Faktor-Faktor Karakteristik Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Haji Medan Pada Bulan Januari-Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

FAKTOR-FAKTOR KARAKTERISTIK YANG

BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA


PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH
SAKIT HAJI MEDAN PADA BULAN
JANUARI-JUNI 2016

C H A N D RY P U S P I TA S A R I 7111081437
C I T R A AY U WA H Y U N I G U M AY 7111081439
CYNTHIA INDA MEIDINA 7111081440
D E A C H R I S YA N G G I M E I D I TA S A R I H R P 7111081443
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang
disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah,
seperti:Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal jantung
atau Payah Jantung, Hipertensi dan Stroke. Pada tahun 2008
diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh
penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian usia <60
tahun dan seharusnya dapat dicegah. Komplikasi hipertensi
menyebabkan sekitar 9,4 kematian di seluruh dunia setiap
tahunnya. Hipertensi menyebabkan setidaknya 45%
kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian karena
penyakit stroke. Kematian yang disebabkan oleh penyakit
kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner dan
stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3
juta kematian pada tahun 2030. (1)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan satu dari tiga
orang di seluruh dunia pada tahun 2001, meninggal karena penyakit
kardiovaskular. Sementara, sepertiga dari seluruh populasi dunia saat ini
berisiko tinggi untuk mengalami major cardiovascular events. Pada tahun
yang sama, WHO mencatat sekitar 17 juta orang meninggal karena
penyakit ini dan melaporkan bahwa sekitar 32 juta orang mengalami
serangan jantung dan stroke setiap tahunnya. Diperkirakan pada tahun
2001 di seluruh dunia terjadi satu serangan jantung setiap 4 detik dan
satu stroke setiap 5 detik. Dilaporkan juga, pada tahun 2001 tercatat
penyakit kardiovaskular lebih banyak menyerang wanita dibanding pria,
yang sebelumnya penyakit kardiovaskular lebih banyak menyerang para
pria. (2)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor
karakteristik penderita yang berhubungan dengan terjadinya penyakit
jantung koroner di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2016.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor
faktor karakteristik yang berhubungan dengan terjadinya penyakit
jantung koroner di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2016.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:
Untuk mengetahui hubungan usia dengan terjadinya penyakit jantung
koroner.
Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan terjadinya penyakit
jantung koroner.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1.4.1 Bagi Kelompok Peneliti
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang
faktor-faktor karakteristik penderita penyakit jantung koroner di Rumah Sakit
Haji Medan Pada Tahun 2016.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Memberikan informasi atau tambahan pengetahuan kepada masyarakat
tentang faktor-faktor karakteristik yang berhubungan dengan terjadinya
penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Haji Medan Pada Tahun 2016.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur program studi
Pendidikan Kedokteran, sehingga dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya dan untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang faktor
faktor karakteristik pada penderita penyakit jantung koroner di Rumah Sakit
Haji Medan Pada Tahun 2016.
1.4.4 Bagi Institusi Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi RS Haji
Medan dalam menyusun langkah-langkah promotif untuk menurunkan angka
kejadian penyakit jantung koroner.
PEMBAHASAN

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh


karena penyempitan arteri koroner, mulai dari terjadinya aterosklerosis
(kekauan arteri), penimbunan lemak atau plak pada dinding arteri
koroner, maupun yang sudah terjadi penyumbatan oleh bekuan darah,
baik yang disertai gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun.(3)
ANATOMI & FISIOLOGI JANTUNG
Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk
oleh organ - organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel
kanan dan kiri.
Ukuran jantung :
panjangnya kira-kira 12 cm
lebar 8-9 cm
tebal kira-kira 6 cm
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari
kepalan tangan

Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung
memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada
ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis
dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus.

Lapisan Jantung :
Perikardium : Lapisan luar jantung yang melindungi
lapisan dalam dan organ dalam jantung
Myokardium : Bagian tengah otot jantung, yang terdapat
diseluruh atrium dan ventrikel. Gunanya adalah kontraksi
jantung.
Endokardium :Berhubungan dengan pembuluh darah
termasuk struktur intrakardiak (otot-otot parilarry dan
katup).
4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu
disebut atrium dan sisanya adalah ventrikel. Kedua
atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum
interatriorum), sementara kedua ventrikel
dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-
ventrikulorum).
PATOFISIOLOGI
Sel endotel  menghasilkan cell adhesion molecule seperti sitokin
(interleukin – ); tumor nekrosis faktor alfa, (TNF-alpha)),
kemokin (monocyte chemoattractant factor 1, (MCP-1; IL-8), dan
growth factor (platelet derived growth factor, (PDGF); basic
fibroblast growth factor, (bFGF) Sel inflamasi seperti monosit
dan T-limfosit masuk ke permukaan endotel dan migrasi dari
endothelium ke sub endotel  Monosit berdiferensiasi menjadi
makrofag dan mengambil LDL teroksidasi yang bersifat lebih
atherogenik dibanding LDL, makrofag ini  membentuk sel
busa.
LDL teroksidasi  kematian sel endotel dan menghasilkan
respon inflamasi. Sebagai tambahan, terjadi respon dan
angiotensin II, yang  gangguan vasodilatasi, dan
mencetuskan efek protrombik dengan melibatkan platelet
dan faktor koagulasi.
Akibat kerusakan endotel terjadi respon protektif dan
terbentuk lesi fibrofatty dan fibrous, plak atherosklerosik,
yang dipicu oleh inflamasi. Plak yang terjadi dapat
menjadi tidak stabil (vulnerable) dan mengalami ruptur 
Sindroma Koroner Akut (SKA).(4)
FAKTOR RESIKO
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi :
Usia
Jenis kelamin
Genetik
Faktor yang dapat dimodifikasi :
Merokok
Hipertensi
Kolesterol tinggi
Diabetes melitus
Obesitas dan sindrom metabolik
Stres
Inaktivitas visik
Diet lemak yang tinggi kalori
Faktor resiko baru :
Inflamasi

