Anda di halaman 1dari 8

Penatalaksanaan

Non medikamentosa
• 1.Pasien menjaga kebersihan tubuh
• 2.Menenangkan pasien agar tidak stress dan menjaga kesehatan dengan istirahat
dan makan yang teratur.

• Medikamentosa
• 1.Anti viral
• ● Asiklovir 5 x 800 mg / hari / oral selama 7 hari.

• ● Valasiklovir 3 x 1 gr / hari / oral selama 7
• hari.
• ● Famsiklovir 3 x 500 mg / hari / oral selama 7 hari
• 2.Analgetik
• 3.Untuk meringankan inflamasi akibat herpes zoster, sering digunakan
kortikosteroid oral (contoh prednisone)
• 4. Vitamin
34353462346234
vcxashjvccccccccccccccccccccccccccccs
acsdcsdcsdbcjksdbckjsdbckdsbcksdjbck
dsjcbkdsjbcdsc
Pencegahan

• 1.Menjaga imunitas tubuh dengan asupan


nutrisi yang cukup dan istirahat yang cukup
• 2.Isolasi pasien untuk mencegah penularan ke
orang lain
• 3.Pengendalian faktor psikis
Gejala Klinis Herpes Zoster
• Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela
zoster yang menyerang kulit dan mukosa,infeksi ini merupakan reaktivasi
virus yang terjadi setelah infeksi primer.Terkadang varisela ini gejalanya
subklinis.
• Gejala klinis di daerah torakal,walaupun daerah daerah lain
tidak jarang.Frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita sama,sedangkan
mengenai umur lebih sering pada orang dewasa.
• Sebelum timbul gejala kulit terdapat gejala prodromal baik
sistemik (demam,pusing,malaise), maupun gejala prodromal local (nyeri
otot tulang,gatal,pegal dansebagainya).Setelah itu timbul eritema yang
dalam waktu singkat akan menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar
eritematosa dan edema.Vesikel ini berisi cairan jernih lalu akan menjadi
keruh,dapat berubah menjadi pustul lalu menjadi krusta.Sering dijumpai
pembesaran kelenjar getah bening.
• Lokalisasi penyakit ini unilateral dan bersifat dermatomal sesuai dengan
tempat persarafan.
Pemeriksaan Penunjang
• Tzanck Smear
Salah satu metode laboratorium yang paling murah dan paling sederhana diagnostik untuk
varicella-zoster virus (VZV) dan virus herpes lainnya adalah hapusan Tzanck. Pap Tzanck
dilakukan dengan mendapatkan Scraping dari dasar lesi vesikular segar setelah telah
unroofed, menyebarkan dan pengeringan bahan dikumpulkan pada slide kaca, pewarnaan
hasilnya dengan Giemsa, dan memeriksa materi dengan mikroskop untuk karakteristik adanya
sel raksasa berinti banyak.
Pap Tzanck tidak dapat membedakan antara VZV dan virus herpes lainnya. Selanjutnya, tes
ini memiliki sensitivitas yang terbatas dibandingkan dengan metode diagnostik lain seperti
polymerase chain reaction (PCR). Oleh karena itu, hasil negatif tidak menyingkirkan infeksi
virus herpes dan tidak boleh menghalangi pengobatan empiris pada pasien.
• Direct Immunofluorescence dan Polymerase Chain Reaction Ketika konfirmasi
diagnostik akut diinginkan, tes modern seperti imunofluoresensi langsung dengan fluorescein-
tagged antibodi (DFA) atau PCR (jika tersedia), lebih dipilih daripada pap Tzanck tua standar.
Tes ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang jauh lebih besar daripada pap Tzanck dan
memungkinkan diferensiasi antara virus herpes simpleks (HSV) dan infeksi VZV.
• Kultur VZV dapat dibiakkan dengan baik, tetapi kultur memiliki penggunaan yang terbatas
dalam pengaturan klinis akut, karena waktu yang lama diperlukan untuk pertumbuhan virus.
• Monoclonal Antibody Tests dan Blood Mononuclear Cell Testing Pemeriksaan lainnya
mungkin termasuk tes antibodi monoklonal dan pengujian darah sel mononuklear untuk DNA
virus masih banyak dilakukan dalam lingkup penelitian.
• Biopsi
Dalam kasus lesi atipikal, biopsi kulit dapat membantu dalam diagnosis

Anda mungkin juga menyukai