Pembimbing :
dr. Christopher Ryalino, M.Biomed., SpAn.
PENDAHULUAN
Sepsis merupakan suatu kondisi adanya disregulasi
respon inflamatorik terhadap infeksi, yang
menyebabkan terjadinya abnormalitas fisiologis,
biologis, dan biokimia.
Sepsis berat merupakan penyebab kematian yang
sering pada pasien ICU, sekitar sepertiga kasus
meninggal selama rawat inap. Jika sepsis berat
berlanjut menjadi kondisi syok septik, maka angka
kematian di rumah sakit meningkat dari 20-50%
menjadi 40-80%.
FASTHUG adalah sebuah mnemonic atau singkatan
yang digunakan di ICU guna memudahkan seorang
praktisi medis dalam memberikan terapi.
Variable inflamasi
• Leukositosis (jumlah sel darah putih >12.000 µL)
• Leucopenia (jumlah sel darah putih <4000 µL)
• Jumlah sel darah putih normal disertai dengan >10% bentuk imatur
• C-reactive protein plasma lebih dari 2 standar deviasi di atas nilai normal sesuai
usia
• Prokalsitonin plasma lebih dari 2 standar deviasi di atas nilai normal sesuai usia
Variable hemodinamik
• Hipotensi arterial (tekanan sistolik <90 mmHg, Mean Arterial
Pressur menurun >40 mmHg pada dewasa atau kurang dari 2
standar deviasi di bawah normal sesuai usia)
target organ Tidak ada kategori sepsis berat
Setidaknya 30 cc/kg dalam 3 jam pertama
Cairan Kristaloid
Pemberian ambulin jika pasien mebutuhkan cairan dalam jumlah
besar.
Antibiotik
dicurigai
Terapi kombinasi untuk pasien
tazobactam)
Tidak merekomendasi terapi
neutopenik dan pseudomonas kombinasi
Dapat menggunakan
Procalcitonin sebagai acuan
Sesegera mungkin jika secara
Dalam 12 jam pertama jika
Kontrol Sumber medis dan logis
memungkinkan
memungkinkan
Volume tidal 6 cc /kg
Pasien yang cenderung ARDS berat (P/V <150)
Tidak merekomendasikan
Ventilator Tidak ada rekomendasi High Frecuency Oscillatory
Ventilation (HFOV)
Rekomendasi lemah untuk Tidak dapat emberikan
noninvasif ventilasi pada rekomendasi pada noninvasif
FASTHUG
Feeding
•Angka kematian pasien dengan
malnutrisi mencapai 33%dibandingkan
dengan 3,5% pada yang bergizi baik
•Mencakup cairan dan makanan
•Dimulai dalam 24-72 jam pertama
setelah masuk ICU
•Oral> enteral > parenteral
•Kebutuhan kalori 25-30 kkal/kg/hari
Analgetics
• Nyeri adalah keluhan umum pada pasien
yang dirawat.
• Pasien dirawat di ICU biasanya mengalami
sejumlah rangsangan yang dapat
menyebabkan rasa sakit
• Menilai nyeri pada pasien ICU dilakukan
setiap hari
• Visual Analog Scale (VAS)
• Numeric Rating Score (NRS)
Analgetics
• Monitoring : Mengurangi efek samping
yang tidak diinginkan dari obat analgesik
(yaitu oversedation), sekaligus
memaksimalkan efektivitas dan mencegah
kontrol nyeri yang tidak memadai.
• Obat-obat yang digunakan untuk
mengatasi nyeri: NSAID, paracetamol,
dan opiate.
