C 47%
90% CO O2
H 7%
Air
O 44% 10% Bhn 2
Kering H2
N 0,2-2%
O
NO NH4 Fe3
- +
3
K +
+
Mn2
2+ H2 +
Bo33-
H2P O
O2 MoO42-
HPO O4 - 2
-
Mg Ca2 Co2
4 +
+ SO4- Cl +
Zn2
-
Unsur-unsur Hara Penyusun Tanaman
Berdasarkan hasil penelitian para ahli telah menunjukkan bahwa
tanaman terdiri dari air (kurang lebih 90%) dan bahan kering atau
dry matter (10%).
b. Unsur P (Fosfor)
Fosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein dan fosfatide,
merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sebagian
bagian dari inti sel sangat penting dalam pembelahan sel,
demikian pula bagi perkembangan jaringan meristem.
Fosfor diambil tanaman dalam bentuk H2PO4-, dan HPO4=.
Fungsi P (Fosfor) bagi Tanaman :
1. Dapat mempercepat pertumbuhan akar semai
2. Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan
tanaman muda menjadi tanaman dewasa pada umumnya
3. Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah
4. Merupakan bagian dari inti sel
5. Penting dalam pembelahan sel
6. Penting dalam perkembangan jaringan meristem
7. Penting dalam pertumbuhan jaringan muda dan akar
Sumber Fosfat dapat dijelaskan bahwa zat Fosfat berada di
dalam tanah sebagai fosfat mineral yang kebanyakan
terdapat :
1). Dalam bentuk batu kapur-fosfat (Cirebon fosfat, Muria
fosfat, dll)
2). Dalam bentuk sisa tanaman dan lain-lain bahan organis
3). Dalam berbagai bentuk pupuk buatan (Superfosfat,
dobel super fosfat, Cirebon-fosfat, dll)
2. Oksigen :
Terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan
termasuk pembangun bahan organik, diambil dalam
bentuk CO2. Sumbernya tidak terbatas.
3. Hidrogen
Merupakan elemen pokok pembangun bahan
organik, supply dari air. Sumbernya tidak
terbatas.
e. Kalsium (Ca) :
Kalsium termasuk unsur hara yang esensial, unsur ini
diserap dalam bentuk Ca++. Sebagian besar terdapat
dalam daun dalam bentuk kalsium pektat yaitu dalam
lamella pada dinding sel. Selain itu terdapat juga dalam
batang, berpengaruh baik pada pertumbuhan ujung dan
bulu-bulu akar.
Dalam ini apabila zat ini tidak diperhatikan atau
ditiadakan, maka pertumbuhan ujung dan bulu-bulu
akar akan terhenti sedangkan bagian-bagian yang
telah terbentuk akan mati dan berwarna coklat
kemerah-merahan.
Fungsi Kalsium :
1. Ca terdapat pada tanaman yang banyak
mengandung protein
2. Ca ada hubungannya dalam pembuatan protein
atau bagian yang aktif dari tanaman
3. Ca dapat menetralkan asam-asam organik yang
dihasilkan pada metabolisme
4. Kekurangan Ca pada tanaman gejalanya pada
pucuk
5. Ca penting bagi pertumbuhan akar, sama halnya
dengan urium
6. Ca dapat menetralkan tanah asam, dapat
menguraikan bahan organik, tersedianya pH
dalam tanah tergantung pada Ca.
Sumber Ca :
Terutama batu-batu kapur dan sisa-sisa tanaman.
f. Magnesium (Mg)
Magnesium diserap dalam bentuk Mg++, merupakan
bagian dari khlorofil. Kekurangan zat ini maka akibatnya
adalah khlorosis, gejala-gejalanya akan tampak pada
permukaan daun sebelah bawah.
g. Sulfur (S=belerang)
Sulfur diserap dalam bentuk SO4-, zat ini merupakan
bagian dari protein yang terdapat dalam bentuk : Cystein,
methionin dan thiamine.
Belerang yang larut di dalam air akan diserap akar
tanaman (terutama tanaman muda) pada pertumbuhan
permulaan dan perkembangannya.
Sumber-sumber Sulfur :
1. Sisa-sisa tanaman dan jasad
renik/serangga yang telah melapuk
khususnya dari zat protein.
2. Berasal dari pupuk amonium sulfat, lebih
banyak mengandung sulfur dibandingkan
dengan N nya.
3. Superfosfat, kandungan fosfat dan
sulfurnya seimbang.
2.3. Unsur Hara Mikro
Merupakan unsur hara yang sama pentingnya
dengan unsur-unsur hara makro bagi tanaman,
walaupun dalam hal ini kebutuhannya hanya
sedikit. Disebut juga unsur hara minor atau trace
element.
Unsur hara mikro terdapat dari sumber :
- Batu-batu mineral bahan induk tanah
- Air irigasi
- Sisa-sisa bahan organis
Pada umumnya diperlukan dalam jumlah sedikit
dalam ukuran gram-1 kg/ha.
Unsur mikro merupakan zat katalisator atau zat yang
dapat mempercepat persenyawaan kimiawi dalam
tubuh tanaman.
a. Besi (Fe)
Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun
zat besi (Fe) terdapat dalam enzim :
- catalase
- Peroksidase
- Prinodic hidrogenase
- Cytrochrom oxidase
Tersedianya zat besi dalam tanah secara berlebihan,
misalnya karena pemupukan dengan zat ini yang
overdosis, dapat membahayakan bagi tanaman yaitu
keracunan.
Sebagai pupuk, zat besi ini dipakai dalam bentuk larutan
yang disemprotkan melalui daun atau dalam bentuk
bubuk besi yang diinjeksikan pada tanah.
Zat Besi (Fe)
- Pembentuk klorofil
- Oksidasi reduksi dalam pernapasan
- Penyusun enzim dan protein
b. Borium (Bo)
Borium diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3= dan
berperan dalam pembentukan atau pembiakan sel
terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam
pertumbuhan tepung sari, bunga dan akar.
Pada legum terutama dalam pembentukan bintil-bintil
akar.
Borium berhubungan erat dengan metabolisme K dan
Ca. Unsur ini dapat memperbanyak cabang-cabang
nodule untuk memberikan banyak bakteri dan
mencegah bakteri parasit.
Kekurangan unsur ini dapat
- Berpengaruh pada kuncup-kuncup dan pucuk-
pucuk yang tumbuh dan akibatnya dapat mematikan.
- Pertumbuhan dalam meristem akan terganggu
- Menyebabkan terjadinya kelainan dalam
pembentukan berkas pembuluh
- Pengangkutan makanan terganggu
- Pembentukan tepung sari akan jelek
Kekurangan Borium banyak terjadi pada tanah berpasir
dan tanah-tanah yang kaya akan kapur.
f. Molibdenum (Mo)
Mo diserap akar tanaman dalam bentuk MoO4 (ion
Molibdat). Mo mempunyai peranan dasar dalam fiksasi
N oleh mikroba pada leguminoseae dan Mo sebagai
katalisator dalam mereduksi N, tanpa bantuan Mo
Legum tidak dapat mereduksi unsur metal ini.
Mo dalam tanah terdapat dalam bentuk MoS2.
Tersedianya Mo bagi tanaman dipengaruhi oleh pH.
Dalam hal ini apabila pH rendah maka tersedianya Mo
bagi tanaman akan kurang. Di dalam tanaman Mo
terdapat dalam bentuk Nitrate reductase. Zat mikro ini
diperlukan tanaman dalam ukuran atau timbangan yang
sangat sedikit, justru dengan jumlah sedikit ini akan
sangat efektif. Kelebihan sedikit saja dari ketentuan
ukuran akan merupakan racun bagi tanaman. Selain
bagi tanaman Leguminoseae, zat ini juga penting bagi
tanaman jeruk dan sayuran.
g. Khlor (Cl)
Dari hasil analisa pada tanaman ternyata bahwa Cl
banyak terdapat dalam abu tanaman (relatif besar) dan
dari hasil penyelidikan Cl ternyata banyak terdapat pada
tanaman yang mengandung serat, seperti kapas. Bagi
tanaman yang menghasilkan tepung, Cl memberikan
pengaruh jelek terhadap kualitas tepungnya.
Pada tanaman tembakau apabila Cl keadaannya lebih
besar maka produksi tembakaunya akan jelek.
Bentuk Cl yang lebih dari 0,1 % bagi tanaman pada
umumnya akan menimbulkan keracunan, sedangkan
pada padi timbulnya keracunan apabila Cl lebih dari
0,3 %.
h.Cobalt (Co)
- Fiksasi nitrogen oleh bakteri simbiotik
- Penyususn Vit. B-12, terpenting untuk pembentukan
hemoglobin pada bintil-bintil akar pengikat nitrogen.