Anda di halaman 1dari 19

Identitas Nasional

 Identitas Nasional
 Nilai-nilai Karakter
 Proses Berbangsa dan Bernegara
 Pemerdayaan Nasional
Pengertian Identitas Nasional

Identitas nasional adalah suatu jati


diri yang khas dimiliki oleh suatu
bangsa dan tidak dimiliki oleh
bangsa yang lain. Dalam hal ini,
tidak hanya mengacu pada individu
saja, akan tetapi berlaku juga pada
suatu kelompok.
Identitas Nasional Indonesia

Identitas Nasional indonesia adalah


kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku yang
dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia
menjadi kebudayaan nasional dengan
acuan pancasila dan Bhineka Tunggal
Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya.
Nilai-nilai Karakter
Pancasila Sebagai Karakter Bangsa
Pancasila sebagai karakter bangsa
mengandung makna , bahwa pancasila
merupakan cara dan pandangan hidup
benbangsa. konsep tersebut harus di
eksplorasikan kedalam dimensi-dimensi
sebagai berikut :
a. Dimensi Realitas
b. Dimensi Idealitas
c. Dimensi Fleksibilitas
Identitas nasional sebagai karakter bangsa
Identitas nasional sebagai karakter bangsa
adalah akumulasi atau sinergi dari karakter
individu –individu warga bangsa yang
berproses secara terus-menerus dan kemudian
mengelompok . Karakter bangsa indonesia
merupakan kristilasasi nilai-nilainya kehidupan
nyata bangsa indonesia yang merupakan
perwujudan dan pengalaman pancasila .
Nasionalisme sebagai karakter bangsa
Pertamakali munculnya paham
nasionalisme Indonesia , terfokus dalam
tiga hal pokok ,yaitu identitas
kebangsaan atau ke-Indonesia-an,
identitas primoldial atas tanah dan air
,dan identitas primoldial atas bahasa
dan persatuan (bahasa tercermin dalam
Indonesia) .
Proses Berbangsa dan
Bernegara

Hakikat Identitas Nasional kita sebagai


bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah pancasila yang aktualisasinya
tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam
arti yang luas, misalnya di dalam aturan
perundang-undangan atau moral yang secara
normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik itu
di dalam tataran nasional maupun internasional
dan lain sebagainya
Pemerdayaan Identitas
Nasional
Pemerdayaan identitas nasional perlu kita
tempuh melalui revitalisasi pancasila. Revitalisasi
sebagai manifestasi identitas nasional mengandung
makna bahwa pancasila harus kita letakkan dalam
keutuhannya dengan pembukaaannya
diexplorasikan dimensi-dimensi yang melekat
padanya. agar identitas nasional dapat di pahami
oleh masyarakat sebagai penerus tradisi dengan
nilai-nilai yang di wariskan oleh nenek moyang kita,
maka pemerdayaan nilai-nilai harus bermakna dalam
arti relevan, dan fungsional bagi kondisi yang lagi
berkembang dalam masyarakat
Adapun indikator yang dijadikan sebagai salah satu
parameter budaya untuk mencari identitas nasional
antara lain :

 Pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat


sehari-hari. Hal ini menyangkut adat-istiadat, tata kelakuan
dan kebiasaan.
 Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan
secara simbolis meng-gambarkan tujuan dan fungsi
bangsa. Hal ini biasanya dinyatakan dalam bentuk
peraturan perundang-undangan, seperti Garuda
Pancasilan, bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.
 Alat-alat kelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan seperti ba-ngunan, teknologi, dan peralatan lain.
Contohnya bangunan tempat ibadah, pakaian adat,
teknologi bercocok tanam, dan teknologi lain seperti
pesawat terbang, kapal laut, alat komunikasi, dll.
 Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa yang sifatnya
dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi
dalam bidang tertentu (pertanian, olah raga, dll.).
Faktor pembentuk identitas
Menurut Ramlan Surbakti(1999), proses pembentukan bangsa-
negara memer-lukan identitas-identitas untuk menyatukan. Faktor-faktor
yang menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi primordial,
sakral, tokoh, sejarah, bhinneka tunggal ika, perkembangan ekonomi,
dan kelembagaan.
 Primordial: Faktor ini meliputi ikatan kekerabatan (darah dan
keluarga), kesamaan suku-bangsa, daerah asal (homeland), bahasa,
dan adat-istiadat. Dengan faktor ini masyarakat dapat membentuk
bangsa-negara. Contoh : Bangsa Yahudi mem-bentuk negara Israel.
 Sakral : Faktor ini dapat berupa agama atau ideologi yang
dianut/diakui oleh masyarakat bersangkutan. Contoh : Agama
Katholik mampu membentuk beberapa negara di Amerika Latin, Uni
Soviet diikat oleh kesamaan ideologi komunisme, dll.
 Tokoh : Kepemimpinan para tokoh yang disegani dan dihormati
masyarakat (kharis-matik), dapat menjadi faktor yang menyatukan
bangsa-negara. Contoh : Mahat-ma Ghandidi India, Yoseph Broz
Titodi Yugoslavia, Nelson Mandeladi Afrika Selatan, dan Dr. Ir.
Sukarno(Bung Karno)di Indonesia.
 Sejarah : Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu
yang menderita akibat penjajahan menimbulkan perasaan
senasib sepenanggungan dan solidaritas warga masyarakat,
sehingga melahirkan tekad dan tujuan untuk membentuk
negara. Contoh : Indonesia.
 Bhinneka Tunggal Ika : Kesediaan warga masyarakat untuk
bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) tanpa
menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat-
istiadat, ras, dan agama, dapat membentuk organisasi besar
berupa negara. Contoh : Republik Indonesia.
 Perkembangan Ekonomi : Perkembangan ekonomi
(industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin
tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling
bergantung di antara jenis pekerjaan, dan akan semakin
besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Contoh :
Negara-negara di Amerika utara dan Eropa barat.
 Kelembagaan : Kerja dan perilaku lembaga pemerintahan
dan politik yang baik, yangmem-pertemukan dan melayani
warga tanpa membeda-bedakan asal-usul, suku, agama, ras,
dll. dapat mempersatukan orang-orang sebagai suatu
bangsa.
Berdasarkan parameter sosiologi, faktor-faktor
pembentuk identitas nasional menurut Srijanti
(2009:35) adalah :

 Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif
(ada sejak lahir) yang sama coraknya dengan golongan umur dan
jenis kelamin. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang terdiri dari
banyak suku bangsa (lk. 300) dan setiap suku bangsa mempunyai
adat-istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda-beda, akan
tetapi trintegrasi dalam suatu negara Indonesia.
 Kebudayaan, yang menurut ilmu sosiologi termasuk di dalamnya
adalah ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata
pencarian, peralatan/perkakas, kesenian, sistem kepercayaan,
adat-istiadat, dll. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional
harus yang merupakan milik bersama (bukan individu/ pribadi).
 Bahasa, yang merupakan kesitimewaan manusia dalam
berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang
menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apa pun.
 Kondisi geografis, yang menunjukkan lokasi negara dalam
kerangka ruang, tempat, dan waktu, sehingga menjadi jelas batas-
batas wilayahnya dimuka bumi.
Identitas kesukubangsaan

Identitas kesukubangsaan (Cultural Unity) merujuk


pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau
sosiologis-antroplogis, yang disatukan oleh adanya
kesamaan ras, suku, agama, adat-istiadat, keturunan
(darah), dan daerah asal (homeland). Identitas yang
dimiliki oleh sebuah cultural unity bersifat askriptif (sudah
ada sejak lahir), alamiah (bawaan), primer, dan etnik.
Setiap anggota memiliki kesetiaan/loyalitas pada
identitasnya (pada suku, agama, budaya, kerabat,
daerah asal, dan bahasa). Identitas ini disebut juga
identitas primordial yang pada umumnya sangat kuat
karena memiliki ikatan emosional dan solidaritas erat.
Identitas kebangsaan dan identitas
nasional indonesia
Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam
pengertian politik, yaitu bangsa-negara. Bisa saja dalam negara
hanya adasatu bangsa (homogen), tetapi umumnya terdiri dari
banyak bangsa (heterogen). Karena itu negara perlu
menciptakan identitas kebangsaan atau identitas nasional, yang
merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya.
Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang
kemudian disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada
dalam negara itu, atau juga dari identitas beberapa bangsa yang
ada kemudian disepakati untuk dijadikan identitas bersama
sebagai identitas bangsa-negara. Kesediaan dan kesetiaan warga
bangsa/negara untuk mendukung identitasnasional perlu
ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan terus-menerus.
Mengapa? Karena warga lebih dulu memiliki identitas
kelompoknya, sehingga jangan sampai melun-turkan identitas
nasional. Di sini perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada identitas
nasional akan mempersatukan warga bangsa itu sebagai ”satu
bangsa” dalam negara. Bentuk identitas kebangsaan bisa berupa
adat-istiadat, bahasa nasional, lambang nasional, bendera
nasional, termasuk juga ideologi nasional.
Proses pembentukan identitas
nasional di Indonesia cukup
panjang, dimulai dengan kesadaran
adanya perasaan senasib
sepenanggungan ”bangsa Indonesia”
akibat kekejaman penjajah Belanda,
kemudian memunculkan komitmen
bangsa (tekad, dankemudian menjadi
kesepakatan bersama) untuk berjuang
dengan upaya yang lebih teratur
melalui organisasi-organisasi
perjuangan (pergerakan)
kemerdekaan meng-usir penjajah
sampai akhirnya Indonesia merdeka
 Dasar falsafah dan ideologi negara, yaitu Pancasila.
 Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu bahasa
Indonesia.
 Lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
 Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
 Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
 Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.
 Hukum dasar negara (konstitusi), yaitu UUD 1945.
 Bentuk negara, yaitu NKRIdan bentuk pemerintahannya
Republik.
 Konsepsi wawasan nusantara, yaitu sebagai cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan memiliki nilai stra-tegis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara,untuk mencapai tujuan nasional.
 Beragam kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
kebudayaan nasional.
any questions?

Anda mungkin juga menyukai