demielinasi dan gliosis (jaringan parut). Gambaran Patologi Istilah MS berasal dari area berjaringan parut yang multiple yang terlihat pada pemeriksaan makroskopik pada otak. Lesi ini disebut plak, adalah area berwarna abu-abu atau merah muda yang berbatas jelas dan secara mudah dibedakan dari substansia alba disekelilingnya. Epidemiologi MS kira-kira sekitar dua kali lipat umum pada perempuan daripada laki-laki. MS tidak umum sebelum masa remaja, kemudian insidensinya langsung meningkat dari remaja sampai 35 tahun dan menurun secara bertahap sesudahnya. Patofisiologi Demielinisasi
berbagai blok konduksi terjadi bila ada impuls berfrekuensi tinggi. Mencakup pembentukan impuls Blok konduksi dalam serat ektopik, secara spontan atau setelah demielinisasi juga mungkin terjadi stres mekanis & “crosstalk” sebagai respon terhadap kenaikan abnormal diantara akson suhu atau perubahan metabolik berdemielinisasi. dalam lingkungan ekstraseluler akson. Manifestasi Klinis Awitan MS begitu ringan sehingga tidak menyebabkan pasien mencari terapi medis. Gejala awal yang paling umum adalah Kelemahan pada satu atau lebih ekstremitas Kekaburan penglihatan akibat neuritis optikus Gangguan sensoris Diplopia Ataksia MS tingkat lanjut biasanya ditemukan: Disartria (bicara terputus-putus). Diagnosis Banding Lupus eritematosus sistemik (SLE) Pem. Laboratorium IgG dari CSF meningkat (sekitar 80% kasus MS) Protein total CSF sedikit meningkat/normal Pleositosis sel mononukleus Ig poliklonal Penatalaksanaan 1. Terapi yang dirancang untuk menghentikan proses penyakit 2. Terapi Simtomatik Spastisitas: Baclofen 15-80 mg/hari dalam dosis terbagi Diazepam 2 mg/2-3x sehari Nyeri: Karbamazepin 100-1200 mg/hari dalam dosis terbagi. Fenitoin 300 mg/hari, atau Amitriptilin 50-200 mg/hari Paroksismal: Asetazolamid 125-250 mg 3x sehari, atau Karbamazepin sampai 1200 mg dalam dosis terbagi Isoniazid sampai 1200 mg dalam dosis terbagi