Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

Isma Yennita
Ivo Maria
Lisa Granada
Marendra
Marlise

MANAJEMEN
PENANGGULANGAN
BENCANA
Latar Belakang

– Secara geografis, Indonesia terletak di wilayah yang rawan


bencana.
– Untuk mengatasi bencana alam di Indonesia Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah
melakukan penanggulangan bencana baik kesiapsiagaan
maupun penanganan tanggap darurat. Namun penerapan
manajemen bencana di Indonesia masih terkendala
berbagai masalah antara lain kurangnya data dan
informasi kebencanaan, baik di tingkat masyarakat
maupun di tingkat pengambilan kebijakan.
Pengertian Manajemen
Bencana
– Definisi bencana (disaster) menurut WHO (2002) adalah
setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan
ekologis, hilangnya nyawa manusia, atau memburuknya
derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala
tertentu yang memerlukan respons dari luar masyarakat atau
wilayah yang terkena.
– Manajemen bencana adalah proses yang sistematis dimana
didalamnya termasuk berbagai macam kegiatan yang
memanfaatkan kemampuan dari kebijakan pemerintah, juga
kemampuan komunitas dan individu untuk menyeseuaikan
diri dalam rangka meminamalisir kerugian.
Tujuan Manajemen
Bencana

– Menghindari kerugian pada individu, masyarakat, dan


Negara melalui tindakan dini.
– Meminimalisasi penderitaan yang ditanggung oleh
individu dan masyarakat yang terkena bencana.
– Memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang
mengenai resiko.
– Memperbaiki kondisi sehingga indivudu dan masyarakat
dapat mengatasi permasalahan akibat bencana.
Fase Penanganan
Bencana

– Fase pre-impact. Merupakan warning phase, tahap awal


dari bencana.
– Fase impact. Merupakan fase terjadinya klimaks dari
bencana.
– Fase post-impact. Merupakan saat dimulainya perbaikan
dan penyembuhan dari fase darurat, juga tahap dimana
masyarakat mulai berusaha kembali pada fungsi
komunitas normal.
Lanjutan…
- Pra Bencana
1. Situasi Tidak Terjadi Bencana
2. Situasi Terdapat Potensi bencana
-Tanggap Darurat
serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan,
pengungsian, penyelamatan serta pemulihan prasarana dan sarana.
- Pasca Bencana
1. Rehabilitasi
2. Rekontruksi,
Peran Perawat dalam
Manajemen Bencana

– Peran Perawat dalam Fase Pre-impact


– Peran Perawat dalam Fase Impact
– Peran Perawat dalam Fase Post-impact
Peran Perawat dalam
Fase Pre-impact

Perawat terlibat
dalam organisasi
Perawat Perawat terlibat
lingkungan,
mengikuti dalam program
palang merah
pendidikan dan promosi
nasional, maupun
pelatihan. kesehatan.
lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
Peran Perawat dalam
Fase Impact
• Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek kesehatan
sehari-hari.
• Tetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan harian
• Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien.
• Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian
• Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan khusus
bayi dan peralatan kesehatan
• Membantu penanganan dan penempatan pasien
• Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada korban
• Membantu terapi kejiwaan korban khususnya anak-anak, dapat
dilakukan dengan memodifikasi lingkungan missal dengan terapi
bermain
• Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwaan lainnya oleh para psikolog
dan psikiater
• Konsultasikan bersama supervise setempat mengenai pemeriksaan
kesehatan dan kebutuhan masyarakat yang tidak mengungsi.
Peran Perawat dalam
Fase Post-impact

Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang


terkait bekerja sama dengan unsure lintas sector
menangani maslah kesehatan masyarakat pasca gawat
darurat serta mempercepat fase pemulihan menuju
keadaan sehat dan aman.

Anda mungkin juga menyukai