GEJALA KLINIS :
Angina pectoris
Serangan jantung atau miokard infark
Gagal jantung
Gangguan irama atau aritmia
Mati mendadak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrokardiogram (EKG)
Tes Treadmill atau Exercise stress testing (uji latih jantung dengan beban)
Echocardiography (ekokardiografi)
Angiografi koroner (kateterisasi jantung)
Cardiac Magnetic Resonance Imaging (Cardiac MRI)
PENATALAKSANAAN
Obat-obatan PJK :
Golongan nitrat : Golongan nitrat antara lain isosorbid dinitrat, kemudian
diproduksi jenis baru yaitu isosorbid mononitrat yang memiliki efek kerja lama.
Dosis berisi 10-20 mg diberikan secara oral, 2-3 kali sehari.

Golongan Beta Bloker : Beta bloker diberi nama propanolol (10 dan 40mg). Setelah
itu banyak diciptakan beta-bloker lain diantaranya atenolol (50 dan 100mg),
metoprolol (50 dan 100mg), bisoprolol (2,5 dan 5mg) dan carvedilol (6,25 dan
25mg).
Antagonis kalsium : Antagonis kalsium dibagi menjadi 3 macam :
1. Golongan Dihidropiridin (nifedipin, amlodipin, felodipin dan nikardipin)
2. Golongan Difenilalkilamin (Verapamil)
3. Golongan Benzotiazepin (Diltiazem)
Obat anti-agregasi (penghambat pembekuan darah) : . Golongan obat anti-agregasi antara
lain : aspirin, ticlopidine,dan clopidogril.
Penghambat ACE (ACE-Inhibitor) : Kaptopril
Obat penurun kolesterol : Yang termasuk golongan statin
antara lain : pravastatin, fluvastatin, lovastatin,
simvastatin, atorvastatin, cerivastatin, dan rosuvastatin.

Balon dan pemasangan stent pada arteri koroner : Balon


arteri koroner adalah suatu teknik menggunakan balon
halus yang dirancang khusus untuk membuka daerah
sempit akibat terbentuknya plak didalam lumen arteri
koroner.(4)
PENCEGAHAN
1. Pengaturan makanan yang baik dan Pengaturan gizi
2. Olahraga dan rehabilitasi jantung
KERANGKA KONSEP

Kerangka konseptual adalah hubungan konsep-konsep


yang diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
pada penelitian. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, dimana
variable tersebut terdiri dari variable independen dandependen.

Faktor karakteristik yang


berhubungan dengan
penderita PJK : PJK
1. Usia
2. Jenis Kelamin

Variabel Independen Variabel Dependen


3.2 Definisi Operasional

Defenisi Alat Ukur Dan Cara


Variabel Hasil Ukur Nilai
Operasional Pengukuran

Usia Rentang kehidupan penderita PJK Rekam medik Dikategorikan Rasio


yang diukur dengan tahun dimulai menjadi :
dari saat dilahirkan hingga saat ini. a. < 45 tahun
b. 45-55
c. > 55 tahun
Jenis Identitas gender pasien dari Rekam medik Dikategorikanmenj Nominal
Kelamin penderita PJK seperti yang tertera adi :
pada kartu status. a. Laki-laki
b. Perempuan

3.3. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian,
yang harus di uji validitasnya secara empiris. Jadi, hipotesis tidak dinilai benar atau
salah, melainkan diuji apakah sahih (valid) atau tidak. .Hipotesis penelitian ini adalah:
H0 : tidak ada hubungan faktor jenis kelamin terhadap PJK.
H0 : tidak ada hubungan faktor usia terhadap penyakit PJK.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik
dengan metode Case Control, yaitu menelaah hubungan
antara efek (penyakit atau kondisi kesehatan) tertentu
dengan faktor resiko tertentu. Didalam penelitian ini
menggunakan rekam medis yaitu dengan mengumpulkan
data kasus PJK di Rumah Sakit Haji Medan pada bulan
Januari 2016 – Juni 2016.

