Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3:

1. INDRI DEWI YUNITASARI (1012016020)


2. DINDA SOFIATUL HASANAH (1012016021)
3. ENDAH MASMULIA NURSARI (1012016022)
LISOSOM
Pengertian

• Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh.


Pengertian Lisosom ini sendiri ialah kantong yang berbentuk agak bulat
dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna
makromolekul.
• Lisosom merupakan organel pencerna yang ada dalam sel hewan. Pada sel
tumbuhan organel ini lebih dikenal sebagai vakuola, yang selain untuk
mencerna, mempunyai fungsi menyimpan senyawa organik yang
dihasilkan tanaman.
• Lisosom merupakan organel terselubung membrane yang mengandung
enzim hidrolitik. Bagian dalam lisosom memiliki keasaman yang amat
tinggi yang merupakan lingkungan optimal bagi enzim hidrolitik.
• Enzim hidrolitik dan membrane lisosom dibuat oleh RE kasar dan
kemudian ditransfer ke apparatus golgi untuk diproses lebih lanjut.
Sruktur Lisosom

Lisosom merupakan organel sel bermembran tunggal yang antara lain dihasilkan oleh
badan golgi. Lisosom memiliki pH yang sangat rendah dan mengandung enzim hidrolitik.
Dalam kondisi asam, enzim tersebut mampu menghidrolisis lemak, protein, asam
nukleat, dan polisakarida.
Makromolekul adakalanya masuk ke dalam sel secara fagositosis membentuk suatu
struktur berupa vakuola makanan. Selanjutnya, lisosom dari badan Golgi bergabung
dengan vakuola makanan. Pada saat itu, enzim dari lisosom masuk ke vakuola untuk
mencerna makromolekul (partikel makanan). Pada manusia, mekanisme demikian dapat
terjadi ketika sel-sel putih memakan bakteri atau benda asing lainnya. Dalam hal ini
lisosom dapat dianggap sebagai organel pertahanan sel. Permukaan luar dibentuk oleh
membran tunggal, fosfolipid bilayer yang dapat berfungsi dengan beberapa organel yang
terikat membran lainnya. Sebuah lisosom tunggal mengandung banyak molekul enzim.
Komposisi Kimia Lisosom

Lisosom merupakan vesikula berbatas membran tunggal, dimana di dalamnya


terdapat enzim-enzim proteolitik. Membran lisosom mengandung karbohidrat
netral, hexoamina, dan asan N-asetilmuramat yang lebih banyak dibandingkan
dengan membran plasma. Pengamatan dengan mikroskop elektron
menunjukkan bahwa membran lisosom memiliki membran dengan tebal 9 nm,
lebih tebal dari membran mitokondria. Membran lisosom memiliki kemampuan
untuk berfusi secara selektif dengan membran sel yang lain, seperti fusi yang
terjadi antara membran lisosom dengan fagosom atau endosom selama
pencernaan intra sel. Demikian pula antara lisosom dengan membran plasma
selama berlangsungnya sekresi sel.
Fungsi utama lisosom endositosis,
fagositosis dan autofagi.
ENDOSITOSIS

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam


sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi
ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut
endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang
digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke
endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal,
pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut
sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
Lanjutan

Endositosis dapat dibedakan ke dalam 2 kategori:


a) Bulk-phases endocytosis adalah pengambilan cairan dari bagian ekstraselular untuk
dibawa ke bagian dalam sel.
b) Receptor-mediated endocytosis adalah pengambilan makromolekul (ligand) yang
spesifik dari bagian luar. Makromolekul ini akan terikat pada reseptor yang terletak
pada bagian luar membran plasma
Terdapat dua tipe reseptor yang berperan dalam endositosis:
a) “Houskeeping receptors”, yang bertanggung jawab dalam pengambilan materi yang
akan digunakan oleh sel.
b) “Signaling receptors”, yang bertanggung jawab dalam pengikatan ligan di bagian
ekstraseluler yang membawa pesan untuk mengubah aktivitas di dalam sel.
AUTOFAGI

Autofagi merupakan proses yang digunakan untuk


pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri,
seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Selama proses ini
berlangsung, sebuah organel seperti mitokondria akan
diselubungi oleh membran ganda yang merupakan derivat
dari sisterna RE. Membran RE kemudian bergabung dengan
lisosom untuk membentuk autofagolisosom.
FAGOSITOSIS

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan


mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama,
membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan
membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom
lanjut).
Fisiologi Lisosom

fisiologi lisosom berhubungan dengan pencernaan intraseluler dan ekstraselular. Proses


pencernaan yang terjadi secara enzimatis di lisosom terdiri dari berbagai macam tergantung dari
jenis dan asal bahan yang akan dicerna. Proses pencernaannya ada dua yaitu heterofagi dan
autofagi.
Dalam darah, terdapat banyak sel-sel fagosit yang bekerja sebagai penghalang yang efektif
dari invasi mikroorganisme atau benda-benda asing lainnya. Ada empat tipe fagosit darah, yaitu:
Polymorpho Nuclear Neutrofic Leukocytes (PMNs), Eosinofil, Basofil, dan Monosit. Meskipun
keempat tipe tersebut bersirkulasi di dalam darah, neutrofil dan monosit memiliki kemampuan
untuk meninggalkan aliran darah dan mengembara di seluruh jaringan untuk menghilangkan bahan-
bahan asing dalam jaringan dengan cara memfagositosisnya. Monosit di dalam jaringan akan
berkembang menjadi dewasa dan menjadi sel-sel makrofag
Ringkasan Fungsi lisosom

1. Lisosom dibutuhkan untuk mencerna makanan dan bahan lain yang ditelan
sel.
2. Daur ulang materi organic melibatkan lisosom dengan cara menghancurkan
organel yang tua dan rusak.
3. Penghancuran sel yang terprogram, berlangsung selama perkembangan
embrio untuk membentuk bagian tubuh yang sesuai misalnya jari – jari
yang terpisah.
4. Enzim – enzim lisosom menguraikan materi yang diselubungi dan monomer
– monomer organic dikembalikan kesitosol untuk digunakan kembali.
5. Dengan bantuan lisosom sel terus menerus memperbarui dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai