Anda di halaman 1dari 17

RISIKO FAKOR PSIKOLOGIS

SRI HANDAYANI, SKM, M . KES

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


Syedza Saintika Padang
Psikologi dalam pengertian
umum adalah ilmu yang
mempelajari tentang tingkah-
laku manusia. Bagi orang
PENGERTIAN
awam seringkali Psikologi
disebut dengan ilmu jiwa
karena berhubungan dengan
hal-hal psikologis/kejiwaan
Psikologi memiliki beberapa sub bidang seperti Psikologi
Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi
Perkembangan, Psikologi Lintas Budaya, Psikologi
Industri & Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi
Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja

Psikologi industry dan organisasi adalah studi tingkah laku


manusia dalam hubungannya dengan aspek pekerjaan dan
aplikasi pengetahuan untuk menurunkanmasalah manusia
dalam pekerjaan (Pappu, 2002).
Potensi bahaya Psiko-sosial

1. penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat,


minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau
pendidikannya,
2. sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai,
kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan
pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang
diperoleh,
3. hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak
serasi dalam organisasi kerja.

Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.


1.Stress.
2.Kekerasan.
Faktor Bahaya Sosial- 3.Pelecehan.
Psikologis 4.Pengucilan.
5.Intimidasi.
6.Emosi Negatif.
Stress
Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan
maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang
terkontrol secara sehat.
Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal
ini dinamakan stress.

Gangguan emosional yang Penyakit-penyakit


di timbulkan : cemas, psikosomatis antara lain :
gelisah, gangguan jantung koroner, tekanan
kepribadian, darah tinggi, gangguan
penyimpangan seksual, pencernaan, luka usus
ketagihan alkohol dan besar, gangguan
psikotropika. pernapasan, asma
bronkial, penyakit kulit
seperti eksim,dll.
Bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang
selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan
kecemasan dan stres.
Kekerasan
Definisi kekerasan psikologi (WHO): penggunaan kekuasaan
secara sengaja termasuk memaksa secara fisik terhadap orang lain atau
kelompok yang mengakibatkan luka fisik, mental, spiritual, moral dan
pertumbuhan sosial.Tindakan kekerasan ini antara lain berupa kekerasan
verbal, memarahi/penghinaan, pelecehan dan ancaman.

Misal : pasien dengan gangguan mental atau pengguna obat/alkohol, yang memungkinkan
terjadinya resiko tinggi kekerasan terhadap pekerja kesehatan, faktor lingkungan kerja yang
tidak aman (tidak ada/kurang petugas keamanan), pencahayaan yang kurang, kurangnya staff
dalam memberikan pelayanan, pimpinan marah di depan pasien.
Pelecehan seksual
perilaku pendekatan-pendekatan yang terkait dengan seks yang
tidak diinginkan

Pelecehan seksual dikantor mungkin terjadi saat:


 Keputusan menyangkut kepegawaian individu tertentu dibuat
karena individu tersebut melakukan atau menolak pendekatan-
pendekatan seksual dalam pekerjaannya. Keputusan-keputusan
kepegawaian misalnya terkait dengan promosi, penghargaan,
pelatihan, dan keuntungan-keuntungan lainnya.
 Penolakan akan pendekatan seksual yang secara tidak masuk akal
berpengaruh pada penilaian pekerjaan individu atau menciptakan
lingkungan kerja yang mengintimidasi, kasar, atau penuh tekanan
lainnya.
Intimidasi
pengulangan tindakan yang disengajakan secara langsung
terhadap seorang karyawan yang bermaksud untuk
merendahkan, menghina, mempermalukan atau menurunkan
kinerja mereka

Perilaku intimidasi adalah perilaku agresif yang muncul


dari suatu maksud yang disengaja untuk mengakibatkan
tekanan kepada orang lain secara fisik dan psikologis. Perilaku
yang agresif dan menyakitkan ini dilakukan secara sengaja dan
berulang-ulang. Disebutkan pula, bahwa kunci utama dari
pengertian ini terletak pada penyalahgunaan secara sistematis
dari ketidakseimbangan kekuatan.
Emosi Negatif
Goleman (2002) mengatakan emosi dasar negatif adalah perasaan
individu yang dirasakan kurang menyenangkan (ketakutan,
kekhawatiran, kecemasan, kebencian, kemarahan) yang berlebihan
yang dapat membuat individu bertindak dengan sangat tidak
rasional atau diluar kontrol.

(Plutchick, 1987) mendefinisikan emosi dasar negatif adalah suatu


keadaan dalam diri seseorang yang dirasakan kurang
menyenangkan sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku
individu dalam berhubungan dengan orang lain.

Misal : tenaga kesehatan marah – marah saat memberikan pelayanan


Membagi emosi dasar negatif atas
a. Marah
Yaitu reaksi emosional yang ditimbulkan oleh sejumlah situasi
yang merangsang, termasuk ancaman, pengekangan diri,
serangan, kekecewaan atau frustasi dan dicirikan oleh reaksi
yang kuat pada sistem saraf.

Marah juga dapat diekspresikan dalam bentuk menyerang,


melukai dan menghancurkan objek kemarahan.
b.Jijik atau muak

Merupakan suatu sikap yang sangat menolak atau menentang,


penuh sakit hati serta ada keinginan yang kuat untuk
menimbulkan derita pada objek yang tidak disukai.

Emosi jijik/muak menghalangi hubungan sosial, dan


kesenangan lain, dan dapat mendorong untuk menghindari
sekumpulan situasi pengalaman-pengalaman yang tidak
menjijikkan/memuakkan bagi orang lain.
c.Malu
 Malu merupakan suatu kondisi kegelisahan, tidak
menyenangkan dan terhambat, disebabkan oleh kehadiran
orang lain.
d. Sedih
 Sedih merupakan suatu keadaan kemurungan, kesedihan,
patah semangat yang ditandai dengan perasaan tidak pas,
menurunnya kegiatan dan pesimisme menghadapi masa yang
akan datang.
e. Takut
 Takut Adalah suatu reaksi emosional yang kuat, mencakup
perasaan subjektif, penuh ketidaksenangan dan keinginan
untuk melarikan diri atau bersembunyi, disertai kegiatan
penuh perhatian. Ketakutan ini merupakan satu reaksi
terhadap satu bahaya yang tengah dihadapi atau khawatir
karena mengantisipasi satu bahaya. .
MAKASIH

Anda mungkin juga menyukai