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan.
Hal ini mengingat bahwa Rumah Sakit Haji Medan adalah
rumah sakit tipe B yang banyak menerima rujukan dari
rumah sakit kabupaten dan kotamadya di Sumatera Utara.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2016.
4.3 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini terbagi menjadi populasi kasus dan
populasi kontrol.
4.3.1 Populasi Kasus
Penderita yang didiagnosis PJK pada bulan Januari 2016 – Juni 2016
yang tercatat di rekam medis dengan total populasi sebanyak 145 orang.
4.3.2 Populasi Kontrol
Penderita yang tidak didiagnosa menderita PJK dirumah sakit haji
medan pada bulan Januari 2016 – Juni 2016.yang tercatat di rekam medis.

4.4 Sampel Penelitian


Sampel dalam penelitian ini terbagi menjadi sampel kasus dan sampel
kontrol.
4.4.1 Sampel Kasus
Semua penderita yang didiagnosis menderita PJK yang tercatat di
rekam medis dengan sebanyak 145 orang. Teknik penelitian ini menggunakan
metode total sampling artinya sampel yang digunakan adalah total dari populasi.
4.4.2 Sampel Kontrol
Sampel kontrol diambil sebanyak 145 orang dimana banyaknya sampel
sesuai dengan sampel kasus . Teknik penelitian ini menggunakan metode simple
random sampling artinya pengambilan sampel sederhana secara acak.
4.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
4.5.1 Kriteria Inklusi
Pasien yang di diagnosa dengan PJK di Rumah Sakit Haji Medan pada
bulan Januari 2016 – Juni 2016 untuk sampel kasus dan pasien yang tidak
didiagnosa PJK untuk sampel kontrol.
4.5.2 Kriteria Eksklusi
Pasien yang rekam mediknya tidak terbaca dan pasien yang rekam
mediknya mengandung kurang dari 50% variabel yang dibutuhkan.

4.6 Metode Pengumpulan Data


4.6.1 Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam
medik penderita PJK di Rumah Sakit Haji Medan pada bulan Januari 2016 –
Juni 2016.
4.6.2 Langkah-langkah Pengumpulan Data
Sebelum pengumpulan data dilakukan, tahap awal dalam proses ini
adalah melakukan persiapan untuk kelancaran pelaksanaan berupa surat izin
penelitian dan survey awal ke tempat dimana akan dilaksanakan penelitian.
Setelah persyaratan terpenuhi, selanjutnya dilakukan proses pengambilan data.
4.7 Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan secara SPSS 20,


dengan langkah-langkah sebagai berikut:(20)
a. Editing
Dilakukan pengecekan kelengkapan data-data yang telah terkumpul dari
rekam medik, bila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan
data, maka data akan diperiksa dan diperbaiki.
b. Coding
Data yang diedit, kemudian diubah dalam bentuk angka (kode tertentu),
nama respon diubah menjadi nomor rekam medis untuk mempermudah
pengolahan data.
c. Memasukkan data (data entry)
Data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program atau software
komputer.
d. Pembersihan (cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan
adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
4.8 Metode Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan bantuan komputer dengan
menggunakan program perangkat lunak computer.

4.8.1Analisis Univarat
Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan karakteristik
masing-masing variabel yang diteliti yaitu usia dan jenis kelamin
ditampilkan dalam distribusi frekuensi.

4.8.2 Analisis Bivariat


Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh
masing-masing faktor risiko tehadap kejadian PJK antara masing-masing
variabel independen. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan
uji chi-Square (X2) untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas
dengan variabel terikat. Untuk menginterpretasikan besar pengaruh
dinyatakan dengan Odds Ratio (OR) dengan menggunakan Confidence
Interval (CI) sebesar 95%. Apabila nilai p ≤ α (0,05)  hipotesa nol
ditolak artinya ada hubungan variabel independen terhadap variable
dependen. Apabila nilai p ≥α (0,05)  hipotesa nol diterima artinya tidak
ada hubungan variabel independen terhadap variable dependen.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI, 2014. Penyakit Jantung Koroner. http://depkes.go.id diakses pada
tanggal 09 agustus tahun 2016.
2. Depkes RI, 2012. Pharmaceutical care untuk pasien penyakit jantung
koroner. http://binfar.depkes.go.id diakses pada tanggal 05 agustus tahun
2016.
3. Peter Kabo. 2014. Penyakit Jantung Koroner. Badan Penerbit FKUI. Jakarta.
4. Abdul Majid. Artikel Ilmiah Penyakit Jantung Koroner: Patofisiologi,
Pencegahan dan Pengobatan Terkini. Tahun 2007. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, 2007
5. Tsani, Fitri. 2013. Anatomi Jantung Manusia. http://journal.unnes.ac.id
diakses pada tanggal 08 agustus 2016.

Anda mungkin juga menyukai