Anda di halaman 1dari 11

SIFAT-SIFAT ALLAH

Menurut Imam Abu Hasan ‘Ali al Asy’ary


dan Imam Abu Mansur al Muturidi
sebagai pelopor berdirinya faham Ahlul
Sunnah Wal Jamaah, sifat Allah itu
dikelompokkan menjadi 4 (empat ) sifat
yaitu :
1. Sifat Nafsiah
2. Sifat Salbiyah
3. Sifat Ma’ani
4. Sifat Ma’nawiyah
1. Sifat Nafsiyah
adalah sifat yang melekat pada Zat Allah.
Sifat nafsiyah ini mengakibatkan lahirnya sifat-sifat
yang lain. Sifat nafsiyah itu adalah wujud yang
berarti ada.
Jika sifat wujud ini tidak ada pada Zat Allah, maka
sifat-sifat yang lain pun menjadi tidak ada,
sehingga mustahil Allah itu tidak ada, karena
adanya Allah dengan sifat wujud ini. Jika sifat
wujud ini tidak ada, maka Allah pun menjadi tidak
ada.
2. Sifat Salbiyah
 Salbiyah cenderung dikatakan sebagai sifat yang
membedakan Allah dengan selain Allah
 Sifat-sifat salbiyah itu adalah
 Qidam yang berarti dahulu yang tidak bermula,
 Baqa, berarti kekal yang tidak berkesudahan atau abadi yang
tidak berakhir
 Mukhalifatu lil hawaditsi yang berarti tidak sama dengan
dengan segala sesuatu
 Qiyamuhu binafsihi yang berati berdiri sendiri secara mutlak.
Allah tidak membutuhkan apapun atau siapapun juga untuk
mengurus urusannya dan juga tidak mau urusannya
dicampuri,
 Wahdaniyah yang berarti Maha Esa atau Maha Tunggal tidak
berbilang
3. Sifat Ma’ani
 adalah sifat-sifat yang bisa digambarkan oleh akal
pikiran manusia dan dapat diyakini karena
kebenarannyan dapat dibuktikan dengan panca indera
seperti:
 Qudrah - kuasa
 Iradah – kehendak

 Ilmu – ilmu

 Hayat – hidup

 Sam’u – mendengar

 Bashar – melihat

 Kalam - berfirman
4. Sifat Ma’nawiyah
 masih
berhubungan dengan sifat ma’any
(menerangkan ke-Maha-an Allah) spt ;
 Qadiran
 Muridan

 Aliman

 Hayyan

 Sami’ an

 Bashiran

 Mutakalliman
Sifat yang wajib dan mustahil bagi Allah
masing-masing 20 yang saling berlawanan:

1. Ada (wujud) lawannya tidak ada (’adam)


2. Dahulu (qidam) lawannya baru (huduts)
3. Kekal (baqa’) lawannya berubah-ubah (fana’)
4. Tidak menyerupai sesuatu (mukhalafatu lil
hawaditsi) lawannya menyerupai sesuatu
(almumatsalatu lil hawaditsi)
5. Berdiri sendiri (qiyamuhu binafsihi) lawannya
berhajat kepada yang lain (al-ihtiyaju lighairihi)
6. Esa (wahdaniyat) lawannya berbilang
(wujudusy syarik)
7. Kuasa (qudrat) lawannya tdak kuasa (’ajz)
8. Berkehendak (iradah) lawannya terpaksa
(karahah)
9. Mengetahui (’ilm) lawannya bodoh (jahl)
10. Hidup (hayat) lawannya mati (maut)
11. Mendengar (sama’) lawannya tuli (shamam)
12. Melihat (bashar) lawannya buta (’umyu)
13. Berbicara (kalam) lawannya bisu (bukm)
14. Yang Berkuasa (qadiran) lawannya Yang tidak
berkuasa (’ajizan)
15. Yang Berkemauan (muridan) lawannya Yang
Terpaksa (mukrahan)
16. Yang berpengetahuan (’aliman) lawannya
Yang Bodoh (jahilan)
17. Yang Hidup (hayyan) lawannya Yang Mati
(mayyitan)
18. Yang Mendengar (sami’an) lawannya. Yang
Tuli (ashamm)
19. Yang Melihat (basyiran) lawannya Yang Buta
(a’ma)
20. Yang Berbicara (mutakalliman) lawannya
Yang Bisu (abkam)
Adapun Sifat Jaiz Bagi Allah SWT adalah bahwa
Allah berbuat apa yang dikehendaki, seperti
dalam Al-Qur’an disebutkan :

‫ختتاَرر‬ ‫ماَي ت ت‬
‫شاَرء ُوتي ت خ‬ ‫خل ر ر‬
‫ق ُ ت‬ ‫ ُوتترب ب ت‬
‫ك ُي ت خ‬
“Dan Tuhanmu menjadikan dan memilih barang
siapa apa yang dikehendaki-Nya. (Al-Qashash:
68)

Anda mungkin juga menyukai