Anda di halaman 1dari 11

MAZHAB SYIAH

Muhammad Azka (16840012)


Mustika Sari (16840013)
Nanda Yolanda Rahadini (16840014)
Iqbal Maulanah (16840015)
Definisi syiah

"Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah "Syi`ah `Ali" ( ‫شيعة‬
)‫علي‬yang berarti "pengikut Ali", yang berkenaan dengan turunnya Q.S. Al-
Bayyinah ayat "khair al-bariyyah", saat turunnya ayat itu Nabi Muhammad
bersabda, "Wahai Ali, kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang
beruntung - ya 'Ali anta wa syi'atuka hum al-faizun".[2]
Kata "Syi'ah" menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Pembela dan
pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: Kaum yang berkumpul atas
suatu perkara.
Asal-usul perkembanghan syiah
Menurut ajaran Syi’ah ada beberapa catatan yang mendorong timbulnya
golongan ini, yakni catatan tentang kejadian pada masa awal munculnya dan
pertumbuhan Islam. Selanjutnya, selama dua puluh tiga tahun masa kenabian,
Catatan pertumbuhan Islam dikaitkan dengan hari-hari pertama kenabian
Muhammad saw, di mana Nabi diperintahkan untuk mengajak kerabat terdekatnya
memeluk agamanya, sebagaiman firman Allah dalam al-Qur’an : “ dan berikan
peringatan kepada kerabat-kerabat terdekatmu yang terdekat”. (QA. Al-Syura, 26; 214) ketika
itu Nabi menjelaskan kepada mereka siapa yang pertama-tama memenuhi ajakannya,
kelak akan menjadi penerus dan pewarisnya. Ali adalah orang yang pertama memenuhi
ajakan tersebut. Dan nabi menerimanya.[10]Amat beragam uraian para pakar Muslim
atau non-Muslim tentang asal usul paham Syiah dan masa pembetukannya.tidak
mungkin secara eksplisit di ketengahkan dalam makalah secara keseluruhan, namun
secara sepintas dapat dikatakan bahwa ada di antaranya berpendapat bahwa pemikiran
ini bersumber dari Persia, bahkan dari upaya orang-orangYahudi untuk
menyimpangkan ajaran Islam.
Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber
pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah Nabi
Muhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi Sunnah.
Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan
menantu Muhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait, adalah penerus kekhalifahan setelah
Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Sunni. Menurut
keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan sebagai khalifah dan imam melalui washiat Nabi
Muhammad.
Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah menjadikan perbedaan
pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-Qur'an, Hadits,
mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim Syi'ah
berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak
dipergunakan.
Dalam Syi'ah, ada Ushulud-din (perkara pokok dalam agama) dan Furu'ud-
din (perkara cabang dalam agama). Syi'ah memiliki lima perkara pokok
atau rukun Islam, yaitu:
1.Tauhid, bahwa Tuhan adalah Maha Esa.
2.Al-‘Adl, bahwaTuhan adalah Mahaadil.
3.An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi'ah meyakini keberadaan para
nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia.
4.Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam yang senantiasa
memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian.
5.Al-Ma'ad, bahwa akan terjadinya Hari Kebangkitan.
Dalam perkara ke-nabi-an, Syi'ah berkeyakinan bahwa:
1.Jumlah nabi dan rasulTuhan adalah 124.000.
2.Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad.
3.Nabi Muhammad adalah suci dari segala aib dan tanpa cacat sedikitpun. Dia
adalah nabi yang paling utama dari seluruh nabi yang pernah diutus Tuhan.
4.Ahlul-Bait Nabi Muhammad, yaitu Imam Ali, Sayyidah Fatimah, 5.Imam
Hasan, Imam Husain dan 9 Imam dari keturunan Imam 6.Husain adalah
manusia-manusia suci sebagaimana Nabi Muhammad.
7.Al-Qur'an adalah mukjizat kekal Nabi Muhammad.
Disebut juga Imamiyyah atau Itsna 'Asyariah (Dua Belas Imam) karena mereka percaya bahwa yang
berhak memimpin kaum Muslim hanyalah para Imam dari Ahlul-Bait, dan mereka meyakini adanya
dua belas Imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan Imamnya adalah:

1.Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
2.Hasan bin Ali (625–669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
3.Husain bin Ali (626–680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
4.Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
5.Muhammad bin Ali (676–743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
6.Jafar bin Muhammad (703–765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
7.Musa bin Ja'far (745–799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim
8.Ali bin Musa (765–818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha
9.Muhammad bin Ali (810–835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi
10.Ali bin Muhammad (827–868), juga dikenal dengan Ali al-Hadi
11.Hasan bin Ali (846–874), juga dikenal dengan Hasan al-Askari
12.Muhammad bin Hasan (868—), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi
Disebut juga Syi'ah Lima Imam karena merupakan pengikut Zaid bin 'Ali bin
Husain bin 'Ali bin Abi Thalib. Mereka dianggap moderat karena tidak
menganggap ketiga khalifah sebelum 'Ali tidak sah. Urutan Imamnya adalah:
1.Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
2.Hasan bin Ali (625–669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
3.Husain bin Ali (626–680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
4.Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
5.Zaid bin Ali (658–740), juga dikenal dengan Zaid bin Ali asy-6.Syahid, adalah
anak Ali bin Husain dan saudara tiri Muhammad al-Baqir.
Disebut juga Syi'ah Tujuh Imam karena mereka meyakini tujuh Imam, dan mereka
percaya bahwa Imam ketujuh ialah Isma'il. Urutan Imamnya adalah:
1.Ali bin Abi Thalib (600–661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
2.Hasan bin Ali (625–669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
3.Husain bin Ali (626–680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
4.Ali bin Husain (658–713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
5.Muhammad bin Ali (676–743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
6.Ja'far bin Muhammad bin Ali (703–765), juga dikenal dengan Ja'far ash-Shadiq
7.Ismail bin Ja'far (721 – 755), adalah anak pertama Ja'far ash-Shadiq dan kakak
Musa al-Kadzim.
Perkembangan syiah di Indonesia
Sejarah masuknya Syi’ah di indenesia yang tidak ada yang mengetehui secara pasti
tapi menurut Abu Bakar aceh dalam bukunya aliran Syi’ah di Nusantara menjelaskan
bahwa kebanyakan dari pada mubaligh-mubaligh itu pada waktu tersebut memang
berasal dari pada orang-orang, yang mengunjungi Aceh, dan Malaka, memasuki
Nusantara dari Persia dan India, meskipun banyak diantaranya telah menggunakan
nama-nama negeri-negeri tempat lahirnya di Persia dan di India itu. Dalam uraiannya
itu telah mengambil beberapa kesimpulan, yaitu;

 1. Islam ke Indonesia mula pertama di Aceh, tidak mungkin di daerah lain,


 2. Penyiar Islam pertama di Indonesia tidak hanya terdiri dari saudagar India dan
Gujarat, tetapi juga terdiri dari mubaligh-mubaligh Islam dari bangsa Arab,
 3. Diantara mashaf pertama dipeluk di Aceh ialah Syi'ah dan Syafi'i,
 4. Pemeriksaan yang teliti dan jujur akan dapat menghasilkan tahun yang lebih tua
untuk sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai