangkan
sampel penelitian dilakukan pada dua buah kelas yang
akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik
purposive sampling dan menganggap kemampuan kedua
kelas adalah sama.
III
Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan desain faktorial
Fraenkel. Tabel 3.1 Desain faktorial Fraenkel.
Treatment R O1 X Y1 O2
Control R O3 C Y1 O4
Treatment R O5 X Y2 O6
Control R O7 C Y2 O8
Keterangan:
R : Room C : Kelas kontrol
O : Pretest (O1, O3, O5, O7) /Posttest (O2, O4, O6, O8) Y1 : Self-efficacy tinggi
X : Kelas eksperimen Y2 : Self-efficacy rendah
III
Desain Penelitian
Tabel 3.2 Desain faktorial 2x2
Model Pembelajaran
Jigsaw Direct
Self-efficacy siswa
(XJigsaw) Instruction (XDI)
Tinggi (Y1) XJigsaw Y1 XDI Y1
Rendah (Y2) XJigsaw Y2 XDI Y2
keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw
XJigsaw Y1 =
pada siswa yang memiliki self-efficacy tinggi.
keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw
XJigsawY2 =
pada siswa yang memiliki self-efficacy rendah.
keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan model pembelajaran direct
XDI Y1 =
instruction pada siswa yang memiliki self-efficacy tinggi.
keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan model pembelajaran direct
XDI Y2 =
instruction pada siswa yang memiliki self-efficacy rendah.
III
Variabel Penelitian
variabel bebas : model pembelajaran jigsaw dan

self-efficacy siswa.

Variabel terikat : keterampilan proses sains


III
Prosedur Penelitian
Persiapan Pelaksanaan Evaluasi

1. Instrument tes KPS 1. Melaksanakan


pembelajaran pada 1. Menganalisis
2. Instrumen skala self-
kedua kelas (kontrol instrumen KPS dan
efficacy
dan eksperimen) skala self-efficacy
3. Perangkat
2. Memberikan siswa yang telah
pembelajaran, yakni
instrumen tes KPS dibagikan.
berupa RPP, Silabus,
pada akhir 2. Menguji hipotesis
LKPD, dan buku siswa
pembelajaran. penelitian.
materi suhu, kalor dan
3. Memberikan 3. Menyusun laporan
perpindahan kalor KD. instrumen skala self- penelitian.
3.8 kelas X K2013. efficacy
III
Instrumen Penelitian
Instrumen skala self-efficacy: mengadaptasi dari
Yusnaini (2016).
Instrumen keterampilan proses sains
mengadaptasi dari Nurhasanah, dkk. (2016).
Perangkat pembelajaran: Silabus, RPP, buku ajar
dan LKPD materi pokok suhu, kalor dan
perpindahan kalor KD 3.8 kelas X SMA K 2013.
III
Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengetahui keadaan siswa peneliti
melakukan observasi dan wawancara dengan salah
satu guru mata pelajaran fisika di SMA N 13 Bandar
Lampung.
Menggunakan istrumen tes keterampilan proses
sains dan skala self-efficacy yang akan digunakan
sebagai bahan pengujian hipotesis.
III
Teknik Analisis Data
Pada instrumen kps, terdapat 11 butir soal essay
dengan penilaian setiap butir bernilai maksimal 4.
sehingga total nilai kps adalah 44.

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai KPS = x 100%
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑘𝑖𝑚𝑎𝑙

Instrument KPS
III
Teknik Analisis Data
Tabel 3.3 Kategori Nilai Persentase Keterampilan Proses Sains
Persentase (%) Kategori
86-100 Sangat Baik
76-85 Baik
66-75 Cukup Baik
56-65 Kurang Baik
≤55 Sangat Kurang
(Arikunto, 2007: 18)

Instrument KPS
III
Teknik Analisis Data
Terdapat 25 butir pertanyaan dengan 4 rentang nilai
SS: 4, S: 3, TS: 2, STS: 1.

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


Persentase self-efficacy = 𝑥100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Instrumen Skala Self-efficacy


III
Teknik Analisis Data
Tabel 3.5 Kategori Self-efficacy
Skor Kategori
51-100 self-efficacy tinggi
1-50 self-efficacy rendah
Yunianti, dkk. (2016)

Instrumen Skala Self-efficacy


III
Pengujian Hipotesis
Ho : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal

Kriteria uji: Ho diterima jika nilai Sig. ≥ 0,05

Uji Normalitas
III
Pengujian Hipotesis
Ho : data keterampilan proses sains siswa memiliki
varians homogen
H1 : data keterampilan proses sains siswa memiliki
varians tidak homogen

Kriteria uji: Ho diterima jika nilai Sig. ≥ 0,05 atau


Fhit≤Ftabel

Uji Homogenitas
III
Pengujian Hipotesis
Pengujian dilakukan melalui uji Two Way ANOVA jika
data berdistribusi normal dan data homogen.

Kriteria uji: Ho diterima jika nilai Sig. ≥ 0,05.

Uji Two Way ANOVA


III
Pengujian Hipotesis

Hipotsesis Pertama
Ho : model pembelajaran jigsaw tidak mempengaruhi
keterampilan proses sains
H1 : model pembelajaran jigsaw mempengaruhi keterampilan
proses sains

Hipotesis Statistik
III
Pengujian Hipotesis

Hipotsesis Kedua
Ho : tidak ada perbedaan keterampilan proses sains pada
siswa dalam kategori sefl-efficacy tinggi dan self-efficacy
rendah
H1 : ada perbedaan keterampilan proses sains pada siswa
dalam kategori sefl-efficacy tinggi dan self-efficacy rendah

Hipotesis Statistik
Sesi Pertanyaan
Pembahasan (pertanyaan,
perbaikan dan lain sebagainya)

Anda mungkin juga menyukai

  • RPP K13 REVISI
    RPP K13 REVISI
    Dokumen6 halaman
    RPP K13 REVISI
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • Ghs 2
    Ghs 2
    Dokumen6 halaman
    Ghs 2
    Riris Jnong Saraswati
    Belum ada peringkat
  • RPP K13 REVISI
    RPP K13 REVISI
    Dokumen6 halaman
    RPP K13 REVISI
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • Penyusunan Soal HOTS 2017
    Penyusunan Soal HOTS 2017
    Dokumen35 halaman
    Penyusunan Soal HOTS 2017
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • Stem 2
    Stem 2
    Dokumen4 halaman
    Stem 2
    aay
    Belum ada peringkat
  • Silabus Mata Pelajaran Fisika
    Silabus Mata Pelajaran Fisika
    Dokumen69 halaman
    Silabus Mata Pelajaran Fisika
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • Penyusunan Soal HOTS 2017
    Penyusunan Soal HOTS 2017
    Dokumen35 halaman
    Penyusunan Soal HOTS 2017
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • Nyoma Uteri
    Nyoma Uteri
    Dokumen12 halaman
    Nyoma Uteri
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • Surat Warisan
    Surat Warisan
    Dokumen2 halaman
    Surat Warisan
    Kakang Ismal
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen3 halaman
    Pemba Has An
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • Ghs 2
    Ghs 2
    Dokumen6 halaman
    Ghs 2
    Riris Jnong Saraswati
    Belum ada peringkat
  • Pinjam Alat
    Pinjam Alat
    Dokumen1 halaman
    Pinjam Alat
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • RPP Panduan Praktikum Internalisasi
    RPP Panduan Praktikum Internalisasi
    Dokumen67 halaman
    RPP Panduan Praktikum Internalisasi
    dewi puspitasari
    Belum ada peringkat
  • EVALUASI PBM
    EVALUASI PBM
    Dokumen4 halaman
    EVALUASI PBM
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • Soal Ddpep
    Soal Ddpep
    Dokumen5 halaman
    Soal Ddpep
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat
  • BAB I Pendahuluan
    BAB I Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    BAB I Pendahuluan
    Ismal De Javaness
    Belum ada peringkat