Nuclear Medicine :
1. Bone scan
2. Liver scan
3. Thyroid scan
4. Renogram
5. Dll.
Kedokteran Nuklir
Pengion ?
Syarat :
1. Sumber elektron.
2. Gaya percepatan.
3. Ruang hampa udara elektron.
4. Pemusat berkas elektron ( focusing cup ).
5. Penghentian gerakan elektron.
1. Sumber Elektron.
Anoda Katoda
Flamen
2. Gaya percepatan.
30-100 kV
100-200 kV
>200 kV.
e´ e´ e´
A e´ e´ K
kV
Sinar-X Bremsstrahlung.
Pada pesawat sinar-X, metode terpenting dalam proses produksi sinar-X adalah proses yang
dikenal dengan bremsstrahlung, yaitu istilah dalam bahasa Jerman yang berarti radiasi
pengereman (braking radiation). Elektron sebagai partikel bermuatan listrik yang bergerak dengan
kecepatan tinggi, apabila melintas dekat ke inti suatu atom, maka gaya tarik elektrostatik inti atom
yang kuat akan menyebabkan elektron membelok dengan tajam. Peristiwa itu menyebabkan
elektron kehilangan energinya dengan memancarkan radiasi elektromagnetik yang dikenal sebagai
sinar-X bremsstrahlung.
Karakteristik
Sinar-X Karakteristik
Sinar-X dapat pula terbentuk melalui proses perpindahan elektron
atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi
yang lebih rendah. Adanya tingkat-tingkat energi dalam atom dapat
digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum sinar-X dari
suatu atom. Sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai
energi sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi
elektron tersebut. Karena setiap jenis atom memiliki tingkat-tingkat
energi elektron yang berbeda-beda, maka sinar-X yang terbentuk
dari proses ini disebut sinar-X karakteristik.
Sinar-X karakteristik terjadi karena elektron atom yang berada
pada kulit K terionisasi sehingga terpental keluar. Kekosongan kulit
K ini segera diisi oleh elektron dari kulit di luarnya. Jika kekosongan
pada kulit K diisi oleh elektron dari kulit L, maka akan dipancarkan
sinar-X karakteristik K. Jika kekosongan itu diisi oleh elektron dari
kulit M, maka akan dipancarkan sinar-X karakteristik Kb. Jadi,
sinar-X karakteristik timbul karena adanya transisi elektron dari
tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah.
1. Sinar x hanya dipancarkan, jika
pesawat di operasikan. Sinar x akan
berhenti dipancarkan bila alatnya
dimatikan dan tidak ada sisa radiasi.
2. Tidak bermuatan listrik, shg tidak
dapat dibelokkan oleh medan
magnet.
3. Tidak dapat difokuskan oleh lensa.
4. Memancar
divergen dan
secara garis lurus.
5. Mempunyai daya tembus thd materi.
Tetapi hanya sinar-X yang mempunyai energi yang tinggi yang dapat
menembus bahan yang dilaluinya, sedang yang lainnya akan diserap
oleh bahan tersebut. Sinar-X yang mampu menembus bahan itulah
yang akan membentuk gambar atau bayangan atau imaging.
materi materi
film
film • mAs cukup.
• mAs rendah.
• kV kecil. • kV cukup.
• Distance sesuai.
Makin sedikit sinar x mencapai film akibat proses absorbsi oleh materi, akan
membentuk bayangan putih atau opaq. Makin banyak sinar x mencapai film akan
membentuk bayangan hitam atau lusen.
Variasi radiopaq Radiografi :
K A
Mengurangi pengaruh
scatter pada imaging :
Penumbra :
Source
Beam Restriction
Distorsi Image
Superposisi :
Distorsi
gambaran
cairan
Cairan
Distorsi
gambaran
cairan
Bentuk
Radiography
1. Film.
2. Digital.
Radiography
Digital Rad.
Film Rad.
Step in the production of a radiograph :
Radiographic Film
Kaset film :
Manual Processing Film di Kamar Gelap
Urutan tangki penampung zat
kimia untuk processing film
Automatic Processor Unit
Automatic processor
Ruang Gelap (for processing film)
Cek Kualitas Gambar.
Digital Radiography
Digital radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan
sinar-X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan
menggatikan film radiografi konvensional.
Processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer
yang terhubung dengan monitor atau laser printer.
Atau
Digital Radiography dapat terhubung
dengan jaringan internet.
Unit x-ray lain :
Dental x-ray.
Panoramic x-ray
Fluoroscopy
Radiography dengan Media
kontras.
Misal dengan zat yang mengandung Iodium
(iopamidol, iopromide, dll), seperti myelography,
arteriography, phlebography, dll.
C-arm x-Ray unit.
Pemasangan Stent
Arteriography tanpa menggunakan digital
Substraction.
Proyeksi dasar :
Lateral.
AP (antero-posterior).
PA (postero-anterior).
LPO (left posterior oblique).
RPO (right posterior oblique).
LAO (left anterior oblique).
RAO (Right anterior oblique).
Proyeksi Dasar
Anterior
Posterior
R L
R L
R L
R L
L
R
R
L
R
L
L
R
Aplikasi Proyeksi.
Letak organ yang ada kelainan, didekatkan pada
film (mengurangi shadow dan magnifikasi).
Mencegah superposisi.
Dapat digunakan untuk memperkirakan lokasi
kelainan organ.
Letak kelainan dari suatu organ diletakkan pada
tepi.
Pada x-ray horisontal lebih berguna untuk
melihat adanya cairan.
Vertebrae AP, LATERAL OBLIQ POSITION
AP RPO Lateral
Proyeksi khusus :
Axial view.
Y view (axial scapulae).
Mortis view.
Sunrise view (axial of patella)
CT scan
CT SCan
Prinsip umum sama dengan X-ray.
Penerapan Computerized pada prinsip
prinsip Tomografi.
Menggunakan multi-source dan multidetector.
Multi bahan cetak ( Film, paper thermal, disket,
CD, dll)
Membentuk Image dalam bentuk potongan-
potongan.
Potongan dapat direconstruksi membentuk
image berupa 3 demensi.
Diagram x-ray pada CT scan :
Multislice CT / MSCT
Hasil CT scan.
Vertebrae Lumbal
Sagital Coronal
Hasil Rekonstruksi 3 D.
• Imaging menggunakan gelombang suara ultrasound .
• Tidak menyebabkan ionisasi.
• Frekkuensi 2 s/d 20 MHz.
• Menggunakan Kristal Piezoelectric.
• Hingga saat ini belum ditemukan efek biologik.
Ultrasonography / USG
Pemeriksaan ini bersifat non invansif .
Menggunakan transduser.
Transduser = “piezoelectric effect”, arus
listrik gelombang suara yang dipantulkan
oleh organ tubuh sebagai gema menjadi
arus listrik. Berdasarkan arus listrik yang
kembali tersebut, dapat terlihat gambar
pada monitor.
Probe/Transducer
Probe Probe
Probe/Transducer.
Unit USG
Pemeriksaan USG.
Gambar USG. Hiperechoic
Hipoechoic
Diagram.
Gambar MRI.
Hiperintens Hipointens
Apron.