Sedation
• Pasien yang menggunakan VM sebaiknya
diberikan sedasi karena:
• Tidak nyaman
• Agar komplians (menurut) dengan
ventilator
• Sedasi di ICU dapat dicapai melalui
sejumlah obat:
• Propofol
• Benzodiazepin ( Diazepam, Lorazepam,
Midazolam)
Thromboemboli prophylaxis
•Medikamentosa
•Heparin
•Enoxaparin
•Dalteparin
•Fondaparinux
•Monitoring: PT, APTT, INR
Head of Bed Elevation
•Bagian kepala dari bed pasien
dinaikkan 30-45°
•Mengurangi kejadian
gastroesophageal reflux
•Mengurangi resiko pneumonia pada
pasien yang menggunakan Ventilasi
Mekanik
•Mengurangi resiko aspirasi
Ulcer prophylaxis
•Stress-Related Mucosal Damage (SMRD)
adalah bentuk gastritis hemoragik yang
dapat terjadi pada pasien sakit kritis
•Pasien yang dirawat di ICU berisiko
mengalami SMRD
•Obat yang tersedia
•H2 antagonis: ranitidine
•PPI: omeprazole, pantoprazole
•Sucralfat (tidak dapat diberikan pada
pasien puasa)
Glucose Control
•Hiperglikemia
terbukti dapat
meningkatkan tingkat morbiditas,
mortalitas pasien di ICU
•Mulai pemberian insulin apabila
pada 2 kali pengukuran yang
berturut kadar gula darah >180
mg/dL
•Target saat ini: GDS 80-180 mg/dL
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Pernafasan : 21 x/menit
Suhu Badan : 38 oC
Saturasi O2 : 100%
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik(- /-)
Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar
Thoraks:
Inspeksi
Dinding dada simetris pada keadaan statis dan dinamis, tidak ada deformitas, diameter
ventrolateral : AP = 2 : 1
Ictus cordis tidak terlihat
Tampak CVC terpasang pada subclavicula dextra
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS V linea mid clavicularis sinistra
Vokal fremitus tidak bias dievaluasi , tidak ada pergerakan dinding
dada yang tertinggal
Perkusi
Terdengar sonor pada kedua lapangan paru
Batas jantung kanan pada ICS V linea sternalis dextra
Batas jantung kiri pada ICS V 1cm lateral linea mid clavicularis sinistra
Batas pinggang jantung pada ICS III linea sternalis dextra
Auskultasi
S1(N) S2(N) normal reguler Murmur (-) Gallop (-)
Vesikuler di kedua hemitoraks , Rh +/+ Wh -/-
Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, simetris, Terpasang NGT
Auskultas : Bising usus ( + )
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen.
Palpasi : Hepar, lien, dan ginjal tidak teraba adanya
pembesaran.
Ekstremitas :
Akral Hangat, CRT <2”, edema (- / -)
Lateralisasi Dextra
Jenis Pemeriksaan Satuan Hasil Rujukan
Darah Lengkap
Hb g/dL 11.0 13.2-17.3
Ht % 35.0 40-52
Eritrosit
Leukosit
Juta/μL
/μL 4.02
33.11
4.40-5.90
4.80-10.80 x 103
Trombosit /μL 154000 150000-450000
Analisa Gas Darah
pH 7,253 7,310-7,410
pCO2 mmHg 31.4 41.0-51.0
pO2 mmHg 255 80-105
HCO3 mmol/L 13.9 23-28
BE mmol/L -13 (-2)-(+3)
Saturasi O2 % 100 95-98
Albumin g/dL 4.6 3.5-5.0
GDS mg/dL 94 <200
Ureum mg/dL 274 19-44
Kreatinin mg/dL 8.1 0,7-1,3
Elektrolit
Natrium `mEq/L 136.1 135-155
Kalium `mEq/L 5.27 3,6-5,5
Klorida `mEq/L 105.9 96-106
Urin Lengkap
Berat jenis 1.020 1.000-1.030
PH 6.0 5-9
Nitrit Positif Negatif
Protein +3 Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Sedimen
Leukosit / lpb Banyak <5
Eritrosit / lpb Banyak <5
Epitel / lpb 4-8 <4
Diagnosis kerja
• Penurunan kesadaran e.c. susp. Stroke hemoragik
berulang DD/ encephalopati uremicum
• Syok Septik e.c. DD/
• Urosepsis
• CAP
• CKD stage V
• CCT : 7,3 mL/mnt
• PU : 0,58 cc/Kg/Jam
Terapi di RSUD
• Midazolam 5 mg/jam
• Head up 30o
• Omeprazole 2x40 mg
• NE 0,5 mg/kgBB/menit
• Dobutamin 15 mg/kgBB/menit
• Setting ventilator: mode BiPAP 17/ PEEP 5/ ASB 12/ RR 12/
FiO2 40%
• Asam traneksamat 3x500 mg
• Citicoline 3x250 mg
• Levofloxacin 1x750 mg
• Meropenem 3x1 gram (1 hari), selanjutnya 3x500 mg IV
• KIE rujuk untuk hemodialysis dan CT scan keluarga menolak